webnovel

Spring Love Story

Pernah di tinggal kekasih masing-masing, Sakura dan Taehyung pun sempat merasa trauma. Lalu ketika ke dua nya tiba-tiba saja di takdirkan untuk bertemu, mampukah mereka menghilangkan trauma masing-masing lalu kemudian menjalin kisah kembali?

Nocita_Maria · Urban
Not enough ratings
21 Chs

Ch.6: Escape

Haah ... haah ... haah ... haah!

Suara deru nafas 2 orang, seorang laki-laki dan seorang gadis ketika keduanya kini tengah melarikan dari sekumpulan pria berjas yang mengejar mereka di belakang.

Sempat beberapa kali menabrak para pejalan kaki yang kebetulan berpapasan mereka, Taehyung dan Sakura 2 orang tadi pun masih akan terus mengencangkan kaki untuk semakin cepat berlari.

Mengabaikan umpatan, tatapan tajam, serta pandangan heran lagi bertanya yang di tujukan pada ke duanya, Taehyung dan Sakura yang tanpa sadar tengah bergandengan tangan pun justru lebih sibuk untuk bisa menyelamatkan diri dari pria-pria sangar yang siap menghajar mereka sampai mampus jika sampai keduanya tertangkap. Karenanya, ikut mengabaikan deru nafas yang semakin sesak, keduanya pun terus berlari untuk bersembunyi di antara banyaknya manusia yang tengah menikmati indahnya malam minggu.

"Itu mereka di sana! Ayo kejar, hangan biarkan keduanya sampai lolos."

"Awas kalian jika sampai tertangkap ya!!"

"Yaa ... pakai matamu jika sedang berlari!"

"Astaga ... apa yang sedang mereka lakukan!"

"Apa mereka mengejar seseorang?"

"Cepat kalian semua berpencar. Aku ingin menghajar mereka berdua, jangan sampai lolos!"

Terdengar teriakan-teriakan juga umpatan dari beberapa orang yang tertinggal di belakang Taehyung dan Sakura yang semakin menjauh.

"He-hei kau! Hah hah hah ... bisa-bisakah kita berhenti sebentar?" suara Sakura yang terdengar sesak, lalu menarik tangan Taehyung agar memberhentikan larinya.

Sementara itu Taehyung yang tengah menggandeng tangan Sakura, sejenak iapun alihkan perhatiannya pada gadis tersebut yang sudah banjir dengan keringat.

"Yaa ... kau mau mati? Percepat larimu gadis gila! Aku masih mau hidup malam ini," omel Taehyung yang lalu kembali menarik tangan Sakura agar kembali melanjutkan pelarian mereka.

"Belok! Haah ... belok ke gang itu sebentar. Hah hah ... mau membunuhku ya?" protes Sakura lagi, lalu kembali memberhentikan langkahnya.

"Yaa, di mana mereka berdua?" terdengar teriakan dari gerombolan pria yang masih mengejar mereka.

"Aish ... ya sudah ayo kita sembunyi dulu!" setuju Taehyung akhirnya, lalu menarik Sakura yang masih sesak nafas untuk masuk ke gang gelap yang tadi Sakura tunjukkan padanya.

"Ayo!" seru Taehyung pada Sakura yang kelelahan.

Bersembunyi di balik salah satu tong besar yang ada di sana begitu keduanya telah masuk ke gang tadi, Taehyung dan Sakura lalupun saling duduk berdekatan sembari mulai berusaha menetralkan nafas mereka yang memburu.

"HEI, DIMANA MEREKA?" terdengar teriakan seorang pria, salah satu dari gerombolan tadi ketika ia kehilangan jejak keduanya dengan jarak yang tak begitu jauh dari Taehyung juga Sakura yang tengah bersembunyi sekarang.

"Astaga itu!"

"Jangan berisik, diamlah dulu!" bungkam Taehyung cepat, menutup mulut Sakura dengan telapak tangannya agar mereka tak ketahuan.

Mmptt!

Terdengar Sakura yang berusaha meronta. Sementara itu, rombongan tadipun masih berada di sana.

"Ketua, sepertinya mereka bersembunyi! Aku sudah tak melihat lagi mereka berdua ada di mana-mana!" tukas salah satu dari pria tadi, pada seseorang yang ia panggil dengan ketua.

"Tidak, tidak mungkin. Mereka tak mungkin jauh dari sini!" sahut yang di tanya, lalu mulai mengedarkan matanya pada lingkungan sekeliling.

Sementara itu, Taehyung dan Sakura yang sedari tadi mendengar, kini keduanya pun tengah tegang menunggu apa yang akan di lakukan oleh segerombolan pria itu kemudian.

"BERPENCAR! AYO SEMUANYA BERPENCAR DAN CEPAT TEMUKAN MEREKA. CEPAT!" teriak si ketua kemudian, membuat bawahannya segera terpisah-pisah dalam kelompok.

Mendengar langkah kaki yang mulai menjauh, Taehyung akhirnya pun mulai bisa bernafas lega.

