webnovel

The Fleeing Chaos Demon

Asheel Doom, iblis yang lahir dari kekacauan, dan orang yang terlahir sebagai raja, kabur karena takut dengan mimpi yang dia alami. Dia pergi sambil mengajak rekan-rekannya yang ia temui di masa lalu, dan mereka tiba di sebuah dunia modern yang terdapat iblis, malaikat, malaikat jatuh, dan dewa. Ini hanyalah kehidupan sepasang Dewa yang dibuang ke Alam Fana.

Nobbu · Anime & Comics
Not enough ratings
289 Chs

Merlin-chan si Pembohong

"Apa maksudnya ini, Merlin!?"

Meliodas, setelah mengetahui kebenaran yang mengejutkan, langsung mendesak Merlin untuk menjelaskan.

"Bukankah ini miris? Sosok yang telah membuat umat manusia berada dalam keputusasaan di masa lalu, kini mereka dengan bodoh menyembahnya." Merlin tersenyum kecil saat mengatakannya.

"Lalu...!"

"Kau ingin menghancurkan kuil ini?" Merlin memotongnya sebelum Meliodas bisa memprotes. "Lalu apa? Kau akan dikejar oleh seluruh umat manusia di tanah Britannia, kemanapun kamu pergi, mereka akan mengejarmu sampai ujung neraka. Itulah kefanatikan manusia saat ini terhadap apa yang kau sebut tanah suci, tempat kau menginjakkan kakimu saat ini juga."

Meliodas langsung goyah setelah pikirannya ke mana-mana, dia menjadi sedikit ragu untuk melakukan sesuatu pada masalah ini. Bagaimanapun, apa yang manusia anggap sebagai tanah suci menyimpan kejahatan yang luar biasa, dimana sifat itu mampu memberikan kesengsaraan pada skala dunia.

Selain itu, berkah yang diberikan oleh Naga Emas kepada manusia benar-benar nyata, yang bahkan posisi Klan Dewi pun terancam oleh keberadaannya dalam masyarakat manusia.

"Yah, jangan terlalu memikirkan hal itu. Kau adalah salah satu orang yang mengetahui kebenaran mengenai masalah ini." Merlin mengeluarkan seringainya.

Setelah menarik napas beberapa kali dalam kemarahan, Meliodas menatap Merlin dengan serius. "Setelah kau memperlihatkan semua ini kepadaku, apa yang kau inginkan dariku, Merlin?"

Merlin terkekeh, "Bukan sesuatu yang terlalu penting. Hanya saja, aku ingin kita berdua membuat kelompok yang beranggotakan makhluk potensial untuk melindungi Britannia dari ancaman di masa mendatang."

Mendengar hal mengejutkan itu dari mulut Merlin, Meliodas menatapnya dengan ragu, bertanya-tanya kenapa Merlin yang dia kenal membuat proposal tak terduga.

Setelah memikirkannya sejenak, dia menghela napas. "Aku akan memutuskannya nanti."

"Aku menunggu jawaban darimu secepatnya~" Merlin tersenyum.

Meliodas tahu jika Merlin mempunyai motif lain saat mengajukan rencana untuk membuat kelompoknya yang beranggotakan orang-orang potensial.

Menatap Merlin tanpa daya, dia lalu memalingkan pandangannya ke patung Asheel sekali lagi, sebelum bergeser ke dua patung di sebelahnya.

Seorang wanita dengan rambut panjang, dengan sosoknya yang diukir sangat indah, dan pesonanya yang menakutkan, walaupun itu hanya patung tapi dia tidak berani membayangkan makhluk apa itu sebenarnya. Yang disebelahnya adalah gadis kecil dengan rambut panjang sampai ke pinggang dan mengeluarkan aura suram, sekali lagi, meski itu hanya patung tapi auranya sama sekali tidak bisa disembunyikan.

Matanya membelalak karena terkejut ketika dia melihatnya. "Keduanya adalah.... orang yang bersama Asheel saat itu!"

"Ho, kurasa kamu pernah bertemu dengan mereka. Ketiganya adalah orang yang menciptakan tanah Britannia."

Merlin menjatuhkan bom, yang membuat Meliodas terguncang sampai ke intinya.

"B-Bagaimana kau bisa mengatakan itu?"

"Memang sulit dipercaya, tapi kenyataannya memang begitu." Merlin tersenyum, melanjutkan omong kosong yang telah dia persiapkan sebelumnya. "Ketiganya adalah Dewa Sejati, tidak seperti Raja Iblis dan Dewa Tertinggi yang merupakan ciptaan langsungnya bersama dengan Britannia itu sendiri dan Pohon Suci."

