webnovel

Facebook Paijo 2

Pada saat ini.. 

Di rumah Irfandi 

Di meja makan.. 

"Mbah putri, mbah kakung, Titah pamit ya, mau ke kantor, anak-anak jangan lupa sekolah online nya ya", kata Titah. 

"Iya bunda..", seru Silvy, Citra, dan Kamil. 

"Irfandi juga mbah putri, mbah kakung, dan anak-anak", kata Irfandi. 

"Ya, hati-hati di jalan ya nak", sambung mbah Jumirah. 

"Iya mbah..", seru Titah. 

"Assalamu'alaikum", Titah dan Irfandi memberikan salam pada mbah Jumirah, mbah Sakiman, dan anak-anaknya. 

"Wa'alaikumussalam", mbah Jumirah, mbah Sakiman, dan anak-anaknya menjawab salam dari Titah dan Irfandi. 

Di halaman rumah lagi.. 

"Oh jadi seperti itu ya mas jo", kata Betta. 

"Iya, emm hemmm emm", sambung Paijo yang masih menangis setelah mengingat masa-masa Titah dan Irfandi ketika masih berpacaran. 

"Mobil sudah bersih", kata Irfandi. 

"Iya ya ayah sudah bersih, kinclong lagi, eh tapi", kata Titah. 

"Ngapa bun ?"   

(Kenapa bun ?), tanya Irfandi. 

"Betta endi ?" 

(Betta mana ?), tanya Titah juga. 

"Mboten mangertos bun, aja takon ayah dong bun, memangnya ayah kantongin apa bunda, hadeh.." 

(Tidak tau bun, jangan tanya ayah dong bun, memangnya ayah kantongin apa bunda, hadeh..), jawab Irfandi. 

"Iya ya, eh tapi kok bunda dengar suara orang menangis ya ayah", kata Titah. 

"Haa, eh iya loh bun, ayah juga dengar, kita ke sana yuk bun", sambung Irfandi. 

"Yuk ayah..", seru Titah. 

"Cup, cup, cup, anak pintar, cup, eh dengarkan om Betta ya, om Betta belum ada uang untuk belikan kamu balon dan permen, karena om Betta belum gajian, cup, cup, cup", kata Betta yang menghentikan tangisan dari Paijo. 

"He emmm.., emang kamu fikir saya itu anak kecil apa di bujuk seperti tadi langsung diam, he emm..", sambung Paijo. 

"Astaghfirullahalazim, Betta kamu apain Paijo, sampai Paijo menangis seperti ini ?", tanya Irfandi. 

"Tidak saya apa-apa kan mas Irfandi", jawab Paijo. 

"Kok sampai nangis seperti ini sih, Betta kamu sudah rapih dan sudah siap kan antar saya dan suami saya ke kantor ?", tanya Titah. 

"Siap mbak Titah", jawab Betta. 

"Ya sudah sana ke mobil, ayah yuk", kata Titah. 

"Yuk bun", seru Irfandi. 

Tak lama ayah dan bunda pergi, paklik Paijo pun masuk ke dalam rumah, lalu paklik Paijo bertanya pada kakak ku (Kamil), tentang Facebook. 

Mas Kamil pun menjelaskannya pada paklik Paijo, dan paklik Paijo juga minta di buatkan akun Facebook oleh mas Kamil, mas Kamil membuatkan paklik Paijo Facebook.

Di ruang tv.. 

"Assalamu'alaikum", Paijo memberikan salam pada Kamil. 

"Wa'alaikumussalam", Kamil menjawab salam dari Paijo. 

"Kamil", seru Paijo yang memanggil Kamil. 

"Iya lik, ada apa ?", tanya Kamil. 

"Lagi ngapain, sudah sekolah online belum, kalau belum sekolah online dulu gih, nanti ayah dan bunda marah loh ?", tanya Paijo juga. 

"Sudah kok, saya sudah sekolah online, saya lagi fb an dengan teman dan kenalan saya", jawab Kamil. 

"Oh, eh iya Kamil, boleh tanya gak ?", tanya Paijo lagi. 

"Boleh, soal apa ya lik jo ?", tanya Kamil lagi. 

"Soal fb, memangnya fb itu apa sih Kamil ?", tanya Paijo lagi. 

"Fb kuwi Facebook lik jo" 

(Fb itu Facebook lik jo), jawab Kamil lagi. 

"Oh, Facebook emange apaan sih, oleh neng jelaskan mboten ?" 

(Oh, Facebook memangnya apaan sih, boleh di jelaskan tidak ?), tanya Paijo lagi. 

"Boleh paklik Paijo, jadi Facebook itu adalah Dari segi bahasa, facebook bisa dipisah menjadi face dan book, artinya buku wajah. Namun, definisi facebook tidak sesimpel itu. Secara detail, facebook merupakan situs layanan jejaring sosial di mana para penggunanya bisa membagikan foto, teks (status), link, atau kabar terbaru. Pengguna juga bisa memposting komentar, memberikan suka dan emoji pada postingan pengguna lainnya. Masing-masing pengguna juga bisa membagikan status milik pengguna lain hanya bila status tersebut diatur publik oleh pemiliknya., sampai sini sudah paham lik jo ?", tanya Kamil lagi. 

