webnovel

Tikungan di Jalan Allah

Selamat Membaca 

Aku menatap langit malam dengan jemari memetik senar. Sebuah instrumen klasik kumainkan sembari membayangkan gadis cantik berjilbab, jauh di sana. Bayangnya tak pernah lepas dalam ingatan, apalagi libur sekolah seperti ini membuat hubungan kami menjadi renggang. Jangankan melihat senyumnya, bertatap pun seolah ia enggan. 

Aku berdiri, melempar gitar ke atas kursi dan mengacak rambut frustasi. Hasrat ingin memiliki ini membuatku seperti orang gila. Jika saja waktu itu aku bisa lebih mendekatkan Azwa pada kedua orang tuaku, mungkin tidak akan seperti ini. Ya, kali ini aku harus mendiskusikan semuanya dengan Mama dan Papa. Aku segera beranjak, meraih ponsel yang tersimpan di atas meja. Mengetik sebuah pesan pada Azwa, berharap ia sudah memiliki jawaban atas pertanyaanku kemarin. 

"Assalamualaikum, Wa. Apa sudah ada jawaban atas pertanyaanku kemarin?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com