webnovel

Terungkapnya si pelaku

Reisa menjadi saksi bisu, satu-satunya orang yang mengetahui siapa dalang dibalik perkara. Akar dari segala permasalahan. Reisa menegang menelan ludah ketir, kediamannya berarti mengkhianati sahabatnya. Shakira.

Bu ratna membuka suara menepuk pundak sammy "Itu tugasmu untuk mencarinya sam"

Sammy menyentuh jidatnya yang tak pusing "Sungguh merepotkan?!", kesalnya.

Reisa mengangkat tangannya. "Maaf bu menyela"

"Rei…ada apa?", Shakira terheran gelagat reisa dari awal seakan ingin menyampaikan sesuatu. Bu ratna memberi kesempatan reisa berbicara.

"Saya tau siapa pelakunya", ungkap reisa agak gugup. Semua orang diruangan mengalihkan pandangan pada reisa termasuk sammy.

Bu ratna ingin mendengar reisa menyebutkan nama pelaku yang dituduhkan.

Reisa menatap sammy sambil mengungkapkan nama tersangka. "Yuna dari kelas spikolog"

"Loe tau darimana rei?", selidik semmy ikut campur.

"Dia sendiri yang memperlihatkan video itu sebelum video itu tersebar", jawab reisa menyesal. "Harusnya saya bisa mencegahnya, maaf…"

Bu ratna cukup mempertimbangkan penjelasan reisa, Shakira membesarkan hati reisa agar tak merasa menyalahkan dirinya sendiri. memutuskan memanggil yuna untuk diintrogasi kebenarannya.

Seandainya dari awal aku tak bareng sammy pasti kejadian ini tak akan menimpa Shakira. Sahabatnya terkena imbas karena pertemanannya dengan sammy, yuna dari awal sudah melarangku untuk tak mendekati sammy tapi aku tetap nekad mengedepankan keegoisanku untuk bisa menjadi seorang penulis.

Yuna memasuki ruangan dekan bermuka bantal, akhirnya bu ratna memutuskan memanggil yuna untuk diintrogasi kebenarannya.

Bu ratna mencerca banyak pertanyaan pada yuna, tak terima dan tak mengakui kesalahan, yuna malahan menuduh reisa berbohong dan menfitnahnya. Reisa tak bisa bicara karena tak cukup bukti melawan yuna. Shakira ikut emosi melihat reisa berbalik dituduh jadi kambing hitam atas segala kekacauan. Sidak itu terus berlanjut belum menemukan titik terang.

"Sam lakukan sesuatu", suruh sang kakak. ruangan semakin memanas, situasi semakin rumit, satu sama lain saling menyalahkan. Tak ada satu pembelaan apapun keluar dari mulut sammy, tak bisa menolak dirinya terpaksa harus menyelesaikan kasus yang membelit dirinya.

Bu ratna mengalihkan." Sam…katakan sesuatu", suruhnya.

"Sammy aku gak mungkin ngelakuin itu padamu, kau tau itukan?!", bela diri yuna merengek minta perlindungan sammy.

"Cewek yang baru kau kenal ini yang menuduhku, dia pembohong", menunjuk sinis pada reisa. Disaksikan bu ratna duduk sebagai hakim disana.

Kepala reisa menggeleng-geleng tak terima akan tuduhan yuna. Sammy memandang reisa agak lama.

"Apa kau berbohong menuduh yuna?", melemparkan pertanyaan menohok.

"Kau gak bisa menyudutkan reisa seperti ini, sam?!, bela shakira memberontak tak terima, semmy menghalangi menarik tubuh shakira agar tak ikut campur dan tetap diam ditempatnya. Bu ratna menunggu menyaksikan aksi sammy.

"Enggak sam…, aku mengatakan yang sebenarnya", jawab reisa dengan mata berkaca-kaca. Dadaku terasa sesak ingin berteriak aku bukan pembohong namun semua orang tak bisa percaya hanya dengan ucapan tanpa bukti, yuna bisa mudah mengendalikan mereka. Reisa menundukkan kepala pasrah. Yuna tersenyum tipis merasa menang atas keberhasilannya mengelabui sammy.

Air mataku kutahan supaya tak sampai menetes meskipun perasaanku sangat campur aduk. Percayalah padaku! pekik batinku. Selain Shakira tak ada satu pun yang mempercayai reisa.

Sammy mendekat pada reisa, mengulurkan tangan nya menyentuh kepala reisa yang menghadap lantai, "Aku percaya padamu"

Semua orang berada di sidak tertarik pernyataan sammy. Terutama yuna.

Rasa syok beserta kelegaan tersirat dari muka reisa, sammy mempercayai perkataannya.

Yuna berbalik kesal, "Sam…, apa yang kau katakan?!"

"Aku sudah cukup sabar dari tadi mendengarkan ocehanmu", kesal sammy balik memandang yuna. "Cepat katakan atau aku yang akan menemukan buktinya sendiri", ancam sammy.

Yuna menggeleng "Enggak aku gak ngelakuin itu", tetap pada pendiriannya.

Tanpa persetujuan, sammy menggeledah tas yang dibawa yuna. "sam…, apa yang kau inginkan?!"

Sammy mengorek-ngorek tas yuna berusaha menemukan barang yang diincarnya, tangan sammy mengeluarkan ponsel milik yuna. "Sam…kembalikan ponselku, itu privasiku kau gak punya hak melihatnya", yuna sekuat tenaga merampas.

