webnovel

The Crazy Boss

Kehidupanku semuanya berawal tampak baik baik saja, sampai pada hari itu dimana ia mengajak ku untuk menikah tanpa sebuah alasan yang pasti dan bukan dikarnakan cinta. Dia adalah Aldrich Keandra Adhlino seorang CEO dari salah satu perusahaan terbesar dan berpengaruh di Amerika Serikat, Bekerja dengan nya selama 2 tahun sebagai sekertaris membuatku tau beberapa sifat yang dimilikinya. Dingin, tegas, pintar, tak suka berinteraksi dan tak berperasaan. Namun selama 3 tahun terakhir ini dia menangani perusahaan yang berada di Indonesia. Aku senang diusiaku yang akan menginjak umur 27 tahun ini ada seseorang yang melamarku, namun itu terjadi bukan karna kita saling mencintai, dan aku tak diberi pilihan lain selain menerimanya. Lalu satu persatu rahasianya mulai ku ketahui. Nama ku Diana Servig hanya perempuan biasa yang hidup mandiri karna tumbuh di panti asuhan tanpa mengenal siapa orang tua kandungku.

Rini_Indriyanii · Urban
Not enough ratings
6 Chs

Prolog

Kehidupanku semuanya berawal tampak baik baik saja, sampai pada hari itu dimana ia mengajak ku untuk menikah tanpa sebuah alasan yang pasti dan bukan dikarnakan cinta.

Dia adalah Aldrich Keandra Adhlino seorang CEO dari salah satu perusahaan terbesar dan berpengaruh di Amerika Serikat, Bekerja dengan nya selama 2 tahun sebagai sekertaris membuatku tau beberapa sifat yang dimilikinya. Dingin, tegas, pintar, tak suka berinteraksi dan tak berperasaan. Namun selama 3 tahun terakhir ini dia menangani perusahaan yang berada di Indonesia.

Aku senang diusiaku yang akan menginjak umur 27 tahun ini ada seseorang yang melamarku, namun itu terjadi bukan karna kita saling mencintai, dan aku tak diberi pilihan lain selain menerimanya. Lalu satu persatu rahasianya mulai ku ketahui.

Nama ku Diana Servig hanya perempuan biasa yang hidup mandiri karna tumbuh di panti asuhan tanpa mengenal siapa orang tua kandungku.

***

Seperti hari hari sebelumnya aku harus berada di sini sejak pukul 07.00 sebelum dia datang ke kantor pada pukul 08.00. Aku harus menyiapkan segala dokumen yang dia butuhkan, merapihkan ruangannya dan bahkan menyiapkan sarapan yang setiap pagi nya harus berbeda beda.

Dan bukan hanya itu makan siang nya pun harus ku siapkan. Bahkan setelan jas yang akan ia pakai untuk bertemu klien, harus aku siapkan juga. Dan lebih parah nya lagi aku juga harus mengurusi masalah percintaannya, ralat bukan percintaan tetapi masalah yang ia timbulkan dengan teman kencannya. Sungguh menyebalkan namun masih beruntung aku karna tidak disuruh untuk membersihkan rumahnya juga yang kudengar sangatlah besar dan mewah.

Karyawan lain bisa pulang lebih awal sedangkan aku pulang setelah ia selesai bekerja walaupun terkadang ia sering memberikan tumpangan untuk pulang. Namun bagaimanapun juga aku harus berterimakasih karna ia menggaji ku dengan sepadan.

Setelah ku rapihkan make up ku, aku bersiap untuk bekerja. Dan tepat jam 08.00 dia datang dengan seorang lelaki yang tampak asing bagiku. Aku berdiri dan menyambutnya juga memberitahukan berkas berkas yang sudah ku siapkan di atas mejanya.

"Kenalkan, dia Gavin sekertarisku dulu di Amerika" kata Aldrich pada Diana

"Saya Diana Selvig, senang bertemu dengan anda" kata Diana ramah pada Gavin

"Gavin, senang bertemu dengan anda juga" balas Gavin

"Apa malam ini tidak ada jadwal bertemu dengan klien?" tanya Aldrich

"Tidak ada Pak" jawab Diana

"Bagus, kosongkan jadwal mu malam ini dan ikutlah denganku" kata Aldrich

Diana sempat kebingungan dan diam.

"Apa kau keberatan, Diana?" tanya Aldrich

"Tidak Pak" jawab Diana

"Tapi apa saya boleh tau kita akan pergi kemana?" tanya Diana

"Pergi makan" jawab Aldrich

"Kau tidak perlu menyiapkan apapun, hanya ikut saja denganku" jawab Aldrich lalu masuk ke ruangannya dan diikuti oleh Gavin.

Diana pun mendudukan kembali tubuhnya dan menghela napas kasar. Lalu mengambil ponselnya dan menelpon Valerie sahabatnya. Sambunganpun terhubung.

"Vale gue gak bisa ketemu temen lo nanti malam"

"Ehh kenapa? Gue udah susah susah loh bujuk dia buat ketemu lo"

"Boss gue ngajakin gue pergi makan"

"Hah? Si kulkas? Bentar maksudnya pergi makan bareng klien atau gimana?"