"Yaak!" teriaknya tiba-tiba, ketika telapak tangannya terasa seperti baru saja di gigit.

"Kau ... hah hah, apa kau mau membunuhku?" hardik Sakura sang pelaku pada Taehyung ketika pemuda itu menatap padanya.

Dalam keremangan yang membuat pandangan mata mereka tak terlalu jelas, Taehyung lalupun segera mengusap-ngusap telapak tangannya yang seketika berdenyut.

"Astaga ... kulitnya tak lepas kan!" panik Taehyung yang memeriksa tangannya.

"Rasakan. Itu adalah balasan karena jau sudah membungkamku padahal aku sedang sesak. Mau membunuhku ya?" delik Sakura tajam.

"Ya ampun, itu juga karena dirimu gadis gila! Jika aku tak membungkammu tadi, kita pasti sudah ketahuan sekarang. Kau mau kita tertangkap?" balas Taehyung.

Mengabaikan perkataan Taehyung sebelumnya, lalu Sakura pun mulai meluruskan kakinya yang terasa pegal seperti akan copot.

"Ya tuhan, ku rasa kaki ku lecet!" ringis Sakura, saat ia mulai merasakan rasa perih pada kakik nya yang masih menggunakan Heels.

"Cepat buka heels mu!" instruksi Taehyung tiba-tiba.

"Hah?" respon Sakura yang kaget.

"Yaa, kau mau apa?" panik Sakura kemudian ketika Taehyung tiba-tiba saja mulai membuka sepatu heels yang masih ia pakai.

"Hmm, ku rasa kau benar! Mungkin lebih dari itu," suara Taehyung kemudian, ketika dalam keremangan dia masih bisa menangkap tumit sakura yang lecet dan sedikit berdarah.

"Aduh ... kenapa kau sentuh, bodoh!" ringis Sakura refleks, ketika Taehyung yang bermaksud untuk memeriksa lebih detail tadi tak sengaja memegang luka nya.

"Aku heran, kenapa ya gadis-gadis seperti kalian suka sekali memakai heels seperti ini? Bukan nya ini membuat kalian tersiksa?" tanya Taehyung kemudian.

"Tidak juga. Kau kan bukan perempuan, jangan sok tau!" sahut Sakura dengan sinis.

"Eyy ... bukan begitu!" respon Taehyung, sementara Sakura langsung melirik padanya.

"Maksud ku itu, daripada memakai heels yang jelas tinggi dan membuat mu susah berjalan, bukankah memakai sandal atau sepatu kets lebih praktis? Apalagi jika tengah di situasi seperti ini, setidak nya 2 benda itu tak akan membuat kakimu lecet hingga berdarah. Benar kan?" lanjut Taehyung.

"Ckk ... itu hanya karena situasi kita saja yang sedang begini!" sahut Sakura kemudian.

"Baiklah-baiklah, jangan marah. Kau untuk ukuran seorang gadis, selain gila ternyata kau keras kepala juga ya!" celetuk Taehyung kemudian.

"Aduh, kenapa memukul bahu ku?" protes Taehyung, ketika Sakura refleks memukul nya.

"Kurang ajar. Siapa yang kau sebut gadis gila hah? Kau tidak lihat aku waras begini?" murka Sakura.

"Ahaha ... seharusnya kau bisa lihat penampilan mu saat ini! Untuk ukuran normal, seperti nya kurang tepat," tawa Taehyung.

Sementara itu, Sakura pun segera meraba rambut nya yang seperti nya telah menjadi berantakan dan jangan lupakan keringat nya juga yang banjir pada dahi dan leher.

"Hei, tak usah khawatirkan itu!" tegur Taehyung kemudian.

"Jja, ayo pakai sepatu ku. Kita harus mulai berpindah dari tempat ini sekarang!" ajak Taehyung kemudian, lalu meletakkan sepatu nya yang telah ia lepaskan sebelum nya pada Sakura yang masih sibuk menata kembali rambutnya itu.

"Lho, kau ... bagaimana dengan dirimu sendiri?" tanya Sakura yang heran.

"Sudah tak apa. Aku masih bisa pakai kaos kaki. Sesekali tak pakai sepatu ku rasa tak masalah. Daripada kaki mu semakin parah nanti kan," sahut Taehyung.

"Sudah, ayo cepat pakai. Apa lagi yang kau tunggu huh?" tegur Taehyung lagi, ketika Sakura masih tak bergeming untuk memakai sepatu nya.

"Ckk ... sepatu mu besar begitu mana muat!" suara Sakura akhirnya.

"Untuk sementara, setidak nya itu lebih baik daripada highheels mu kan?" balas Taehyung kemudian.

Menurut, lalu Sakura pun mulai mengenakan sepatu Taehyung pada kaki nya.

Sementara itu, Taehyungpun kini telah berdiri sembari membersihkan celana dan baju nya yang mungkin tertempel dengan debu selama mereka bersembunyi menyandar pada dinding tadi.

"Sudah selesai?" tanya Taehyung kemudian, pada Sakura yang masih duduk di atas tanah.

