webnovel

Terjebak di Dunia Albheit

Albheit Online, dunia yang penuh imajinasi dan menarik perhatian massal. Setiap orang yang bermain game ini tidak akan lepas dari bermain game ini. Fitur-fitur yang futuristik memanjakan para pemainnya. Game ini juga punya banyak rahasia yang selalu diperbaharui. Sampai pada akhirnya pada tahun ke tujuh game ini akhirnya memberhentikan berjalannya server game ini. Seorang laki-laki yang dirinya adalah seorang pemain profesional dan memiliki 6 karakter laki-laki dengan job class berbeda, terburu-buru untuk memainkan game ini sebelum ditutup. Dia terlambat mengikuti semua orang yang sudah mencoba semua fitur yang sebelumnya dibatasi karena dia harus menghadapi ujian. Karena merasa ada satu job class yang belum pernah di coba, akhirnya dia memainkan job class terakhir dengan membuat karakter baru. Awalnya dia ingin membuat karakter laki-laki lagi, tetapi merasa ingin mencoba fitur baru ini, akhirnya dia membuat karakter perempuan. Walau akhirnya dia menyadari tidak bisa menggantinya. Tetapi karena dia tidak ingin membuang waktu dengan membuat karakter baru lagi, akhirnya dia tetap memakai karakter baru itu. Namun, di saat server sudah hampir tertutup dan semua orang sudah keluar dari game ini, dia masih saja bermain sampai lupa waktu karena dia ingin menikmati waktu terakhirnya. Akhirnya begitu server sudah ditutup, dan sistem logout sudah tidak bisa digunakan, dia baru tersadar. Dia terjebak dalam game itu! Namun dia tidak putus asa, melainkan dia berjuang sebagai pemain terakhir di game itu. Dengan semua informasi yang dia miliki selama 6 tahun bermain game ini, dia mencoba menjalani hidup di dalam game ini dengan sebaik mungkin.

GuirusiaShin · Fantasy
Not enough ratings
50 Chs

CH.40 Aku Pulang

Semuanya akan selesai, di tempat ini, sesaat sebentar lagi dengan semua kemampuan yang barusan kudapatkan. Tidak akan lama, tidak lama lagi semuanya akan kuselesaikan tanpa penyesalan supaya aku bisa kembali ke dunia asalku, dunia Terra.

"Kioku, tolong serahkan kekuatan dewimu kepadaku."

"Tentu saja, terimalah semuanya ini. Re: Create A Goddess."

Aku tahu sihir ini, sihir yang sama yang diberi kepada ratu Kioku dulu sesaat dia masih hidup dari tiga kepribadian lainnya. Sihir yang membuat dirinya meminjam kekuatan seorang dewi seberapa banyak pun. Manusia biasa tidak akan mampu menahannya, tetapi ini sudah akhirnya, mau tubuhku rusak atau tidak semuanya akan tetap berakhir dengan baik.

Lagipula kalau aku kembali kan aku sudah tidak butuh tubuh ini lagi bukan? Tidak perlu ada yang khawatir, aku pastikan akan bisa kembali dan tidak akan mati di sini dengan sia-sia. Setidaknya ini adalah hal terakhir yang bisa aku lakukan di dunia ini entah ini dunia Albheit atau dunia Kimino.

"Terima kasih, dengan begini semua batasan akan aku lepaskan tidak ada yang tersisa. All Gods, all Angels, all Demons, all Creatures, and All Human power shall be mine, only me, Arc Genesis Ragnarok."

Tiba-tiba saja peringatan sistem langsung bermunculan tanpa henti. Semuanya mengatakan hal yang sama untuk menghentikan ini karena sistem game sudah mencapai batasanya dan tubuhku ini akan mencapai batasan overheat layaknya tubuh buatan yaitu tubuh keduaku.

Hahaha, kalau begini tubuh keduaku juga sia-sia kan? Yah apa pun itu semuanya akan tetap kulakukan. Tidak ada hal lain atau tindakan lain yang akan menghentikanku. Semuanya ini sudah kurencanakan, tidak kuduga yang pertamanya kupikir gagal akan berhasil dengan cara yang paling tidak terduga.

"Apa-apaan ini!? Bagaimana dirimu punya kekuatan sebesar ini dalam sekejap saja?"

"Kalian tidak perlu tahu, yang penting kalian akan kalah di sini dan saat ini juga."

