webnovel

TELEPORTASI CINTA

✔️cantik ✔️baik ✔️manis ✔️pintar ✔️ murah hati Ini tentang Kesya Amora,yang menjalani kehidupannya dengan masa suram. Semua dia lewati dengan sendirinya. Tidak ada yang mau menemani hari-hari nya, hingga akhirnya seorang lelaki yang tidak tahu asalnya datang dan selalu ada disamping Kesya tanpa sepengetahuan gadis itu. sebut namaku jika kau merindukanku dan membutuhkan ku disaat kau susah dan bayarannya adalah kau tidak boleh meninggalkan ku. Kesya Amora.

Yesika_sng · Fantasy
Not enough ratings
6 Chs

02.Cowok peduli

Jam istirahat sudah usai dengan cepat Kesya berlari menuju kantin untuk melakukan pekerjaannya seperti biasa. Tapi Reyhan langsung menangkap tangan manis gadis itu.

"Elu mau kemana?"

"Aku mau kerja karena aku kerja dikantin gitu cuci piring"ucap Kesya yang tidak malu dengan apa yang dia lakukan.

"Untuk kali ini elu kawanin gue makan"ucapan Reyhan membuat Kesya shok. Pertama kalinya seorang lelaki mau meminta Kesya untuk ditemani. Padahal semua orang menganggap Kesya sampah bahkan lebih buruk dari itu.

Tapi kenapa Reyhan berbeda,disatu sisi pria itu tidak memiliki nama dan Kesya yang memberikan nama Reyhan. Dan sekarang pria itu hadir disekolah yang Kesya tidak tahu bagaimana lelaki itu bisa masuk dengan mudahnya disekolah elite ini.

"Ta...tapi aku ngak punya uang untuk beli makanan"

"Gue yang bandarin"tanpa pikir panjang Reyhan langsung menarik tangan Kesya lembut sama seperti Reyhan menarik tangan Kesya pada malam itu.

Semua orang menatap iri dan marah kepada kedua Joli ini. Sungguh Kesya tidak ingin jadi bahan pembicaraan apalagi saat sicewek khas bully itu mungkin akan menyakiti Kesya karena telah mendekati cowok seperti Reyhan yang benar-benar tampan. Mungkin akan menjadi pria tertampan disekolah ini.

Sampainya dikantin Kesya dan Reyhan memesan makanan dikantin mbak Mumud, sedikit terkejut dengan kehadiran Kesya bersama pria lain apalagi pria yang ganteng.

"Elu mau apa?" Tanya Reyhan,sambil melirik makanan yang jujur dia belum pernah makan. Semuanya.

"Aku ikut kamu ajah..."

"Masalahnya gue ngak pernah makan yang kayak beginian"

Sungguh Kesya tidak tahu kenapa Reyhan berbeda. Nama tidak ada,asal tidak jelas,dan sekarang lelaki ini tidak pernah memakan makanan lezat ini. Seperti apa bentuk kehidupan Reyhan sungguh Kesya sedikit kepo.

"Oh yah...kamu icip soto Mbak Mumud enak banget apalagi kalau pake es teh manis" saran Kesya dan langsung di iyakan oleh Reyhan.

"Oke buk...soto sama es teh manisnya dua kalau bisa banyak... masalah uang entar gue tambahin dua kali lipat kok" ucap Reyhan santai lalu menarik Kesya menuju kursi makan.

Semua orang menatap Kesya dengan tajam dan dengan segera Kesya menutup wajahnya menggunakan tangan mungilnya membuat Reyhan bingung dan melihat sekeliling.

"Oooo....gue ngerti,kenapa elu malu?emang kagak boleh kita makan sama?"

Kesya menatap Reyhan,"bukan gitu Reyhan...aku cuma mau nanya, Reyhan ngak jijik apa dekat sama aku?"

Mendengar ucapan itu Reyhan terkekeh geram melihat tingkah Kesya yang kali ini sangat lucu,"ngapain juga gue jijik.Elu adalah tugas gue,gue bakal selalu disamping elu bahkan Amanda yang bermuka iblis itu pun tidak akan gue biarkan nyentuh elu"

Amanda? Reyhan kenal dengan Amanda?sejak kapan,Reyhan saja belum berkeliling disekolah ini tapi sudah berlagak orang yang sudah kenal dengan semua nya.

"Kamu kenal sama Amanda?"

"Jangankan Amanda,nama bapaknya juga gue kenal bahkan mantan dia juga gue kenal"ucap Reyhan dan setelah itu pesanan mereka sampai.

"Ngak usah banyak tanya mending makan keburu dingin" lanjut Reyhan lalu menyicipi satu sendok kuah sotonya.

Tiba-tiba mata Reyhan melotot dan menatap tajam Kesya membuat gadis yang tengah menikmati sotonya terdiam menatap Reyhan juga.

"Kenapa Rey?"

"Wah Key...ini benaran enak banget lain kali ajakin gue makan soto dilain tempat kalau bisa ditempat elite" ucap Reyhan dan mulai memakan sotonya.

Kesya yang mengerti hanya mengangguk dan terkekeh melihat lelaki ini. Sungguh Kesya menduga kalau Reyhan anak orang kaya yang tidak pernah menyicipi makanan lokal seperti ini.

Ganteng tapi lucu aneh lagi....

