webnovel

Panggil dengan Sebutan Nyonya

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Setelah itu, Steve pergi meninggalkan orang-orang pemilik mobil yang sudah dihancurkan oleh Shia Tang.

"Dua tahun yang lalu, sebenarnya aku pernah menugaskan organisasi ini tetapi para anggota menolaknya. Alasannya adalah karena tidak memenuhi syarat." Kata salah seorang pria pemilik mobil.

"Kamu memerintahkan mereka untuk melakukan apa?" tanya yang lain.

"Bagaimana mungkin aku mengatakan alasanku memakai jasa 'Bayangan? Ini sangat privasi, rahasia, dan tersembunyi." Kata pria itu lagi, enggan memberitahukan hal yang sebenarnya.

Lalu pria itu berpikir dalam hati, Benar, jika kekuatan 'Bayangan' mengandalkan kemampuan sekaligus seratus persen menjamin privasi pelanggan. Pria yang membela wanita gila tadi, apakah dia bos 'Bayangan'? Terlalu muda jika memang benar dia bos 'Bayangan'. Mungkin umurnya sekitar tiga puluhan...

Setelah kembali ke kota A, Billy Li mengantarkan Shia Tang pulang ke Star Garden. Ia lalu bergegas pergi ke kantor untuk menyelesaikan beberapa masalah.

Di malam hari, saudari Liu seperti melihat bala bantuan datang dan bergegas melapor dengan cemas kepada Billy Li yang baru saja pulang ke Star Garden. "Tuan, Nona Tang melemparkan barang lagi di kamarnya!"

Billy Li masih tidak percaya bahwa Shia Tang benar-benar menjadi gila padahal baru setengah hari mereka kembali dari kota A. 

Ekspresi Shia Tang sungguh membuat orang lain tidak percaya. Ia melukai para pelayan lalu berpura-pura menjadi pelayan yang memotong bunga dan menakuti orang-orang dengan gunting pemotong rumput.

Billy Li memberikan mantelnya pada saudari Liu lalu mengambil langkah cepat menuju lantai atas. Ketika Billy Li membuka pintu, lantainya terlihat berantakan. Vas, cermin, dan sebagainya pun hancur.

Ini lebih parah daripada yang Billy Li kira. Sebelumnya, dokter telah memberikan diagnosa, menyarankan agar Shia Tang harus dibawa ke rumah sakit jiwa untuk memastikan keselamatan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Sepertinya, yang dikatakan dokter benar.

Dengan langkah ringan, Billy Li menuju wanita itu lalu berjongkok menghadap punggungnya. Shia Tang mengenakan pakaian tidur atau dress berwarna putih dengan rambutnya yang acak-acakan. Mulut Shia Tang terlihat menggumamkan sesuatu.

 "Shia Tang." Billy Li berusaha untuk tidak menakuti wanita itu dengan suaranya. 

Setelah Billy Li mencoba memanggil namanya, Shia Tang tetap tidak menunjukkan reaksi apapun. Lalu, ia berjongkok di hadapan Shia Tang dan menunjuk berbagai jenis benda yang ditumpuk oleh gadis itu, kemudian bertanya "Apa yang ada di dalam situ?"

"Shh! Jangan takut. Aku sudah menguburnya. Itu tidak akan menakut-nakuti orang lagi." Shia Tang mendongak dan berkata dengan bangga, ekspresinya benar-benar normal.

"Apa kamu takut dengan benda itu? Biarkan aku melihatnya." Ketika mengatakan ini, Billy Li sama sekali tidak percaya bahwa ia bisa memiliki kesabaran setelah kematian Si bintang kecilnya.

Melihat tangan Billy Li yang hampir menyentuh benda itu, membuat Shia Tang menggerakkan tangan, lalu menggunakan bantal untuk menutupi benda tersebut, "Jangan sentuh! Sekali kau sentuh, dia bisa melompat keluar! Sangat, menakutkan berdarah-darah. Lalu, dia juga bisa mencekik! Aku hampir dicekik olehnya."

"Baiklah, aku tidak akan menyentuhnya. Makan malam sudah siap. Ayo turun bersamaku untuk makan." Dengan cepat Billy Li menggendongnya. Ia sangat terampil menyatukan kedua tangan Shia Tang ke pundaknya dan membawanya keluar dari ruangan yang sudah tidak berbentuk ini.

Setelah keluar dari pintu, Billy Li terlihat mengangkat tangannya untuk merapikan rambut di wajah Shia Tang. Ia menyelipkan rambut yang menutupi wajah Shia Tang ke belakang telinganya. Kemudian, ia memanggil saudari Liu, "Bawa dia untuk berbenah diri."

"Nona Tang, tolong ikuti saya." Saudari Liu membawa dua pelayan untuk membantu membawa Shia Tang, mencegahnya melakukan hal-hal diluar kendali.

"Kamu salah menyebutku, panggil aku nyonya!" Shia Tang bersikap seperti nyonya pemilik rumah ini. Ia memperbaiki tampilannya dengan sungguh-sungguh. Wajahnya yang cantik manja dan polos itu sedikit merengut karena mendengar perkataan saudari Liu. Ekspresinya seperti tidak bahagia jika ada orang yang tidak mengakuinya.

Saudari Liu memandang Billy Li. Lalu, Billy Li memandang Shia Tang begitu lama, kemudian berkata, "Untuk seterusnya, panggil dia Nyonya."

"Baik! Nyonya, ayo jalan." Saudari Liu mengangguk, mengubah caranya memanggil Shia Tang. Shia Tang terlihat tersenyum puas, lalu pergi bersama para pelayan dengan patuh.

Billy Li kembali ke kamarnya dan membongkar tumpukan benda-benda yang menjadi bukit itu. Ternyata itu adalah foto bintang kecil nya yang Shia Tang letakkan di meja kecil samping tempat tidur pada malam pernikahan mereka. 

Shia Tang mengatakan benda ini berdarah-darah dan bisa mencekik orang. Ia juga bilang jika benda ini hampir saja mencekiknya sampai mati. Billy Li kemudian berpikir, Apa dia sendiri yang membuat ilusi seperti itu?

Billy Li mengambil foto tersebut dan dengan hati-hati mengusapnya. Ia meletakkan foto itu kembali di meja samping tempat tidur. Ketika hendak keluar dari ruangan, ia melihat kembali ke dalam kamar yang berantakan dan membuat keputusan di dalam benaknya...