webnovel

Tespek Pembantuku

Area dewasa, anak di bawah umur dilarang mendekat. "Siapa yang berani menghamili pembantuku?!" tanya Intan sambil melihat tespek yang dia temukan di tong sampah dapur.

BayuHidayat · Urban
Not enough ratings
30 Chs

Rekam Video Huwot

Pak Eko merasa heran karena Ani tidak kunjung pulang setelah kepergian wanita itu tadi malam.

Pak Eko bertanya-tanya sebenarnya kemana pembantu muda idamannya itu yang selama ini selalu menjadi obyek fantasinya kala sedang berada di dalam kamar mandi rumahnya saat sang istri tidak bisa melayani.

Sedari awal kedatangan Ani di rumah ini, Pak Eko memang suka memperhatikan tubuh Ani yang sangat aduhai dan menggoda iman tersebut.

Dia selalu bertanya-tanya dan membayangkan seindah apa tubuh Ani tanpa balutan kain-kain menyebalkan yang selalu menutupi tubuh indahnya.

Kemarin sore Pak Eko sangat beruntung karena bisa secara langsung melihat dan menikmati tubuh p*los Ani di taman belakang dengan kedua matanya.

Pak Eko pagi ini pulang dengan tidak bersemangat karena belum melihat pembantu muda idamannya sebelum pulang ke rumah.

Pak Eko berjalan kaki karena kemarin motor bututnya dipinjam anaknya dan dia akan dijemput di depan pintu masuk komplek ini.

Pada saat Pak Eko melewati rumah Pak Steven, dia tidak sengaja melihat ke arah pos satpam Hendri karena dia sering bertegur sapa dengan satpam yang berjaga di kala siang hari yaitu Firman.

Tapi kali ini Pak Eko tercekat dan mengurungkan niatnya menyapa Firman karena ternyata Firman belum datang berjaga dan yang ada di pos satpam itu malah Ani dan Hendri.

'Itukan Ani'

Pak Eko sempat melihat keduanya berciuman dan dia langsung bersembunyi saat mereka berdua saling melepaskan diri.

Pak Eko masih mengamati dari balik tempat sembunyinya.

Ani dan Hendri kini berdiri dan Hendri terlihat memindahkan sesuatu.

Hendri lalu terlihat mengambil kertas koran di atas meja dan menunduk yang membuatnya tidak terlihat karena terhalang oleh dinding yang tingginya tidak sampai semeter itu.

'Mereka mau ngapain?!' batin Pak Eko bertanya-tanya.

Kini Ani ikut menunduk dan membuatnya tidak terlihat juga.

Dengan hati-hati Pak Eko mendekat ke arah pintu gerbang yang ternyata lupa belum dikunci kembali dan masih sedikit terbuka.

Dia mulai menyelinap masuk ke area rumah Pak Steven.

Pak Eko bersembunyi dibalik dinding pos satpam dan mengintip dengan hati-hati apa yang sedang dilakukan oleh Ani dan Hendri.

Kedua matanya membulat saat melihat Ani dan Hendri sedang menanggalkan pakaian mereka.

'Wah kayaknya tontonan bagus nih!' batin Pak Eko bersorak.

Laki-laki itu segera mengeluarkan hape miliknya dan merekam aktivitas Ani dan Hendri dengan hape jadulnya yang masih bisa menangkap gambar dengan jelas karena saat ini adalah siang hari.

Wajah Hendri dan Ani tertangkap jelas di kamera hapenya.

Semua gaya percintaan mereka pun di rekam dengan jelas oleh Pak Eko termasuk suara d*sahan mereka berdua yang membuat pyton Pak Eko ikut berdiri.

Pak Eko buru-buru pergi dari tempatnya saat ini saat Ani dan Hendri telah selesai saling memuaskan.

Dengan sangat hati-hati dia keluar dari area rumah Pak Steven dengan senyum mengembang di wajahnya.

Dia segera berjalan dengan alami melanjutkan perjalanannya yang sempat tertunda.

Di dalam hati Pak Eko bersorak senang.

'Akhirnya aku punya kartu truf yang bisa digunakan untuk mengancam Ani' bibir Pak Eko tersenyum senang.

'Aku tidak sabar menunjukkan video ini kepada Ani dan mengancam gadis cantik itu agar mau melayaniku' batinnya senang.

***