webnovel

Taoist Abadi

Zhou Yan berpindah ke dunia lain yang dimana dunia itu berisi orang-orang yang mengejar keabadian. Zhou Yan, yang merupakan seorang transmigrator, merasa bahwa dirinya memang sudah ditakdirkan untuk berada disini. Demi mengejar keabadian sejati, Zhou Yan memulai langkahnya untuk meraih segalanya.

Ryans_1 · Eastern
Not enough ratings
3 Chs

Tuan muda berjubah putih, Zhou Yan

Di atas sebuah gunung yang besar dan juga tinggi yang membentang ke langit. Seorang pemuda dengan jubah berwarna putih keabu-abuan sedang duduk membaca sebuah buku tebal.

"Sudah 5 tahun sejak aku berpindah ke dunia ini, waktu benar-benar berlalu dengan cepat." Gumamnya sambil menghela nafas.

Namanya adalah Zhou Yan, dia merupakan murid dari Sekte Pemurnian Agung, salah satu dari 3 sekte besar dari selatan. Dia berumur 19 tahun, memiliki mata berwarna coklat yang tajam dan memiliki kecerdasan yang tinggi seperti seorang pejabat hebat.

Sebelum berpindah ke dunia ini, Zhou Yan merupakan seorag mahasiswa biasa yang suka mempelajari cerita-cerita kuno mengenai para abadi.

Setelah itu, dia terbangun dan menyadari bahwa dia telah berada di dunia yang berbeda, dunia dimana para kultivator tinggal. Yang disebut sebagai kultivator adalah orang-orang yang mengejar keabadian dan kekuatan.

Setiap tahunnya, seorang anak dengan bakat yang hebat akan memasuki sekte besar, sementara anak dengan bakat rata-rata akan memasuki sekte kecil, kesempatan untuk memasuki sekte besar bagi anak yang memiliki bakat rata-rata sangatlah kecil.

Zhou Yan dapat memasuki sekte besar karena dia dianggap memiliki bakat yang hebat, dia juga memiliki kecerdasan yang tinggi yang membuat dirinya mendapatkan julukan Tuan muda berjubah putih di sektenya.

Sekte Pemurnian Agung merupakan sekte yang telah berdiri sejak 1.000 tahun yang lalu. Sekte ini menyimpan banyak sejarah, dan sekte ini juga memiliki nama lain yang disebut Sekte Sembilan Gunung Yang Agung. Nama ini mereka dapatkan karena tanpa kehadiran seorang pemimpin sekte, mereka dalam bersaing dengan sekte lain dalam hal sumber daya masih bisa mengimbanginya.

Dulunya, sebelum sekte ini ditinggalkan oleh ketua sektenya, sekte ini menjadi sekte terbesar dan terkuat sepanjang sejarah. Mereka selalu menjadi nomor satu dan hampir tak pernah menempati nomor 2 ataupun 3.

Namun, semenjak ditinggalkan oleh ketua sektenya, sekte ini langsung turun menjadi sekte dari 3 sekte besar. Padahal, hanya sedikit lagi bagi sekte ini untuk naik ke posisi sekte suci.

Wilayah selatan merupakan wilayah terburuk dalam hal sumber daya. Wilayah ini hanya berisikan beberapa kota kultivator, hutan yang dipenuhi dengan monster-monster magis, dan sekte-sekte kecil.

Di langit yang luas yang ditutupi oleh awan, seseorang terbang dengan pedang menuju ke arah tempat yang ditinggali oleh Zhou Yan.

Sesampainya di atas gunung, murid itu membungkuk dan menangkupkan tangannya. Lalu berkata, "Senior, penatua Wu Ji memanggil Anda."

"Mengapa?" Zhou Yan bertanya dengan dingin.

"Saya tidak tahu. Saya hanya menyampaikan apa yang dikatakan oleh penatua." Ucapnya.

Zhou Yan menghela nafas dan menyelipkan buku yang dia baca ke dalam bajunya. Dia kemudian dengan cepat memukul kantung spasialnya dan mengeluarkan pedang putih panjang.

"Pergilah." Ujar Zhou Yan.

"Baik!"

Murid itu kemudian terbang dan pergi. Zhou Yan mengerutkan keningnya.

Mengapa penatua Wu Ji memanggilku? Apakah ada sesuatu yang ingin dia bahas?

Zhou Yan hanya bisa berhenti memikirkannya dan terbang menuju tempat tinggal penatua Wu Ji.

Di sisi lain, di sebuah tempat yang berada di dalam Sekte Pemurnian Agung. Sebuah bangunan tinggi berdiri tegak.

Itu memancarkan cahaya keemasan, diselimuti oleh warna merah gelap. Di bawahnya terdapat sebuah plakat yang bertuliskan.

Paviliun Buku Agung.

Di dalam Paviliun Buku Agung, terlihat sebuah rak-rak tinggi yang berisikan gulungan-gulungan teknik dan buku-buku tebal maupun tipis. Ini memiliki 4 lantai, dan setiap lantainya akan terdapat banyak sekali rak buku.