"Sudah dong, oh ya Kamil bagaimana cara membuat akun Facebook, bisa ajarkan tidak ?", tanya Paijo lagi. 

"Bisa dong, sini lik biar saya buatkan Facebook", jawab Kamil lagi. 

"Di hp saya saja Kamil, ini hpnya", kata Paijo yang memberikan hpnya pada Kamil. 

"Ok, caranya seperti ini lik jo, Cara membuat akun dan memakai facebook sebagai berikut : pertama-tama buka situs Facebook.com, lalu klik buat akun baru, lalu tinggal di masukkan nama depan, belakang, email, dan HP, lalu tinggal buat kata sandi, lalu kemudian tinggal paklik Paijo isi tanggal lahir dan jenis kelamin dengan benar, lalu kemudian klik daftar., mudahkan, sekarang mengerti kan caranya lik ?", tanya Kamil lagi yang baru saja menjelaskan membuat akun Facebook pada Paijo. 

"Oh gitu, ya sekarang paham Kamil, terimakasih ya", jawab Paijo. 

"Iya sama-sama lik", kata Kamil. 

Di ruang tengah.. 

"Duh Paijo kemana lagi ya", kata mbah Jumirah. 

"Diajeng kenapa ?", tanya mbah Sakiman. 

"Saya cari Paijo kangmas, saya ingin menyuruh dia membuatkan jus pepapaya kangmas", jawab mbah Jumirah. 

"Oh..", seru mbah Sakiman. 

"Iya kangmas", sambung mbah Jumirah. 

"Permisi ndara ibu sepuh mencari apa ?", tanya Paijo. 

"Saya mencari Paijo", jawab mbah Jumirah. 

"Oh mencari Paijo, semoga cepat ketemu ya dengan Paijo", kata Paijo. 

"Inggih jo" 

(Iya jo), seru mbah Jumirah. 

"Ya sudah saya ke dapur dulu ndara ibu sepuh", kata Paijo lagi. 

"Inggih jo" 

(Iya jo), seru mbah Jumirah lagi yang tidak menyadari kalau ternyata dari tadi mbah Jumirah berbicara dengan Paijo. 

"Loh kamu ini bagaimana sih diajeng, itu kan Paijo", keluh mbah Sakiman. 

"Eh inggih bener kangmas, Joya, jo.., sedhela nggih kangmas" 

(Eh iya benar kangmas, Joya, jo.., sebentar ya kangmas), kata mbah Jumirah. 

"Hadeh diajeng, diajeng", keluh mbah Sakiman. 

Di ruang tv lagi.. 

"Joya, jo..", seru mbah Jumirah. 

"Iya, ada apa ndara ibu sepuh ?", tanya Paijo. 

"Saya ingin menyuruh kamu membuatkan jus pepaya, hari ini untuk saya dan suami saya", jawab mbah Jumirah. 

"Laksanakan ndara ibu sepuh, oh iya satu lagi ndara ibu sepuh saya lupa", kata Paijo. 

"Apa itu jo ?", tanya mbah Jumirah lagi. 

"Lain kali kalau ndara ibu sepuh ingin menyuruh saya lagi lewat fb ya", jawab Paijo. 

"Iya deh lain kali kalau saya ingin menyuruh kamu lewat fb", kata mbah Jumirah. 

"Oke, oh ya satu lagi ndara ibu sepuh", kata Paijo lagi. 

"Apa lagi jo ?", tanya mbah Jumirah lagi. 

"Ongkos e endi ?" 

(Ongkosnya mana ?), tanya Paijo juga. 

"Loh gawe apa, kok ana ongkos e samubarang jo ?" 

(Loh buat apa, kok ada ongkosnya segala jo ?), tanya mbah Jumirah lagi. 

"Gawe isi pulsa ndara ibu sepuh, yen mboten enten pulsa gimana aku bisa tampa atau mengirim wekas saka ndara ibu sepuh lewat fb" 

(Buat isi pulsa ndara ibu sepuh, kalau tidak ada pulsa bagaimana saya bisa terima atau mengirim pesan dari ndara ibu sepuh lewat fb), jawab Paijo lagi. 

"Oh ngono, ya wis sepira ?" 

(Oh gitu, ya sudah berapa ?), tanya mbah Jumirah lagi. 

"Gocap alias lima puluh ribu ndara ibu sepuh", jawab Paijo lagi. 

"Oh oke, tunggu sedhela nggih" 

(Oh Oke, tunggu sebentar ya), kata mbah Jumirah. 

"Iya, waduh kotak pos meneh" 

(Iya, waduh kotak pos lagi), sambung Paijo sambil menutup matanya. 

"Nih uangnya..", seru mbah Jumirah yang memberikan uang pada Paijo. 

"Waduh sampe lepek begini uangnya, ada AC nya mungkin ya di dalam, tapi gak apa deh yang penting mah cuan, cuan, hehe..", kata Paijo. 

"Eh tunggu dulu deh kok saya kasih uang pada Joya sih, jo.., hemm", sambung mbah Jumirah.