webnovel

kecewa

Adinda purwanti. Ia orang yang berhasil merebut hati Farhan. Satu tahun yang lalu, dinda adalah mantan Farhan.

Dan selama itu, Farhan masih belum bisa melupakan dinda. Karena rasa itu selalu kembali, saat ia menatapnya.

"Farhan si malang yang gagal move on, gimana ulasan gua? Ya sekalian lo jadiin dia pelampiasan, pelarian hm?"

Ujar Romi

"yap, bener banget. Kali ini gua setuju sama Romi." sambung Rio sambil mengangukan kepalanya.

Tanpa memikir lebih jauh, Farhan sepakat menjadikan Ayu targetnya. Dan malam itu …. ia menembak Ayu.

Ayu mengerjapkan matanya berkali-kali. Tak menyangka bahwa Farhan sekarang berlutut dihadapannya, Menyatakan cinta padanya. Tak mikir dua kali, saat itu juga ia menerima cinta Farhan.

Mimpi apa Ayu semalam, tapi Ayu sangat senang. Baginya, bahagia yang sesungguhnya telah datang dihidupnya.

Semua yang ia bayangkan terjadi seperti bayangannya, dan ia harap …. semua akan terus begini, tak ada yang berubah.

Ia tak tahu, bahwa hujan akan selalu ada, mengantikan matahari yang bersinar terang dan pelangi yang melengkung indah.

*

2 minggu kemudian

"Ahhh" teriakan frustasi Farhan membuat Ayu yang sedari tadi memperhatikan Farhan menoleh. Baru saja ia datang, melihat Farhan sendirian. Perlahan, ia menghampiri Farhan yang sekarang telah resmi menjadi pacarnya itu.

"Farhan kenapa?" tanya Ayu. Matanya tak lepas dari Farhan

"pergi lo, gue gak butuh lo" Balas Farhan ketus, mengusir Ayu dari hadapannya.

"nggak Ayu gak mao pergi, Farhan harus cerita sama Ayu"

"Hah. Dasar cewe PHP," ucap Farhan pelan.

"PHP? Siapa?" tanya Ayu penasaran.

"Dinda, datang dan pergi semaunya. Dia maonya apa coba?" Kini pandangan Farhan mengarah ke Ayu

Farhan munafik, munafik kalo terus membohongi perasaannya sendiri pada Ayu.

Perlahan, kata demi kata meluncur dari bibir mungil Ayu. Agar Farhan tidak bersedih.

Sejujurnya, Ayu bingung kenapa Farhan sangat 'begitu' pada dinda. Ayu tau kalau dinda adalah mantannya Farhan. Tapi Ayu tau, kalau itu hanya masalalunya yang tak perlu diungkit lagi.

"TAPI LO GAK NGERTI! GUE SAYANG DIA BEGO! GUE SAYANG SAMA DINDA!." seru Faran

Ayu seketika menunduk, takut melihat Farhan yang memarahinya. Perlahan, senyum tulus hadir dibibirnya. Ayu tau rasa itu masih ada. Ayu tau rasa Farhan pada dinda masih ada.

Ayu mengangkat kepalanya, menatap Farhan yakinn,seraya berkata. "Farhan kesel sama dinda? Farhan boleh lampiasin ke Ayu. Biar Farhan puas, biar hati Farhan gak sesak."

Mendengar ucapan Ayu baruan, seolah ada yang menghantam keras hatinya. Rasa simpati mendadak menyerang dirinya.

Farhan yang munafik, Farhan yang egois, ia tetap tak perdulikan rasa itu.

**

ayo dong terus beri vote yang banyak agar bisa meneruskan cerita ini. karena cerita ini perlu banyak vote akan terus berjalan