"Ya. Tidak buruk juga idemu kurasa," sahut Sakura.

"Hei, bisa bantu aku berdiri?" pinta Sakura kemudian.

"Ya sudah. Ayo?" kata Taehyung, sembari mengulurkan tangan nya pada Sakura.

Menerima uluran tangan tersebut, lalu Sakurapun mulai berdiri secara perlahan dari posisi duduk nya.

"Aduh duh duh, perih!" ringis Sakura seketika, ketika kedua tumit nya yang lecet dan terluka mengenai bagian belakang sepatu Taehyung yang ia kenakan.

"Aa ... sepertinya harus di tekuk bagian belakang nya. Chamkkaman," pinta Taehyung, lalu segera berjongkok di samping Sakura untuk melakukan hal yang ia maksudkan tadi.

"Cha ... sudah selesai. Bagaimana, sudah merasa sedikit nyaman bukan?" tanya Taehyung kemudian.

"Lumayan. Tidak buruk juga," sahut Sakura.

"Aigoo ... gadis ini!" gemas Taehyung, lalu kembali berdiri di samping Sakura.

"Jja, ayo kita pergi sekarang!" ajak Taehyung.

"Tunggu, kita memangnya mau ke mana?" tahan Sakura yang penasaran.

"Hmm. Sebenarnya aku berencana untuk kembali ke restoran tadi untuk mengambil barangku yang tertinggal!"

"Yaa ... aku tidak mau ke sana lagi. Tidak hanya kau, barang ku juga tertinggal di sana kok. Sudah lupakan saja!" tolak Sakura.

"Lagipula jika kita kembali ke sana, aku yakin ... pria gila itu pasti masih menunggu di tempat itu!"

"Hahh, baiklah. Ku rasa kau benar!' setuju Taehyung.

"Oh ya, memangnya pria yang di restoran tadi siapa sih? Kenalan mu atau mantan kekasih mu?" tanya Taehyung tiba-tiba.

"Aa ... dia adalah orang yang dulu pernah ku tolak!" cerita Sakura.

"Hah, maksudmu?" tanya Taehyung.

"Itu ... dia dulu pernah melamar ku di sebuah acara, tapi aku menolak nya!" perjelas Sakura.

"Wahh ... ku rasa aku jadi mengerti kenapa tadi dia memperlakukan mu begitu. Hmm, seperti nya dia dendam pada mu," tanggap Taehyung.

"Ku rasa begitu. Tapi hei, sebenar nya itu bukan salah ku juga!!" bantah Sakura kemudian.

"Oh ya?" respon Taehyung tak percaya.

"Ckk, tentu saja. Karena jauh-jauh hari sebelum kami bertemu di acara itu, aku sudah berkali-kali menolak nya untuk menjadi tunangan ku," cerita Sakura.

"Aa...!"

"Dasar pria kurang ajar. Padahal dia sendiri yang keras kepala. Grr, akan ku buat perhitungan nanti dengan nya!" geram Sakura yang kesal.

"Baiklah baiklah, lupakan dulu niat balas dendammu. Ayo kita pergi dari sini!" ajak Taehyung kemudian. Sedari tadi mendengarkan Sakura, rupa nya pria itu sembari ikut pula menuntun Sakura untuk mendekati sisi jalan besar.

Sempat menolehkan kepala ke kiri dan ke kanan untuk mengecek situasi, lalu kedua nya pun mulai keluar dari gang tadi untuk berbaur dengan manusia lain nya untuk menutupi keberadaan mereka.

"Pfft ... kenapa pria itu tidak memakai sepatu nya!" terdengar bisik orang-orang, saat melihat Taehyung hanya mengenakan kaos kaki nya.

"Hahaha, ada apa dengan mereka berdua!" kembali suara lain nya menertawakan kondisi ke dua nya.

"Kau tau daerah sini tidak?" bisik Taehyung yang berjalan di sisi Sakura.

"Sedikit. Kenapa?" tanya Sakura yang ikut berbisik pula.

"Tidak. Hanya saja orang-orang tengah membicarakan kita!" sahut Taehyung.

"Jika kau tau suatu tempat yang sedikit manusia nya, ayo kita ke sana saja! Sekalian nanti kita ikut pikirkan, bagaimana cara nya untuk mengatasi keadaan kita saat ini," lanjut Taehyung.

"Aa .. oke! Sebentar," pinta Sakura, lalu mulai mengedarkan mata nya.

"Nah, ku rasa aku tau kita bisa ke mana!" serunya kemudian.

"Hah, ke mana?" respon Taehyung.

"Kau lihat itu tanda berbelok yang ada di sana?" tunjuk Sakura kemudian, pada arah yang di maksud yang jarak nya sekitar 100 meter dari mereka.

"Oh ya ya. Tempat apa itu?" bisik Taehyung.

"Sebuah taman. Ayo cepat kita ke sana!" ajak Sakura kemudian, lalu tanpa sadar menarik lengan Taehyung agar pemuda itu tak tertinggal di belakang nya.

TBC