webnovel

The Fleeing Chaos Demon

Asheel Doom, iblis yang lahir dari kekacauan, dan orang yang terlahir sebagai raja, kabur karena takut dengan mimpi yang dia alami. Dia pergi sambil mengajak rekan-rekannya yang ia temui di masa lalu, dan mereka tiba di sebuah dunia modern yang terdapat iblis, malaikat, malaikat jatuh, dan dewa. Ini hanyalah kehidupan sepasang Dewa yang dibuang ke Alam Fana.

Nobbu · Anime & Comics
Not enough ratings
289 Chs

Iblis liar

Sebenarnya dengan Iblis lemah yang akan menuju ke arahnya, itu bukan ancaman baginya sama sekali. Bahkan debunya pun tidak layak untuknya.

Yang dikhawatirkan Asheel adalah, bagaimana dengan anak-anak? Haruskah dia menghapus ingatannya dan berbicara omong kosong setelahnya?

Akhirnya Asheel memutuskan untuk merubah ingatan mereka untuk kejadian yang akan datang. Tapi dia harus ekstra hati-hati, karena jika dia memasukkan sedikit lebih banyak kekuatannya dari yang seharusnya menjadi titik amannya, konsekuensinya tidak akan ringan. Mungkin mereka bahkan akan mati.

Tubuh dan jiwa Asheel telah tercemar dengan energi kekacauan. Manusia belaka akan hancur jika terkena setetes energi kekacauan, untunglah Asheel bisa memanipulasinya dengan baik. Bahkan godhead dewa akan rusak jika mengenainya. Karena itu, dia harus berhati-hati bahkan saat dia melakukan seks. Kecuali untuk Sera karena tubuhnya Primordial.

Asheel juga memperhatikan penguntitnya yang mengikutinya sepanjang waktu. Bercanda, mereka adalah orang-orang yang diutus Albedo untuk mengawasinya. Sayang sekali bahwa itu hanya akan menerima perintah dari Albedo, jika tidak dia pasti sudah menyuruhnya untuk menangkap Iblis itu. Dan mereka pasti akan langsung melaporkannya ke Albedo setelah ini.

Asheel juga bisa menghancurkan musuhnya dengan pikirannya, tapi memutuskan untuk tidak melakukannya. Dia hanya akan mengikuti arus dan bonus mendengar omong kosong penjahat.

Suara langkah kaki semakin terdengar dari dalam bangunan.

Asheel menepuk kepala Issei dan Irina, tubuh mereka terhuyung akan jatuh ke tanah, tapi sebelum itu Asheel sudah menangkapnya. Dia melambaikan tangannya dan sebuah portal muncul di sampingnya.

Dengan sihirnya, Asheel mengirim mereka ke portal. Itu sebenarnya adalah sebuah ruang mirip dengan inventaris, tapi untuk makhluk hidup. Portal itu adalah ruangnya sendiri, jadi mereka bisa aman disana.

"Istirahatlah sebentar."

Asheel menjentikan jarinya, sebuah penghalang tak terlihat muncul dari tangannya sebelum meluas ke daerah di sekitarnya. Penghalang itu berfungsi untuk menahan segala jenis fluktuasi energi sehingga tidak akan mempengaruhi dunia luar. Dia tidak mengunci ruang karena dia tahu bahwa Albedo akan datang ke sini.

"Kekeke, aku tidak menyangka seseorang akan baik padaku untuk mengirim makanan ke pintuku. Apakah ini keberuntungan?"

Asheel mendengar suara serak dari bangunan itu. Ekspresinya tenang tidak terpengaruh oleh omong kosongnya. 'Apakah ini Iblis di dunia ini?'

"Mungkin kamu akan segera mati, tapi ijinkan aku untuk memperkenalkan diri. Aku adalah Victor, seorang iblis yang sudah dibuang oleh Tuanku sendiri. Menyedihkan bukan?" Iblis itu berkata seperti orang gila, menatap Asheel yang tenang. Dia tidak terganggu dan masih melanjutkan aksinya.

"Tapi, aku tidak merasa sedih. Mengapa? Karena aku sudah membunuhnya! Kekeke!" Iblis itu, atau yang sekarang disebut Victor, tertawa terbahak-bahak, mengira bahwa semuanya masih dalam rencananya.

Sementara itu, Asheel hanya berpikir sendiri. 'Aneh, sebelumnya dia adalah seorang manusia. Aku yakin itu! Apakah ada metode untuk mengubah ras seseorang?'

