webnovel

Pandangan dan Sapaan Pertama

     Masih hangat dan jelas ingatanku tentang hari pertama aku menginjakkan kaki di Pondok Pesantren Nur Khairan.Dengan kaki yang kokoh,hati yang damai serta semangat yang membara aku melangkah keluar dari mobil menuju ke salah satu ruangan yang begitu kuyakini adalah tempat pendaftaran ulang.Setelah semua berkas dan uang telah kuberikan bersama Ayah,kami kembali menaiki mobil karena arahan salah satu ustadz untuk sedikit melajukan mobil kembali menuju asrama putri, sedikit bingung ingin bertanya kepada siapa karena dari awal yang melihat dan mendaftarkan pertama aku disini adalah seorang ustadz yang katanya mudir dipondok ini dan kebetulan sahabat dekatnya nenekku.

Setelah tepat didepan pintu asrama putri entah kenapa aku dan keluargaku ingin sekali berkunjung ke salah satu bangunan yang menarik perhatian kami, kami yakin bangunan itu adalah rumah mudir sekaligus kiyai pondok pesantren ini.

Angin yang sepoi-sepoi meniup dengan manja ujung jilbabku,tanpa aku sadari sepasang mata memperhatikan langkahku sendari tadi,yaaaa karena memang kami melalui lapangan basket yang kebetulan ada beberapa santri putra sedang bermain.

Setelah semua sudah selesai ayah dan keluargaku pamit kepadaku untuk kembali pulang kerumah,tak ada rasa kesedihan sedikitpun atas kesendirian aku di pondok karena memang MTs sebelumnya aku sudah menyantri dan jauh dari keluarga.

Setelah sedikit bercerita kepada mereka teman baruku Amel,Melia dan tari kami mempersiapkan diri untuk melaksanakan shalat Maghrib.

                                 ✨

     Tepat pada tanggal 16 Juli 2018 adalah hari pertama aku menjadi santri MA Nur Khairan, berhubung aku belum membeli pakaian seragam Aliyah jadinya aku masih mengenakan seragam Tsanawiyah,kurasa semua orang pagi itu menganggapku sebagai santri MTs.

Mbak kok belum pakai seragam Aliyah?jilbab nya juga kok warna biru? "Ujar Fitri sambil kebingungan"

Ngk apa" kok mbak,cuman Ainun belum beli seragam Aliyah. "Timbalku sambil tersenyum.

Setelah beberapa menit kemudian aku yang masih berdiri didepan pintu kamar sambil melihat" lapangan yang mulai dipadati santri,fitri menyadarkanku dari lamunan.

Mbak pakai jilbab putih Fitri dulu ya,biar nggak jadi sorotan soalnya mbak pakai jilbab warna biru."ucapannya sambil menyodorkan jilbab putih"

Entah kenapa hatiku bahagia,kurasa dia baik,hati nya pasti cantik secantik wajahnya.

                                 ✨

Sore itu ketika aku sudah menyelesaikan tugasku memindahkan semua barang"ku ke kamar yang seharusnya aku tempati dengan mualimah,teman",dan beberapa adek tingkat,rasa lelah menghampiriku,namun aku sangat tidak bisa tidur setelah Asar karena Waktu seperti itu juga tidak baik.

Aku memilih untuk memorojaah hafalan,kulihat semua orang sibuk dengan aktivitas masing" ada yang piket,ada yang membuat kelompok bercerita ataupun bermain.

Ketika baru beberapa ayat mengulang hafalan,tiba" suara bariton merdu menyapaku.

Emang nggak keganggu ya hafalan didepan sini? Ini rame loh.

"Senyum manis nya mengembang"

Insyaallah nggak kok kak

"Jawabku cengingiran"

Kenapa nggak diAula ajah? "Sarannya"

Emang boleh kak? "Tanyaku balik"

Iyah boleh lah. "Tutup nya sambil tak lupa tersenyum manis"

Dia siapa ya? "ucapku dalam hati",ih kok bisa lupa nanyain namanya sih.

Hai apa kabar semuanya? kuharap kalian semua dalam keadaan baik😍🙏

Jangan lupa vote dan comentnya ya :v)