webnovel

The Fleeing Chaos Demon

Asheel Doom, iblis yang lahir dari kekacauan, dan orang yang terlahir sebagai raja, kabur karena takut dengan mimpi yang dia alami. Dia pergi sambil mengajak rekan-rekannya yang ia temui di masa lalu, dan mereka tiba di sebuah dunia modern yang terdapat iblis, malaikat, malaikat jatuh, dan dewa. Ini hanyalah kehidupan sepasang Dewa yang dibuang ke Alam Fana.

Nobbu · Anime & Comics
Not enough ratings
289 Chs

Kiamat 6

Perang Besar yang terjadi di masa lalu awalnya karena Bangsa Iblis atau lebih tepatnya Empat Satan Asli yang ingin menunjukkan dominasinya di seluruh dunia.

Perang yang terjadi di Dunia Bawah antara Fraksi Alkitab dengan Iblis yang dipimpin oleh Empat Satan Asli, Surga yang dipimpin langsung oleh Tuhan, serta Grigory yang dikomandoi oleh Gubernur Jendral Azazel.

Kebenarannya, semua itu juga terjadi karena Ophis dan Great Red ikut campur didalamnya. Perang itu juga penyebab Tuhan dalam Alkitab mati.

Faktanya, sejak Tuhan menuliskan nama Ophis dan Great Red dalam kitab sucinya, dia juga memiliki ikatan yang tidak langsung pada dua Dewa Naga itu. Dan satu makhluk lagi sekelas Dewa Naga yang ditulis namanya oleh Tuhan dalam Alkitab, yaitu Beast Apocalypse....

Atau yang sering dikenal sebagai, Trihexa (666)

"Apa yang terjadi saat itu?" Asheel bertanya dengan penasaran karena hal itu menurutnya sangat menarik.

Menurut yang dia tahu, Tuhan dalam Alkitab juga seorang Makhluk Trascend yang terlahir secara alami dari kepercayaan umat manusia. Dia tidak tahu apakah Tuhan juga diciptakan oleh Supreme One atau tidak.

"Dia mati setelah menahan binatang itu dan setelah itu dia mengikuti perang," Ophis hanya mengatakan kalimat sederhana. Biasanya dia tidak banyak bicara, tapi yang dihadapannya adalah saudara laki-lakinya yang entah bagaimana membuatnya nyaman.

Dia lalu menambahkan, "Tidak seperti aku dan Baka-red, dia terlahir secara alami tanpa campur tangan-Nya."

"Yah, aku sudah menebaknya," Asheel mengangguk. "Tapi aku tidak percaya jika Tuhan sebodoh itu dalam tindakannya."

Untuk mengikuti perang setelah dia menyegel Trihexa dengan ratusan ribu segel, itu adalah langkah yang sangat bodoh. Untuk apa Empat Seraph diciptakan jika mereka bahkan tidak bisa menggantikan dirinya dalam perang?

Apakah Tuhan sudah berniat mati sejak awal?

Asheel berhenti memikirkannya dan hanya mengira jika Tuhan masih memiliki langkah tersembunyi. Dia lalu menatap ke arah Great Red yang sedang menjalani prosesnya sebelum berkata:

"Tapi bahkan jika kepercayaan yang dikumpulkan oleh Great Red melebihi Tuhan dalam Alkitab, tetap saja Naga ini tidak akan bisa menandinginya dalam kekuatan iman."

Bagaimanapun, kekuatan yang dikumpulkan oleh Great Red saat ini sangat kasar karena tidak ada ketulusan dalam persembahannya. Dia memaksa umat manusia untuk menyembahnya, membuat kekuatan yang dia terima menjadi sangat kasar.

"Apakah dia sudah selesai?" Asheel berkata dengan bosan.

Proses itu hanya berlangsung selama tiga menit. Dan dalam waktu singkat itu, partikel cahaya yang tak terhitung jumlahnya berkumpul menyelimuti tubuh besar Great Red dan itu membentuk sebuah kepompong yang membungkusnya.

