webnovel

The Fleeing Chaos Demon

Asheel Doom, iblis yang lahir dari kekacauan, dan orang yang terlahir sebagai raja, kabur karena takut dengan mimpi yang dia alami. Dia pergi sambil mengajak rekan-rekannya yang ia temui di masa lalu, dan mereka tiba di sebuah dunia modern yang terdapat iblis, malaikat, malaikat jatuh, dan dewa. Ini hanyalah kehidupan sepasang Dewa yang dibuang ke Alam Fana.

Nobbu · Anime & Comics
Not enough ratings
289 Chs

Kiamat 7

Di luar penghalang yang dipasang Sera.

Penghalang dipasang mengelilingi Kota Kuoh dan pegunungan disekitarnya. Walaupun penghalang tidak dapat mencegah keluarnya efek apapun yang berasal dari dalam, seperti efek gelombang merah yang berasal dari Great Red yang mampu membuat seluruh umat manusia dalam keadaan bermimpi.

Tapi penghalang itu sudah cukup untuk mencegah guncangan yang berlebihan agar tidak memengaruhi dunia luar lebih jauh.

Namun....

Bahkan jika penghalang mampu mencegah aura pertarungan yang berlebihan mempengaruhi dunia luar, itu tidak sepenuhnya efektif karena masih terjadi banyak bencana alam yang tampak seperti kiamat di seluruh penjuru dunia.

Tetapi orang yang memasang penghalang bahkan tidak terlalu peduli asalkan dunia tidak sepenuhnya hancur akibat pertarungan tiga Makhluk Trascend.

Penyebab fenomena bencana alam yang terjadi diseluruh dunia adalah karena keberadaan Penguasa Kekacauan yang menginjakkan kakinya ke dunia ini.

Bukan berarti dunia telah menolak keberadaannya, tetapi karena aura Kekacauan yang merembes keluar dari tubuhnya mampu mempengaruhi langit dan bumi, mengacaukannya dan membuat bencana dimana-mana.

Jepang yang merupakan tempat kejadian, memiliki ancaman tertinggi untuk tenggelam hanya karena tekanan yang dikeluarkan.

Penguasa Kekacauan bahkan tidak mengeluarkan setetes pun Energi Kekacauan, tapi dengan auranya saja dia bisa membuat seluruh dunia terbalik.

Pantheon Dewa Shinto merasa cemas dan gelisah, mereka hanya bisa mengungkapkan sebuah kekhawatiran karena mereka semua juga tak berdaya. Jangankan mendekati Kuoh, melihatnya saja sudah membuat mereka takut.

Hanya para Dewa besar yang berani mengawasi pertempuran seperti Amaterasu, Tsukiyomi, atau Raijin. Bahkan eksistensi seperti mereka tidak berani mendekati penghalang.

Dan diatas langit yang jauh.

Tiga Dewa terbesar Hindu sangat murka saat mereka merasakan kekuatan iman mereka yang semakin menipis.

Mereka adalah Trimurti, Tiga Dewa Utama Hindu.

Masing-masing dari mereka sangat kuat karena Brahma, Wisnu, dan Shiva termasuk ke dalam 10 makhluk terkuat di alam semesta.

Tapi saat ini kekuatan mereka menurun drastis. Diantara mereka bertiga, yang paling tenang adalah Brahma.

Brahma adalah Dewa yang paling tidak populer dari Trimurti, namun meski begitu kekuatannya masihlah dalam lima besar diseluruh dunia. Karena dalam mitologinya, dialah yang menciptakan alam semesta ini.

Pada awalnya, mereka masih menutup mata saat terjadi kekacauan diseluruh dunia. Tapi saat merasakan sumber keimanan mereka telah dicuri, mereka bertiga baru bergerak dengan agresif.

Karena itu, mereka bersama-sama turun ke Dunia Manusia dan mencari penyebab semua itu terjadi, dan mereka menemukan jika itu adalah ulah salah satu Dewa Naga didunia ini, yaitu Great Red!

Entah bagaimana dua Dewa Naga bertarung sehingga menyebabkan Great Red mengerahkan kekuatan mimpi yang bisa mengendalikan seluruh umat manusia untuk memberikan iman dan kepercayaannya.

Mengetahui hal itu, mereka bertiga menjadi tidak berdaya. Walaupun masing-masing kekuatan mereka mampu menghancurkan dunia, tapi menghadapi eksistensi sepeeti Great Red adalah bodoh.

Belum lagi kekuatan mereka menurun saat ini, membuat mereka semakin putus asa.

Walaupun begitu, mereka masihlah sangat kuat karena bahkan tanpa iman dari manusia, kekuatan mereka masih tidak bisa diremehkan.

Mereka tahu dengan kekuatannya, maka akan berujung kekalahan jika menghadapi dua Dewa Naga secara langsung. Entah bagaiamana, mereka juga yakin jika ketiganya ikut campur dalam pertarungannya, dua Dewa Naga akan bekerja sama untuk memusnahkan mereka.

Situasi itu tidak hanya terjadi pada Dewa Trimurti, bahkan Dewa Tritunggal dari Yunani juga merasakannya. Tapi yang terakhir tidak terlalu terpengaruh karena sejak awal, hanya beberapa populasi manusia saja yang menyembah mereka.

Para Dewa lain juga merasakan sumber kekuatan iman mereka dicuri, yang membuat seluruh Dewa didunia ini menjadi gelisah. Tapi saat mengetahui jika yang mengakibatkan kejadian itu adalah Great Red, mereka hanya bisa diam dan menunggu keadaan.

