webnovel

Sex With You [21+] END

MaharaniAlexandra · History
Not enough ratings
17 Chs

Chapter 12

Jangan lupa vote part sebelumnya ya ( ◜‿◝ )♡

01.25 malam

Morgan yang belum tidur dan sedang melihat data-data bisnis ilegal haramnya pada layar laptop dengan serius, harus mengalihkan pandangannya pada ponsel miliknya yang berada diatas ranjang.

Tak ada yang berani mengganggu dan menelfonnya di tengah-tengah malam seperti ini, kecuali orang itu adalah Bruno.

Dan benar saja, itu adalah Bruno yang menelfonnya.

"Ada apa?" Tanya Morgan begitu santai sambil terus menatapi layar laptopnya dan memangku satu kaki di kursi kebesarannya.

"Apa Monalisa masih di situ? Dia bilang hanya ingin mengambil tasnya, kenapa dia bersama sopir dirumah ku belum juga kembali?" Morgan menurunkan kakinya dan langsung berdiri dengan tegap.

"Jangan bermain-main dengan barang mahal milikku. Kau bawa kemana dia?" Morgan tak percaya dengan pertanyaan Bruno barusan. Ia tahu bahwa Monalisa telah pergi sedari tadi, setelah ciuman manis mereka berakhir dan membuat dirinya tersiksa.

"Kau gila? Aku menunggunya sedari tadi dirumah, tapi dia belum juga kembali. Ku pikir dia masih bersama mu disana maka dari itu aku menelfon--" Enggan mendengar ocehan Bruno, Morgan pun memutuskan panggilan mereka.

Pria bertubuh besar itu melihat pukul berapa sekarang, lalu meraih kontak mobilnya yang berada diatas nakas dan berlarian kecil menuruni anak tangga untuk segera keluar. Ia masih tak percaya jika Monalisa tak ada dirumah Bruno, karena wanita itu tak mengenal siapa-siapa disini selain dirinya dan sahabatnya itu.

Morgan memasuki mobilnya dan segera pergi meninggalkan pekarangan mansion megahnya itu. Ia menginjak penuh gas mobilnya, melaju dengan kecepatan tinggi menuju kerumah Bruno.

Baru beberapa menit melaju, seketika ia mendadak menginjak rem mobilnya hingga kandas. Morgan segera turun dari mobilnya dan memperhatikan dengan intens sesuatu yang ada dihadapannya saat ini. Sorot matanya yang tajam dan dingin itu begitu teliti memperhatikan benda hancur remuk juga berasap didepannya itu.

Dan dari arah yang berlawanan, Bruno dengan mobilnya pun muncul. Ia ikut berhenti dan segera berlari mendekati Morgan. "Sial. Ini mobil yang dipakai untuk mengantar Monalisa tadi." Cicit Bruno membuat Morgan menengok kepadanya dan meminta penjelasan lebih dengan cara sorot matanya yang menyipit.

"Benar, ini mobil ku yang di pakai untuk mengantarkan Monalisa." Morgan berjalan memutari bangkai mobil yang sudah hancur itu untuk mencari sebuah petunjuk. Dan matanya pun membulat saat melihat salah satu sepatu putih yang Monalisa kenakan tadi hangus terbakar.

"Jangan bilang kalau Monalisa ikut ter--"

"Tidak!" Bantah Morgan memutuskan ucapan Bruno. Morgan bukan orang bodoh yang percaya dengan tipuan rendah seperti ini. Ia tahu kecelakaan mobil itu tidak lah murni.

"Mobilmu ini di palang secara tiba-tiba. Lihatlah" Morgan menunjuk kearah aspal yang terdapat tanda ban.

"Dan mereka membawa pergi Monalisa. Lalu meledakan mobil juga sopirmu yang ada didalamnya." Morgan mengambil bangkai sepatu Monalisa yang sudah hangus, "Monalisa memberontak dan sepatunya terlepas." Bruno mendengarkan begitu baik penjelasan Morgan.

"Dan hanya ada sisa-sisa pakaian dari mayat sopirmu. Tak ada sisa-sisa pakaian yang Monalisa kenakan." Bruno mengusap wajahnya frustasi. Harusnya ia sendiri yang mengantarkan Monalisa tadi.

Sekarang Monalisa telah hilang entah diculik oleh siapa dan dibawa kemana. Dan parahnya, Morgan terlihat begitu marah sekarang.

"Kau tahu betapa berharganya wanita itu? Kau tahu?" Tanya Morgan yang berjalan mendekati Bruno. "Aku tidak tahu kalau akan terjadi seperti ini. Lagi pula untuk apa mereka menculik Monalisa?" Morgan hanya diam dan menatapi wajah sahabatnya itu dengan tatapan yang tidak Bruno pahami. Seperti marah namun berusaha menahannya. "Aku minta maaf, biar ini aku yang tangani."

Tak ingin mengatakan apapun lagi, Morgan bersama mobilnya segera pergi dari sana dan meninggalkan Bruno yang begitu merasa bersalah.

"Lebih baik aku lekas bergerak, sebelum dia mempertemukan ku pada Tuhan."

*

6 bulan kemudian..

