webnovel

The Fleeing Chaos Demon

Asheel Doom, iblis yang lahir dari kekacauan, dan orang yang terlahir sebagai raja, kabur karena takut dengan mimpi yang dia alami. Dia pergi sambil mengajak rekan-rekannya yang ia temui di masa lalu, dan mereka tiba di sebuah dunia modern yang terdapat iblis, malaikat, malaikat jatuh, dan dewa. Ini hanyalah kehidupan sepasang Dewa yang dibuang ke Alam Fana.

Nobbu · Anime & Comics
Not enough ratings
289 Chs

Pembalikkan Waktu Dunia

Sementara Asheel, Ophis, dan Yukane (Great Red) terus mengobrol satu sama lain, Diablo, Mare, dan Kehendak Dimensi juga telah melakukan bagiannya masing-masing.

Diablo adalah yang bertugas memimpin formasi ini dan juga orang yang akan merumuskan pembalikkan waktu. Dia didukung oleh kekuatan Kehendak Dimensi itu sendiri, sehingga dia bisa mempengaruhi seluruh dimensi menggunakan kemampuan manipulasi ruang dan waktu yang melebihi batasan dirinya saat ini.

Mare adalah penghubung antara formasi yang akan mereka lakukan dengan bumi. Agar bumi bisa memundurkan waktu dengan mulus, Mare adalah pilihan yang tepat karena dia bisa menaruh kesadarannya di bumi itu sendiri.

Terakhir yaitu Kehendak Dimensi, dia adalah orang yang paling penting untuk formasi ini. Dia lah yang harus menelusuri sungai waktu sebelum membalikkan arusnya. Usahanya akan mempengaruhi seluruh ruang dan waktu secara langsung.

Kehendak Dimensi tidaklah semahakuasa itu, keberadaannya ada hanya untuk menjaga keseimbangan dimensi dan menulis laporan kewenangannya untuk dikirim ke Alam Dewa yang mengatur Abyss.

Mereka bertiga menutup matanya dan berkonsentrasi saat berusaha melakukan bagiannya masing-masing. Di sekeliling mereka, energi yang sangat melimpah terlihat sangat besar dan menakutkan karena kandungannya sampai membentuk pilar yang mampu menembus ruang dan waktu.

Pembalikkan waktu seluruh dimensi akan dilakukan oleh mereka bertiga!

...

Dengung!

Tiba-tiba, sebuah lingkaran sihir muncul didekat posisi Asheel dan yang lainnya berada.

"Oh, Asheel~ Apakah itu Naga yang sebelumnya kamu lawan?"

Sera yang baru saja datang langsung menghampiri dan memeluknya sambil menatap ke arah Great Red yang sekarang berubah menjadi gadis loli, yaitu Yukane.

"Ya, dan aku sudah memberinya nama," Asheel mengangguk.

"Oh, kalau tidak salah namanya Great Red sebelumnya," Sera berkata dengan sedikit merenung lalu menatap Yukane dengan aneh juga, "Entah kenapa aku tahu alasan kamu memberinya nama."

"Hei, apa apaan itu?!" Yukane mengeluh atas komentar Sera.

Sera juga berpikir jika nama Great Red sangat tidak cocok dengan wujudnya saat ini. Mungkin saat dalam wujud naganya, Great Red adalah nama yang paling cocok untuknya, tapi tidak dengan penampilannya saat ini.

"Lalu, apa nama barumu?" tanya Sera dengan penasaran.

Yukane tersentak saat Sera tiba-tiba menanyakan namanya, dia agak malu dan berkata: "Y-Yukane Ryuumatsu."

"Yukane?" Sera menandai nama ini dibenaknya sebelum menatap Asheel dengan heran, "Bukankah nama itu terlalu berlebihan untuknya?"

"Benarkan?" Asheel juga mengangguk.

Sementara itu, Yukane memiliki tanda centang yang besar diwajahnya. "Kamu juga?!"

Sera mengabaikannya dan berkata lagi, "Dan juga, kenapa dia menjadi tsundere?"