~•~•~•~•

Bel pulang sudah berbunyi, Kesya yang masih setia pada catatan itu masih berada dikelas sendiri. Tidak ada siswa satupun bahkan Reyhan. Kesya tidak memperdulikan itu karena catatan ini harus dia selesai kan secepatnya agar tidak terlambat saat bekerja nanti.

Brak...

Pintu kelas ditendang sangat kuat membuat Kesya menoleh dan mendapati seorang yang paling Kesya takuti.

"Bawa dia...bakal kita santap dia sore ini"ucap wanita itu kepada teman-teman nya. Yak dia Amanda,cewek cantik dengan muka iblis yang ditakuti oleh setiap siswa disekolah ini.

Kesya yang mulai takut saat tangannya dipegang erat bahkan gadis itu meringis kesakitan karena kedua teman Amanda menarik paksa Kesya untuk keluar dari kelas menuju ruang yang tidak dia ketahui.

"Lepasin aku...ku mohon aku salah apa sama kalian?"

"SOK DEH BANGET ELU...TAMBAH JIJIK GUE NYA,TENANG SAJA HARI INI ADALAH HARI YANG MEMBANGGAKAN BAGI ELU YANG SOK CENTIL" ucap Raya dan Sesin juga ikut tertawa lepas.

Ternyata mereka membawa Kesya kegedung tua yang sudah jarang dikunjungi oleh banyak orang bahkan guru sekalipun. Kesya merinding tidak tahu harus berbuat apa-apa.

"Bawa dia kedalam karena gue udah nggak sabaran pengen ngeremuk badannya yang sok polos itu"pinta Amanda dan langsung saja Raya membuka pintu gedung itu lalu melemparkan langsung Kesya begitu saja membuat lengan gadis itu tergores akibat lantainya yang sudah pecah-pecah.

Perih...sakit...takut...

Itulah yang sekarang Kesya rasakan,Sesin langsung menutup pintu gedung itu lalu mengambil pisau lipat yang berukuran kecil.

"Untuk kali ini gue ngak bakal lukai wajah mulus elu,karena sekarang gue bakal potong rambut elu sampai botak" ucap Amanda tersenyum licik.

"Kumohon Amanda....jangan,aku salah apa sama kalian"

"ALAH JANGAN BANYAK BACOT DEH LUH...UDAHLAH QUEEN KITA LANGSUNG KIKIS AJAH SEKALIAN MUKANYA"ucap Sesin tidak tahan melihat Kesya yang sebenarnya lebih cantik dari dirinya.

Sungguh mereka bertiga sangat kejam kepada Kesya.

Tiba-tiba Kesya teringat omongan Reyhan semalam itu, semoga saja perkataan Reyhan benar.

"Reyhan tolongin aku...aku terluka"

Dalam 10 detik,sosok yang ditunggu-tunggu oleh Kesya tidak menampakkan diri. Kesya menangis pasrah dengan apa yang terjadi.

"Tuhan jaga ibu aku baik-baik kalau aku berakhir disini"

Setelah itu Amanda menjambak rambut Kesya dan akan melakukan aksi nekatnya itu.

Brak...

Pintu gedung terbuka lebar-lebar memperlihatkan sosok pria gagah yang familiar Dimata mereka. Amanda yang terkejut langsung menjatuhkan pisaunya sedangkan Raya dan Sesin memohon pertolongan dari yang diatas.

"BAJINGAN!!!"

Reyhan berlari mendekati Kesya lalu mengendong gadis dan membawanya pergi jauh dari hadapan para iblis yang tidak berotak itu.

Tidak lupa juga Reyhan menabrak pundak Amanda sangat keras.

Kesya yang digendong hanya diam menatap Reyhan yang sudah khawatir dengan dirinya. Kesya tidak tahu kenapa Reyhan bisa tahu keberadaan mereka,yang terpenting dirinya bisa selamat dengan bantuan Reyhan yang kedua kalinya.

Setelah itu mereka sampai berada dimobil Reyhan dan lelaki itu langsung menurunkan nya,"sorry gue lantang udah gendong elu"

"Eh iya ngak papa...untuk kalinya aku berterimakasih banget ama kamu udah nolongin aku lagi"

Reyhan mendesah lalu menatap nya dan membelai rambut panjang miliknya "kan gue udah bilang kalau ini adalah tugas gue"ucapnya tersenyum membuat jantung Kesya kali ini berdegup kencang.

"Eh iya... kalau gitu aku pergi dulu yah soalnya masih banyak kerjaan"ucap Kesya lalu melangkah pergi.

"Ettss.... tunggu dulu,gue antar"tarik Reyhan lalu mendorong Kesya untuk masuk kemobil.

Mau tidak mau tentu Kesya harus tetap mau karena bagaimanapun Reyhan akan keras kepala.

Setelahnya mereka masuk kemobil dan melaju dengan normal.

"Kamu tahu dimana aku kerja?" Tanya Kesya melihat jalan raya yang pas dengan alamat jalan restoran tempat Kesya bekerja.

"Jangankan restoran itu pemilik restoran nya juga gue tahu,udah elu tenang ajah deh..."jawab Reyhan membuat Kesya hanya ber-oh tidak ingin merusak suasana.

Dingin tapi peduli itu yang bisa Kesya nilai dari seorang Reyhan Pradika ini. Kesya tidak tahu bagaimana kehidupan Reyhan,dan bagaimana Reyhan bisa mengetahui jalur kehidupan sungguh Kesya bingung.

Bersambung....