webnovel

Senyum

SiNegatif · Teen
Not enough ratings
4 Chs

Pintar

Seperti kemarin, setelah kuliah Aku harus kembali ke kafe, bagian menyedihkan dari datang ke kafe adalah saat datang Kau langsung di sambut wajah menyebalkan Si Kasir menyebalkan itu, Aku masuk ke ruang kecil di atas dan menaruh tas ku di sana, bekerja di kafe lumayan berat, mencatat pesanan, mengantar nya, kadang Kita terus-terusan di panggil karena pesanan mereka tak kunjung datang, dan ketika sudah jam satu siang kafe tutup hingga jam dua,

"Ini ada makanan buat kalian" ucap Pak David yang datang ke ruang istirahat,

Dia menaruh sebuah dua kantung kertas berwarna coklat dengan logo sebuah merk donut,

"Saya beli nya pas, masing-masing dapat dua" ucap Pak David,

Pak David menarik dua kantung itu ke arah Rian, terlihat ekspresi tidak mengenakkan dari karyawan lainnya,

"Rian yang akan membagikan nya" ucap Pak David lalu keluar,

"Sini, kemarikan kantungan itu" ucap Si Kasir menyebalkan itu,

Rian belum sempat menahan nya karyawan lain sudah menarik kantungan itu dan memberi nya ke arah Si Kasir,

"Nih, Saya dapat empat, Kalian dua, Anak baru dan Rian dapat Satu" ucap Si Kasir itu,

Rian hanya diam, hanya menunjukan senyum kecil sambil melipat tangan nya, lalu setelah Dia diberikan bagian nya, ia mengambil salah satu kantung yang sudah kosong itu dan tanpa berkata satu kata pun ia keluar, Aku pun melakukan hal yang sama lalu menyusul Rian keluar,

"Hei" ucap Rian di depan pintu mengagetkan ku,

"Ini buat mu" ucap Rian sambil memberi kantungan yang Dia bawa tadi,

Aku melihat isi nya dan ada Donut bagian nya di sana,

"Kau tidak mau?" tanyaku,

"Tidak selera, tangan menjijikan nya memegang donutku" ucap Rian,

Aku menerima nya dan menaruh donut itu di kantung depan celemekku, Aku naik kelantai dua dan duduk di atas, tak lama kemudian Aku mendengar Pak David dan Rian berbincang di depan kafe yang dapat dengan jelas kulihat dan dengar dari atas,

"Kau pulang jam berapa kemarin?" tanya Pak David,

"Sekitar jam satu" ucap Rian,

Pak David mengeluarkan sebatang rokok lalu menyalakan nya tapi Rian tidak melakukan hal yang sama, mungkin ia bukan perokok, Rian mengeluarkan selembar kertas yang dilipat dua kali dan memberikan nya pada Pak David,

"Kali ini banyak juga ya.." ucap Pak David sambil terus menghisap rokok nya,

"Salah siapa?" ucap Rian,

"Ya.., ya, salah Saya, tapi mau bagaimana lagi.."ucap Pak David,

"Kapan bapak mau keluarkan mereka?" tanya Rian,

"Kamu sanggup mengurus semua sendiri sama anak baru itu?" tanya Pak David,

"Tentu tidak, jangan langsung keluarkan semua" ucap Rian,

"Lalu? satu persatu? mereka akan sadar dan langsung mengundurkan diri" ucap Pak David,

"Jangan begitu, sebenar nya tergantung bapak, kalau bapak masih butuh mereka ya tahan dulu" ucap Rian,

"Ya akan sangat aneh jika Saya bilang butuh parasit di kafe ini, tapi Kita tahan saja dulu" ucap Pak David,

Aku bingung, Rian itu sebenar nya orang baik atau hanya ingin menang sendiri, tapi tidak masuk akal jika Rian mau mengurus kafe ini sendiri hanya denganku, itupun kalau Dia tidak punya maksud tertentu.