"Gak tau, katanya gue gak perlu nyiapin apapun cuma ikut sama dia aja"

"Wahh apa jangan jangan dia mau ngelamar lo kali"

"Ngacoo lo bambanx, mana ada. Walaupun emang Aldrich ini kelewat ganteng dan hot gue bukan level nya dia. Gue masih tau diri"

"Hmm, tapi lo suka kan sama diaa" goda Valerie

"Ralat Vale bukan suka tapi mengagumi kepintarannya" jawab Diana

"Tapi Anna lo juga harus sadar kalo lo itu udah beda dari sekertaris sekertaris Aldrich sebelumnya. Pertama lo jadi sekertaris dia udah sampe 2 tahun padahal sebelumnya selama 1 tahun di Indo, Aldrich udah ganti sekertaris lebih dari 3 kali. Kedua Tugas lo bukan jadi sekertaris doang tapi udah jadi kaya asisten pribadi dia yg siap 24 jam walaupun gaji lo beneran 3 kali lipat dari gaji sekertaris. Ketiga Aldrich suka ngasih lo tumpangan buat pulang" kata Valerie dengan panjang

"Pertama berarti kinerja gue sebagai sekertaris bagus makanya gue dipertahanin sampe 2 tahuan, kedua karna gue sekertaris yang handal jadi bisa nyelesain masalah apapun dan imbalannya gue digaji lebih. Ketiga karna gue sekertarisnya jadi dia cuma mau buat gue selamat karna bagaimanapun gue sekertaris dia" jawab Diana

"Itu teruss jawaban lo karna lo sekertaris nya lo sekertaris hebat, sampe apal gue sama ucapan lo yang ini" balas Valerie

"Ehh tapi Vale, Aldrich bawa sekertarisnya yang dulu di Amerika, dia oke tau gak kalah ganteng" lanjut Diana

"Embattt Dianaa" kata Valerie

Setelah acara curhat curhat itu berakhir, Diana lanjut bekerja seperti biasanya.

-

Sesuai rencana sekarang ini Diana berada dimobil Aldrich dengan Gavin yang menjadi supir. Dan ternyata Gavin juga sudah menyiapkan semuanya, seperti sekarang ini di restoran yang pastinya mahal tidak ada pelanggan satu pun yang makan disana tentu saja pasti karna Aldrich yang memesan restoran ini.

Perasaan Diana mulai tak enak karna diperlakukan dengan baik oleh pelayan disana. Apalagi sekarang ia duduk di kursi depan Aldrich dan makanan sudah siap. Sedangkan Gavin setelah berbisik dengan Aldrich pergi dari sini, meninggalkan kita berdua.

"Apa apaan ini" batin Diana melihat Aldrich yang makan dengan santai

"Maaf Pak, sebenarnya kita disini mau apa?" tanya Diana

"Makan dulu" kata Aldrich

"Horor tau jadinya" batin Diana lalu menuruti Aldrick

Selesai makan Aldrich baru mulai berbicara.

"Will you marry me?" kata Aldrich dengan mudahnya

Diana yang mendengar itu langsung membulatkan matanya dan tersedak.

"Uhuk.. Uhuk.."

"Aku serius, menikahlah denganku" kata Aldrich

"Maaf pak, ini sangatlah tidak lucu"

"Tak ada yang melucu disini" jawab Aldrich dengan tampangnya yang datar

"Apa anda menyukai saya?" tanya Diana

"Tidak"

"Lalu karna apa tiba tiba anda mengajak saya untuk menikah?" tanya Diana

"Aku hanya membutuhkanmu sebagai istriku" lanjut Aldrich

"Iyaa karna apa? Semua nya pasti ada alasannya kan"

"Tak ada alasan lain" kata Aldrich

"Kau akan beruntung Anna karna akan menjadi Nyonya, kau bisa menggunakan uangku yang tak ada habisnya sebagai imbalan karna kau mau menjadi istriku" lanjut Aldrich

"Kau sungguh gila" kata Diana lalu berdiri dan akan meninggalkan tempat itu.

"Kau tau Anna--" kata Aldrich yang membuat Diana berhenti dan melirik Aldrich kembali

"Kau tak ada pilihan lain selain menerimanya" lanjut Aldrich

"Kenapa tak ada pilihan lain? Aku bisa memilih apa yang aku mau dan aku menolak mu, aku juga akan mengundurkan diri" kata Diana

"Ini semua data orang orang yang dekat dengan Nona Diana Selvig" kata Gavin yang baru datang dan menyerahkan sebuah dokumen pada Aldrick

"Apa yang akan kau lakukan pada mereka?" tanya Diana

"Mungkin membuatnya menganggur seumur hidup" kata Aldrich dengan sambil melihat lihat dokumen itu

"Kau benar benar gila Aldrich" kata Diana menekan di setiap kata dan mengambil paksa dokumen itu

"Kalo kau tak mau itu terjadi, maka menikahlah denganku" kata Aldrich

"Ku kasih waktu seminggu untuk kau merenungkan diri dan melepas masa lajang kau Anna, lalu setelah itu kau akan menikah denganku" kata Aldrich dan berdiri

"Kau tau aku mampu melakukannya" lanjut Aldrich dengan tatapannya yang datar lalu pergi dari sana

"Dasar Aldrich Bajingan, Brengsek" teriak Diana ketika Aldrich sudah tak terlihat lagi

Tbc.

Ini cerita pertama aku di webnovel semoga kalian suka dan terimakasih sudah menyempatkan waktu kalian untuk membacanya.