Untuk teknik mengubah ras, Asheel tidak akan terkejut dengan itu karena dia sudah banyak menyaksikan perubahan ras pada seseorang. Misalnya Shalltear, dia bisa menjadikan mangsanya sendiri sebagai vampir yang sangat patuh kepadanya. Atau sebuah item magis yang bisa mengubah ras seseorang menjadi imp.

'Begitu, Iblis di dunia ini hanya seperti manusia yang memiliki kekuatan iblis di tubuhnya, memungkinkannya untuk mendapatkan umur panjang. Untuk Iblis tingkat yang lebih tinggi, itu harus menjadi garis keturunan.'

Asheel menghela nafas, dia menatap Victor dan melihat bahwa dia masih memiliki kekuatan lain.

"Jadi, kamu adalah Iblis, ya?" Asheel mengeluarkan rokok dari sakunya lalu menempatkannya di mulutnya. Jari telunjuknya menghadap pada ujung rokok, sebuah nyala api kecil muncul dari sana dan membakar ujung rokok tersebut.

Menghisap rokok dalam-dalam sebelum menghembuskan asapnya, dia menatap Victor sebelum berpikir sendiri. 'Dia bilang sebelumnya bahwa dia membunuh Tuannya sendiri. Apakah Tuannya itu yang menjadikannya sebagai Iblis?'

Iblis itu sedikit terkejut saat melihat Asheel mengeluarkan api dari ujung jarinya. "Oh, kamu memiliki kemampuan ternyata. Apakah kamu seorang pengusir setan, pantas saja kamu begitu tenang. Tapi, apakah kamu mengira bahwa api kecil itu bisa melukaiku?!"

Asheel hanya mengangkat bahu, "Entahlah."

Iblis itu marah melihat Asheel yang masih meremehkannya. "Aku akan membunuhmu!"

Dia melompat dengan kecepatan yang jauh melebihi manusia biasa. Angin disekitarnya menyingkir saat iblis itu bergerak. Dia mengangkat tangannya dan akan memukul tapi dia dihentikan oleh sesuatu. Melihat apa itu, tangan Asheel menangkap pukulannya, bahkan tangan lainnya masih berada di sakunya.

Asheel yang dengan santai menangkap serangan musuhnya, menghirup rokoknya dalam-dalam sebelum menghembuskan asapnya tepat diwajah Victor. "Membosankan!"

Victor menyadari bahwa orang didepannya sangat kuat sejak serangannya hanya dengan mudah ditahan. Dia akan menarik tangannya dan mundur tapi menyadari bahwa orang di depannya menggenggamnya dengan erat. Sebelum bisa bereaksi apa-apa, dia merasa wajahnya telah ditabrak beban puluhan ton dan tubuhnya menjadi terbang mundur.

Saat Victor berdiri, wajahnya sudah bengkok ke dalam dan banyak darah keluar dari mulut dan hidungnya. Tapi, dia merasa bahwa tubuh bagian bagian kanannya menjadi lebih ringan. Saat dia menyadari apa yang terjadi, dia melihat tangan kanannya sudah tidak ada di tubuhnya. Tangan dan tubuhnya benar-benar terputus oleh serangan itu.

Dia melihat lawannya yang masih berekspresi santai dan dengan tenang merokok, juga memegang tangannya yang terputus. Dia menjadi sangat marah, "Bajingan!"

Asheel sebelumnya hanya memukulnya tepat di wajahnya, membuat tubuh lawan terbang mundur dan merobek lengannya dalam prosesnya karena Asheel menggenggamnya dengan erat saat itu.

Dia melihat tangan Iblis itu yang dipegangnya, setelah berpikir sebentar apa yang harus dilakukannya, dia hanya melemparkan tangan itu ke belakang seperti dia membuang sampah. Tangan yang terlempar itu berubah menjadi abu saat masih melayang di udara.

Saat menatap ke depan, Asheel melihat bahwa Iblis itu sedang mempersiapkan serangannya. Niat awalnya yang akan langsung menghabisinya, hilang setelah menjadi penasaran dengan serangan berikutnya.

Tangan kiri Victor tiba-tiba mengeras dan berubah menjadi hitam bersisik, menampilkannya seperti tangan Iblis yang asli. Di atas telapak tangannya terdapat bola mata hijau dengan pupil hitamnya yang terus-menerus bergerak secara menjijikan. Ada juga duri runcing yang tumbuh di sekitar tangannnya. Ujung-ujung jarinya menjadi lancip dan terlihat seperti cakar yang tajam.

