webnovel

Talak 3

Arkan mengucapkan talak pada Istrinya Aisyah hingga tiga kali. Dia tak mengetahui konsekuensi dari ucapannya itu. Begitu tersadar, istrinya tak akan pernah bisa kembali lagi padanya, untuk selamanya. kecuali.... hal itu terjadi. Arkan meminta bantuan Julian untuk menikahi Aisyah dan kembali menceraikannya. Setelah melihat Aisyah, Julian kaget, ternyata perempuan itu tidak seperti pikirannya.Dia pernah melihat Arkan bersama perempuan lain. Bukan Aisyah. Sayangnya, Julian yang sudah mengenal Aisyah semenjak SMP tak ingin mempermainkan pernikahannya untuk ke dua kalinya. Julian tak ingin kesalahannya pada Dyani terulang lagi. Dan tak ingin melepaskan perempuan itu untuk selamanya. bagaimana kisah lengkapnya? silahkan mampir ya... Cerita ini hanya fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama dan kejadian, itu hanyalah hal yang tak di sengaja ?

dian18051984 · Urban
Not enough ratings
18 Chs

Curhat

Arkan langsung menaiki mobilnya saat melihat Aisyah juga menaiki mobilnya. Arkan hendak membuntuti Aisyah. Namun sayang, mobil Arkan terhalang oleh sebuah mobil lain saat akan beranjak dari tempat parkirnya.

Arkan kehilangan jejak dan merutuki dirinya.

*******

"Aisyah! " Julian hampir saja berlari saat melihat sahabat masa kecilnya itu tengah duduk di sebuah taman pada sore hari.

Perut Aisyah yang sudah mulai tampak gendut membuat perasaan hangat di hati Julian saat melihat pemandangan itu.

Wajah Julian berubah sedih saat mendekat. Dia dapat melihat wajah manis Aisyah yang tampak murung, matanya tampak merah yang menandakan Aisyah baru saja menangis.

"Ada apa? " Terdengar nada khawatir dari suara Julian

"Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja!" jawabnya berusaha tersenyum, namun Julian tau kalau senyuman itu di paksakan .

"Kamu bohong! Aku yakin sesuatu terjadi padamu. Ceritalah! Aku punya banyak waktu hari ini!" kata Julian dengan tatapan memaksa. Aisyah menarik nafas panjang karena sahabatnya ini selalu memaksanya sejak dulu. Aisyah tahu Julian tak akan berhenti memaksanya sebelum dia menceritakan semuanya.

"Aku baru saja bertemu mantan suamiku!" jawab Aisyah lirih.

"Lantas?" tanya Julian penasaran. Dia bahkan menggeser duduknya sedikit mendekat.

"Dia kaget karena aku hamil. Dia bertanya kenapa aku tak memberi taunya saat itu," kata Aisyah dengan nada sedih.

"Jadi kamu menangis karena itu?" tanya Julian heran.

"Bukan ... tapi karena dia memintaku untuk kembali padanya. Aku heran, apa dia pikir pernikahan itu hanya mainan? Dia dengan mudahnya mengatakan menceraikan aku hanya karena keinginannya tak bisa ku penuhi. Sampai tiga kali dia masih mengulangi hal yang sama dan mengatakan kalau dia khilaf atau hanya bercanda. Apa dia tak tahu kalau kata perceraian itu tak bisa dibuat sebagai mainan? " Kata Aisyah sedih.

Julian tersenyum kecut. Dia juga melakukan hal yang sama. Dia ingat mengatakan akan menceraikan Dyani dan mengembalikannya ke Indonesia agar gadis menemukan cintanya. Tapi sayangnya gadis itu tak memberi nya kesempatan kedua padahal dia sangat mencintai gadis itu hingga sekarang. Andai saja Dyani memberinya kesempatan kedua, dia pasti akan membahagiakan gadis itu dengan segenap kemampuannya. Dan yang paling menyakitkan, gadis itu akan menikah dua bulan lagi.

"Ada apa? " tanya Aisyah yang melihat wajah sedih Julian.

"Aku hanya sedih mendengar ceritamu!" jawab Julian menatap Aisyah dengan tatapan sedih. Dia tak ingin Aisyah memaksanya untuk bercerita saat ini .

"Kenapa kalian bisa bercerai? " Tanya Julian penasaran. .Aisyah menarik nafas lelah dan mulai bercerita.

***********

"Itu kisah dia menjatuhkan talak satu padaku. Dan itu adalah satu tahun yang lalu saat usia pernikahan kami baru satu tahun. "

"Sepertinya dia sangat mencintai mu! " Kata Julian.

"Awalnya aku juga berfikir begitu. Tapi enam bulan yang lalu dia kembali menjatuhkan talak padaku untuk yang kedua kalinya hanya karena aku tak bisa meninggalkan pekerjaan ku yang mendesak saat itu. Aku benar-benar harus bekerja saat itu, Jika tidak, akibatnya sangat fatal. Nyawa seseorang taruhannya. !"

"Apa pekerjaan mu? " tanya Julian penasaran.

