webnovel

SAUDADE

"Hai, lama nggak ketemu." Kalimat singkat yang meluncur dari bibir gadis itu membuat tubuh Akala seketika membeku. Sudah lama, bahkan teramat lama. Rasanya suara itu tidak menyapanya lagi. Lalu apa yang membuatnya kembali ke sini? Ke tempat di mana awal mula kisah mereka dimulai. Akala yang terlihat seperti orang yang berbeda. Ya, orang yang berbeda. Karena apa yang dilihatnya 10 tahun lalu dari diri Akala tidak ada sama sekali pada saat ini

Getkeysx · Fantasy
Not enough ratings
17 Chs

Bab 6 : Seni Mencintai Diri Sendiri.

Kini Binta merasa bersalah kepada Gavina, seharusnya ia lebih jujur kepada Gavina karena ia sekarang adalah sahabat Binta.

Tapi, apalah daya sifat Binta dari dulu yang tak kunjung luput dari dirinya yang kurang terbuka terhadap orang-orang. Karena dari dulu Binta belum mendapatkan tempat yang cocok untuk menceritakan semua keluh kesahnya. Tapi mungkin, kali ini Binta menemukan Orang yang pas untuk bercerita.

***

Kali ini, Binta pergi kekantin untuk sekedar mengisi perutnya atau hanya menatap orang-orang disana. Binta harus melewati lorong kelas dan harus turun tangga karena kelasnya yang berada di lantai 3.

Ketika Binta berada di depan kelas 11 Mipa 2, tiba-tiba saja ada orang yang menyeret nya untuk menjauh dari keramaian dan menariknya sampai ke toilet.

Didepan toilet, tangan Binta dihempaskan oleh wanita-wanita yang kini berada dihadapannya.

"Mau lo apa?" tanya Binta kesakitan yang memegang pergelangan tangannya yang ditarik kencang oleh kakak kelasnya itu

"Lo yang mau nya apa? Lo udah kena kan kemarin karena udah deket-deket sama Akala? Dan lo sekarang dekat-dekat sama Fathur. Mau lo apa? Gak usah keganjenan deh lo. Jadi cewek itu punya harga diri dikitlah, harga diri lo sekarang nih ada dilantai diinjak-injak sama orang" ucap wanita itu sambil mendenguskan kakinya diatas lantai.

Binta merasa harga dirinya telah direndahkan oleh Kakak kelasnya itu.

Binta hanya bisa menangis, ia tidak sanggup jika harga dirinya benar-benar dijelekkan.

"Kenapa? Lo gak bisa ngomong? Gak sanggup? Udah bisu ya? Atau emang lo benar-benar terima harga diri lo direndahin? Bagus deh kalau lo tau diri kalau lo emang gak punya harga diri" tantang kakak kelasnya itu yang bernama Kesya

"Maaf kak, harga diri aku gak serendah yang kakak pikirkan. Apa kakak merasa harga diri kakak udah tinggi kalau kakak ngelabrak adik kelas hanya karena masalah cowo? Sekarang aku mau nanya ke kakak harga diri kakak kemana kalau udah melabrak adik kelas?" tanya Binta yang mulai memberanikan diri menantang

"Lo udah berani ngelawan? Jangan hanya karena bokap lo dengan tampang yang suram itu buat lo berani ngelawan gue" geram Kesya yang menaikkan dagu Binta

"Kak kalau kakak mau jelek-jelekin aku, jangan pernah kakak jelek-jelekin keluarga aku. Karna semua ini gak ada hubungannya sama mereka" rintih Binta yang mulai merasa muak dengan kelakuan kakak kelasnya itu.

Binta sudah tidak tahan jika harus ada masalah yang dihubung-hubungkan dengan keluarganya yang tidak tau apa-apa.

"Ohk iya kenalin gue kesya, dari tadi kita gak ada kenalan tapi udah berantem aja. Lo gak usah kenalin nama lo karna gue udah tau kalau lo itu pelacur" hina Kesya

Binta tidak tahan jika harus dikatakan pelacur, tiba-tiba keberaniannya muncul untuk melayangkan tangannya kewajah Kesya.

Tapi sayang, hal itu ditahan oleh Fathur yang tiba-tiba saja lewat didepan toilet wanita.

