webnovel

TPST - Mengganggu Ketenangan

Satu batang rokok tengah dinikmati dengan begitu santai oleh seorang cowok dengan wajah yang tampan, hidung yang terukir mancung, alis yang terbentuk rapi dengan gaya penampilan yang cukup simple, tapi meninggalkan sebuah kesan keren di dalam dirinya.

Kepulan asap mengudara dengan cukup indah, menghiasi pemandangannya dan membuat sang penikmatnya merasakan yang namanya santai. Malam yang cukup damai untuk mereka, menjadi malam yang dinikmati juga oleh dirinya.

Tak jauh berbeda dengan remaja pada umumnya, sekarang Mervin juga tengah berkumpul bersama dengan teman-temannya di pinggir jalan.

Tidak ada sebuah tujuan yang jelas malam ini, sehingga mereka hanya memilih untuk nongkrong pinggir jalan sambil memperhatikan kendaraan yang berlalu lalang.

Hembusan asap rokok itu terlihat jelas mengepul ke udara. Sebenarnya Mervin bukan tipikal orang yang begitu menyukai rokok, tapi dia juga tidak bisa dikatakan sebagai cowok yang tidak bisa mengonsumsi rokok.

Keningnya mengernyit saat dia melihat postingan status orang yang cukup dia kenali yang sekarang tengah terlihat berada di tempat yang cukup ramai dan ada hal yang membuat dia merasa tidak suka dengan hal itu.

"Gue cabut duluan, ada urusan."

"Urusan apa?" tanya temannya penasaran.

Pertanyaan itu tidak Mervin hiraukan, karena setelah itu Mervin langsung bergegas untuk pergi. Meninggalkan mereka yang bertanda tanya ke mana tujuan perginya sekarang.

Mervin cukup tahu di mana posisi tempat yang sudah Mervin lihat di status orang itu, sehingga sekarang dia langsung melajukan motornya menuju ke tempat orang itu berada.

*****

Berjalan dengan santai masuk ke tempat itu, karena memang tempat yang mereka kunjungi terbilang tempat umum, sehingga dia bisa dengan santai masuk.

Kening Aksena dengan seketika mengernyit kaget saat tiba-tiba ada orang yang menggeser posisinya, apalagi saat dia melirik ke arah di mana orang itu berada.

Kedua bola matanya dengan seketika membulat dan langsung melemparkan sebuah tatapan yang tajam pada orang itu. "Ngapain lo di sini?!" tanya Aksena yang benar-benar merasa kebingungan.

Rasa tidak suka muncul dalam diri Aksena saat melihat kehadiran Mervin, apalagi terlihat jelas ada sebuah ekspresi tidak suka di wajah Mervin.

"Seharusnya gue yang tanya sama lo, di sini lagi ngapain?" tanya Mervin dengan nada yang terdengar seperti orang yang sedang mengintrogasi, karena dia juga bisa melihat apa yang sekarang tengah mereka lakukan sekarang.

Aksena kebingungan bagaimana memberikan sebuah jawaban dari pertanyaan itu, karena dia tidak bisa berbohong dan dia juga enggan memberikan sebuah kejujuran.

"Lo mabuk?" tanya Mervin dengan pandangan yang begitu fokus memperhatikan manik mata Aksena, dia benar-benar sedang mencari tahu apakah cewek di hadapannya sudah mabuk atau tidak.

Dengan cepat, Aksena menggelengkan kepalanya, karena memang dia tidak mengonsumsi minuman beralkohol seperti yang lainnya.

Alasan yang membuat Aksena bisa berada di tempat ini, karena dia yang merasa jenuh dan teman-temannya ada acara party di tempat ini, sehingga dia memilih untuk datang menghibur dirinya sendiri.

Tidak berucap apa pun lagi, Mervin langsung menarik tangan Aksena yang berujung membawa Aksena keluar dari tempat ini dan sudah pasti Aksena menolak apa yang Mervin lakukan.

"Lo itu kenapa sih?!" tanya Aksena yang benar-benar dibuat heran dengan hal yang Mervin lakukan. "Kenapa lo selalu mengganggu ketenangan gue?"

Melihat kedatangan Mervin saja sudah membuat dia kebingungan, apalagi sekarang dengan Mervin yang langsung mengajak dirinya keluar begitu saja.

"Gue gak suka lo seperti ini, apalagi dengan pakaian yang lo gunakan sekarang." Secara terang-terangan, Mervin mengatakan hal tersebut sambil memperhatikan penampilan Aksena.

Pandangan Mervin fokus memperhatkan penampilan Aksena dari atasa sampai bawah yang memang cukup membuat banyak pasang mata memperhatikan dirinya.

Malam ini, Aksena menggunakan mini dress yang memperlihatkan keindahan tangannya yang mulus dan juga paha cantiknya yang terlihat begitu menggoda.

Paras yang cantik, penampilan yang menarik, body yang indah sudah pasti membuat dirinya menjadi titik pusat pandangan cowok yang ada, karena Mervin sendiri merasakan hal tersebut.

"Gue gak pernah menyuruh dan juga memaksa lo untuk bisa suka sama gue, kalau lo gak suka ya sudah biarkan saja, karena gue juga tidak ingin disukai sama cowok modelan kayak lo."

Dengan panjang lebar, Aksena membeberkan hal yang pada dasarnya adalah sebuah hal yang benar, sebab dia tidak pernah menyuruh Mervin untuk suka pada dirinya, sehingga apa pun yang dia gunakan atau dia lakukan dan hal itu tidak membuat Mervin suka, maka itu bukan urusannya.

"Kalau lo gak suka sama gue, ya udah akhiri aja hubungan ini!" jerit Aksena dengan cukup tinggi.

Apakah Mervin akan mengakhiri hubungannya?