webnovel

Apa Bu Arina hamil?

Selamat Membaca 

"Sayang, cepat bangun!"

Aku merasakan belaian di wajahku disertai suara Keenan yang meminta agar aku segera bangun. Perlahan mataku membuka, lalu tertutup lagi karena tidak terbiasa dengan cahaya lampu yang terang.

"Ayo, Sayang!"

Desakan Raymond membuatku membuka mata lagi. Aku melenguh pelan, ingin protes karena dibangunkan. Bersama kantuk yang masih memenuhi, aku beringsut turun dari ranjang. Satu kecupan di pipi membuatku tersenyum lebar. Rasa hangat menjalari pipiku, apalagi setelah menatap wajah Raymond yang makin hari makin memesona.

Mungkin di kehidupan sebelumnya aku adalah seorang pahlawan, jadi aku sekarang menikmati hasilnya. Aish, kebetulan aku tidak meyakini reinkarnasi. Jadi, bisa saja inilah saatnya aku bahagia setelah sejak lahir selalu disalahkan atas apa yang tidak aku ketahui sama sekali.

"Sayang, lain kali kamu harus bangun lebih awal, ya." Raymond mengecup puncak kepalaku.

"Iya, maaf. Kebiasaan sejak lulus sekolah." Aku cengengesan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com