webnovel

The Fleeing Chaos Demon

Asheel Doom, iblis yang lahir dari kekacauan, dan orang yang terlahir sebagai raja, kabur karena takut dengan mimpi yang dia alami. Dia pergi sambil mengajak rekan-rekannya yang ia temui di masa lalu, dan mereka tiba di sebuah dunia modern yang terdapat iblis, malaikat, malaikat jatuh, dan dewa. Ini hanyalah kehidupan sepasang Dewa yang dibuang ke Alam Fana.

Nobbu · Anime & Comics
Not enough ratings
289 Chs

Cyborg

"Penyihir itu merencanakan sesuatu?" Chandler buru-buru menoleh mencari Merlin. "Seharusnya aku menyingkirkanmu terlebih dahulu...!" Dia menggertakkan giginya dengan ekspresi menyesal, seolah kecewa telah melepaskan ikan kecil.

"Kurasa kau hanya bisa bermimpi, Chandler." Aldan yang melayang tepat didepan Merlin semakin bercahaya. Dia tersenyum dan kemudian membuka mulutnya, "Ini pertama kalinya aku menguji sihir ini dalam pertarungan langsung, tapi ... memang pas dalam situasi saat ini.

"Terimalah berkah dari Dewa Matahari itu sendiri, «Aelius Zepedda»!"

Swoosh!

Awan hitam yang menutupi langit gelap itu tiba-tiba tersapu seperti debu. Semuanya terjadi dalam sekejap, dan hanya dalam satu sapuan, langit gelap itu musnah hingga tak tersisa.

Bukan itu saja, sihir yang dikeluarkan Merlin belum selesai semuanya. Seolah matahari telah mendekati bumi, langit menjadi semakin cerah dan suhu yang sangat panas memandikan seluruh wilayah hingga rerumputan dan pepohonan yang tersisa langsung mengering.

Tanah terbakar menjadi pasir, dan setelah menumpuk selama beberapa detik, permukaan daratan benar-benar mengubah medannya menjadi gurun.

'Huh ... apakah sihir ini masuk ke klasifikasi "Anti-World"? Tidak, terlalu berlebihan untuk masuk jenis sihir itu. Apakah "Anti-City"? "Anti-Area"? Ataukah "Anti-Country"? Terserah, aku harus memeriksa dengan cermat hasilnya terlebih dahulu sebelum memutuskan!' Merlin mengalami monolog batin penuh semangat di pikirannya.

"K-Kau...! Sialan!" Chandler membelakakan matanya dengan terkejut, sebelum mengayunkan tongkatnya ke arah Merlin. "Apa kau pikir hanya dengan membatalkan sihirku akan membuatmu bangga!? Kuakui, kau adalah ancaman yang lebih mengejutkan!"

"«Dragon Claw»!"

Bayangan cakar Naga keluar dari tongkatnya, menembus udara dan melesat menuju Merlin. Udara yang dilewati serangan itu seolah tercabik-cabik hingga menyebabkan kerusakan menumpuk.

Swoosh!

Saat hantu cakar Naga akan mengenai Merlin, tiba-tiba sebuah lingkaran cahaya muncul didepannya dan melindunginya.

Clang!

Cakar Naga dan perisai cahaya itu berbenturan, menghasilkan guncangan angin yang sangat dahsyat. Namun perapal perisai cahaya masih berdiri dengan kokoh sambil tubuhnya didorong oleh Merlin agar tidak terhempas oleh tekanan itu.

"Kali ini, aku yang akan menyelamatkanmu, Merlin!" Elizabeth berkata sambil meneteskan keringat saat kedua tangannya terulur ke depan, terus mempertahankan keberadaan perisai cahaya untuk melindungi mereka.

"Dasar, padahal kau tidak perlu melakukan itu, Nee-nee." Merlin tersenyum.

"Tidak, aku juga akan berusaha!"

