webnovel

(26)

Jeno yang hendak naik ke lantai atas menuju ke kelas Mark tak jadi saat melihat Mark yang turun dari anak tangga sambil mengobrol kecil dengan orang yang menurut Jeno teman sekelasnya.

Jeno segera bersembunyi saat sang kakak berhenti di dekat tempatnya berada.Jeno tak boleh sampai ketahuan, bisa-bisa rencananya yang sudah ia atur serapih mungkin gagal.

"Terimakasih yah Mark...Nanti besok, tolong ajarkan aku rumus itu lagi yah"tutur sang ketua kelas pada Mark.

Mark tersenyum sembari mengangguk.Dia senang mengajari orang yang mau berusaha belajar.Ia sangat tak keberatan membagi ilmunya"yah tentu saja...Aku sama sekali tak masalah".

Woo-Sung menepuk pundak Mark pelan dan berpamitan padanya"yasudah... aku harus ke ruang guru dulu yah...dah Mark...hati-hati di jalan yah"pamit Woo-sung dan meninggalkan Mark yang masih betah di tempatnya.

Mark membalas lambaian tangan Woo-Sung dan kembali melanjutkan jalannya.

Jeno segera mengikuti kembali sang kakak yang hampir menghilang dari pandangannya dengan tetap menjaga jaraknya agar tidak ketahuan sang kakak.

dirinya harus bisa menyelesaikan misinya hari ini juga walau sebenarnya ia harus masih beristirahat tapi untung saja, ayahnya pulang malam jadi Jeno bisa pulang terlambat tanpa takut di marahi sang ayah sedangkan Mark pasti sudah kembali menjalankan aktivitasnya di luar yang Jeno sendiri tak tahu apa.

Jeno memberhentikan langkahnya saat melihat sang kakak yang masuk ke dalam toko bunga.

dia bingung, kenapa sang kakak malah ke toko bunga bukan ke halte bus untuk pulang Jadi Jeno memutuskan untuk menunggu sang kakak keluar dari toko bunga tersebut.

Tak mungkin kan kakaknya akan lama disana tapi Jeno memilih mendekatkan dirinya ke toko tersebut agar bisa melihat apa yang sebenarnya kakaknya lakukan.

Bisa Jeno lihat, Mark sedang membayar bunga yang sudah dia pengang di tangannya.Jeno penasaran, bunga apa yang sebenarnya di beli kakaknya itu.

Ia kembali menyembunyikan dirinya saat sang kakak keluar dari toko sembari membawa bunga yang baru saja di belinya.

Jeno bisa melihat bunga yang baru saja di beli sang kakak dari jauh.Itu bunga lavender, bunga kesukaan adik perempuannya.Lantas Jeno kembali mengikuti sang kakak yang entah mau pergi kemana lagi tapi dengan jarak yang aman agar sang kakak tak mengetahui keberadaannya.

Mark memasuki pemakaman umum di ikuti Jeno yang berada tak jauh darinya walau begitu, Mark benar-benar tak menyadari jika adiknya sedang mengikutinya hari ini.

Jeno sekarang tahu, kenapa kakaknya tadi membeli bunga besar, ternyata kakaknya membelikan bunga itu untuk adiknya yang sudah tiada.

Pantas saja Mark membeli bunga lavender.Jeno sangat tahu kalo bunga itu kesukaan Dae Eun karna pasti setiap harinya akan ada bunga lavender segar di kamar Dae Eun karna Dae Eun sangat menyukainya bahkan sampai sekarang pun tetap ada karna sang ayah yang akan terus membelikan bunga lavender segar dan menaruhnya di kamar Dae Eun seperti kebiasaan Dae Eun yang menaruh bunga lavender segar di tempat belajarnya juga di samping nakas tempat tidurnya.

Dan dugaan Jeno benar, Mark menjongkokkan dirinya di makam yang sangat ia kenali lalu menaruh bunga lavender yang dia beli tadi pada makam sang adik.

Sekarang Jeno tahu, kenapa setiap ayah dan dirinya berkunjung ke makam sang adik pasti akan ada bunga lavender segar disana, ternyata itu pemberian Mark.

pantas saja Dae Eun memintanya berkunjung padanya karna kakak sulungnya saja selalu rutin ke makam sang adik, ini membuat Jeno malu karna ia hanya akan ke makam sang adik bersama sang ayah sebulan sekali, itupun kalo ayahnya sedang libur saja ataupun jika Jeno benar-benar sangat merindukan Dae Eun, ia akan meminta ayahnya mengunjungi Dae Eun.Berbeda dengan Mark yang sepertinya setiap harinya mengunjungi Dae Eun setelah pulang sekolah.

Satu fakta yang Jeno ketahui pada sang kakak yang ternyata akan ke makam sang adik sepulang sekolah tapi ia masih penasaran apa yang di lakukannya setelah pulang dari rumah terakhir adiknya.

Tak mungkin kan kakaknya sampai larut malam disini.Jeno yakin tidak.

Jeno turut menjongkokkan dirinya di tempat yang lumayan jauh.Namun ia masih bisa mendengar Mark yang mulai bercerita di hadapan makam Dae Eun membuat Jeno harus menajamkan pendengarannya untuk mengetahui apa yang di bicarakan kakaknya.

