webnovel

Menegaskan Secara Personal

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Baru saja menaiki taksi selama beberapa menit, telepon milik Mu Qianxun berdering. Saat melihat layar ponselnya, dia mendapati sederet angka lima menghiasi bagian belakang nomor telepon yang menghubunginya. Dia tertawa ringan, lalu mengangkatnya.

Baru saja teleponnya tersambung, terdengar suara Xin Liao yang menggelegar, "Dasar gadis pembantah! Lihatlah kelakuanmu itu! Tuan Muda Gao Wen menyukaimu, tapi kamu tidak mengapresiasinya. Kamu juga tidak melihat statusmu sendiri. Apa kamu tahu berapa banyak waktu dan tenaga yang kuhabiskan untuk memperkenalkan kamu dalam urusan perjodohan ini?"

Mu Qianxun menunggu Xin Liao menyelesaikan teriakan marahnya dan berkata dengan dingin. "Terima kasih untuk waktu dan tenagamu yang terbuang untukku dan aku juga memang tidak bisa mengapresiasinya. Di dalam keluargamu, selain yang akan bertunangan dengan Ou Zun, bukankah masih ada satu anak lagi? Kupikir, keluarga Gao lebih bersedia menjodohkan Gao Wen dengan Xin Xiangsi."

"Kamu memang sengaja ingin membuatku marah setengah mati, kan? Nomor teleponmu sudah kuberikan pada Gao Wen, jadi kalian berhubunganlah dengan baik. Urusan pernikahanmu tidak boleh gagal, tidak peduli kamu memakai cara yang seperti apa, pokoknya harus dinikahkan dengan keluarga Gao! Apa kau dengar?"

"Halo… Halo... Halo, sinyalnya jelek. Aku benar-benar tidak bisa mendengarnya." Setelahnya, Mu Qianxun sudah tidak mempedulikan lagi perlakuan ayahnya dan langsung memutus telepon.

Dan setelah mengakhiri sambungan telepon tersebut, di dalam hatinya terasa sedikit perasaan sejuk.

Sejak kecil hingga dewasa, Mu Qianxun telah menerima begitu banyak tatapan dingin dan semuanya adalah karena Xin Liao. Sejak kecil hingga dewasa, pria itu tidak pernah memberikannya sedikit pun rasa peduli.

Tiga tahun yang lalu Xin Liao memanggilnya untuk datang ke ibu kota. Pada saat itu, Mu Qianxun masih kecil dan mendambakan rasa kasih sayang dan berharap ayahnya itu mengakuinya. Saat itu, dia pergi ke rumah keluarga Xin dan menemui Kakek Xin untuk terakhir kalinya. Dan setelah bertemu, kakeknya pun menghembuskan napas terakhir dengan kelegaan.

Dan setelahnya?

Setelahnya, keluarga Xin menghujani Mu Qianxun dengan sumpah serapah dan menyebutnya pembawa sial karena setelah bertemu dengannya, tidak lama kemudian Kakek Xin meninggal. Wajah orang-orang yang 'dipanggil' sebagai kerabatnya itu, masih diingatnya dengan jelas hingga hari ini.

Saat hal itu terjadi, Xin Liao hanya berdiri di sebelah Mu Qianxun dan melihatnya menerima seluruh caci maki itu. Dia tidak mengatakan satu kalimat pun, bahkan bersikap dingin dan tidak peduli seperti orang asing.

Xin Liao memang tidak peduli terhadap Mu Qianxun, tapi begitu peduli terhadap anak perempuannya yang lain, Xin Xianglian dan Xin Xiangsi.

Kejadian itu membuat Mu Qianxun paham akan statusnya dan juga tahu apa yang seharusnya tidak diharapkan secara berlebihan olehnya. Jadi, dia pun bertekad bahwa sampai mati pun tidak ingin berhubungan dengan keluarga Xin. Kalau bukan karena kakek Xin yang menginginkan untuk bertemu dengannya di detik-detik kematiannya, sepertinya, Xin Liao tidak akan mengingatnya seumur hidup.

Sekarang Xin Liao memang mengingatnya kembali, namun itupun hanya karena kesalahpahaman kalau Xin Xianglian adalah orang yang diinginkan Ou Zun untuk menjadi tunangannya. Maka dari itu, ayahnya tidak bersedia menikahkan anak perempuannya pada keluarga Gao. Lalu, mengorbankan Mu Qianxun untuk menggantikan kedua anak kesayangannya itu.

Mu Qianxun lalu berpikir kemungkinan apakah Xin Xianglian mengetahui soal perjodohan ini atau tidak. Dia kemudian mengingat momen saat bertemu dengan gadis itu, lalu sebelumnya, Xin Liao juga tidak menanyakan keberadaannya, seolah sudah mengetahui bahwa dirinya sedang berada di ibu kota. Jadi, dia curiga kalau seluruh anggota keluarga Xin sudah merencanakan melibatkan dirinya dalam perjodohan ini.

Hanya saja, Mu Qianxun bukan lagi orang yang membiarkan dirinya dipermalukan. Dia juga bukan lagi orang yang tidak membantah atau tidak memukul balik orang lain, seperti tiga tahun yang lalu. Kalau dia tidak bergantung pada Ou Zun, dia tidak akan menahan temperamennya.

Xin Liao, janganlah berpikir untuk mendapatkan apa pun dariku atau merencanakan apa pun! Aku bukanlah alat yang bisa digunakan olehmu untuk menyatukan hubungan dengan keluarga lain! Batin Mu Qianxun dengan marah.

***

Di sisi lain, Ou Zun mengadakan sebuah pesta pertemuan para lajang untuk dirinya sendiri. Dia ingin mengucapkan selamat tinggal pada masa lajangnya dengan mengundang seluruh lelaki muda nan manja dari keluarga kaya dan berpengaruh di ibu kota.

Tentu saja mereka langsung mulai bersenang-senang, semuanya juga membawa banyak wanita. Di dalam sebuah ruangan privat yang paling besar di malam hari yang gelap, mereka sangat menikmati kegiatan bersenang-senang itu.

Teman dekat Ou Zun, Tuan Muda dari keluarga Lu yang bernama Lu Lingxi, tertawa ke arahnya dan bertanya, "Dengar-dengar orang yang kamu inginkan untuk menjadi tunanganmu adalah anak perempuan dari keluarga Xin?"

Semua orang pun langsung menatap dengan fokus dan berkumpul di sekeliling Ou Zun yang duduk di tengah-tengah sofa yang terbuat dari bahan kulit asli. Mereka seolah sedang menunggu jawaban darinya.

Sementara Ou Zun merasa begitu puas dengan rumor yang begitu cepat tersebar itu. Lalu, dia menjawab dengan terang-terangan, "Betul sekali!"

Setelah itu, dalam waktu yang singkat lusinan orang di dalam ruangan privat itu pun langsung gaduh.

Kemarin malam, tiba-tiba tersebar berita kalau orang yang diinginkan Ou Zun untuk menjadi tunangannya adalah anak perempuan dari keluarga Xin. Namun, semua orang masih belum begitu mempercayainya. Lalu, saat ini Ou Zun sudah menegaskannya secara pribadi.