webnovel

Shenaraga 00

Douzo yonde kudasai ~~

Tepat saat satu langkah kaki sang gadis memasuki area sekolah tiba-tiba sebuah tangan menempel pada pundak sang gadis,

"Telat mba?"

"Mba?, lo kira gue mb...." kata sang gadis sembari menoleh kearah yang menepuk pundaknya namun ucapanya terpotong saat melihat siapa yang menepuk pundaknya tadi.

"Tunggu bukanya lo anak baru yang seharusnya ikut MPSB ya?"

"....."

"Heh jawab kalo ada orang nanya,"

"Iya, emang kenapa kalo gue anak baru. Urasanya apa sama lo?" ucap sang gadis menantang,

"Lo gak tau lo lagi ngomong sama siapa?" balas sang penepuk tak kalah menantang,

"Emang lo siapa, paling-paling Cuma anak bandel yang kebiasaanya telat." Jawab sigadis dengan santainya. Sang penepuk pun mengeluarkan sebuah tanda identitas berwarna abu-abu dari sakunya dan mengenakanya dilengan kananya. Disana tertera kalimat bertuliskan ketua MPSB.

"Oh ketua MPSB," ucap sang gadis beroh ria. "lah terus ngapain lo disini bukanya seharunya lo lagi seneng-seneng menghukum junior-junior baru kayak gue?." Lanjut sang gadis,

"Maksud lo seneng-seneng?"

"Ya, lo pasti lagi seneng-senengkan lagi balas dendam sama para junior-junior itu dengan hukuman yang gak masuk akal menurut gue dan Yang katanya MPSBS atau apalah itu yang ada pasal-pasalnya yang kayak UUD aja, kalo gak salah pasal 1. Senior tidak pernah salah pasal 2. Junior selalu salah pasal 3. Jika senior salah kembali kepasal 1 . Iya kan, KETUA MPSB ?" sempat henig beberapa saat hingga akhirnya ketua MPSB segera menarik tangan gadis yang namanya masih disamarkan.

"Heh lo kasar banget sih sama cewek, dasar BANCI!" ucap sang gadis tak terima atas perlakuan sang ketua yang menarik tanganya dengan sangat kasar . Kini mereka telah tiba ditengah-tengah lapangan sekolah yang sudah dipadati oleh mahluk-mahluk MPSB.

"Arga lo bawa siapa??" tanya seseorang gadis yang berseragam seperti ketua MPSB tepat setelah ketua MPSB tiba didepan lapangan.

"Anak songong yang hari pertama dengan percayadiri tinggi, udah gitu telat."

"Arga ini anak-anak mau dikemanain??" potong seseorang yang tiba-tiba datang dari arah kerumunan mahluk MPSB.

"Udah lo bawa aja kekelas yang udah kita sepakatin, gue mau urus nih cecungut satu dulu ya." Ucap ketua MPSB yang namanya disebut Arga.

"Apa lo bilang ?? gue cecungut. Lo gak pernah belajar Ipa ya manusia kayak gue gini dibilang cecungut. Dasar bodoh" sembur sang gadis yang tak terima dibilang CECUNGUT.

"Terserah lo mau ngomong apa? sekarang lo harus dapet hukuman karena lo banyak ngelanggar aturan MPSB ini. Pertama lo dateng telat, kedua lo gak bawa barang bawaan yang disuruh, dan yang terakhir lo gak punya sopan santun." Ucap Arga panjang tambah lebar kali tinggi sama dengan didengar lewat telinga kanan dan keluar telinga kiri oleh sang gadis. Ya begitulah tipe gadis yang sedang diajak berbicara Arga.

"Denger gak??" tanya Arga yang tersadar kalau sigadis tidak mendengarkanya,

"Denger," kata sang gadis dengan nada malasnya.

"Nama lo siaapa?"

"SHENA" ucapan gadis itu penuh penekanan.

"Shena siapa?"

"Shena Ariana Kusuma Dwi"

"Udah sekarang lo ambil nih tusuk gigi terus lo ukur lapangan sekolah ini." Kata Arga sambil memberi Shena sekantong plastik yang berisikan tusuk gigi, namun tak disangka Shena malah membuang kantong plastik itu dan berkata ," lo kira gue apa ? lo bener-bener gak pernah belajar Ipa ya, lo gak tau apa udah ada yang namanya alat ukur. Pokoknya gue gak mau ngelakuin hal bodoh kayak gitu." Ucap Shena seraya pergi meninggalkan Arga yang masih terpaku mendengar ucapan Shena barusan.

