webnovel

Malangnya Bobby

Selamat Membaca

Sebagian besar sebuah pertunangan memang akan berakhir ke pelaminan. Aku sadar itu. Tapi, kenapa wanita beraroma peach di depanku ini sama sekali tidak terlihat patah hati. Seolah kabar pernikahan mantan suaminya bukanlah hal yang mengejutkan. Atau sebenarnya ia sudah menyiapkan hati untuk mendengar kabar ini jauh-jauh hari?

 "Kamu makan yang banyak, biar keliatan nelangsa." 

Mama memasukkan sesendok soto hangat padaku lagi. Malam ini, ia pulang lebih awal. Katanya, suaminya Mbak Rika sudah pulang, jadi mantan manager Mama itu tidak memerlukan bantuan Mama lagi. 

 "Rana sakit apa?" Ariana, anak Mbak Rika, masih kecil. Mbak Rika pernah membawanya ke rumah ketika masih belum bisa berjalan. 

 "Demam," jawabnya. 

"Muka kamu, kok, berminyak gini? Jidatnya mulai ada jerawatnya."

Aku menggaruk dahiku halus. Memang benar, ada beberapa bintik jerawat kecil di sana. Akhir-akhir ini aku tidak menjaga pola makanku, dan sering begadang. 

"Nggak pa-pa."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com