Tak terasa enam bulan sudah Monalisa menghilang dan masih belum bisa Morgan juga Bruno temukan. Morgan merasa benar-benar marah dan menjadi tak suka pada Bruno satu-satunya sahabat yang ia miliki. Bahkan sudah tiga bulan terakhir ini mereka tak bertemu, lebih tepatnya Morgan yang tak ingin bertemu dengan sahabatnya itu. Terakhir mereka bertemu dan yang terjadi adalah sebuah perdebatan juga perkelahian.

Morgan begitu menyalahkan Bruno yang lalai, dan Bruno yang sudah selalu meminta maaf namun tak dimaafkan. Hingga terjadi perkelahian dan Morgan sempat menikam lengan Bruno. Mulai dari situ, Bruno tak lagi datang kerumah Morgan dan tak pernah menelfonnya walau hanya untuk bercanda seperti dulu.

Seluruh kota dinegara itu sudah Morgan kunjungi untuk mencari-cari informasi tentang Monalisa, namun wanita itu, wanita yang berhasil membuat Morgan merindu disetiap saatnya dan memikirkannya disetiap waktu, benar-benar hilang bagai ditelan mentah-mentah oleh bumi.

Tersiksa. Morgan begitu tersiksa akan rasa rindu yang ia rasakan. Ia bahkan selalu tidur dikamar yang dulu Monalisa tempati. Ia selalu bermimpi tentang Monalisa yang tidur bersamanya dan memeluknya dengan lembut. Ini benar-benar membuatnya tidak sanggup, wajah cantik Monalisa selalu saja muncul dimatanya.

Bahkan... Bahkan ia bercinta bersama wanitanya itu didalam mimpinya yang indah. Inilah level rindu tertinggi, dimana ia bercumbu bersama bayang-bayang Monalisa yang tak nyata dialam mimpi.

03.15 subuh dini hari

Tak tak!

Morgan menyalakan korek apinya dan membakar sebatang rokok. Setelah menghadiri undangan terhormat dan menikmati beberapa gelas wine mahal kelas tinggi di kediaman Harry, Morgan tak langsung kembali ke mansionnya yang megah bagai istana namun sepi seperti kuburan itu.

Ia melajukan mobilnya dan berhenti di pinggiran jalan raya yang sepi karena mengingat ini telah subuh dan hanya ada beberapa kendaraan yang masih berlalu lalang. Sambil menggigit rokoknya, ia melepaskan jas yang ia kenakan dan menggulung kemeja hitam licinnya sampai ke siku.

Angin malam ini cukup kencang dan menggoyangkan rambut lebat hitam pria itu yang bersandar sambil memejamkan matanya pada kursi mobil. Lagi-lagi ia dilanda rasa rindunya terhadap Monalisa.

"Monalisa.." Sebutnya memanggil nama Monalisa, lalu menyesap kembali rokoknya dengan nikmat dan menghembuskan asapnya keudara.

"Baby, kau bersembunyi dimana.." Lihatlah, pria itu sudah benar-benar merindukan wanitanya.

Disaat pikirannya melayang-layang memikirkan dimana keberadaan Monalisa...

Dor Dor🔫

Dua peluru asing meluncur dan memecahkan kaca mobil miliknya. Untung dirinya sedang bersandar, jika tidak kedua peluru tersebut sudah bersarang di kepalanya.

Serangan tadi cukup membuat Morgan terkejut. Dengan cepat ia turun dari mobilnya dan membuang rokok yang baru saja ia bakar. Ia mengambil pistol andalannya di laci mobil, lalu melihat keseluruh tempat yang ada disitu.

Aura yang mencekam dan penuh kuasa itu bangkit dari dalam jiwa seoarang Morgan yang mendapati julukan iblis RM tersebut. Wajahnya begitu datar dengan matanya yang sudah menyipit begitu tajam menyoroti semua tempat gelap dan atas gedung-gedung tinggi yang mengelilinginya.

Tak ada pergerakan sama sekali yang Morgan temui. Lalu dari mana asalnya dua peluru asing tadi?

"Kuman dan bakteri mana lagi yang ingin bermain-main denganku?" Cicit Morgan sambil terus mengamati seluruh sudut dan sisi-sisi gelap.

Tiba-tiba saja Morgan tersenyum dan terkekeh geli. "Disana rupanya."

Dor🔫

Morgan meluncurkan satu pelurunya kesuatu sudut gedung. Secepat mungkin ia berlari ketitik itu untuk melihat siapa yang ada disana. Namun terlambat, tak ada siapa-siapa disana dan hanya ada beberapa ceceran darah segar.

"Tidak meleset." Baru saja Morgan akan kembali ke mobilnya, ia melihat seseorang yang tak menunjukan wajahnya berlari menuju mobil sambil memegangi bahu kirinya yang sepertinya terkena tembakan Morgan tadi. Orang itu pergi bersama mobilnya dan Morgan pun tak berniat untuk mengejar.

"Satu peluru sudah cukup sebagai tanda perkenalan."

TBC

Wahh...

Monalisa diculik siapa nih guys😳

Kasian mamas Morgan sampe bercinta di alam mimpi😆🤣💙

Ntar bakal ada kejutan buat kalian, di tunggu aja yawh😚😚💙❤️