*crack!*

Kepompong putih akhirnya retak dan cakar besar Great Red merobeknya dari dalam.

ROAARRRRRRR !!!

Makhluk yang keluar adalah makhluk yang sedikit berbeda daripada sebelum dia berubah.

Tubuh besar Great Red sedikit menyusut, tapi dia masih dalam bentuk Naga. Tidak banyak yang berubah dari bentuk fisiknya, hanya aura keilahian dan ketuhanan yang dipancarkannya menjadi sangat terang dan menyilaukan mata.

Dan Great Red juga mengenakan beberapa aksesoris baru. Kepala naganya dibungkus oleh kain putih yang terdapat simbol malaikat, lengannya dikenakan gelang emas, dan sayapnya berubah menjadi cahaya yang memiliki efek animasi berupa bulu putih yang jatuh dari waktu ke waktu. Dan dilehernya, terdapat bel emas yang sangat besar tapi dengan ukuran tubuhnya sendiri, membuatnya menjadi sangat cocok.

Asheel yang melihat penampilan barunya, tidak bisa tidak berkata: "Serius, kenapa dia bahkan ingin bercosplay menjadi Tuhan?"

"Um, baka-red tidak cocok dengan itu." Ophis bahkan ikut berkomentar, jelas dia mengejek selera Great Red.

Great Red yang tidak mendengarkan akhirnya melakukan gerakannya saat dia merobek kalung yang terdapat bel emas didalamnya.

Di langit, Great Red berdiri dengan dua kaki, dengan kedua tangannya yang diangkat ke atas dalam posisi berdoa, dan dia memegang bel emas di salah satu tangan itu.

DONG!

Dia menggoyangkan tangannya, membuat kekuatan mimpi yang sangat dahsyat terwujud dari gelombang yang diciptakan oleh bel emas itu.

Dengung!

Gelombang suara yang keluar dari bel emas itu memiliki efek mengacaukan pikiran orang yang mendengarnya. Tapi...

"Dia ingin menyerang pikiranku dengan itu? Serius, adakah langkah yang lebih mewah lagi?" Asheel mengejeknya karena serangan itu langsung menjadi kacau dan buyar sebelum gelombang bisa mengenai tubuhnya.

"Benarkan, Ophis...?"

Saat menyebutkan namanya, bagaimanapun, nadanya menjadi semakin rendah. Karena dia saat ini sedang melihat Ophis yang memiliki tatapan kosong dan linglung.

"Bagaimana sih kamu bisa terkena serangannya?" kata Asheel sambil menggelengkan kepalanya. "Aku lupa jika mentalitasnya hanyalah mentalitas anak kecil."

Dia lalu mendekati Ophis dan akan menepuk kepalanya dari belakang dengan agak keras. Tapi sebelum tindakan itu bisa mengenainya, tangannya sudah terlebih dahulu digenggam olek sebuah tangan putih yang memiliki perawakan kecil.

"Apa yang kamu lakukan?" kata Ophis tanpa ekspresi.

"....." Asheel terdiam dan buru-buru menyembunyikan tangannya, "Tidak apa-apa."

"Oh?" Ophis hanya memiringkan kepalanya dan menatapnya sejenak sebelum mengalihkan pandangannya ke Great Red.

Untuk menutupi tindakan canggung sebelumnya, Asheel segera mengajak Ophis berbicara.

"Nah, Ophis-chan. Bagaimana jika mendemonstrasikan variasi kekuatanmu sekarang? Aku mengira kamu sudah memikirkan beberapa hal, kan?"

"Um, aku akan melakukannya!" Ophis berkata dengan semangat datar.

Asheel agak terganggu saat nada dan ekspresi Ophis yang selalu datar. 'Bisakah dia bertingkah seperti adik perempuan?'

"Phis-chan, bisakah kamu tersenyum padaku?" kata Asheel sambil tersenyum.

