webnovel

The Fleeing Chaos Demon

Asheel Doom, iblis yang lahir dari kekacauan, dan orang yang terlahir sebagai raja, kabur karena takut dengan mimpi yang dia alami. Dia pergi sambil mengajak rekan-rekannya yang ia temui di masa lalu, dan mereka tiba di sebuah dunia modern yang terdapat iblis, malaikat, malaikat jatuh, dan dewa. Ini hanyalah kehidupan sepasang Dewa yang dibuang ke Alam Fana.

Nobbu · Anime & Comics
Not enough ratings
289 Chs

Ludociel

Meliodas, Zeldris, dan Cusack telah bergabung dalam medan pertempuran. Dengan kedatangan mereka, jelas pihak Tujuh Dosa Mematikan sangat tidak diuntungkan.

King yang bahkan telah membangkitkan seutas kekuatan Raja Peri pun hanya bisa dianggap sebagai seonggok daging tambahan disana. Diane telah mengecil, dan Gowther juga tidak akan bisa melakukan apapun kecuali dia meledakkan dirinya tepat di tengah-tengah mereka.

Mengabaikan semua ancaman dan marabahaya yang mendatanginya saat ini, Merlin malah menunjukkan senyum menyenangkan di wajahnya.

"Benar-benar mengejutkan, musuh yang datang kali ini bisa menjadi ransangan untuk tim kami menjadi lebih kuat. Dengan kata lain, sebuah batu loncatan." Merlin mengatakannya dengan senyum main-main.

"Hm, aku tidak membutuhkan sebuah batu loncatan untuk menjadi yang terkuat. Karena aku adalah manusia terpilih, akan kuperlihatkan betapa mudahnya aku menundukkan mereka!" Escanor berkata dengan bangga.

Padahal ditelinga Zeldris, perkataan keduanya terdengar sangat sombong hingga berhasil membuatnya sangat marah. Apalagi setelah kelompoknya diperlakukan sebagai bahan latihan.

"Akan kubungkam mulut itu dengan memperlihatkan mayat teman-temannya. Aku ingin tahu reaksinya...!" Zeldris tersenyum kejam.

Tidak mengetahui Zeldris yang marah, Merlin, Escanor, dan Elizabeth mendatangi King dan yang lainnya.

Segera setelah mendekat, Merlin langsung melemparkan mantra:

"«Absolute Cancel»."

Merlin membebaskan Diane dari efek kutukannya yang membuat tubuhnya mengecil. Setelah kembali normal, dia segera memperingatkan:

"Diane, King. Kesempatan kita bertahan hidup kemungkinan hanya dibawah 30%. Mungkin jika aku menggunakan teleportasi, kita bisa kabur. Tapi sayangnya, aku pernah menggunakan teknik yang sama dihadapan Penyihir terkuat dari Neraka. Kalian tahu sendiri, kan?"

"Teknik yang sama menjadi tidak berguna!" Gowther mengatakannya.

"Ya, tapi presentase itu sangat rendah....!" King tertegun, tapi juga menyadari jika situasi saat ini sangat berbahaya.

"Hei, kita hanya harus menyelamatkan Danchou, kan?" Diane menanyakan.

"Tidak semudah itu." Merlin menghela napas, sebelum merasakan jika Meliodas telah mendekatinya, membuatnya waspada.

Meski waspada, dia tampil dengan penampilan misteriusnya yang biasa.

"Merlin, cepat serahkan kedua «Perintah» di tanganmu, dan aku akan menganggap kita tidak pernah bertemu." Meliodas membuka mulutnya.

"Meliodas...!" Elizabeth menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

"Meliodas, kita sudah saling kenal sejak ratusan tahun yang lalu, dan kau ingin menganggap kita tidak pernah bertemu? Betapa kejamnya~"

"Merlin, kenapa kau masih bermain-main di situasi saat ini?!" Hawk dengan panik berkata.

"Hawk-dono, ini adalah kesempatan bagi King dan Diane untuk meningkatkan kekuatannya. Nee-nee juga."

"Hah!? Apa kau serius, Merlin?!" King malah terkejut sendiri.

"Meningkatkan kekuatan melalui pertempuran. Ha ha, itu adalah salah satu cara ksatria mengembangkan diri." Escanor tertawa sambil menyandarkan Rhitta di pundaknya.

"Lebih mudah dikatakan dari pada dilakukan! Dan juga, meski itu bisa meningkatkan kekuatan kita, lalu apa?! Resikonya masih lebih besar!" King bersikeras, tangannya menggenggam tangan Diane sangat erat, seolah-olah takut kehilangannya.

Alasan Diane tetap diam saat King protes selama ini karena dia sedang tidak berada dalam dunianya sendiri. Pikirannya dipenuhi kehangatan tangan King yang mengkhawatirkannya, meski King sendiri tidak pernah menyebutkannya, tapi dia tahu King mengkhawatirkannya hanya dari rasa kenyamanan genggaman tangannya.

Mengabaikan protes King, Merlin masih berbicara: "Jika hanya kita yang berada disini, pasti aku sudah mengajak kalian melarikan diri dari tadi. Tapi ... bala bantuan akan segera datang!"

Mereka lalu memperhatikan jika Meliodas, Chandler, dan Cusack sedang menatap ke arah yang sama.

"Hah?"

Sebelum mereka bisa menyuarakan apa yang Merlin maksud sebagai bala bantuan, aura suci yang sangat menakutkan datang ke arah mereka berada.

"«Ark: Shining Javelin»!"

BOOM!