Bahkan Hades sempat memiliki pikiran untuk menerobos pertarungan antara dua Dewa Naga menggunakan 'Pemakan Naga', tapi mengurungkan niatnya karena waspada terhadap pihak ketiga.

Semua Dewa Pantheon didunia sebenarnya bisa menggabungkan kekuatan mereka untuk mengusir dua Dewa Naga ke Celah Dimensi, tapi sejak hubungan antara fraksi yang sejak awal tidak dekat, menjadikan hal itu semakin sulit untuk dilakukan.

Beberapa pihak mencoba meraih keuntungan dengan berbagai cara dalam situasi ini, dan beberapa hanya bisa menderita.

Sekarang, mereka hanya bisa menunggu selesainya pertempuran Ophis dan Great Red.

Yang tidak mereka tahu, pertempuran antara Makhluk Trancend yang terjadi adalah pertarungan yang sama sekali tidak intens. Mereka hanya berusaha pamer skill dan bercosplay, dengan pihak lainnya yang mencoba beberapa variasi baru dalam kekuatan mereka.

Pertengkaran kekanak-kanakan mereka menyebabkan dunia mengalami kiamat kecil.

Bagaimanapun, diantara mereka yang mengetahui hal itu hanyalah Azazel yang sejak awal berada di tempat kejadian, dan saat ini dia sedang berpura-pura mati.

...

Azazel sebenarnya merasa aneh. Dia tahu jika pertempuran Dewa Naga saja tidak bisa menyebabkan seluruh dunia berada dalam keadaan kiamat.

Bahkan jika dia menyaksikan Ophis dan Great Red bertarung dari dekat, mungkin dia hanya akan menderita luka fisik yang bagi makhluk sekalibernya adalah hal kecil.

Tapi dia jatuh kedalam keadaan mengenaskan hanya karena tekanan yang bahkan sama sekali bukan tekanan karena itu adalah aura yang merembes keluar dari seorang makhluk kuat.

'Dia bukan makhluk dari dunia ini!' Hanya itu yang ada dalam pikirannya saat pandangannya tertuju pada seorang pria jangkung berkulit coklat, rambut putih panjang yang mengalir ke punggungnya, telinga yang meruncing, beberapa tanduk di kepalanya, dan tato retakan ungu di kulit coklatnya.

'Itukah sosokmu yang sebenarnya, Asheel?' Bahkan hanya untuk berpikir, dia harus bersusah payah untuk melakukannya. 'Dia lebih kuat daripada seorang Dewa Naga, bisa dipastikan jika salah satu fraksi menyinggungnya, presentasi kemusnahan mereka akan berada diatas 50%. Tidak peduli apakah itu Asgard, Olympus, Buddha, atau bahkan Hindu, mereka akan musnah jika mencoba menjadi musuhnya.'

Pemikiran itu tidak terlalu berlebiban saat melihat kekuatan yang ditunjukkan oleh Asheel saat ini.

Mengingat pemikiran Asheel yang seperti pikiran manusia pada umumnya, tidak aneh jika satu atau dua kekacauan yang bisa mengguncang seluruh dunia akan terjadi dalam waktu setiap setahun atau bahkan sebulan.

Dewa Naga, pemegang kekuatan yang bisa menghancurkan dunia dengan mudah, tidak terlalu menjadi ancaman bagi makhluk bumi karena sifat mereka. Jika Ophis yang selalu berkeliling dunia dengan tidak jelas memiliki sifat seperti Great Red, maka kekacauan didunia tidak akan terhindarkan.

Untunglah Ophis tidak terlalu tertarik untuk membuat kekacauan dan hanya memiliki satu tujuan yaitu untuk mengusir Great Red dari celah dimensi.

Tapi jika saja keadaan mereka berubah, dengan Ophis yang dengan tenang berdiam diri di Celah Dimensi sementara Great Red yang berkeliling dunia dengan sosok besarnya.

'Bahkan aku tidak ingin membayangkannya....' Azazel berada dalam kondisi yang sulit.

Tekanan sebelumnya yang dia rasakan sangat mengerikan seolah-olah dunia itu sendiri sedang menimpanya. Tapi sekarang mulai berkurang karena keberadaan Asheel yang semakin jauh darinya saat Asheel harus menghadapi Great Red diatas laut.

Dan wanita albino itu....

Dia sendiri yakin jika keberadaannya akan sama dengan Asheel. Para bawahannya juga, masing-masing dari mereka mampu menyaingi para Dewa.

Bahkan ketika penilaiannya sangat kacau saat ini, dia bisa tahu jika para Guardian Floor dan Diablo yang berdiri dibelakang Sera masing-masing sangat kuat. Mereka bahkan tidak terpengaruh oleh aura Asheel saat mereka adalah keberadaan yang paling dekat dengannya.

Kelompok itu terlalu berbahaya untuk dibiarkan begitu saja. Tapi fatalnya pihak Iblis sudah menandai kelompok mereka sebagai buronan.

Jika saja Sirzechs atau Ajuka merasakan apa yang sedang dialami olehnya saat ini, bahkan penyesalan seumur hidupnya tidak akan sepadan dengan penyesalan karena berani menandai kelompok Asheel.

'Aku bahkan tidak tahu lagi bagaimana dunia akan berjalan pada waktu berikutnya....'

Saat ini dia hanya bisa menonton dari kejauhan sambil diam-diam menahan penderitaannya.

'Dunia sudah dikutuk hanya dengan keberadaannya.'

Maaf, tidak ada action lagi. Bahkan jika ada, itu tidak akan terlalu menarik karena pertarungannya hanya adu kekuatan seperti novel xianxia:v

Bercanda.

Thx

Nobbucreators' thoughts