Di sebuah ruangan di dalamnya, terlihat seseorang yang sedang berkultivasi. Dia terlihat cantik dan anggun, seorang gadis dengan bibir merah muda, dia memakai jubah berwarna putih dengan motif bunga yang berwarna merah cerah. Dia adalah Li Yunxian.

Seorang pria dari luar memanggilnya. "Senior, Penatua Yin Chi memanggil Anda."

"Baik, aku akan segera kesana." Jawabnya dengan dingin.

"Pergilah."

"Baik!"

Di dalam ruangan yang kecil itu, Li Yunxian mengerutkan keningnya.

Ada apa ini? Mengapa guru memanggil saya?

Dia kemudian berdiri dan keluar dari ruangannya, dan menuju ke suatu tempat.

Saat ini, di dalam suatu ruangan. Ruangan ini besar dan tampak megah. Di dalamnya terdapat beberapa penatua yang sedang berkumpul mendiskusikan sesuatu.

"Bagaimana ini, mengapa para murid masih belum berkumpul?"

"Saya tidak tahu, jangan bertanya kepada saya."

"Mungkin mereka masih dalam perjalanan menuju ke sini."

"Ya, itu mungkin saja."

Dari luar, beberapa murid dengan cepat turun. Para penatua yang berada di dalamnya segera memanggil mereka.

"Masuklah."

Bang.

Pintu aula terbuka lebar dan semua murid yang berada di luar dengan cepat terkejut.

Apa ini? Mengapa semua penatua berkumpul!?

Satu persatu dari mereka mulai masuk dan membungkuk menangkupkan tangannya, termasuk Zhou Yan.

"Salam, senior." Ujar mereka.

Aula kemudian menjadi terdiam.

"Apa kalian tahu mengapa saya memanggil kalian semua?"

Suara itu bergema dan mengejutkan semua orang yang ada di dalam aula, mereka kemudian langsung tergerak.

Penatua Agung!

"Salam, Penatua Agung!" Ucap mereka dengan sopan sambil menangkupkan tangannya.

Keberadaan Penatua Agung sendiri lebih tinggi dari pada keberadaan penatua biasa. Penatua Agung merupakan orang yang dipilih oleh Master Sekte sendiri untuk menjaga sekte jika sekte dalam bahaya atau dalam keadaan yang tak biasa.

"Aku bertanya, apakah kalian tau mengapa aku memanggil kalian semua untuk datang kesini?" dia bertanya dengan dingin.

Aula terdiam. Tidak ada yang berani menjawabnya, mereka takut salah. Namun, seorang murid tiba-tiba menjawabnya.

"Apakah itu terkait dengan peristiwa bencana yang akan melanda alam bawah?"

Semua mata tergerak dan menatapnya, mereka menatap dengan panik. Entah apa alasannya.

Penatua Agung terdiam, kemudian setelah beberapa saat dia akhirnya bersuara.

"Bagaimana kamu bisa tau?" dia bertanya dengan rasa ingin tahu.

"Saya mendengarnya saat saya berpergian ke kota Fenglu, saya mendengar bahwa bencana akan datang dari mulut beberapa orang." dia menjawab dengan dingin.

"Hmm... Kamu memang benar. Bencana ini akan melibatkan dunia abadi, karena ini adalah bencana yang tidak pernah diinginkan oleh semua orang. Apakah kamu mengetahui bencana apa ini?" dia bertanya lagi sambil mengelus janggutnya.

"Saya tidak tahu."

Mendengar hal itu, Penatua Agung menghela nafas. Dia sangat tertarik dengan murid ini, orang yang tidak lain menjawabnya adalah Zhou Yan.

Seseorang yang mendapat julukan Tuan muda berjubah putih karena kecerdasan dan bakatnya yang hebat, serta seorang kultivator yang sering berpergian keluar.

"Saya akan memberitahukan pada kalian semua mengenai Bencana ini. Bencana ini adalah bencana yang dinamakan Kehancuran Setengah Dunia, yang berarti separuh dari dunia kita akan dibersihkan oleh para makhluk abadi."

"Setengah dari dunia itu tidak lain adalah wilayah barat, timur, selatan, dan juga utara. Dan untuk dataran tengah, itu tidak akan dibersihkan. Saya tidak tahu mengapa para makhluk abadi melakukan hal ini, tapi kalian tidak perlu khawatir, karena bencana ini akan terjadi pada 10.000 tahun kemudian menurut ramalan."

Semua orang terkejut mendengar hal itu. Begitu juga dengan Zhou Yan.

Karena bencana ini akan datang, aku yakin bencana ini akan menjadi pengalaman yang mengerikan bagiku.

Zhou Yan berpikir dalam hatinya.

"Pertemuan hari ini selesai, keluarlah."

"Ya!"

Dengan begitu, para murid keluar dari aula dan pergi.