Sekarang dengan semua batasan aku lepaskan aku hanya memiliki waktu sekitar 5 menit untuk menyelesaikan semuanya ini. Namun dengan batas waktu ini tidak hanya kekuatanku bertambah 10 kali lipat, tetapi semua kemampuan setiap job class benar-benar bisa dimanfaatkan sepenuhnya tanpa perlu khawatir apa pun itu.

"Semuanya, buat perlindungan yang kuat."

"Terlalu lambat. Divine night shown upon you, Hirikaya."

Seharusnya field kegelapan ini adalah milik lawan, tetapi justru akulah yang memanfaatkannya dengan sempurna. Satu serangan yang cukup mengumpulkan seluruh kegelapan di kedua bilah pedangku ini kulancarkan dengan kecepatan yang pastinya 10 kali lebih cepat juga. Kalau sebelumnya gerakannya masih bisa dibaca walau cepat, sekarang gerakannya hampir menyamai kecepatan cahaya.

Setiap gerakan yang kubuat tidak sia-sia, semua serangan mengenai mereka tanpa meleset sedikit pun. Serangan yang membentuk lingkaran 360 derajat alias diserang dari segala arah itu benar-benar tidak bisa dihindari oleh mereka. Inilah akhir untuk mereka.

"Hah… hah… sudah selesai akhirnya."

Memang aku mengatakan batas waktuku hanya 5 menit, tetapi pada menit pertama aku menggunakan energiku sampai sepenuhnya. Namun tidak perlu khawatir, semuanya ini sudah selesai, kehabisan tenaga pun aku bisa tenang.

"Wuah untung saja Hiro melindungi kami dengan cepat. Serangan yang begitu berbahaya nona kecil."

"Apa-apaan serangan itu, membuatku iri saja. Namun aku bukan pengguna pedang sepertinya, tidak bisa ditiru deh."

"Untung saja kemampuan kami lebih daripadamu. Kalau tidak ilusi tadi tidak bisa menahannya pasti."

Apa-apaan mereka, bahkan setelah aku menghabiskan satu menitku untuk menyerang mereka dengan sia-sia ternyata hanyalah sebuah ilusi? Juga bukankah kekuatanku sudah mengalahkan mereka secara totalitas?

"Bagaimana bisa, bukankah kekuatanku seharusnya melampaui kalian? Aku sudah berada di tingkat 100."

"Ahahaha, tingkat 100? Sayang sekali nona tingkat kami melonjak dua kali lipat begitu tujuh orang suci itu datang ke tengah pertarungan. Kekuatan kami melonjak dari tingkat 70 menjadi tingkat 140."

Ini mustahil, bahkan setelah menaikan batasnya pun aku tetap tidak bisa mengalahkan mereka. Mereka… benar-benar kuat dan tidak memiliki celah apa pun. Pertahanan dan serangan mereka sangatlah merepotkan.

Apa ini akhir untukku dan semua orang di dunia ini? Tidak ada jalan lain selain kalah di tangan mereka? Bahkan kekuatan 7 Heavenly Virtues, raja Koshiyu, dan ratu Kioku tetap saja tidak bisa menyamai mereka. Aku… tidak tahu harus berbuat apalagi.

"Kioku, Koshiyu, kalian menemukan seseorang yang hebat sekali. Dirinya begitu hebat, tetapi mental tarungnya tidak sebesar kalian. Gadis kecil, biarkan kami mengambil alih mulai dari sini."

Suara siapa itu? Suara yang belum pernah kudengar, tetapi juga tidak asing bagiku. Dalam kondisiku yang jatuh ke tanah dengan satu kakiku, aku menoleh ke belakang, ke arah di mana suara itu bergema. Siapa sangka… Alter Ego ratu Kioku kembali.

"Sin!! Lucifer!! Ryuu!! Allergeia!! Eriene!!"

"Iya kami sudah kembali Kioku. Kita berbicaranya nanti saja, kita selesaikan ini terlebih dahulu."

"Tunggu, aku tahu kalian pasti mampu menyelesaikan ini. Berikan aku satu kesempatan lagi. Aku masih bisa menembus batasanku lebih lagi."

Aku tidak mau kalah, tidak akan ada kata kalah dalam kehidupanku, tidak lagi. Cukup sekali dan waktu itu saja karena ceroboh dan tersulut emosi. Kurasa aku harus menaikan batasanku dari level 1000 menjadi level 2000. Sekali lagi, biarkan aku mencoba ini sekali lagi.