"Aku juga heran sebelumnya. Jika rambutnya diikat menjadi twintail, dia akan menjadi satu."

"Sudah kubilang! Siapa yang tsundere ?!"

Sera mengabaikannya dan berkomentar, "Dia mengingatkanku pada Milim."

Asheel juga ingin berkomentar tetapi dia tiba-tiba merasakan tanda sihir didekatnya sebelum menoleh ke arah itu. Dari lingkaran sihir yang sama dengan Sera datang, dia melihat Albedo dan yang lainnya menuju ke arahnya.

Mereka semua tidak berlutut seperti sebelumnya melainkan sedikit membungkuk ke arahnya.

Asheel juga mengangguk ke arah mereka.

Seperti itu, mereka semua mengobrol sambil sesekali mengecek proses pembalikkan waktu yang dilakukan oleh Diablo, Mare, dan Kehendak Dimensi.

Asheel tidak membantu apa-apa karena kondisinya saat ini sangat tidak stabil. Jika menghancurkan dimensi ini dia bisa melakukannya, tapi tidak untuk memulihkannya. Setiap energi yang dikeluarkan Asheel saat ini akan berujung pada kekacauan, jadi dia tidak bisa berbuat apa-apa pada situasi saat ini.

Tiba-tiba dia teringat oleh hal penting, karena itu dia menoleh ke arah Sera.

"Sera, apakah kamu masih memiliki Energi Primordial? Aura-nya saja tidak apa karena itu sangat dibutuhkan saat ini."

"Eh, aku mempunyainya kalau tidak salah..." Sera merogoh kekosongan dan mencari satu diantara benda-benda yang berserakan disana. Setelah mendapatkannya, dia lalu memberikannya. "Ini dia!"

"Bisakah kamu menggunakannya untuk memulihkan dimensi ini?" Asheel meminta.

Sera tidak langsung menjawab tetapi berpikir sejenak sebelum mengangguk, "Jadi begitu, bahkan jika waktu telah mundur beberapa jam, dimensi ini masih akan berlubang dan itu tidak akan menyelesaikan semua masalahnya."

Dia lalu menatap Asheel dengan ekspresi baru dan berkomentar, "Sangat jarang kamu peduli dengan dimensi di Low Abyss."

Asheel hanya tersenyum kecut, "Dimensi ini diciptakan langsung oleh Ayah, dia akan menagihku jika aku merusaknya begitu saja."

"Kamu baru mengatakannya sekarang saat kamu sudah menghancurkan banyak dimensi ciptaannya," Sera menghela nafas.

"Terakhir kali, dia menagihku siang dan malam dan itu sangat menggangguku, aku tidak ingin mencari masalah dengannya."

Walaupun percakapan mereka berdua seperti sedang bercanda, kenyataannya di masing-masing dimensi itu mempunyai jutaan jiwa yang tinggal didalamnya. Tindakan Asheel yang dikatakan Sera sebelumnya juga bisa memusnahkan jiwa-jiwa itu.

Dan Sera sepertinya juga tidak terganggu dengan itu. Bukan berarti mereka tidak peduli dengan para manusia, hanya saja...

Lupakan, keberadaan yang lebih tinggi seperti mereka berdua memiliki ketidakpedulian pada orang-orang dibawahnya.

"Yah, kalau begitu aku akan melakukannya." Sera akhirnya setuju lalu berjalan ke arah Diablo, Mare dan Kehendak Dimensi. Tapi di tengah jalan, dia berhenti dan berbalik, "Sebelum itu, bisakah kamu menekan auramu itu. Akan percuma jika aku memulihkan dimensi ini saat auramu saja bisa langsung menghancurkannya."

"Sebenarnya akan sangat mudah jika kamu memberiku aura Origin Primordial lagi."

"Kamu sedang bermimpi," Sera mendengus sebelum melanjutkan langkahnya. "Tapi berusahalah dalam keadaanmu saat ini."

"Akan kucoba," Asheel mengangguk sebelum menutup matanya dan berkonsentrasi untuk mengendalikan dirinya sendiri.