Sammy tak mau mengalah, mengotak-atik isi di ponselnya, yuna tak berhasil merebut dari tangan sammy yang berulang kali menepisnya. Sammy tersenyum licik.

"Lihat! video ini ada digaleri handphone mu", ungkap sammy.

"Ten…tentu saja, video itu juga kudapatkan sama seperti mahasiswa lainnya", sangkal yuna bimbang.

"Tanggal berapa video itu ada", sahut sammy.

"Ten…tentu saja hari ini sam", terbata-bata yuna mulai tak bisa konsentrasi.

"Benarkah ini kau dapat disaat penyebaran video atau memang ini sudah dari awal diponselmu?

Jari sammy bermain dengan ponsel yuna lagi. Menunjukkan sesuatu yang mengejutkan, tanggal dari video itu berbeda dengan tanggal video itu tersebar. Tertera tanggal dimana video itu direkam oleh yuna. Bu ratna mengambil alih ponsel yuna dari tangan sammy.

Semmy tersenyum puas adiknya bisa menemukan bukti akurat yang tak mungkin dielak yuna lagi.

Reisa ingin memberi upplause sammy, sedikit mulai kagum akan pemikirannya luar biasa, Dia bukan titisan sherlock homes fiktif yang diciptakan sir Arthur conan doyle, bukan?!, pantas dia bisa dijuluki si jenius tanpa batas, mengerikan! Sammy bahkan memikirkan keakuratan tentang penalarannya dengan logika kebenaran, bisa saja yuna sudah menghapus video asli yang dimilikinya namun sikap percaya diri sammy membangun kepastian bahwa bukti itu masih ada disembunyikan yuna. Bila apa yang disangka sammy tak sesuai aku pasti masih tersangka pembohong dihadapan dekan dan lainnya. Keren! Ingin sekali kuberteriak pada semua orang untuk rasa terima kasihku.

"Good! kau sudah menjalankan tugasmu sangat baik sam", puji bu ratna mengacungkan jempol. Kasus telah selesai.

Sammy menatapku seperti menyuarakan kalimat 'kau bisa tenang sekarang', tak bisa kubendung rasa senangku. Shakira memelukku lega. Hatiku masih gelisah bila melihat yuna penuh kebencian, mengingat hal lain apalagi setelah ini bila aku tak segera menjauh dari sammy.

"Kau bisa tentukan hukuman untuk yuna, sam"

Dekan menyerahkan hasil akhir pada sammy, korban sekaligus penemu si pelaku. Sammy tak menginginkannya tapi semmy berseru ingin adiknya melaksanakan perintah bu ratna.

"Kau bisa membersihkan toilet kampus selama seminggu"

Yuna dongkol "Sam…apa kau becanda?! Aku tak akan ngelakuin itu" tolaknya.

Sammy mendekati yuna sangat dekat sampai tubuh yuna bergetar salting, menundukkan kepala didekat telinga yuna, berbisik "Itu balasan agar kau mengerti seberapa gak enaknya terkurung di dalam toilet"

Yuna terkejut mendengar bisikan sammy, penegasannya memiliki ancaman dibalik kemauannya. "Benar kau gak mau terima?"

"Oke…aku bakal lakuin", sahut yuna terpaksa setuju.

Sammy juga mengetahui yuna yang telah mengunci shakira didalam toilet wanita. Dia kalah bila terus berdebat, sammy bisa memojokkan yuna pada bu ratna sampai dirinya mendapatkan hukuman secara berlapis. Yuna menutup mulut pasrah tak merubah kebencian terhadap reisa semakin bertambah.

Keluar dari ruangan dekan reisa terus melamun, memikirkan kegelisahan dalam hatinya.

Haruskah dirinya terus berada disisi sammy? Kedekatannya hanya akan mengundang segudang masalah yang selama ini tak pernah dialaminya.

"Kau mulai melamun lagi"

Suara sammy membangunkan kelinglungan reisa. Shakira sedikit cemas, "Ada apa rei?"

"Masalah udah selesai sekarang, gak perlu ada yang dikhawatirkan lagi"

Kepala Shakira manggut-manggut menyetujui pendapat semmy, reisa masih murung.

Tak berkata apa-apa tangan sammy menarik lengan reisa menjauh dari shakira dan kakaknya.

"Sam…, mau kau bawa kemana reisa" Shakira melangkahkan kaki ingin menyusul namun dihalangi semmy membiarkan mereka berdua pergi.

"Sejak kapan mereka berdua dekat?", keluh Shakira.

"Kenapa? Kau takut reisa direbut sammy" goda semmy mengusik.

"Dengar ya kakakku", tegas Shakira." Aku gak suka reisa ada didekat sammy, kau tau sammy itu orangnya…, sebelum meneruskan kalimatnya mulut shakira dibungkam tangan semmy. "Hentikan…"

Shakira mematung tertegun melihat ekspresi semmy. "Jangan diteruskan, gue tau kekhawatiran loe pada reisa tapi jangan bicarakan tentang kelemahan sammy"

Semmy melepaskan bungkamannya lalu memeluk tubuh Shakira, gadis itu senang hati membisu menuruti kemauan semmy. "Oke…baiklah"