webnovel

The Fleeing Chaos Demon

Asheel Doom, iblis yang lahir dari kekacauan, dan orang yang terlahir sebagai raja, kabur karena takut dengan mimpi yang dia alami. Dia pergi sambil mengajak rekan-rekannya yang ia temui di masa lalu, dan mereka tiba di sebuah dunia modern yang terdapat iblis, malaikat, malaikat jatuh, dan dewa. Ini hanyalah kehidupan sepasang Dewa yang dibuang ke Alam Fana.

Nobbu · Anime & Comics
Not enough ratings
289 Chs

Kiamat 2

Naga Merah yang ukurannya sangat besar telah muncul di panggung pertarungan. Untuk sesaat, Asheel dan Ophis mengalihkan pandangannya ke Naga Merah itu.

"Baka-red...." Ophis bergumam setelah melihat naga itu.

"Apakah itu saudaramu?" Asheel bertanya karena dia juga menyadari bahwa Naga didepannya juga seekor Makhluk Trascend.

"Tidak."

Walaupun kenyataannya mereka adalah saudara, tetapi Ohpis tidak mau mengakuinya. "Hanya saja, dia juga diciptakan oleh orang yang sama denganku."

"Artinya kita bertiga bersaudara," Asheel membuat kesimpulannya sendiri.

Ophis hanya menatapnya sejenak sebelum mengalihkan pandangannya ke arah Great Red.

Sementara itu, Azazel yang mendengar percakapan mereka dikejutkan oleh informasi yang sangat mengejutkan.

'Saudara? Jadi Asheel juga seorang Makhluk Trascend yang terlahir alami. Apakah itu penyebab kekuatannya begitu kuat sehingga dia bisa mengalahkan Ophis. Dan sebenarnya mereka bertiga diciptakan oleh seseorang, yang fakta ini begitu mengejutkan! Dan Great Red yang muncul begitu tiba-tiba, dia pasti menggunakan energi melimpah yang dikeluarkan oleh pertarungan mereka berdua sehingga bisa melacak dan membuat Gerbang Naga disini, kan?'

Azazel sangat pusing saat mencerna informasi di otaknya yang terbakar, terlebih lagi informasi yang baru saja diterimanya bisa menjungkirbalikkan dunia!

Tidak mengetahui betapa malangnya Azazel saat ini, Asheel berkata lagi pada Ophis:

"Apa yang dia lakukan disini? Apakah dia juga ingin mengikuti kita untuk membuat kekacauan didunia ini?"

"Aku mengundangnya ke sini," Ophis mengatakan kalimat sederhana. Lalu dia melanjutkan, "Aku ingin kamu mengalahkannya untukku."

Setelah mengatakan itu, dia menatap Asheel dengan tatapan mata yang tidak bisa dijelaskan.

"Apakah itu cara menunjukkan keakraban kalian sebagai sepasang saudara?" Alih-alih menjawabnya, Asheel malah membuat komentarnya sendiri. "Tapi, yah ... Sepertinya dia juga ingin bersenang-senang."

Ophis mengangguk saat dia juga menatap Great Red.

Great Red yang telah keluar sepenuhnya dari Gerbang Naga, mulai meraung.

ROAAARRRRR !!!!

Seketika, laut dibawahnya yang tidak tenang, menjadi gelombang membentuk pusaran air besar yang menyedot segala sesuatu disekitarnya.

Langit yang merah sepenuhnya, mulai muncul awan gelap. Awan gelap itu juga membentuk pusaran saat petir dan halilintar menyambar dan membuat ledakan keras di langit.

Terlebih lagi, dia juga menyebabkan bencana alam di seluruh dunia.

"Fuhahahahahaha! Dia sepertinya tahu cara membuat kekacauan!" Asheel tertawa terbahak-bahak saat melihat dampak raungan Great Red yang menciptakan bencana alam diseluruh wilayah ini.

Saat melihat saudara barunya yang menciptakan kekacauan diseluruh dunia, entah bagaimana kegembiraan yang tidak bisa dijelaskan menguasai dirinya. Sifat Chaos-nya yang selalu mendesaknya untuk terus menciptakan kekacauan telah muncul didalam dirinya sekali lagi.

Lalu dia diherankan oleh betapa sepinya tempat ini, karena tempat mereka berada masih di Dunia Manusia. Dan mereka bahkan membuat aktivitas supernatural diseluruh dunia kacau.

"Aku penasaran kenapa tidak ada seserang pun yang datang ke sini? Apakah mereka semua takut akan pertarungan tiga Makhluk Trascend?" Setelah mengatakan itu, dia menatap langit dan berkata dengan ekspresi merenung, "Tidak, ada seseorang yang menghalangi orang-orang datang ke sini, apakah mereka?"

Dia juga menebak orang yang memasang penghalang disekitar wilayah ini.

Ophis yang mendengar ocehannya juga melihat sekeliling dan terkejut jika wilayah ini sudah dikelilingi oleh sebuah penghalang. Tapi sesaat kemudian, dia mengabaikannya dan menaruh semua fokusnya ke Great Red.

Biasanya saat aktivitas supernatural dengan skala besar terjadi di Dunia Manusia, beberapa powerhouse akan muncul untuk menyeimbangkan keadaan dan situasi.

Sekarang, Jepang bahkan hampir musnah di muka bumi, dan Pantheon Dewa Shinto bahkan tidak seorang pun muncul. Jika mereka tidak muncul, setidaknya harus menonton dan mengawasi dari kejauhan, kan?