Iblis itu masih bisa tertawa, "Kekeke! Ini adalah Sacred Gear-ku, Green Eye Fellfire Illidan! Rasakanlah kekuatanku yang akan membakarmu menjadi abu!"

Asheel yang melihat perubahan tangannya, menjadi merenung. 'Menurutku kekuatan itu bukanlah hasil dari berubah menjadi iblis. Rasanya, benda Sacred Gear itu sudah sejak awal berada di tubuhnya. Mungkin Iblis yang merubahnya menyadari kekuatan itu saat dia menjadi manusia, dan merubahnya menjadi Iblis bawahannya.'

Asheel juga menunjukkan kekecewaan karena Sacred Gear itu bukanlah artefak yang mengikat jiwa, karena hanya menampung di jiwa pengguna. Tapi dia mengakui bahwa itu sangat mirip dengan artefak yang mengikat jiwa, karena benda itu masih terhubung ke jiwanya. Jika Sacred Gear dikeluarkan dengan paksa dari tubuh pengguna, maka ia akan langsung mati. Kecuali jika orang itu berspelialisasi dalam pekerjaan jiwa, maka itu mungkin untuk mengekstrak Sacred Gear keluar dari tubuhnya.

Alasan Sacred Gear bukanlah artefak yang mengikat jiwa, karena bahkan jika pengguna sudah mati, Sacred Gear akan dengan sendirinya beralih ke pengguna baru.

Artefak pengikat jiwa akan terus menempel ke jiwa pengguna bahkan jika dia sudah mati dan bereinkarnasi menjadi jiwa baru. Maka, di kehidupan selanjutnya, artefak itu akan tetap ada di dalam tubuhnya.

Tapi Sacred Gear ini masih benda yang bagus, karena Sacred Gear di gerakkan oleh kekuatan keinginan. Semakin kuat keinginan pengguna, semakin kuat pula Sacred Gear akan meresponnya.

Asheel sendiri telah melihat banyak orang yang menggunakan artefak pengikat jiwa yang asli. Bahkan, dia menemukannya di Low Abyss.

Dunia itu berpusat pada Shinigami dan roh jahat yang disebut Hollow. Seorang shinigami menggunakan sebuah senjata yang disebut Zanpakuto. Dan senjata itu termasuk ke dalam senjata yang berhubungan langsung dengan jiwa. Bahkan jika shinigami bereinkarnasi menjadi manusia, kekuatan zanpakuto masih akan meninggalkan jejak.

Tapi shinigami adalah sebuah roh yang memiliki bentuk tubuh spiritual, sehingga tidak akan bisa bereinkarnasi secara paksa menjadi jiwa, bahkan jika itu bisa, menurutnya hasilnya tidak akan sempurna karena sebuah roh tidak bisa terlahir lagi menjadi sebuah roh. Harus ada proses yang dilaluinya, jika tidak keseimbangan tiga dunia akan kacau.

Saat jiwa di Soul Society mati, dia akan bereinkarnasi menjadi manusia. Tidak ada kematian sejati di Soul Society, karena kematian hanyalah reinkarnasi.

Jiwa seorang shinigami terlalu kuat untuk daging seorang manusia. Jika shinigami ingin memiliki tubuh fisik, maka harus menggunakan gigai atau tubuh portabel.

Tapi harus diakui bahwa jika seseorang Shinigami atau kekuatan yang kuat bereinkarnasi atau bertransmigrasi ke dimensi lain, kekuatan yang dibawanya haruslah sangat curang. Misalnya dunia ini, tubuh fisik masih sangat penting untuk menampung jiwa. Kekuatan Shinigami mempunyai serangan berbasis jiwa, dengan kata lain mereka bisa membuat jiwa secara paksa meninggalkan tubuh, atau serangan jiwanya sendiri bisa melukai jiwa musuh.

Untuk Sacred Gear, asal kekuatannya berasal dari jiwa makhluk kuat saat mereka masih hidup, atau bahkan penciptanya membagikan kekuatannya sendiri ke dalamnya. Hal itu membuat pendapat Asheel tentangnya menjadi 'mainan bagus'.

Kembali melihat musuh di depannya yang siap menyerang, Asheel masih bersikap dengan tenang, dia menjadi penasaran dan akan memastikan seberapa kuat mainan itu.

Setelah dipikir-pikir, kejadian di cerita itu mirip dengan fanfic sebelah?

Nobbucreators' thoughts