Sejujurnya Jeno jadi ingin menangis dan memeluk sang kakak karna mengingat adik nya lagi, tapi Jeno harus berusaha menahan sedihnya agar misinya bisa ia selesaikan dengan baik.

"Dae Eun...hai, maafkan kakak yah tak mengunjungimu beberapa hari ini-

-Jeno sedang sakit, jadi kakak tak bisa mengunjungimu setelah pulang sekolah seperti biasanya-

-Dae Eun tahu?sekarang hubungan kakak dan Jeno sudah membaik bahkan tadi pagi Jeno menyuapi kakak dan menyuruh kakak untuk pergi ke sekolah bersama"Jeno tersenyum mendengar cerita sang kakak mengenai dirinya pada Dae Eun.

Ia benar-benar tidak tahu jika kakaknya sangat senang karena dirinya sudah mau berbicara lagi padaya.

-jujur saja... kakak sangat senang tapi kakak tak bisa mengiyakan ajakannya karna kakak harus membeli obat dulu".Jeno menyerngitkan dahinya heran saat sang kakak bilang dia membeli obat dulu.

Pantas saja tadi kakaknya menolak pergi ke sekolah bersamanya dengan alasan besok saja atau lain kali saja karna ia sudah janjian dengan temannya untuk berangkat bersama.

Jeno semakin penasaran saja sekarang dan semakin menajamkan pendengarannya untuk mengetahui apa lagi yang sedang di ceritakan sang kakak.

-Maaf Dae Eun, maafkan kakak.Pasti Dae Eun kecewa pada kakak karna tak bisa menjaga janji kakak untuk berusaha sembuh-

-sejujurnya kakak ingin sembuh... hanya saja...kakak selalu lalai dan lupa untuk meminum obat yang di berikan kak Jaehyun....sampai-sampai kakak di omelinya karna kakak selalu lupa untuk minum obatnya-

-dan sakit kakak ini, kakak rasa....

Jeno sedikit memberingsut untuk lebih dekat pada sang kakak yang tak melanjutkan kembali ceritanya.

dia menatap khawatir sang kakak yang sekarang tengah menundukkan wajahnya sambil memengangi perutnya, sama seperti saat Jeno sakit yang pastinya ia tak sengaja akan melihat sang kakak yang memengangi perutnya sambil menahan sakit tapi saat di tanya kenapa, kakaknya bilang dia salah makan.Tapi anehnya selama Jeno sakit, pasti kakaknya akan menahan sakit pada perutnya bahkan dia juga mimisan.

Jeno juga penasaran obat apa yang di berikan oleh Jaehyun pada kakaknya seperti apa yang di ceritakan sang kakak tadi bahkan dia bilang dia berusaha sembuh.

Jadi kakaknya sakit, tapi sakit apa?

Rasanya Jeno ingin menghampiri sang kakak saat melihat tangan sang kakak kini sudah di penuhi darah karna dia kembali mimisan.

Ingin menghampiri tapi Jeno tak mau sampai misinya gagal jadi Jeno mati-matian berusaha menahan rasa kesiannya pada sang kakak lagi.

Ia bertekat untuk membongkar rahasia sang kakak padanya dan juga ayahnya juga sesuatu yang salah dari sang kakak mengenai kesehatannya, apalagi mendengar kakaknya yang berbicara sendiri jika dia sedang berusaha sembuh.

Itu berarti Mark, kakaknya sedang sakit bukan?

Mark membuka tasnya dengan cepat.dirinya kesal sekali, kenapa harus mimisan disini belum lagi rasa sakit pada perutnya kembali mengganggunya padahal ia sedang asik bercerita pada adik perempuannya.

Mark menyumpal kedua hidungnya dengan tisuue yang untungnya Mark selalu bawa belakang ini karna hampir setiap hari, Mark mimisan jadi Mark harus membawa tisuue untuk berjaga-jaga jika mimisannya terjadi saat ia tak di rumah.Contohnya seperti sekarang ini.

Mark melihat jam di pergelangan tangannya.Ini sudah waktunya ia bekerja tapi mimisannya dan sakit perutnya belum kunjung mereda.

Dengan perlahan, Mark bangkit dari acara jongkokknya dengan sebelumnya dia mengusap batu nisan adik perempuannya sambil berpamitan"Dae Eun, kakak pergi dulu yah.Besok seperti biasa kakak akan berusaha mengunjungimu dan membawakan mu bunga lavender kembali-

-kakak pergi dulu yah"pamitnya sambil menahan darah mimisannya agar tak mengenai seragam sekolahnya.

Mark tak mau jika para kakaknya nanti melihat darah di almamater sekolahnya.Pasti ia akan di tanya banyak pertanyaan oleh mereka bertiga.

Bisa-bisa Mark malah di suruh pulang lagi oleh mereka.

Mark tak mau absen lagi dari kerjanya karna selama Jeno sakit, Mark ijin pada kakak-kakaknya kalo ia sedang merawat adiknya dan seperti biasa, kakak-kakaknya sama sekali tak mempersalahkannya bahkan Baekhyun, pemilik cafe menyuruhnya untuk mengambil libur 2 hari setelah adiknya sembuh untuk istirahat Mark.

Mark menolak karna dia rasa dirinya sudah banyak libur.Mark pun tak mau menerima gaji buta.Mark juga tak ingin seperti memanfaatkan kebaikan para kakak-kakaknya apalagi Baekhyun.

"tidak tepat sekali".