Jadi kesimpulan Asheel seharusnya benar-benar nyata.

"Kalau begitu, tidak perlu ada yang dikhawatirkan!" Asheel berteriak saat dia juga mengeluarkan tekanannya sendiri.

BOOM!

Tekanan yang sangat mengerikan muncul darinya, menyebabkan gempa ruang dimana-mana. Energi ungu kelap-kelip berbagai warna keluar dari tubuhnya dan menyebar ke segala arah, yang debu energi itu mendistorsi ruang disekitarnya.

Laut menjadi sangat kacau saat tidak ada lagi kehidupan didalamnya. Di sisi lain, terjadi sebuah pusaran air raksasa yang menelan apapun. Dan di sisi lain juga, beberapa topan yang terbuat dari air berputar seperti gasing dan menjadikan samudra sebagai arenanya. Tsunami ratusan meter terjadi di setiap lautan di seluruh dunia.

Whoosh!

Ombak besar itu menghantam karang dan menghanyutkan segala sesuatu yang terseret bersamanya. Bahkan karang raksasa yang sudah ada sejak ribuan tahun disana, hancur menjadi serpihan dan puing-puing.

Aura tekanan yang dikeluarkan Asheel membuat bencana alam menjadi lebih kuat. Bahkan Ophis harus mengelilingi tubuhnya sendiri menggunakan kekuatan konsepnya.

Untuk Azazel?

Dia sudah mengerahkan kekuatan hidupnya hanya untuk bertahan.

Biasanya, bencana alam seperti ini tidak akan memengaruhinya. Tapi, tekanan di luar dunia yang dikeluarkan Asheel membuat seluruh makhluk didunia ini membungkuk ke arahnya. Kecuali Makhluk Trascend, tidak ada yang tetap bisa berdiri.

Dan Azazel adalah orang yang paling dekat dengan mereka, dia harus menderita banyak hanya untuk bisa terus hidup didunia ini.

"Kamu berlebihan," Ophis berkomentar saat dia juga memperhatikan perubahan besar pada dunia.

"Fuhahahahaha! Justru inilah yang kuinginkan saat ini!" Asheel tertawa gila saat Inti Kekacauannya terus merangsangnya untuk membuat kekacauan dis seluruh dunia, tidak, alam semesta!

"Jadi inilah kenapa kamu seorang kekacauan," Ophis berkomentar sekali lagi saat rambut dan pakaiannya berkibar tertiup angin kencang.

"Ya! Aku adalah Penguasa Kekacauan! Aku akan menciptakan kekacauan di setiap tanah aku merangkak!" Asheel memiliki senyum gila saat berbicara diantara kata-katanya.

Jelas, kecenderungan sifat Chaos-nya terus mengikis kesadarannya, dan saat ini dia sudah terpengaruh. Dia berpikir ini adalah waktu yang tepat untuk mengakhirinya sebelum kekuatannya sendiri menguasainya.

'Mungkin, aku harus menggunakan jurus orang tua itu untuk menutup hiburan menyenangkan ini.' Asheel memikirkan orang tua tertentu yang memiliki kumis putih berbentuk bulan sabit.

Dia sangat sadar jika tindakannya telah merugikan bumi, bahkan jiwa-jiwa malang yang tidak bersalah. Tapi Inti Kekacauannya terus berputar dengan gila, merenggut kesadarannya, serta merangsangnya untuk terus membuat kekacauan.

Dia mengangkat tangan kanannya sebelum menyalurkan banyak energi ke dalamnya. Segera, getaran yang terkompresi membentuk buih bulat berwarna putih muncul dan menyelubungi pergelangan tangan kanannya.

Menggerakkan lengan kanannya, dia memukulnya dengan lebih banyak tenaga ke udara tipis didepannya.

*craackk*

Suara pecahan kaca bisa terdengar saat pukulan itu menghantam kehampaan diudara. Dan dari ledakan pukulan itu, ruang telah pecah menjadi retakan yang menjalar seperti akar. Retakan itu begitu besar karena ukurannya saja bisa menyaingi gedung besar di Tokyo.

Hanya dalam beberapa saat kemudian, gempa bumi dahsyat terjadi didasar laut, dan seketika air lautan menjadi surut. Selain tsunami, pergeseran tanah dan pergerakan bumi yang intens juga terjadi di atas permukaan laut. Tanah tidak lagi merekat saat itu menjadi sangat rapuh, membuat tanah longsor dimana-mana.

Ophis bisa melihat puluhan tsunami besar berukuran ratusan meter muncul dari air laut yang terkumpul sebelumnya dan semua ombak besar itu menargetkan Great Red di tengah!

ROAARRRRRR !!!!

Great Red yang sadar jika dirinya telah menjadi sasaran, meraung sekuat tenaga sebelum tubuhnya diselimuti oleh kekuatan mimpi untuk melindunginya dari tenggelam.

Tapi sebelum tsunami bisa menabraknya, dia tiba-tiba merasakan tubuhnya kedinginan dan perasaan mati rasa merembes melalui sisik-sisiknya!

Pssshhhhhh!

Bahkan suara membeku bisa terdengar saat udara dingin bisa dirasakan oleh semua orang. Great Red yang benar-benar berada di tengah semua itu, berubah menjadi es lilin besar yang mengapung di lautan.

"Ya ampun, Asheel. Kamu benar-benar tahu cara membuat keributan di pagi hari~"

Suara wanita yang terdengar dingin dan anggun terdengar disekitarnya.

Satu lagi pendatang telah tiba!