Binta berusaha melepaskan tangannya yang di tahan oleh Fathur

"Ta, gue gak nyangka ya kalau lo kayak gini, lo gak bisa kayak gini ke Kesya. Lo harus ada sopan santun ke kakak kelas lo" ucap Fathur

"Lo gak tau apa-apa Thur tapi lo sok jadi pahlawan kesiangan" decih Binta

"Ta, gue tau kok lo gak suka sama Kesya tapi gak gini juga caranya Ta" ucap Fathur

"Thur, ini gak kayak apa yang lo pikirin, lo gak tau apa yang terjadi" tangis Binta

"gue capek sama semua ini, gue capek kalau harus kayak gini, gak ada yang bisa percaya sama gue. Gue pikir lo adalah manusia yang bisa percaya sama gue Thur, tapi kayaknya gue salah menilai lo, lo juga sama kayak orang lain yang selalu nyalahin gue" lanjut Binta yang air matanya Sudah tak terbendung lagi dan mencoba pergi dari toilet dan berniat kekelasnya mengambil tasnya dan ingin pulang kesekolah.

"Ta … tunguin gue" panggil Fathur yang mengejar Binta.

***

Binta mengambil tasnya dan mencoba menghapus air matanya dan ingin pergi dari sekolah ini, ingin menenangkan dirinya.

"Ta, lo mau kemana? Cegah Fathur

"Ini bukan urusan lo, percuma juga gue mau cerita sama lo kalau lo juga gak bisa percaya sama gue" sindir Binta

"Ta, bukannya gue gak percaya sama lo. Tapi emang kelakuan lo tadi kelewatan sama Kesya. Lo harus tau posisi lo sebagai adik kelas Ta, lo harus sopan dong sama Kesya" ucap Fathur

"Kan emang dengan gini, lo bener-bener gak tau sama apa yang terjadi Thur. Gue bener-bener capek hidup di dunia ini, gak ada yang bisa dipercaya. Emang bener dari dulu lingkup pertemanan gue gini-gini aja gak ada yang bisa tempat gue bernaung" tangis Binta

Binta akhirnya memutuskan pergi dari sekolah dan akan pergi, Binta tidak tau ia akan pergi kemana.

Jika ia pulang, mamanya dirumah pasti bertanya ada apa yang terjadi dengannya.

Ia berpikir akan berjalan-jalan saja sekitar sekolah menenangkan dirinya. Ada satu tempat yang akan dikunjungi Binta menenangkan dirinya yaitu Taman Musik Centrum.

Disana binta mendengarkan musik yang disajikan di dalam taman itu, Binta mengeluarkan air matanya entah apa yang membuatnya berada disini dan entah apa yang menbuatnya menangis.

Ia hanya terlalu berfokus terhadap apa yang dikatakan orang lain terhadap dirinya sendiri. Untuk bersikap bodo amat, Binta tidak bisa, telinganya hanya bisa mendengarkan apa yang dikatakan orang lain terhadap dirinya.

Hal ini membuat ia tidak tau bagaimana harus mencintai dirinya sendiri lagi.

***

Sudah sekitar 3 jam Binta melamun ditaman ini, entah apa yang dilakukannya dari tadi.

. Jika dilihat jam yang sudah menunjukkan pukul 14:00 dimana seharusnya jam pulang sekolah. Tiba-tiba ada orang yang menghampirinya dan memeluknya.

"Lo bisa ngelakuin apa yang lo bisa tanpa harus dengerin orang lain. Gue akan ada buat lo yang selalu ngedukung lo dan percaya sama lo" ucap wanita itu yang memeluk Binta

Binta merasa tersentuh dengan kata-kata orang yang memeluknya dan melihat siapa wanita itu.

"Vin …" ucap Binta yang meneteskan air matanya melihat Gavina yang datang memeluknya yang datang diwaktu yang tepat

Gavina tersenyum "Lo gak sendiri, masih ada gue, dan keluarga lo yang selalu ada buat lo" ucapnya

"Makasih ya Vin, yang masih percaya sama gue" gumam Binta

"Ta, sekarang lo harus bisa jangan ngedengerin kata-kata negatif orang-orang sama lo. Lo harus fokus sama apa yang lo cita-citain dan lo harus bersyukur disetiap waktu yang lo punya di bumi ini" ucap Gavina

"Susah Vin buat jangan denger kata-kata orang terhadap diri gue, gue punya telinga yang digunain buat mendengar orang-orang"

"Tetap fokus kepada tujuan yang ingin lo raih dan berusaha untuk melakukannya lebih baik setiap hari. Jangan mudah putus asa! Selalu semangat dan yakin bahwa lo bisa menjadi sukses" senyum Gavina

"Makasih ya Vin" ucap Binta