webnovel

SAUDADE

"Hai, lama nggak ketemu." Kalimat singkat yang meluncur dari bibir gadis itu membuat tubuh Akala seketika membeku. Sudah lama, bahkan teramat lama. Rasanya suara itu tidak menyapanya lagi. Lalu apa yang membuatnya kembali ke sini? Ke tempat di mana awal mula kisah mereka dimulai. Akala yang terlihat seperti orang yang berbeda. Ya, orang yang berbeda. Karena apa yang dilihatnya 10 tahun lalu dari diri Akala tidak ada sama sekali pada saat ini

Getkeysx · Fantasy
Not enough ratings
17 Chs

Bab 16 : Happy Birthday Akala (2)

Binta menaiki anak tangga menuju panggung, dimana Akala dan keluarganya berdiri. Mama dan papa Akala seperti senang melihat kedatangan Binta malam ini, terlihat dari senyuman mereka menyambut Binta ke atas panggung.

"Binta ini, sahabat Akala dari kecil. Dari dulu gak pernah bisa dipisahin sampe sekarang kayaknya ya? Hahah," Mama Akala seperti bahagia menceritakan bagaimana dulu persahabatan mereka.

Binta hanya menunduk, bukankah ini yang ia mau? Ia diakui sebagai sahabat kecil Akala. Bukan, bukan ini waktu yang tepat. Waktunya kurang tepat dimana keadaan sekarang mengatakan Bella adalah pacar Akala. Bukankah itu sakit untuk Bella? Bukankah itu yang diminta Binta? Sekali lagi BUKANNN. Ini bukan waktunya. Diacara ulang Tahun Akala yang di saksikan ratusan pasang mata dari para tamu-tamu undangan yang mana mereka adalah teman satu sekolah Akala dan Binta.

"Akala suapan ketiga bisa kali ya sama Binta,"kekeh mama Akala, Lily.

Akala dengan berat hati menyuapkan potongan kecil kue itu kepada Binta. Laki-laki itu sangat menyanyangkan kejadian itu. Seharusnya ini waktunya ia menunjukkan ke semua orang di depan papa dan mamanya, bahwa wanita yang di sebelahnya, Bella adalah pacarnya.

Terlihat, wajah Binta yang merah pucat dan wajah Bella yang sepertinya tidak nyaman dengan kejadian itu.

Binta mencoba tersenyum, meskipun disana sudah terlihat anak-anak sudah banyak yang menggosipinya.

***

Sampai Binta turun dari atas panggung, terlihat tatapan sinis mereka kepadanya sangat membuat keadaan saat ini tidak nyaman.

Dia berdiri disebelah Gavina, "Ehmm, ciee seneng gak Ta?," Gavina berdeham.

"Apaan sih Gav, gue gak nyaman tau gak sih ditatap kayak gitu sama mereka," bisik Binta supaya tidak didengar oleh anak-anak disebelahnya.

"Iya sih, anak-anak kelihatan sinis sama lo, tapi lo harus tegar ya. Inikan permintaan nyokap Akala bukan lo. Jadi ini bukan salah lo," Gavina mencoba memberikan senyum yang indah untuk menyemangati Binta.

Binta mengangguk, walaupun ia sebenarnya benar-benar tidak nyaman dengan kondisi kali ini.

"Eh, makin gatel sekarang ya?" Ucap wanita yang berada disapingnya kali ini.

Binta berusaha tidak ingin menghiraukan wanita itu, sepertinya ia kakak kelasnya.

"Eh ngomong dong," wanita itu memegang dagu Binta.

"Dari awal lo sekolah ya, udah kelihatan gatelnya. Gak punya harga diri ya lo?" wanita itu bernama Aurbee."Ohk iya, lo udah tau nama gue belum? Nama gue Aurbee," Aurbee menaikkan tangannya untuk bersalaman dengan Binta, tetapi Binta tidak mau Menaikkan tangannya.

Karena itu Aurbee mengambil tangan Binta dan bersalaman, Binta dengan sigap menarik kembali tangannya.

"Lo gak usah sentuh-sentuh gue" tegas Binta.

"Eh ini ulang tahun Akala dan lo jangan sok keras ya,"

Binta diam saja, ia tidak mau ada masalah di acara ulang Tahun Akala kali ini karenanya.

"Lo gak usah dekat-dekat Akala deh, gak bakal mau dia sama lo".

"Sama gue aja gak mau apalagi sama lo," Binta mencoba untuk membalas perkataan-perkataan Aurbee kepadanya.

"Kenapa enggak? Gue goodlooking gini gak mungkin Akala ngehindar dari gue, daripada lo," Aurbee mulai memperhatikan dari ujung kaki hingga ujung kepala Binta "Cantik sih, tapi sayang gatel. Canda gatel" Aurbee sedikit tertawa.

"Lo juga cantik, tapi sayang kelakuan kayak perek," binta membalasnya.

"Anjing lo, selama lo masih dekat-dekat Akala, hidup lo gak bakal Tenang?!!," Aurbee meninggalkan Binta.