"Hehe nanti kau akan tau! " jawab Aisyah.

"Ck pakai rahasiaan segala! " jawab Julian kesal.

Aisyah tak ingin Julian tau kalau dia seorang Dokter. Karena Aisyah takut sahabatnya ini akan tertawa mendengar profesinya yang jauh berbeda dari sifatnya dahulu. Aisyah yang dulu suka berantem dan tak takut dengan yang namanya laki-laki. Tapi itu masa lalu. waktu dia masih duduk di bangku SMP.

Julian tak ingin memaksa Aisyah menceritakan apa pekerjaannya. Dia yakin suatu saat sahabat masa kecilnya ini akan menceritakan sendiri pekerjaannya.

"Lantas, dia menjatuhkan talak dua padamu enam bukan yang lalu? terus dia minta rujuk lagi? " tanya Julian penasaran.

"Bukan. Aku yang memohon padanya agar kembali rujuk. Akhirnya dia menerimaku kembali, tapi sikapnya mulai dingin. Dia sering pulang larut malam. Bahkan kadang tak pulang. Pernah suatu hari aku ke kantornya, waktu akan masuk, ternyata pintunya di kunci. Akhirnya aku mengetuk pintu. Pintu terbuka lima menit kemudian, sekretarisnya ada di dalam. Entah apa yang mereka lakukan di ruangan tertutup itu. "

"Kamu tidak bertanya?" tanya Julian penasaran.

"Aku tak mau bertengkar lagi. Aku hanya berpikir mereka sedang rapat saja, dan tak ingin di ganggu. Lagi pula pernikahan kami sudah di ujung tanduk, jadi aku tak ingin memancing amarahnya," jawab Aisyah dengan tatapan sedih. Matanya tampak kosong seolah dia kembali ke masa itu.

"Lalu ... apa yang menyebabkan dia menjatuhkan talak untuk ke tiga kalinya?" tanya Julian penasaran.

"Empat bulan yang lalu. Aku ke rumah sekretarisnya. Awalnya aku hanya ingin menanyakan keberadaannya karena sudah dua minggu tak pulang. Dia mengatakan kalau dia akan ke Batam sebelum pergi. Tapi setelah dua minggu dia belum kembali dan tak bisa di hubungi. Tapi aku malah melihat mereka berduaan di rumah itu. Aku marah. Aku kalut. Suamiku serumah dengan perempuan lain. Dan aku begitu bodohnya menyuruh memilih antara aku atau perempuan itu. Tentu saja suamiku yang mabuk kepayang malah memilih perempuan itu dan menjatuhkan talak padaku untuk ketiga kalinya. Padahal saat itu aku tengah hamil delapan minggu! " Kata Aisyah terisak.

Julian terdiam. Dia membayangkan satu tahun lamanya Dyani melihatnya bersama wanita lain di rumah mereka. Seharusnya dia malu untuk memohon agar gadis itu kembali padanya.

"Aisyah ... Aku yakin suatu saat kamu akan bahagia.!" kata Julian tulus.

'Begitu juga denganmu Sayang ... Aku yakin Mark mampu membuatmu bahagia! ' Batin Julian dengan tatapan sedih.

"Hhhhhmmm ... Terima kasih banyak kamu mau mendengarkan kisahku. Aku tak punya siapa-siapa lagi untuk berbagi!" Kata Aisyah masih dengan nada sedihnya.

"Orang tuamu? " tanya Julian penasaran.

"Mereka telah tiada, tragedi pesawat itu merenggut mereka dariku. Saat itu aku masih duduk di bangku SMA. Orang tua suamiku merawatku karena mereka adalah sahabat dari kecil. Aku jatuh cinta padanya saat masih SMA, kami tak satu sekolah, tapi karena kami tinggal serumah, hal itu membuat kami dekat. Kami takut memberi tahu orang tuanya. tapi dua tahun yang lalu dia mengakui pada orang tuanya bahwa dia mencintaiku dan ingin menikah denganku. Mereka kaget. Tapi mereka merestui! " kata Aisyah tersenyum lembut membayangkan masa lalunya. Julian tanpa sadar juga tersenyum melihat wajah Aisyah yang seolah tanpa beban saat itu.

"Ada apa? " tanya Aisyah saat menatap Julian.

"Tidak apa-apa. Aku hanya senang saat melihat kamu tersenyum saat itu.! " Jawab Julian masih menatap lembut Aisyah sambil tersenyum.

"Oh iya, kamu sudah mendengar kisahku. Bagaimana dengan kisahmu? " tanya Aisyah dengan tatapan menuntut. Julian sedikit khawatir kalau Aisyah akan membencinya setelah mendengar kisahnya.

"Mungkin kau akan membenciku setelah ini. Tapi aku benar-benar menyesal telah berbuat seperti itu.! "

Akhirnya Julian mulai menceritakan kisahnya.

Bagi yang belum tau kisah Julian, Mampir ke novelku yang berjudul Dyani ya. bagi yang sudah mampir, terima kasih banyak.

dian18051984creators' thoughts