webnovel

Hoxue & Xingbie

[Keesokan harinya, dini hari]

Di dalam suatu ruangan yang berada pada sebuah gubuk di puncak pegunungan banshee, kita dapat melihat dengan jelas keberadaan sepasang makhluk berbeda kelamin serta seekor tikus kecil sedang berpelukan mencari kehangatan di sela kegiatan tidur mereka....

Ketiga makhluk berbeda kelamin serta spesies itu tampaknya sangat menikmati waktu istirahat mereka, hingga mereka bahkan tidak menyadari kehadiran sesosok makhluk tambahan yang kini tengah memandangi ketiganya dari sudut ruangan

Sosok tersebut berbentuk seperti asap hitam pada awalnya tapi perlahan gumpalan asap hitam itu-pun mulai menyatu dan terkompresi membentuk makhluk besar dengan tinggi hampir mendekati langit-langit ruangan tersebut, jangan lupakan fakta mengejutkan lainnya yakni sosok tersebut memiliki sepasang taring berukuran 5 cm meter di mulutnya serta tubuh yang penuh dengan bulu-bulu hitam....

Sosok makhluk hitam tersebut sangatlah identik dengan wujud jin yang biasa kita panggil genduruwo, sebuah makhluk tak kasat mata yang memiliki ciri seperti makhluk hitam ini.

"Khukhukhu, setelah cukup lama aku menunggu di sini... Akhirnya bocah ini kemari juga" Terkekeh senang makhluk hitam tersebutpun mulai mendekati ketiga makhluk lainnya secara perlahan.

.

[1 langkah... 5 langkah... 20 langkah... Tap..]

"Sekarang terimalah ajalmu bocah pembunuh nona Baixin!!" Sontak seruan dari makhluk tersebut membuat Laoshu tersentak kaget tapi apalah daya Laoshu yang masih belum mengumpulkan seluruh kesadarannya itu...

Meskipun masih dalam keadaan setengah sadar, Laoshu bertindak dengan cukup tanggap serta responsif juga "Chi??? Tidak akan kubiarkan!!!"

Tindakan yang di ambil oleh Laoshu tak lain ialah mendorong kedua anak muda yang tengah tertidur tersebut dari kasur, cukup kejam memang tapi hanya cara ini sajalah yang dapat dilakukan oleh Laoshu untuk menyelamatkan mereka...

.

[Gubrak.. Blam..]

Seperti kata pepatah 'Setelah jatuh tertimpa tangga pula' itulah pepatah yang sangat cocok untuk menggambarkan seberapa sialnya Xue sekarang, berkat dorongan dari Laoshu yang terlalu berlebihan ia-pun kini secara tanpa sengaja menghancurkan salah satu tiang penyangga gubuk tersebut dan ya tertimpa oleh reruntuhan atap rumah juga...

Sial sekali bukan?? "Kuso gah??? Laoshu?!!! Apa maksudmu melakukan hal ini hah?? Ingin bertarung ya???" Dengan penampilan yang agak berdebu serta kotor, Xue-pun mengumpat penuh kesal kepada Laoshu yang agak kesusahan menghadapi makhluk hitam tersebut...

[Slash... Blam..]

'Chichi!!! Ta-tajam sekali, hampir saja aku menjadi tikus cincang' Batin Laoshu menatap penuh horror ketika mendapati makhluk hitam tersebut membelah tembok kayu dengan ayunan tangannya.

[Slash.. Gubrak..]

Ayunan lainnya kembali di layankan kali ini korban dari ayunan tersebut ialah sebuah meja yang kini telah menjadi puing-puing kayu, "Wow... Untuk seekor tikus, ku akui kau cukup lincah juga ya..." Puji makhluk hitam tersebut kepada Laoshu.

Dengan penuh waspada Laoshu kembali memuji atau lebih tepatnya menyindir makhluk hitam tersebut "Chichichi, aku ini tidak seberapa tuan jika dibandingkan dengan tuan hitam..."

"Khukhukhu, tuan hitam kah?? Sudah lama sekali aku tidak mendengar panggilan itu, tikus kecil aku akan mengampuni nyawa-mu untuk kali ini... Pergilah dan aku akan menutup mata terhadap keberadaanmu" Tanpa alasan yang pasti, tuan hitam itu-pun kehilangan minatnya untuk bertarung dengan Laoshu.

Menurut tuan hitam, mereka (orang-orang kuat) tidak hanya membutuhkan kekuatan saja akan tetapi juga perlu mengendalikan emosinya dalam pertarungan...

Dan kali ini, ia berhasil menjumpai sebuah bibit yang cukup potensial. Bibit muda yang akan memiliki rasa paling enak ketika matang nanti, jelas tuan hitam tidak akan memetik bibit tersebut untuk sekarang...

"Genduruwo, apa yang dilakukan oleh makhluk tingkat atas seperti dirimu di tempatku???" Xue mendesis ketika merasakan kalau tatapan dari makhluk tersebut terkunci kepada dirinya...

'Di mulai dari yuki-onna sekarang genduruwo, besok apalagi?? Vampire gitu??' Umpat Xue di dalam hatinya dengan tatapan yang terus melekat kepada sosok genduruwo abnormal di hadapannya tersebut.

"Khukhukhu, kau tidak perlu tahu alasan kenapa aku datang kemari... Lagipula kau akan mati sebentar lagi" Dalam kedipan mata, genduruwo yang sebelumnya berada di hadapan Laoshu kini telah berada tepat di samping kanan Xue...

