webnovel

Pertemuan

Pembicaraan dengan Jack menjadi pemikiran bagi Nathan, dia merasa memang harus bertemu dengan Jack, seseorang yang akan memberikan dia sebuah pekerjaan, pekerjaan yang Nathan pun tak tahu itu pekerjaan yang seperti apa.

Nathan dan Jack sudah menentukan hari pertemuan, dan itu berada di sebuah puncak yang sepi dan tanpa ada orang.

"Kenapa harus bertemu di tempat se sepi??" gumam Nathan berpikir alasan utama dari Jack.

Tapi Nathan tak ingin berpikir lama, Nathan terlalu memikirkan apa yang terjadi pada ibunya jika dia tak mendapatkan pekerjaan yang menghasilkan uang yang banyak.

"Tak ada cara lain, memang harus aku jalani"

"Apa pun itu akan aku jalani"

Nathan memutuskan untuk datang ke tempat pertemuan dengan Jack, orang yang baru sekali bertemu dengannya.

Dengan pakaian kaos oblong, Nathan berjalan menuju puncak gunung yang memang sepi, meskipun ada orang tapi tempat itu sangatlah tak mungkin di datangi orang jika tak ada keperluan yang penting.

Tepat matahari berada di atas kepala, Nathan akhirnya sampai di puncak gunung dan menunggu kabar dari Jack.

Seperti yang sudah di katakan oleh Jack, dia yang akan memberikan kabar untuk Nathan, dan Jaka berjanji akan datang menemui jika Nathan sudah berada di puncak gunung.

Dengan wajah gelisah Nathan terus menunggu Jack, bahkan Nathan sedikit pun tak menghubungi Jack, seperti yang dipesankan oleh Jack, hanya Jack yang boleh menghubungi Nathan.

Hp Nathan berdering, dan itu dari Jack.

"Aku sudah di posisi, anda sudah berada dimana??" Tanya Nathan pada Jack.

"Aku sudah melihatmu, dan sekarang aku yakin kau memang datang sendiri"

"Dari kaki gunung aku sudah mengawasi mu"

Nathan diam dan tak menyangka jika Jack akan mengawasinya sebegitu detailnya, bahkan saat kedatangan Nathan Jack sudah mengikutinya.

"Apakah kau melihat pohon besar yang beberapa meter darimu??"

Nathan menoleh ke kiri dan kanan.

"Apakah pohon besar sebelah kananku ini??" tanya Nathan.

"Iya benar, turun dan ikuti petunjuk dari ku" ucap Jack.

Nathan turun dan mengikuti semua petunjuk dari Jack, hingga Nathan sampai di sebuah hutan lebat.

"Kenapa kau membawaku sampai kemari??" Tanya Nathan bingung.

"Masuk ke dalam hutan, saat kau melihat pondok besar masuk lah ke dalam gubuk itu"

Nathan kembali tak membantah, dia terus mengikuti petunjuk dari Jack, saat Nathan melihat sebuah pondok, Nathan bergegas untuk mendekati pondok itu.

Tangan Nathan memegang handel dari pintu, dan sekali dorong pintu pondok terbuka.

"Halo...!!" Teriak Nathan untuk memastikan jika di dalam pondok itu ada orang.

Kekesalan Nathan akhirnya meledak karena merasa Jack mempermainkan dirinya.

"Tunggu aku di situ, sebentar lagi aku akan datang" kata Jack yang menghubungi Nathan entah dari mana.

Nathan berusaha untuk bersabar meskipun dia tahu kesabarannya sudah hampir habis, tapi lagi-lagi keinginan untuk mendapatkan uang banyak memaksa Nathan untuk memilih sabar.

Suara mobil menderu terdengar dari luar, dan itu lebih satu mobil, Nathan merasa heran karena kedatangan mobil yang saat Nathan mengintip ada tiga mobil Jeep yang berhenti di halaman pondok itu.

Jack keluar bersama dengan tiga orang yang memakai kaca mata hitam, dan itu sama sekali tak Nathan kenali.

"Nathan ... apa kabar mu??" Tanya Jack begitu dia memasuki pondok itu.

"Aku merasa kelelahan menunggu" Jawab Nathan.