Langit dalam sekejap menyala, diikuti dengan partikel cahaya terkonsentrasi yang diluncurkan ke arah mereka, tepatnya pada Zeldris.

Tombak cahaya raksasa menembus angin dan melesat menyerang Pangeran Iblis itu, dengan yang terakhir dengan cepat menyadarinya dan langsung mengangkat pedang pendeknya.

Reaksi itu sudah diharapkan mengingat betapa kuatnya Zeldris. Tombak cahaya mampu ditangkis olehnya, tapi Zeldris tetap terluka karena itu serangan yang tiba-tiba. Hanya saja luka itu langsung sembuh seketika.

"Kekuatan ini....!" Zeldris mengerutkan kening.

"Siapa yang mampu mengerahkan kekuatan yang sangat menakutkan itu?! Hanya serangan itu saja sudah setara dengan Tombak Roh Raja Peri Sejati!" King terkejut, sebelum menambahkan: "Penyerang ini juga tahu untuk tidak mengerahkan serangannya pasa Danchou karena Danchou bisa menggunakan «Full Counter»!"

"Walapun aku tidak tahu berada dimana dia akan berdiri, tapi kemungkinan besar itu termasuk sekutu kita. Salah satu dari Empat Malaikat Agung, Ludociel. Seharusnya begitu tapi..."

Apakah ini genre gender bender?

Merlin berpikir sendiri dalam benaknya, yah dia agak salah...

Merlin hanya menatap Ludociel yang menuju kemari dengan tatapan tanpa ekspresi.

"Kau salah, Merlin! Dia adalah Putri Margarett!" Diane berseru.

"Nee-sama?" Elizabeth bingung dengan kedatangannya yang tiba-tiba.

"Bukan, dia adalah Ludociel yang menggunakan tubuh Margarett-ojou sebagai wadah untuk bisa eksis di dunia ini. Aku pernah mengatakan jika tubuh asli Klan Dewi pernah dikorbankan untuk menyegel keseluruhan Klan Iblis, termasuk Empat Malaikat Agung dan Dewa Tertinggi. Kemungkinan Margarett-ojou dengan sukarela menyerahkan tubuhnya untuk alasan tertentu."

"Kau tahu banyak." Ludociel yang berada di tubuh Margarett melirik Merlin sejenak, sebelum mendarat di udara dan kemudian mengalihkan pandangannya ke Zeldris dan yang lainnya.

"Ludociel...! Bajingan pengecut yang menusuk kita dari belakang!" Zeldris menggeram marah ketika melihatnya.

"Oya, oya. Tolong jangan menaruh dendam padaku, apa yang kulakukan saat itu juga merupakan keinginan Dewa Tertinggi. Sebagai keturunannya, sudah sepantasnya aku menurutinya." Ludociel tersenyum.

"Kau mengatakannya seolah terpaksa, tapi ... kau kelihatan puas saat menusuk kami, ya?!" Zeldris menggertakkan giginya dengan marah.

"Hmph!" Ludociel mendengus, sebelum menatap Meliodas dan kemudian memasang senyum merendahkan di wajahnya. "Tapi ... aku kecewa sekali. Sosok yang pernah menjadi Pahlawan kami, sekarang telah jatuh pada hasrat dan balas dendam, begitu juga dengan niatmu yang ingin menjadi Raja Iblis. Aku tidak bisa membiarkannya begitu saja!"

Setelah mengatakan itu, dia segera melesat dan mulai bentrok dengan Meliodas.

"Bocchan!" Chandler berteriak khawatir. Sebelumnya, dia dan Cusack terdiam karena mereka berdua memang hampir tidak mengetahui sebagian besar apa yang terjadi dalam Perang Suci terakhir kali.

Sementara itu, Tujuh Dosa Mematikan dan yang lainnya menunjukkan kebingungannya atas pernyataan Ludociel tentang Meliodas sebelumnya.

"Meliodas menjadi Pahlawan? Apa maksudnya itu?!" Hawk dengan heran bertanya.

Dosa lain juga menyuarakan keheranan mereka masing-masing.

Melihat suasana menjadi begitu ramai, Merlin melirik Elizabeth seolah meminta konfirmasi, dengan yang terakhir mengangguk menyetujuinya.

"Memang seperti yang kalian dengar, dulu sekali pada puncak Perang Suci, Britannia pernah dijajah oleh makhluk dunia lain yang kami sebut Outsider....."

Merlin menceritakan kemunculan sosok Penguasa Kekacauan, sebuah gerbang raksasa yang membuka Dunia Iblis dan Dunia Surgawi dari alam lain, aliansi antar lima klan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan Meliodas yang pernah menjadi pahlawan tak terakui bagi Britannia.

"..."

"Jika begitu, bukankah tidak ada alasan untuk melanjutkan perang lagi setelah dua musuh terakhir dikalahkan." Gowther berkomentar.

"Benar juga...!" King dan Diane tercerahkan.

"Ahh, mereka para babi sialan hanya orang bodoh!" Hawk mengejek mereka, tepatnya pada pihak aliansi yang melanjutkan perang tepat setelah menemukan jalan keluar dari masalah perselisihan mereka.

"Ini hanya spekulasi, tapi ... aku berpikir jika Dewa Tertinggi lah yang telah menyebabkan keberlangsungan Perang Suci terus berlanjut. Dia menghubungkan rantai kebencian yang pernah berkarat sebelumnya, dan menabur konflik dengan Klan Iblis agar kedua belah pihak saling bermusuhan lagi!"

Meski mendapat bintang, saya sama sekali tidak senang.

Nobbucreators' thoughts