"Sial!!! Mati aku!!!" Umpat Xue yang langsung melompat mencoba menghindar dari jangkauan cengkraman genduruwo.

.

Swosh..

{Dunia Es}

Sebuah suara robotik di iringi dengan hembusan angin dingin menyelimuti seluruh ruangan tersebut, menyebabkan suhu ruangan turun hingga mencapai titik - 20° derajat dalam waktu satu detik.

Waktu satu detik inilah yang digunakan oleh Xue untuk menghindar dari jangkauan genduruwo tersebut, "Hosh.. Hosh.. Terima kasih Hoxue!!! Yang tadi itu hampir saja" Terengah-engah Xue tidak lupa mengucapkan terima kasihnya kepada satu-satunya makhluk female dalam ruangan tersebut.

[Tap.. Tap..]

"Ini tidak seberapa tuan Xue, istirahat selama beberapa jam ini memulihkan sedikit energy-ku" Seorang gadis yang merupakan Hoxue dengan tampilan 360° dari tadi siang-pun berjalan mendekati Xue secara perlahan serta elegan.

"Khukhukhu, sekarang semuanya telah terjawab... Siapa yang menyangka kalau Hoxue 'Yuki-Onna' akan memihak manusia yang telah membunuh nona Baixin??? Apakah ini jawabanmu???" Dengan geraman penuh amarah, Genduruwo itupun dengan melepaskan belunggu hawa dingin yang telah melilit dirinya...

"Cough.. Si-sial!!! Jadi seperti inikah kekuatan penuhmu, Xingbie??" Seonggok gumpalan darah keluar dari mulut Hoxue, tampaknya tekanan energy yang terpancar dari sosok bernama Xingbie itu cukup melukai Hoxue kan??

"Khukhukhukhu, sekarang-sekarang... Justru kamulah yang salah paham Hoxue, memangnya apa kamu pikir dari '12 pelayan'... Kau lah yang paling kuat??" Setelah dengan mudahnya melepaskan diri dari belenggu dunia es milik Hoxue, Xingbie yang penuh dengan kemarahanpun menargetkan sosok Hoxue.

Ya, sosok Hoxue yang merupakan mantan teman seperjuangannya dalam '12 pelayan setia'. Dengan tanpa sedikitpun belas kasihan Xingbie-pun mengarahkan lengannya langsung kepada Hoxue...

"TERIMA AJALMU DAN MINTA AMPUNAN KEPADA NONA BAIXIN, HOXUE!!!" Teriakan membahana mengiringi ayunan lengan Xingbie, jangan lupa ayunan lengan Xingbie kali ini justru mengandung energy yang cukup membuat bulu kuduk berdiri...

"Sekarang Laoshu!!!" Saat serangan Xingbie berhasil menembus diri Hoxue, Duo Xue-Laoshu pun langsung memanfaatkan keadaan untuk lari dari tempat tersebut...

Ya, kali tidak salah dengar... Keduanya berniat menggunakan Hoxue untuk menahan musuh, dan mereka sama sekali tidak merasa bersalah untuk menggunakan Hoxue seperti itu.

.

.

.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

[Timeskip : Beberapa saat kemudian]

"Yokat-ta, syukurlah tuan Xue berhasil mengambil keputusan yang cukup bijak.." Di atas puing-puing gubuk, terlihat sosok Hoxue yang kurang enak di pandang.

"Khukhukhu dasar wanita gila, aku bahkan tidak mengerti kenapa kau justru memainkan sandiwara ini??" Tak jauh dari Hoxue kita dapat melihat sosok Xingbie yang kini seluruh badannya di selimuti oleh percikan salju, menyebabkan dirinya mirip dengan saudara jauh dari genduruwo tertentu.

"Semua ini harus dilakukan demi melindungi harapan terakhir nona Baixin, bahkan jika itu mengharuskan kita mengorbankan nyawa sendiri" Hoxue berkata dengan penuh keyakinan kepada Xingbie, hal ini membuat Xingbie agak merinding dibuatnya..

"Terserah kau saja sialan... Sekarang beristirahatlah dengan tenang, serahkan sisanya kepadaku!!" Xingbie yang telah di tutupi oleh es pun perlahan mengerakkan kakinya menuju Hoxue yang telah kehabisan seluruh energynya, menyebabkan sosok Hoxue yang berkedip-kedip antara nyata dan tidak nyata....

Fenomena ini sama seperti momen ketika Yue aka Baixin menghilang juga, momen ini bernamakan 'Kehabisan energy'...

Sebuah momen fatal yang biasanya sering menimpa makhluk spirit tanpa pasangan, makhluk spirit non-pasangan tersebut akan menghilang selamanya ketika mereka kehabisan seluruh spirit-energynya atau bisa dikatakan mereka akan 'Mati'.

Akan tetapi momen fatal ini tidak akan menimpa makhluk spirit yang telah menjalin kontrak dengan Spirit-Being, karena pada dasarnya makhluk spirit tersebut menyimpan percikan inti spirit-energynya di dalam diri Spirit-Being...

"Terima kasih Xingbie" Dengan gumaman lemah Hoxue 'Yuki-Onna' yang paling terkenal-pun mengakhiri hidupnya di tangan patner lamanya Xingbie.

.

.

.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

TBC