"Hm?" Ophis menatapnya dengan bingung.

"Aku bilang, tersenyumlah padaku!"

"Untuk apa? Bukankah kita akan menghajar baka-red?" kata Ophis sambil memiringkan kepalanya dengan imut.

"Lupakan, sudah cukup dengan keimutanmu saat ini."

Ophis sekali lagi menatapnya dengan bingung sebelum mengalihkan pandangannya ke arah Great Red yang sedang sibuk menyebarkan gelombang yang dihasilkan dari bel emas ditangannya.

Dia lalu mengangkat tangannya, dan sebuah energi gelap meledak darinya membentuk beberapa ular yang sangat panjang. Ular-ular itu sendiri sangat banyak walaupun setiap ular memiliki ukuran normal, dia menggunakannya untuk mengikat tubuh besar Great Red.

ROARRRRRR !!!

Great Red menggeliat saat merasakan banyak lendir panjang yang mengikat tubuhnya seperti tentakel, dan lendir atau ular itu terus bergerak melalui sayapnya, membuat keseimbangannya diudara sedikit melenceng dan mengancam akan jatuh.

Ular itu akan robek setiap Great Red menggeliat di tubuhnya, tapi akan terus beregenerasi dengan menyambungkan ular lain yang masih utuh.

Dan dengan melakukannya berturut-turut, Ophis mampu membuat keseimbangan Great Red diudara menjadi goyah.

"Apa itu tadi?" Asheel berkata dengan heran. "Generasi tingkat tinggi? Bukankah ular-ularmu selalu seperti itu? Dimana kamu menggunakan kekuatan konsepnya?"

Ophis mengabaikannya saat dia menggerakkan ular-ular itu menggunakan gerakkan tangannya. Tangannya berada di udara saat terus digerakkan dengan berbagai cara.

Dia lalu hanya berkata dengan kalimat sederhana, "Ini belum selesai."

Asheel terdiam dan hanya akan menonton lebih lama.

Tiba-tiba, saat ular-ular itu menyelimuti tubuh besar Great Red dan akan membentuk gumpalan karena jumlah ular yang menumpuk sangat banyak, ular-ular itu tiba-tiba menyatu seperti magnet dan membentuk tubuh ular baru yang lebih besar. Dan lengkungan ular baru itu membentuk simbol tertentu.

Simbol Infinite!

Infinite mengambil simbol ular yang membentuk pola angka delapan (8) dengan mulut ular yang memakan ekornya sendiri.

Dan simbol itu diaplikasikan dalam serangan yang dilancarkan Ophis pada Great Red. Tubuh besar Great Red seperti diikat dengan tali raksasa yang membentuk simbol Infinite dan itu membuat gerakannya terhenti diudara.

"Jadi begitu, mengaplikasikannya pada segel, ya? Apakah kamu berniat menahan gerakannya?" Asheel yang sudah memahami apa yang dilakukan hanya berkomentar dari samping sambil menanyakan pertanyaannya.

"Tapi tidak semudah itu...."

Benar saja, kepala Great Red yang masih bebas tiba-tiba membuka mulutnya saat kain yang menggantung di tanduknya berkibar ke atas.

Dengung!

Dia mengumpulkan kekuatan mimpi sebelum matahari mini terkandung didalam serangan raungannya.

BAM!

Dia melepaskannya dengan kecepatan yang jauh melebihi kecepatan suara ke arah Asheel dan Ophis.

Laut menjadi terdorong ke belakang karena gelombang yang ditimbulkan oleh serangan itu. Ketika matahari mini semakin dekat dengan permukaan, bagaimanapun, lautan menguap secara instan dan saat uapnya menjadi semakin tebal seperti kabut.

Banyak ikan mati dan menjadi matang saat seluruh lautan mendidih karena panasnya serangan yang dikeluarkan Great Red.

Dan serangan itu sedang menuju ke arah Asheel dan Ophis. Tentu saja mereka berdua tidak terpengatuh oleh kenaikan suhu yang meningkat secara drastis.

