webnovel

Bullying

"Aku tak pernah terpikir akan diposisi seperti ini,

seakan-akan Aku adalah orang yang paling buruk

Astaghfirullahhaladzim".

"Dasar wanita muka 12, bilangnya lulusan MTs terbaik".Sindir Fitri

Kalimat itu seakan-akan menyindir keras diriku, kalimat itu terdengar jelas ditelinga saat aku hendak bergegas menuju Aula.

Entah kenapa hati aku tiba-tiba merasakan sakit setelah mendengar ucapan Fitri,sosok wanita yang pertama kali menyapa dan memberikan kebaikan meminjamkan jilbab putih.

"Ya Rabb...Apa salahku?" isak tangis dalam doaku

Flashback off

(kejadian 2 hari lalu)

Wanita cantik itu sedang merapikan pakaian dilemarinya bersama para santri putri lainnya.

Tiba-tiba dua wanita dari kamar lain masuk ke kamar yang di tempati oleh Ainun.Mereka adalah Fitri dan Nur.

"Hai teman²,kami berdua akan meminta izin kepasar kepada mualimah keamanan".ujar Nur menyapa

"jadi adakah dari kalian yang ingin menitip barang untuk dibeli, kebetulan kami ingin membeli peralatan untuk masa orientasi besok".Sambung Fitri

"Ayok sini biar saya data".ajak Nur

ketika semua sibuk mendata barang yang akan dipesan Fitri menghampiri teman barunya siapa lagi kalau bukan Ainun.

"Kamu nggak mau mesan barang untuk MOS besok Ainun?".Tanya Fitri

"Maaf fit,entar Ainun ajah yang langsung beli soalnya sekalian mau beli keperluan lainnya".Jawab Ainun dengan sopan

"Ya udah kalau gitu, kami pergi dulu ya"pamit Fitri pada Ainun

Saat itu sudah pukul 16:45,Ainun baru saja selesai membeli banyak peralatan dari pasar.

saat sedang merapikan barang" Belian nya Ainun terkejut karena melupakan satu barang yang semestinya harus dia beli,ia bergegas Makai jilbabnya lalu pergi ke minimarket pesantren.

"Assalamualaikum kak Ahmad, Ali"saat Ainun membuka pintu Minimarket

"Waalaikumsalam Ainun "jawab mereka serempak

"oh iya,disini ada kertas karton warna biru nggak Ali?"

tanya Ainun

"maaf Ainun kertas karton warna biru nya udah habis dibeli santri² baru tingkat Aliyah"jawab Ali

"oh udah habis ya

ya udah Ainun mau izin ke pasar lagi sama mualimah soalnya kan besok perlu banget tuh kertas"Nada sedih Ainun

"Jangan Ainun! nggak bakal diizini lagi,ini sudah sore.Ustadz bakal marah

jangan nangis ya,Aku nggak bisa lihat kamu sedih,ya udah sekarang aku ketokoh depan pesantren buat beliin kamu kertas karton,nggak usah kemana²,tatap disini! tunggu aku nggak bakal lama".ucap Ali panjang lebar

Sekitar kurang lebih 10 menit kemudian Ali kembali ke minimarket pesantren membawa kertas karton yang Ainun butuhkan.

"Ini Ainun, sekarang kamu sudah tenang kan?jangan sedih.ini ajah kok pakai air mata".hibur Ali

"Trimahkasih banyak Ali...aku nggak tau hukuman apa yang akan diberikan kakak OSIS besok jika aku tidak membuat nama dan topi dari karton ini.

oh ya sekalian aku buatin punya kamu ya"ucap Ainun sambil tersenyum

"Nggak usah Ainun tadi siang Aku udah bikin, sekarang kamu bersih² soalnya udah dekat waktu Maghrib"jawab Ali

tanpah disadari oleh mereka bertiga (Ainun,Ali dan kak Ahmad) Ada dua santri putri yang dari tadi mendengar pembicaraan mereka.

"Dasar wanita genit,bisa² nya deketin Ali,kamu harus jagain kk kamu dari wanita itu"bisik Nur Kepada Fitri

"Aku nggak nyangka Ainun segitunya buat minta tolong ke kak Ali,pakai nangis² segala"kesal Fitri

"Ainun,Aku kira kamu wanita yang baik-baik,yang nggak semudah itu nampaki wajah sedih kamu ke lelaki,yang lebih menyakinkan lelaki itu kakak aku sendiri.

Aku kecewa sama kamu Ainun,Aku benci kamu,Aku nggak mau kakak aku ngebagi perhatiannya untuk aku karena kehadiran kamu"Batin Fitri yang sambil menahan emosi.

Pagi ini tepat sudah beberapa hari aku telah melewati hari-hari dengan pura-pura tegar dan pura-pura tidak menghiraukan mereka yang dengan sengaja menyindir Aku.

Saat aku sedang hitmad melantunkan ayat-ayat suci.

"Astaghfirullah,masih ajah pura-pura baik depan semuanya"mulai Selfi berbicara

"Baca Alquran,nggak bakal nutupin keburukan yang sudah diperbuat,kayak contoh genit² sama santri putra"Sambung Nur

"Tenang kok selama ini nggak ada yang berhasil naklukin hati kakak aku,Ali Alexander!"tegas Fitri

"Ya Tuhan hati hamba sakit,hamba ingin berlari,hamba ingin pergi dari sini,hamba tidak kuat lagi mendengar dan menahan semua tuduhan itu,hamba hanya mengagumi Ali, mereka juga belum mengetahui isi hatiku,tapi kenapa seolah-olah hamba yang terlalu mengejar cinta dunia pelantara Sosok lelaki yang belum halal, ampuni hamba ya Allah, kuatkan hamba"doa ku dalam hati

"Melia,apa Fitri adiknya Ali?Apa beberapa hari ini semua menjauhiku Karena Ali?Apa Yang mereka selalu Sindir adalah aku?"tanya ku pada Melia sahabatnya Ali dan mereka sambil berbisik

"Kamu yang sabar ya,Fitri memang kayak gitu orangnya,dia hanya tidak ingin kakaknya membagi perhatian terhadapnya dengan orang lain dipesantren ini terlebih wanita"jawab Melia

Dari jawaban singkat Melia tentang pertanyaanku tadi aku sudah menemukan jawaban dari semua yang aku terima.

"Ya Allah aku sakit dengan Semua ini, izinkan aku untuk menjauh dari mereka dan lingkungan ini.

Aku akan mengambil keputusan untuk pindah sekolah dan pergi sejauh-jauhnya dari pesantren ini.

Aku tak kuat menahan semuanya.

Mereka banyak sedangkan aku hanya sendiri.

Ini semua salahku juga kenapa baru masuk pesantren dan lingkungan baru sudah berani menjatuhkan hati dan dekat dengan seseorang yang belum tentu memiliki perasaan yang sama sepertiku.

Karena aku yang memulai maka izinkanlah aku yang mengakhiri."batin dan isak-ku dalam diam