"Kalian semua, lindungi aku! Dan Albedo, gunakan skillmu untuk membentuk penghalang di sekitarku!" Dia memerintahkan bawahannya.

"Baik, Asheel-sama!"

Setelah mereka semua menjawab, Asheel dijaga di setiap sudut. Albedo menggunakan skillnya untuk membentuk penghalang disekitar Asheel.

Seharusnya itu tidak terlalu berguna untuk menahan tekanan yang keluar dari tubuhnya, tapi dia sendiri bisa meningkatkannya sehingga penghalang itu masih sangat bermanfaat.

Dan karena segel yang menekan auranya telah hancur oleh Ophis, dia tidak punya pilihan lain selain memaksakan semua tekanan kembali ke tubuhnya. Untuk itu, dia harus dalam konsentrasi penuh.

Seketika, fenomena kiamat yang terjadi diseluruh dunia berhenti secara mengejutkan. Hal itu membuat umat manusia yang telah terbebas dari kekuatan mimpi Great Red melihat harapan untuk hidup.

Walaupun kerusakan yang timbul dari bencana ini tidak bisa dipulihkan dari pandangan mereka, setidaknya reformasi masih bisa dilakukan.

Akibatnya bukan hanya pada Dunia Manusia, berbagai Alam lain juga bersukacita karena tekanan yang mereka rasakan telah menurun.

Berbagai fraksi segera bergegas menuju tempat kejadian, namun sayangnya sebuah kubah penghalang menghalangi mereka untuk menyelidiki lebih jauh.

Dan mereka semua terkejut saat masing-masing dari mereka mencoba untuk menghancurkan penghalang, goresan pun tidak membekas diatasnya.

Saat ini mereka berusaha untuk menguraikan dan meneliti penghalang. Tetapi usaha mereka sia-sia karena orang yang memasang penghalang itu adalah Sera, yang pada dasarnya adalah eksistensi yang jauh melampui makhluk terkuat di dimensi ini.

Terlebih lagi, penghalang itu berasal dari kekuatan yang lebih tinggi. Mungkin Asheel bisa menghancurkannya hanya menggunakan auranya yang dikonsentrasikan, tapi orang-orang itu....?

Tidak usah memikirkannya.

BAM!

Tiba-tiba sebuah pilar besar berwarna kuning penuh kebajikan muncul didalam penghalang, dan itu berjejeran dengan pilar cahaya lainnya.

Dua pilar cahaya, yang satu berusaha untuk mempengaruhi ruang dan waktu di dimensi ini, sementara yang lain berusaha untuk memulihkan lubang yang terdapat di dimensi ini.

Secara tidak langsung, kubah penghalang yang mengelilingi daerah mereka juga ikut menguat bersamaan dengan prosesnya. Akibatnya, penghalang itu menjadi terberkahi oleh aura Primordial yang dilancarkan Sera dan membuatnya terpisah dari ruang dan waktu di dimensi ini.

"Reverse Time: The World!"

Cahaya yang sangat menyilaukan bersinar menerangi seluruh dunia. Warnanya bahkan bisa dilihat oleh semua makhluk dalam sekejap mata sebelum dimensi ini bersinar sepenuhnya, yang cahaya itu kemudian menelan dimensi seluruhnya.

Gelombang cahaya terus menyebar dengan indah dan natural saat arus waktu dipaksa untuk dibalik. Seperti jam yang berjalan dengan arah yang berlawanan, ilustrasi dunia juga ditampilkan secara terbalik seperti film kuno.

Gambar-gambar itu bisa terlihat oleh orang yang berada didalam penghalang karena penghalang itu sendiri telah terpisah oleh ruang dan waktu di dimensi ini.

Itu sangat indah dan mempesona, dan peristiwa ini hanya bisa dilihat sekali dalam seumur hidup mereka.

Dan dalam sekejap, sungai waktu yang telah berbalik arus selama beberapa jam telah memulihkan fungsinya.

"Tidak bisa dipercaya, waktu dunia benar-benar mundur dalam beberapa jam!"