"Halo, apa kalian masih bisa mendengarkanku?"

[Tentu saja, kenapa?]

"Tolong sekali lagi naikan batasan level dari 1000 menjadi 2000, ah tidak naikan jadi 3000. Aku mohon, kali ini saja."

Kalau aku menaikannya menjadi dua kali saja mereka nanti bisa menaikan tingkat mereka dari 140 menjadi melebihi 200 karena kedatangan lima kepribadian lain ratu Kioku. Namun mereka tidak akan melebihi tingkat 300.

[Itu tidak mungkin, sistemnya saja sudah terlalu overheat. Kalau sampai level segitu pastinya tubuhmu hanya akan bertahan 20 detik saja.]

"Itu tidak masalah, selama aku masih punya waktu. Lagipula ini adalah pertarungan terakhirku, pengalaman terakhirku di game ini."

[Baiklah, hitungan 20 detik dimulai dari sekarang.]

Begitu hitungan mundur dimulai, aku langsung mengerahkan benar-benar sihir dan kemampuan yang di luar akal manusia. Bahkan aku mendatangkan sihir yang melapisi pedangku dengan panas yang menyamai suhu matahari.

Sepuluh… sembilan… delapan… tujuh… enam…. Semua gerakan kulancarkan dan kali ini aku pastikan tidak seperti tadi. Serangan itu benar-benar mengenai mereka dan melukai mereka begitu parah. Satu detik lagi saja, aku akan mengakhiri semuanya.

"End of paradise, Darkest Nightmare."

Hanya dalam waktu satu detik yang tersisa aku menggunakan sihir ruang dan waktu yang membuat seranganku berpisah menjadi tujuh bagian dan masing-masing mengenai tepat di jantung ketujuh 7 Deadly Sins.

"UAGHHHH!!!"

Kali ini benar-benar berakhir, tubuhku benar-benar mencapai batasnya. Namun aku tahu bahwa aku akan mati jika aku bertahan di tubuh ini terus. Maka sebelum waktuku habis tadi, aku mengeluarkan tubuh keduaku dan memindahkan jiwaku.

"Akhirnya semuanya selesai… dengan ini Imperial Arkness sudah tamat riwayatnya."

"Kau benar-benar nekat sekali gadis kecil. Katakanlah namamu kepada kami."

"Keena, Fukoushi Keena."

"Bukan nama yang itu, nama aslimu di dunia nyata. Aku tahu bahwa dirimu tadi barusan berbicara dengan anakku dari dunia nyata."

Sin… benarkah itu memang Sin!? Tidak kusangka aku benar-benar bertemu dengan jiwa dari pembuat game Albheit Online. Jangan-jangan teoriku tentang waktu di sini berjalan lebih cepat daripada dunia asli memang benar? Jadi jiwa Guirusia Sin yang sudah meninggal pindah ke sini dan masuk ke tubuh ratu Kioku dan mati sekali lagi.

"Hiisouri Fukuki. Bagaimana kau mengetahui bahwa aku punya nama asli Sin? Juga mengetahui bahwa aku berbicara dengan anakmu?"

"Jangan tanya kenapa, aku- tidak maksudku kami bangkit lagi karena menemukan semangat juang yang setara dengan Kioku. Yah tidak sesimpel itu sih, tapi sulit dijelaskan juga."

"Apa kalian sudah cukup berbincang-bincangnya? Aku benci dihiraukan."

Ini!? Suara ini berbeda dari suara ketujuh 7 Deadly Sins. Sama seperti sebelumnya aku mengetahui suara ini. Tidak salah lagi, dari suara dan penampilannya aku mengetahui ini dari memori yang pernah kulihat diingatan ratu Kioku.

"Lord V…."

"Benar. Hahaha, tidak kusangka selama 32 tahun masih ada yang mengingatku."

"Bagaimana tidak, kami semua mengetahui dirimu dengan benar. Kalau kau bangkit, berarti kau sudah mengetahui bahwa semua ini akan terjadi."