"Dia pikir gue ini apa? dasar orang gila, seharusnya dia dirumah sakit jiwa tuh." Ucap Shena tak henti-henti saat menyusuri koridor sekolahnya, banyak kakak kelas yang memandang heran kearah Shena. Bagaimana tidak dia masih berpakaian seragam smp dan berkeliaran dilingkungan kelas XI. Dia bingung ingin kemana, karena ini hari pertamanya sekolah tapi keberuntungan memihak kepada Shena karena dia menemukan kantin sekolah yang agak ramai oleh kakak kelas yang mungkin bolos pelajaran. Shena segera mengambil kursi kosong dekat penjual minuman. Tepat setelah Shena meletakan bokongya dikursi pundaknya terasa seperti ada sesuatu yang menempel disana.

Tepat seorang lelaki dewasa tengah menepuk pundak Shena, lelaki itu memiliki postur tubuh yang agak tinggi, memiliki 2 mata , 1 hidung, 1 mulut, dan sedikit bulu diantara atas mulut dan dibawah hidung, memiliki kulit agak kecoklatan dan rambut yang botak ditengah berwarana hitam dan putih. Lelaki dewasa itu tak sendiri dia juga didampingi oleh mahluk yang Shena sangat tidak suka yaitu Arga .

"Ini dia pak anaknya." Ucap Arga sambil menunjuk-nunjuk Shena,

"Ada apaan sih ini?" balas Shena kesal,

"Nama kamu siapa?" tanya sang pria dewasa lemah lembut, baru Shena hendak menjawab namun dia kalah cepat dengan Arga

"Shena,"

"Shena kenapa kamu dikantin dan tidak mengikuti kegiatan MPSB?"

"Oh ini kantin kirain saya ini gudang."

"Shena saya serius, jawab pertanyaan saya!" ucap sang pria dewasa dengan meningkatkan nadanya satu oktaf.

"Tidak berminat." Jawab Shena singkat,padat,jelas.

"Benerkan pak kata saya dia itu gak punya sopan santun...."

"Cukup Arga, Ikuti aturan sekolah atau keluar dari sekoalh ini." Ucap bapak yang masih disamarkan namanya,

"Terserah." Ucap Shena cuek,

"Ok mulai besok saya mau lihat kamu menaati peraturan disekolah ini termasuk mengikuti kegiatan MPSB. Mengerti Shena?." Kata pria dewasa kepada Shena yang dijawab dengan anggukan malas. "Arga setelah kamu urus dia kamu menghadap keruangan saya." Sambung pria dewasa

"Baik Pak." Jawab Arga melepas kepergian prai dewasa yang tak lain adalah pak Suroto-pembina osis dan walikelas Arga-

"Oke sekarang tinggal ngurus cecungut satu ini, mau diapain ya? Hmmm..." ucap Arga dengan nada mengejek, dan Shena hanya menanggapi dengan memutar malas kedua bola matanya.

"Lo kan dari tadi bilang kalo gue gak pernah belajar Ipa coba gua mau tau gimana sih cara bedain nyamuk jantan atau betina, terus sama tentuin silsilah keluarganya. Lo harus bawa apa yang gue suruh tadi oke!! Dan jangan lupa bawa nyamuknya juga ya, sekarang lo boleh balik duluan buat nyari nyamuk. Bye Shena."

Shena pun berjalan malas menuju arah rumahnya, padahal jarak rumah kesekolahnya agak jauh yaitu dua kilometer. Berhubung kakaknya tidak bisa dihubungi untuk menjemput dan kebetulan sekali tak ada kendaraan yang lewat lengkaplah hari sepsial untuk seorang Shena.

arigatō

Selamat datang di dunia Shenaraga, bila masih ada typo-typo atau tulisan yang masih salah mohon di komen buat bantu aku benerin. Ini cerita pertama aku, semoga yang baca bisa suka dan ga bosen-bosen buat pentengin cerita ini. Maaf kalau absrud izinkan pemula ini untuk sedikit menuangkan kejenuhannya wkwk.

OKe, minna-san またね...