webnovel

Chapter 2 : Awal Dari Sebuah Tekad - Part 3

Setelah cukup jauh memasuki hutan aku terjatuh lemas.

Yahh ini sudah seharusnya terjadi ketika aku masih dalam perjalanan menuju hutan. tapi aku berusaha mati-mati-an agar aku tidak terhenti sebelum memasuki hutan ini.

Sampai pada akhirnya aku tiba pada batas kemampuanku.

Aku tersungkur ke dalam sungai kecil.

Belric-pun ikut terjatuh bersamaku.

I-ini…

Perih sekali…

Seumur hidupku aku belum pernah merasakan sebagai objek buruan.

Akibat dari kecorobohan kecilku…

Semua…

Semua masalah yang aku anggap sepele dan aku ketika aku membiarkan masalah sepele itu…

Tiba-tiba…

Tiba-tiba saja dalam waktu singkat berubah menjadi masalah yang besar…

Sampai menyudutkanku…

Dan akhirnya seperti ini…

Sial…

Sekeras apapun aku mencoba…

Sekeras apapun aku memikirkannya…

Aku tidak bisa merubah sesuatu seperti ini dengan mudah…

Inilah hidupku…

Inilah kelemahanku…

Kecerobohan ini terukir dalam kepribadianku…

*sfx : kaki yang sedang melawan arus air.

"Hei… hei… Imare, sadarlah… kamu harus bertahan nak. Kamu harus tetap … … jangan dulu…"

*sfx : kaki yang sedang melawan arus air.

Aku bisa merasakannya…

Belric…

Dia membawaku dalam pangkuannya…

Sudah berapa lama aku tak sadarkan diri?

Dimana Belric? Apa mungkin orang-orang misterius tadi menangkapnya?

Tidak, itu mustahil, jika Belric tertangkap, harusnya aku juga bernasib sama seperti dirinya.

Ditengah pertanyaan-pertanyaan yang menggerogoti otak ku tiba-tiba saja aku mendengar sesuatu yang bergerak diantara semak belukar yang ada dihadapanku.

Dengan perlahan aku mencoba untuk bangun.

Sial…

Sekarang ini aku tidak bisa melakukan perlawanan.

Mau tidak mau aku mengambil kuda-kuda.

Suara itu semakin mendekat.

Tanganku yang tersisa perlahan bergerilya untuk meraih detta dari sarung pedangnya bersiap untuk melemparkannya.

Jika itu musuh, aku akan membunuhnya dengan satu kali serangan.

Tapi jika serangan ku meleset, aku tidak tahu harus bagaimana lagi.

Pandanganku tertuju pada semak-semak itu sampai kemudian seseorang muncul dari balik semak belukar.

"Hei, kamu sudah siuman Imare?"

Belric?

"Apa yang sedang kamu—"

Belric mungkin sudah tahu apa yang akan aku katakan dan langsung memotong perkataanku.

"Lukamu itu… itu sangat parah, aku tidak yakin aku bisa menghentikan darah yang keluar dari luka itu. jadi aku memutuskan untuk mencari tanaman herbal lainnya dan dalam perjalanku kembali ketempat ini aku mendapatkan beberapa hewan buruan untuk dimakan"

Seperti kelihatannya dia membawa dua makhluk kecil ditangannya.

"Ya… terimakasih paman, aku benar-benar merepotkanmu lagi, tapi boleh aku minta sesuatu untuk terakhir kalinya?"

Yahh mau bagaimana lagi… dengan kondisiku saat ini aku tidak bisa melakukan apapun untuk menangkap makhluk kecil seperti mereka. Jadi aku meminta tolong pada Belric.

"Oi, oi… jangan berkata seperti itu… kamu harus yakin, kamu masih akan bisa meneruskan hidup. Aku akan melindungimu dengan sepenuh hati"

Aku tidak heran dengan anggapan Belric padaku, karena aku adalah makhluk yang tidak diketahuinya.

Aku bisa memastikan melalui pertarungan tadi, kalau manusia tidak bisa membedakan makhluk sepertiku dengan sesame manusia lainnya. Jika mereka tahu makhluk macam apa aku ini, mereka tidak akan membiarkanku lolos begitu saja.

