Semenjak kejadian meninggalnya Ken, Emma menjadi murung dan mudah menangis. Ia kembali rewel dan tak bisa diatur.
Tae kewalahan menghadapi Emma yang selalu rewel dan tak bisa diatur
Dan Emma tak mau lepas dari Tae. Hingga sulit untuknya pergi bekerja.
"Sstt... G... Aku pergi ya.. sebelum Emma bangun..." bisik Tae mengendap-endap keluar kamar.
Berpamitan dengan G yang menunggu Emma bangun.
"Daaaddddyyyyyyyy!!!! Aku ditinggaliin... Huaaaa.. Aku gak mau sendiriiiiaaan... huuuhuuu!"
"Eh baby dah bangun.. Dad gak kemana - mana... Mau sarapan. Yuuk..."
"Bohong dad mau ke kantoor! Gak boleehh!"
"Sayang... kalo gak ke kantor nanti kita gak punya uang buat kasih makan angsa dan pony...? Kasian dong mereka?"
"Tuh kan daddy mau pergi tinggalin akuuuuu!!!" Emma ngambek menendang semua yang ada di atas kasur.
"Yyuuk kita sarapan dulu baby..." bujuk Tae agar mood Emma baik.
Setelah selesai sarapan Emma memeluk Tae dan menangis.
"Huuhuu... aku rindu Ken...!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com