"Tentu saja, tentu. Tidak akan seru bukan kalau aku hidup terus. Itulah kenapa aku bukan hanya membagi dosaku jadi tujuh, tetapi juga jiwaku jadi tujuh. Sebenarnya ini taruhan, tetapi ternyata tercapai. Kalau saja mereka bertujuh dibunuh secara terpisah, aku tidak akan bangkit lagi. Namun kenyataannya mereka dibunuh bersamaan.���

Jadi ini kesalahanku kah? Apa aku harus bertarung sekali lagi melawan orang ini? Jujur walau tubuh keduaku, tubuh buatan ini punya batasan yang lebih besar, aku sudah kelelahan secara mental. Pikiranku sudah tidak sanggup menahan beban mental ini.

"Ughh… jadi aku tidak sengaja memenuhi rencanamu ya? Sial. Kurasa aku harus menghabisimu sekali lagi."

"Hentikan ini Keena, ah Fukuki. Dirimu sudah terlalu lelah, kami pun tahu. Biarkan kami berenam yang menangani ini. Kioku."

"Aku tahu Eriene. Hahaha, walau dirimu sebenarnya menyukai keharmonis, tidak kusangka kau tidak menyukai hal yang jahat."

"Jangan berkata begitu, begini-begini aku hanya menyukai harmonis dari semua orang yang baik saja, bukan orang jahat juga."

"Sudah, ngobrolnya nanti. Ayo kita berenam menyelesaikan semuanya ini dan menyegelnya juga dengan cepat. Kita selesaikan ini dalam waktu satu detik."

"Baiklah, ayo."

Yang terjadi selanjutnya benar-benar di luar pikiranku. Sesuai ucapan Allergeia, semuanya benar-benar selesai dalam waktu satu detik. Hanya dalam waktu satu kedipan mata semuanya berakhir begitu saja dan Lord V menghilang dan juga telah disegel.

"Apa yang terjadi?"

"Yang terjadi adalah kami mengalahkan Lord V sekali lagi tanpa berlama-lama. Kekuatan satu dari kami saja sudah kuat, jangan ditanya lagi. Mungkin kalau Keena berada di level 3000 tadi, dirimu bisa mengalahkan dua di antara kami."

"Tidak ah, lagipula aku lebih suka kedamaian. Perang ini adalah perang terakhir, benar-benar yang terakhir. Aku harus pulang juga ke duniaku."

"Benar juga, kalau begitu aku akan mengembalikanmu ke duniamu Fukuki. Karena di dunia asli waktu sudah terlewat hampir 35 tahun, maka aku akan kembalikan waktunya ke waktu yang dekat saat kau terjebak di dunia ini."

"Tidak perlu, kembalikan aku ke waktu yang sekarang saja. Lagipula tanpa bantuanmu Sin, keempat anakmu sudah membantuku pastinya."

Walau waktu yang terlewat begitu lama sesuai kata Sin yaitu sekitar 35 tahun, tetapi biarlah itu terjadi. Aku sudah siap memang menerima semua takdir atasku. Setidaknya aku sudah merasa senang bisa mengalahkan tujuh orang 7 Deadly Sins itu.

Kalau aku kembali ke masa lalu, mungkin aku akan melupakan kejadian ini. Kejadian yang tidak akan pernah terulang ini biarlah kubawa sampai mati. Inilah yang kutetapkan saat aku mengalami semuanya ini.

"Hahaha benar juga. Baiklah, Shouko, Kyosei, Migusa, Furisu, keluarkanlah Fukuki dari dunia ini."

[Tentu saja papa.]

"Selamat tinggal semuanya. Aku senang bertemu kalian dan mengenal kalian. Kalau waktu dan takdir memperbolehkan, aku akan kembali lagi."

"Tentu saja Keena, kembalilah sebisamu. Kami semua akan merindukanmu."

Saat itu juga setelah aku melihat semuanya tersenyum kepadaku jiwaku tertarik dari tubuh buatan ini dan kembali ke tubuhku. Ya benar saja, tubuh yang sudah tidak kutempati selama 35 tahun ini akhirnya kembali ke tanganku.

"Ah!! Pasien Hiisouri Fukuki sudah sadar!! Segera buat panggilan ke keluarganya.��

"Begitu ya… aku… sudah pulang."

~The End~

NB: TDDA sudah tamat, terima kasih semuanya yang sudah membaca sampai di sini. Beberapa chapter auxiliary akan kupublish tentang 7 Deadly Sins, silahkan di cek kalau sudah muncul. Sekali lagi terima kasih~