"Dewi berdosa Elizabeth, lagi-lagi kau menghalangiku. Pertama adalah Bocchan, dan sekarang kau juga akan menghambatku?! Meliodas-bocchan memerintahkanku untuk menangkapmu, tapi kau adalah wanita pengecut yang hanya bisa mengendalikan pikiran Bocchan. Tidak bisa dimaafkan!"

"Hah... Meliodas berkata akan mengampuni kita, tapi ..." Merlin hanya bisa menggelengkan kepalanya, sebelum menatap Chandler dengan mata menyipit. "Hei, sepertinya kau lupa sesuatu?"

"Tepat sekali, adalah cara pengecut menculik seorang wanita. Hanya melawanmu tidak perlu mengerahkan banyak tenaga!"

Shing!

Rhitta menebas udara ke depan saat Escanor tiba-tiba muncul di sebelah Chandler dengan kecepatan seolah-olah telah berteleportasi.

Desing!

Chandler bertahan dengan tongkatnya, tapi tubuhnya terdorong ke bawah sekali lagi.

BAM!

Kawah besar tercipta dari tumbukan tubuhnya, menyebabkan awan debu naik dan menutupi dampaknya.

Saat debu membeleduk, terdengar suara rendah didalamnya:

"Sialan, sialan, sialan, sialan, sialan, sialan....! SIALAN!!!" Suara gumaman Chandler berubah menjadi teriakan, mengeluarkan aura dahsyat secara bersamaan, menyebabkan awan debu yang menutupinya terhempas seketika. "Ini adalah misi yang Bocchan tugaskan padaku setelah sekian lama, dan kalian berpikir bisa mengacaukanku begitu saja!? Betapa berani!!!"

"Hei, hei. Kakek itu sudah gila!"

"Diamlah, Buta-kun. Aku tidak bisa membawamu jika terus bergerak."

"Maaf, King." Gowther meminta maaf, tubuhnya saat ini juga sedang dibawa oleh King.

"Tidak apa-apa."

"Hei, King. Apakah menurutmu kakek itu bisa melawan Escanor?" Diane bertanya.

"Entahlah, tapi sihir area yang dikeluarkan Merlin begitu dahsyat hingga menakutkan. Aku tidak tahu Merlin sekuat ini." King menelan ludah saat menjawab. "Yang lebih penting, efek sihir ini bisa membuat Escanor menjadi lebih kuat karena panasnya suhu yang menyinari area wilayah ini. Nice Combination yang dilakukan olehnya!"

Melihat King mengacungkan jempol, Hawk membusungkan dadanya. "Sasuga Merlin! Seperti yang diharapkan dari anak didikku!"

Melihat Hawk yang juga terpaksa menempel padanya karena batas perubahannya yang telah habis, King menegurnya: "Buta-kun, kau akan jatuh jika terlalu usil."

Hanya tepat setelah kata itu jatuh, tubuh gemuk Hawk juga ikut jatuh ke bawah.

"Owh, owh! Aku jatuh! Tolong aku, Megane!" Hawk meminta pertolongan pada Gowther.

"Ini karena kau terlalu ribut, Zanpanchou." Gowther terlihat menghela napas, sebelum juga melompat ke bawah.

"Apa yang kau lakukan, Gowther?!" Melihat Gowther yang melompat membuat King panik.

"Tenang saja, King. Aku sudah siap di saat-saat situasi seperti ini."

Tepat setelah dia mengatakan itu, tiba-tiba penutup lengannya terbuka, dan telapak tangannya mengeluarkan tekanan angin yang mendorongnya ke atas. Kedua telapak kakinya juga terbuka dan mengeluarkan tekanan yang sama, tapi bagian ini lebih kuat.

"Gowther, kau ... terbang!?" King melebarkan matanya.

Gowther saat ini bermanuver di udara dengan posisi terbang seperti Iron Man. Dan kenapa dia bisa berubah seperti itu adalah karena Merlin yang merombak tubuhnya.

Perlu diingat jika Merlin juga harus meneliti tubuh Asheel sebagai wadah untuk raga fananya. Jadi Merlin juga paham akan teknologi yang digunakan.