"Maafkan aku, tapi itu harus kami lakukan demi privasi yang kami jaga" kata Jack.

Nathan melihat jika Jack membawa sebuah senjata api, begitu juga dengan dua orang yang ikut bersama Jack, dan Nathan tahu jika dua orang itu sudah cukup berumur.

"Perkenalkan ini Mr. one dan itu Mr two" kata Jack memperkenal dua orang yang dia bawa.

"Nathan, Nathan Arcansas" ucap Nathan memperkenalkan dirinya.

Mr one dan Mr two duduk di dekat Nathan, tapi tangan mereka tetap berada di dekat senjata api yang ada di pinggang mereka.

"Aku tak suka berbasa-basi tuan Nathan, jika memang kau ingin bekerja dan mendapatkan uang yang banyak, maka memang tak salah kau menghubungi Jack" kata Mr one pada Nathan.

"Hhhmmm, aku tak mengerti Mr" kata Nathan yang tiba-tiba merasa tenggorokannya kering.

"Baik, sebagai pembukaan saja, kami adalah suatu kelompok rahasia yang tak diketahui oleh orang"

"Tak diketahui orang kami apa, dan kami siapa"

"Aku Mr one pemimpin utama dalam kelompok ini"

"Dan Mr two adalah wakil ku" kata Mr one menerangkan pada Nathan.

Nathan mendengarkan dengan seksama, satu hal yang Nathan sedikit ketahui, dia sudah masuk dalam gerombolan mafia yang terselubung.

"Jadi apa pekerjaan yang harus kau lakukan??" Tanya Nathan ingin tahu.

"Soal pekerjaan itu gampang tuan Nathan, tapi sebelum kita bahas pekerjaan kami harus bertanya pada tuan Nathan terlebih dahulu" ucap Mr two dan menatap Nathan dengan tatapan yang menakutkan.

Nathan memperbaiki cara duduknya, dia merasa akan di wawancara dalam sebuah pekerjaan yang Nathan pun belum tahu apa pekerjaan yang akan dia lakukan.

"Apakah ada yang mengetahui kedatangan mu kemari tuan Nathan??"

"Tidak, satu orang pun tidak ada, aku merahasiakan seperti yang di minta oleh tuan Jack" jawab Nathan.

"Bagus, itu artinya kau memiliki komitmen dalam sebuah pekerjaan" kata Mr one.

"Sebelum jadi seorang guru TK, apa pekerjaan mu tuan Nathan??"

"Aku seorang prajurit yang di pecat"

"Tapi bukan karena kesalahanku" jawab Nathan.

"Apa pun itu, kesalahanmu atau tidak itu bukan urusan kami tuan Nathan"

"Yang pastinya kau memiliki sesuatu yang memang di butuhkan dalam pekerjaan ini" kata Mr two yang membuat Nathan semakin bingung.

"Kelompok meja besar ini kami dirikan lima belas tahun yang lalu, dan di atas kami masih ada yang lebih berkuasa dari pada kami"

"Mereka kami sebut yang maha tinggi"

"Masih ada dua atasan di atas kami"

"Dan mereka berada di suatu tempat yang kami pun tak tahu dimana" kata me two.

"Yang maha tinggi??"

"Apakah organisasi kalian ini sungguh sebesar itu??" tanya Nathan kaget.

"Iya, kami memulainya semua memang dari organisasi nol, dan tak ada satu orang pun yang tahu apa kelompok meja besar ini"

"Jadi jika kau nanti menolak pekerjaan dari kami, kau harus tutup mulut tentang pertemuan kita ini"

"Atau kau mungkin akan berakhir dalam kematian" me two memberikan ancaman pada Nathan.

"Kalian tak perlu takut, aku tetap akan menutup mulut soal pertemuan kita ini"

"Aku bukanlah seorang perempuan yang suka bicara ke sana kemari" kata Nathan.

"Bagus kalau memang kau seperti itu saudara Nathan.

"Tapi sebenarnya, pekerjaan apa yang akan aku lakukan??" tanya Nathan ingin tahu.

"Membunuh orang.!"

"Apa???"

Nathan kaget dan menatap Jack tak percaya dengan apa yang dia dengar.