Dia lalu menatap ke Meliodas yang masih sulit untuk mempercayainya. Saat penyihir terkuat umat manusia berkata demikian, maka kemungkinan besar apa yang dia ucapkan adalah kebenaran.

"Aku telah meneliti dengan menghabiskan banyak waktu dalam kehidupanku selama ini, dan aku mempunyai beberapa bukti."

"Bukti?"

"Ya, jika kau pergi ke Kuil Langit, kau akan menemukannya."

"Kuil Langit?"

Meliodas semakin bingung, pada akhirnya Merlin menjelaskan tentang Kuil Langit dan Celestial.

"Ada tempat semacam itu? Aku tidak tahu bahkan saat aku tinggal di Britannia selama bertahun-tahun."

"Yah, banyak hal yang perlu kamu temukan jika ingin mengetahui segalanya mengenai alam semesta. Kuil Langit berada dalam dimensi pararel, tepatnya ada di tempat yang tidak bisa dijangkau kecuali melalui gerbang penghubung alam."

"Seperti Alam Iblis dan Alam Surgawi?"

"Ya, hampir mirip."

Meliodas menghela napas, "Aku tidak perlu memastikannya karena aku percaya padamu."

Merlin kagum dengan kepercayaan butanya, walau dia hanya mengatakan jika pergi ke Kuil Langit akan membuatnya menaruh kepercayaan padanya, tapi bocah ini malah mempercayainya begitu saja. Perkataan sebelumnya mengenai bukti yang dia sebutkan mengacu pada Zora, yang mana penampilannya mirip dengan Sera, bahkan sama persis.

"Lalu, bagaimana dengan gadis ini?" Meliodas menunjuk patung Ophis.

"Sebelum aku menjelaskan, aku harus mengenalkan ketiganya. Pertama adalah apa yang kau kenal, Asheel Doom, dalang di balik kekacauan yang terjadi pada 3000 tahun yang lalu.

"Wanita itu adalah Seraria Yrillgod, aku tidak tahu banyak tentangnya kecuali keanggunan dan kecantikannya yang melampaui dunia ini.

"Dan terakhir, Dewa Naga Sejati, Ophis Ouroboros."

Meliodas terkejut, "Gadis kecil ini adalah Naga?"

"Memang berbeda, tapi karena dia bisa menggunakan Energi Naga, maka aku hanya menganggapnya jika Ophis Ouroboris adalah Naga. Yah, sekarang aku tidak terlalu peduli tentang itu."

Lagipula, dia tahu sendiri tentang Ophis, bahkan telah tinggal di sisinya selama 3000 tahun terakhir.

"Ada apa memanggil namaku?"

Tiba-tiba, sebuah suara seorang gadis yang terdengar acuh tak acuh muncul di ruangan ini, yang membuat Meliodas segera menjadi waspada dan mengeluarkan posisi siap bertarung.

Hanya setelah melihat sekeliling beberapa kali, dia melihat seorang gadis kecil yang kurang lebih berusia 12 tahun dengan rambut hitam panjang, tiba di ruangan ini secara tak terduga.

'Aku bahkan tidak merasakannya, terlebih, keberadaannya benar-benar memancarkan tekanan yang sangat menakutkan!' Meliodas berkeringat dingin saat menatap Ophis, sebelum sadar jika gadis di depannya adalah orang yang sama dari patung, dan orang yang sama pula pada saat dia bertemu Asheel untuk pertama kali.

Ophis menatapnya dengan tatapan menyelidik karena terdapat energi yang sangat dia kenal mengalir dalam tubuh Meliodas. Dikatakan energi juga tidak tepat, itu hanyalah titik dari setetes Aura Kekacauan yang tercampur dalam darahnya.

Meski dia sudah melihat Meliodas berulang kali secara diam-diam, tetap saja memandang seseorang yang memiliki sehelai kekuatan millik kakak laki-lakinya tidak akan pernah menjadi kebosanan baginya.

Ophis yang mendapat tatapan menyelidik dari Meliodas, lalu mengalihkan pandangannya ke Merlin seolah meminta penjelasan.

"Aku hanya mengenalkanmu, Ophis-chan." Merlin tersenyum lembut padanya.

Tapi Meliodas yang memperhatikan menjadi sangat terkejut, "M-Merlin, kau kenal dengannya?"

Merlin menghela napas, lalu melanjutkan omong kosongnya agar lebih meyakinkan: "Dia pernah tertarik dengan kekuatanku, kemudian kami membuat kontrak hingga saat ini."

"Luar biasa, kau membuat hubungan baik dengan pencipta dunia!" Meliodas berseru.