Harus diakui jika Merlin membutuhkan waktu lama hanya untuk bisa dengan aman menjalankan mesin-mesin di ruang bawah tanah kuil. Itu karena Asheel hanya meninggalkan sedikit petunjuk, dan saat Asheel masih ada sebelumnya, dia tidak terlalu tertarik pada benda-benda rumit itu karena dirinya terhanyut pada kesenangannya mempelajari sihir bersama Ophis.

Setelah Asheel pergi, dia harus mempelajarinya sendiri. Ophis tidak banyak membantu karena kesehariannya hanyalah makan dan makan. Oleh karena itu, yang bisa dia lakukan hanyalah mempelajarinya dengan bertahap, sambil juga meneliti sihir pada saat yang sama.

Dan hasilnya, Merlin mampu membuat teknologinya sendiri walaupun harus menggunakan referensi dari buku-buku yang ditinggalkan Sera di kuil.

Tubuh yang Gowther gunakan saat ini adalah salah satu ciptaan terbaiknya. Yah, walaupun yang bisa dilakukan tubuh itu hanyalah terbang dan menembakkan peluncur ledakan, dan juga masih ada fitur darurat yang Gowther minta sebelumnya, yaitu bom bunuh diri.

Cukup tentang itu.

Setelah diselamatkan, Hawk sangat terpesona saat melihat Cyborg sungguhan. Tubuh yang sepenuhnya terbuat dari ukiran besi, dan desainnya yang tampak keren dan kuat.

Setidaknya itu hanyalah di mata Hawk, karena yang sesungguhnya modelnya sama saja seperti penampilan biasa Gowther.

"Aku akan meminta Merlin untuk mengubah tubuhku menjadi robot!" Hawk berseru.

"Hei, Gowther. Apa apaan itu?!"

King dan Diane segera berkumpul ke arahnya dan menghujaninya dengan banyak pertanyaan.

...

Merlin melirik ke arah Gowther yang mengaktifkan fungsi tubuhnya. Dia agak puas dengan performanya, tapi dia tahu jika tubuh itu hanyalah kegagalan di matanya.

Toh, dia tidak terlalu tertarik pada apa yang laki-laki minati. Tapi teknologi juga merupakan apa yang dia cari dan apa yang ingin dia pelajari.

Selama berhubungan dengan sihir, dia bahkan akan memperlajari sihir modern.

Merlin sangat yakin Asheel mempunyai segumpal pengetahuan seperti itu dan di gudang senjatanya juga banyak artefak berharga yang melampaui dunia ini. Keinginan untuk mengorek ingatan Asheel meningkat, hanya bercanda.

"Makhluk yang menarik, aku ingin mempelajarinya." Chandler melirik Gowther, dan memikirkan akan membawa tubuhnya setelah dia selesai menyelesaikan masalah didepannya.

"Nah, sepertinya kau tidak bisa melakulannya lagi. Dengan matahari buatan berada di atas kepala, sama saja seperti melawan Escanor dalam mode «The One». Kau tidak mempunyai kesempatan lagi." Merlin mencemooh.

"Aku memang tidak memiliki kesempatan, tapi ... kami punya!"

Tepat setelah perkataan Chandler selesai diucapkan, Merlin merasakan getaran di atsmosfer yang bahkan mampu mengguncang ruang disekitarnya. Meski dia masih tenang saat mengetahui siapa yang datang, dia masih mengeluh atas perkataan Chandler: 'Bukankah kami yang harus mengatakan itu?'

Tidak mengetahui permasalahan batin Merlin, beberapa sosok melesat di langit.

Whoosh! Whoosh! Whoosh!

Setelah memfokuskan pandangannya ke arah itu, mereka melihat tiga siluet yang melesat ke arah ini dengan kecepatan melampaui suara.

"Mereka adalah ... Meliodas, Zeldris, dan Cusack!"

"Nah, apa yang akan kalian lakukan? Aku ingin tahu!" Chandler mengejek dengan menirukan nada Merlin sebelumnya.

"....."