"Paman… I-ini hanya sebuah permintaan kecil dari seorang anak tak berdaya yang sudah menyelamatkan hidupmu… kumohon…"

Ohh ayolah… aku benar-benar tidak bisa menahan tawa saat aku melakukan hal seperti ini. Ini begitu menyenangkan…

"Tidak, tidak Imare… kamu harus bisa menahannya!!!"

Belric segera menghampiriku.

Ppffftt ini begitu menggelikan, maksudku lihat raut wajahnya memang ini adalah ekspresi yang menggelikan.

"A-apa nama… makhluk kecil yang indah ini paman?"

Ppfftt ini sangat konyol.

"Eh? I-ini adalah k-kelinci bintang… ya ini kelinci bintang, apa kamu ingin memeluknya?"

Eh? Memeluk makhluk kecil menjijikan ini?! yang benar saja? Ppfftt

"T-tidak… aku ingin kamu membawakan… lebih banyak lagi… kumohon…"

"Hey, Imare… t-tidak, jangan dulu… a-aku akan membawakannya lagi untukmu… tunggu dan bertahanlah sebentar lagi"

Ppfftt sepertinya Belric benar-benar percaya dengan akting ku.

Belric menyimpan kedua kelinci bintang hasil buruannya kemudian bergegas lari menuju hutan untuk mencarikanku lebih banyak kelinci bintang.

Dasar bodoh. Haha!

Ada dua kelinci bintang yang ditinggalkan Belric, aku akan menghisap darahnya. Itu akan mempercepat regenerasi tanganku.

Aku mengambil kelinci bintang itu kemudian mengarahkannya tepat kedepan mulutku

Dan…

*Chomp*

Sudah kuduga, ini tidak enak.

Rasanya seperti ada tanah yang tercampur dengan darah ini.

M-mm…

Tidak… aku tidak ingin berpikir seperti itu. Tapi rasanya ada bau kotoran makhluk hidup disini.

Aku tidak boleh memuntahkannya… aku harus bertahan dengan darah menjijikan ini.

Hhnn~ Arrghh…

Ini menjijikan… maksudku, vampire mana yang mau minum darah seperti ini?

*sfx : mual

Tubuh kelinci bintang yang kupegang mengering setelah semua darahnya aku hisap.

Benar-benar terlihat seperti daging asap.

Eh??

Apa ini? didalam tubuhnya. aku melihat sesuatu seperti gumpalan cahaya. Apa sebelumnya dia memakan sesuatu?

Lupakan dulu itu.

Aku akan memaksa mulut dan indra perisaku meminum darah makhluk kecil menjijikan ini dulu sebelum darahnya mongering.

Kemarilah makhluk kecil menjijikan, aku akan menghisap darahmu yang tidak enak itu.

Aku mengambil kelinci bintang yang kedua.

*Chomp*

Sensasi darah yang menjijikan mulai membanjiri mulutku lagi.

Dimasa depan, aku akan mulai pilih-pilih makanan, terutama darah. Jangan sampai indra perisaku tersiksa seperti sekarang.

Darahnya memang tidak enak, tapi ini cukup untuk membantu proses regenerasiku.

Aku merasakannya. Lukanya mulai tertutup kemudian sebuah tangan kecil perlahan tumbuh kembali.

Tapi ini terlalu kecil, yah… wajar saja, darah yang aku dapatkan terlalu sedikit untuk mendukung regenerasi tubuhku. Aku akan menunggu hasil buruan Belric selanjutnya.

Aku masih penasaran cahaya apa yang ada ditubuh makhluk ini? aku merobek dagingnya dengan mulut dan tanganku yang tersisa.

"I-ini…"

Ini mana, tidak salah lagi mana itu terbungkus dalam sebuah Kristal yang berbentuk hexagonal.

Jadi benda berkilau itu adalah mana?

Kristal ini terlihat rapuh, rasanya aku bisa dengan mudah menghancurkan Kristal ini.

*sfx : retakan

Kristal itu hancur, serpihan-serpihan Kristal itu mengapung ke udara lalu menghilang, begitupun dengan mana-nya seolah-olah terserap oleh tubuhku.

Rasanya dalam waktu yang singkat mana-ku terisi. Walau hanya sedikit tapi beberapa saat kemudian mana itu kembali hilang.

Aku bisa merasakannya.

Sekarang aku mengerti bagaimana cara mengembalikan mana-ku.

Aku mengambil Kristal mana selanjutnya.

*****