"Wow, wow. Dia bisa mewujudkan matahari menggunakan kekuatan mimpinya."

Asheel menyeringai saat dia hanya melambaikan tangannya, dan segera, matahari lenyap tak tersisa seolah-olah intinya telah padam.

Dia lalu menatap Ophis yang sedang sibuk mengikat Great Red.

"Ahem," Dia berdehem untuk menarik perhatian Ophis, dengan yang terakhir menoleh ke arahnya.

Lalu Ophis bertanya, "Bagaimana kamu melakukannya?"

Untuk menghadapi serangan Great Red sebelumnya, jika itu diarahkan kepadanya, dia masih akan memblokir serangan itu dengan serangan yang harus dia keluarkan sendiri. Tidak seperti Asheel yang melenyapkannya hanya dengan lambaian tangan.

"Nah, sebenarnya itu adalah salah satu cara untuk menggunakan kekuatan konsepku, yaitu Chaos."

Asheel lalu berhenti sejenak sebelum berkata lagi:

"Chaos sendiri bisa menjadi dua hal, penciptaan dan kehancuran. Aku mengacaukan serangan sebelumnya dari dalam, dan karena itu juga serangan itu menjadi lenyap." Asheel berkata dengan nada mengajar sebelum melanjutkan, "Dengan mengacaukan suatu energi, aku bisa melahirkan hal baru darinya. Itu adalah penciptaan. Dan dengan mengacaukan formasi serangan atau objek yang memiliki kandungan energi didalamnya, aku bisa menghancurkan benda itu dari dalam. Itu adalah kehancuran. Yah, itu hanyalah salah satu dasar dalam menggunakan kekuatan konsepku."

Anggap saja itu seperti kestabilan dan ketidakstabilan. Dengan Chaos, dia dapat membuat dua hal yang saling berlawanan menjadi stabil. Dan dengan Chaos juga, dia dapat menggunakannya untuk mengacaukan inti sebuah objek yang bisa menjadikannya tidak stabil.

Sebenarnya, yang dimiliki Asheel saat ini bukan lagi kekuatan konsep, melainkan suatu kekuatan yang disebut Origin. Dan Origin yang dimiliki Asheel adalah Chaos, yang masih sama dengan kekuatan inti konsepnya.

Dia sebenarnya memiliki banyak kekuatan konsepnya sendiri seperti elemen dan unsur lain. Dia bisa memiliki banyak kekuatan konsep secara langsung karena dia adalah Kekacauan. Karena dengan Kekacauan, dia bahkan bisa memiliki dua elemen yang saling berlawanan didalam dirinya.

Kekacauan itu sendiri bisa menampung banyak hal, tidak peduli apakah sifat dua hal itu berlawanan atau tidak.

Kegelapan dan cahaya, air dan api, muda dan tua.

Dengan kekuatan Kekacauannya, dia bisa menggabungkan semua itu menjadi satu dan bahkan tidak berselisih diantara satu sama lain.

Tapi hal itu mempunyai dampak karena apapun yang diciptakan melalui kekacauan, maka hal itu akan menghasilkan sesuatu yang kacau.

Jadi, dia bisa menampung banyak kekuatan yang berlawanan tetapi hal itu menjadikan Inti Kekacauannya menjadi semakin kacau.

Tentu saja dia tidak memberitahu jika dia mempunyai kekuatan konsep lain kepada Ophis, karena dia tidak ingin membuatnya rendah diri jika Ophis mengetahui jika dirinya juga bisa menggunakan kekuatan Infinite.

Ophis mungkin tidak keberatan jika dia memiliki Kekuatan Konsep lain. Tapi Konsep Infinite adalah hal yang berbeda karena itu adalah kebanggaannya.

"Nah, sekian penjelasan dariku."

Saya hanya mengarang beberapa hal.

Maaf jika bab tidak memuaskan.

Thx

Nobbucreators' thoughts