"....." Ophis yang mendengar perkataan Meliodas, lalu memiringkan kepalanya sambil menatap Merlin dengan bingung.

Merlin sedikit tersentak saat merasakan tatapan mautnya, dia kemudian berdehem untuk menenangkan dirinya. "Yah, memang seperti itu."

Merlin mengatakannya sambil mengedipkan matanya pada Ophis, dengan yang terakhir mengangguk dalam diam. Dia kemudian melanjutkan, "Seperti yang kau ketahui, ketiganya adalah faktor yang mampu dengan mudah membuat Britannia dalam keadaan tak terduga. Semenjak Asheel Doom mengirimkan kekacauan di seluruh dunia, dua lainnya tidak diketahui dalam catatan sejarah manapun. Tidak, aku mengatakannya kurang tepat karena hanya segelintir orang yang mengetahui keberadaannya."

"Dan satu pergi ke arahmu," Meliodas berkata.

Merlin mengangguk dalam pengertian, sebelum melanjutkan lagi: "Adapun tujuan mereka setelah menciptakan dunia ini, ....aku tidak tahu." Dia lalu menoleh ke Dewa Naga yang sedang mengemut permen. "Ophis-chan, apakah ada sesuatu yang kau inginkan?"

"....." Ophis menatapnya selama beberapa saat, lalu membuka mulutnya: "Aku ingin bertemu Baka-red."

"???" Meliodas dan bahkan Merlin bingung, meski yang terakhir sering mendengar Ophis menyebut Baka-red, tapi dia tidak pernah tahu apa itu. Tapi bisa dipastikan, jika Baka-red ini adalah saudaranya atau semacamnya. Toh, Ophis tidak pernah repot-repot menjelaskan.

"Apakah kamu bisa menjelaskannya...?" Merlin bertanya dengan canggung.

"Aku ingin keluar dari sarang ini."

Merlin semakin bingung, tapi setelah memikirkannya sejenak, sepertinya dia tahu apa yang dimaksud Ophis. "Kau ingin keluar dari batas dimensi alam semesta ini?"

Ophis mengangguk.

Merlin tiba-tiba menepuk dahinya dengan tertekan, dari perkataan Ophis, dia menjadi mengetahui informasi yang sangat mengejutkan. "Aku tidak menyangka ini, sialan plot! Bahkan tanpa aku merubahnya pun, kau sudah keluar dari jalannya!"

"Ada apa, Merlin?" Meliodas berkata dengan cemas saat memperhatikan ekspresi Merlin yang jatuh, karena itu adalah hal yang sangat mengejutkan baginya untuk melihat Merlin kehilangan ketenangannya, bahkan untuk sesaat.

Merlin ragu-ragu untuk mengatakannya, tapi mengingat dia baru saja keceplosan, pada akhirnya dia mengatakannya: "Apa yang diinginkan Ophis adalah keluar dari batas dimensi ini, tapi ada sesuatu dari luar yang mengurungnya. Sepertinya dunia ini telah ditargetkan oleh makhluk kuat dari luar kosmik."

Meliodas terdiam sangat lama saat memproses banyak informasi dalam dua kalimat yang baru saja dikatakan oleh Merlin.

Sementara itu, Ophis hanya diam dan dia harus mengakuinya sendiri jika Merlin adalah wanita yang menakutkan.

Apa yang dikejar oleh Merlin adalah pengetahuan alam semesta, tapi dia hanya sedikit kehilangan ketenangan setelah tahu informasi yang melampaui akal sehat dunia ini. Yah, dia sudah memprediksinya sejak Asheel mengatakan jika kelompoknya bukan makhluk dari dunia ini, apalagi dengan sistem sihir yang sama sekali berbeda dalam Nameless Spellbook, dan terakhir adalah para Outsider itu.

Ketiganya merupakan produk dari luar Britannia, dan tidak akan mengejutkannya lagi jika ada sesuatu yang lain dari luar dunia ini.

Ophis diam-diam merenung, meski dia tahu lebih banyak dan bahkan tahu kebenarannya, tapi dia tidak mengatakan lebih lanjut pada Merlin. Biar pada Dewa diatas yang mengurusnya, makhluk fana seperti Merlin tidak perlu ikut campur. Dia sebenarnya juga tahu jika yang menyegel dimensi ini adalah penciptanya, Supreme One.

Maaf, tapi aku merubah mantra yang digunakan Merlin saat melawan Outsider pada chapter-chapter sebelumnya.

Saya merubahnya setelah menonton video pembahasan Super-Tier Magic dari Megane-sensei.

Thx sensei.

Nobbucreators' thoughts