webnovel

SATRIA

Siti_Handriani · Teen
Not enough ratings
44 Chs

I Love You

SURPRISE!!!!!

Ruangan yang kini telah berubah menjadi ramai, banyaknya dekorasi seperti bunga , balon, kado dan lainnya yang kini berada dihadapan Satria . Begitupun dengan semua keluarga yang ia sayangi.

Tetes demi tetes air hujan yang kini membasahi tubuhnya tak membuat Satria kedinginan sedikitpun. Hatinya malah berkata lain.

Ia merasakan kehangatan akan apa yang kini telah mereka lakukan untuknya.

Faysa mendekat seraya memberikan handuk serta baju ganti untuk Satria. Diwajahnya masih tersimpan keterkejutan . Setelah selesai berganti pakaian, ia kemudian keluar dan kembali disuguhkan dengan sesuatu yang membuatnya semakin menganga tak percaya.

"Apa... yang sebenarnya kalian rencanakan?" Ucapnya dengan raut wajah terkejut , ia tak percaya akan apa yang telah ia lihat dihadapannya saat ini.

Karena didepan Satria, kini Athena tengah berdiri tegak dengan gaun pengantin yang tengah membalut cantik tubuh indahnya. Sesaat , ia tersadar akan apa yang ia gunakan.

Celana dan juga kemeja berwarna putih?

Faysa kemudian memakaikan jas putih pada Satria kemudian memeluknya dengan erat.

"Selamat ulang tahun sayang, kami ingin mengabulkan satu permintaan yang paling kamu inginkan."

"Mom?? SERIOUSLY???" Tanya-nya dengan suara lantang karena merasa tak percaya.

Mata Faysa berkaca-kaca namun senyuman indah terukir di bibir merahnya.

Satria melihat kearah lainnya dimana Grandpa berada . Seolah meminta jawaban, sang Grandpa memberi anggukan pada Satria.

Matanya menatap dimana Ken , Ily dan juga Tae berada. Mereka pun memberi jawaban yang sama. Ily mendekat ke arah Satria dan memeluknya erat.

"Tolong jaga putri kami sayang... Sayangi dan cintailah dia hingga akhir hayat kalian berdua."

"Ya , Satria pasti akan terus menyayangi dan mencintai Rye bun.. Satria Janji." Ucapan yang terdengar begitu tegas dengan mata yang menatap lurus gadis cantik yang berada di hadapannya.

"Terima kasih Satria , anak bunda."

Ekhem.. ekhemm , Akhirnya pelukan mereka terlepas saat mendengar intrupsi dari arah belakang Ily. Ya, itu adalah Tae sang suami tercintanya yang kini tengah menatapnya dengan cemburu.

.

.

Brakkkk.... "maaf.. hah... hah.. aku telat, ini hah... bunga nya!" ucap seseorang yang baru saja datang dengan nafas terengah seraya membawa bunga untuk Rye.

"Arthur .. hati-hati nak, kamu pasti capek, sini minum dulu." Ucap Ily seraya menuntun Arthur untuk duduk dan mengambil minum untuknya.

Beda dengan Satria yang sedari tadi pandangannya tak pernah terlepas dari Athena. Wajah gadisnya merah karena tersipu malu.

Satria pun mendekat dengan perlahan ke arahnya. Senyum bahagia yang tak luntur dari keduanya serta para keluarga yang menyaksikan kedua insan itu.

"Gimana kalau kita mulai acaranya?"

"Mom? Ini serius kan?? Satria gak mau lanjutin kalau kalian cuma mau nge-prank!"

"Ini serius sayang... sekarang kita akan pergi ke gereja untuk upacara pernikahan kalian."

"Sekolahku dan Rye gimana mom??"

"Itu masalah gampang, pokoknya, sekarang kita berangkat dulu." Satria pun menganggukkan kepalanya setuju akan usul Faysa.

Tangannya terulur pada Rye dan dibalas dengan genggaman Rye pada tangannya.

Mereka berjalan keluar dengan diiringi para keluarga di belakang mereka.

Rye dan Satria menaiki mobil secara terpisah yang telah Arthur siapkan tadi. Sedangkan para keluarga menaiki kendaraan masing-masing dari mereka.

.

.

"Sayang ... aku tanya sekali lagi, ini Serius?? Kita bakalan nikah?? Gak bohong kan? Gak bercanda kan? Ga ada kamera kan?"

"Hufftt... aku takut banget..." Satria menundukkan kepalanya dengan tangan yang mencengkram erat stir mobil dihadapannya.

"Aku takut kalau semua ini mimpi atau hanya bercandaan kalian , aku takut ini hany—"

Cup, Athena dengan lembut mengarahkan kepala Satria kearahnya. Dan begitupun dengan kecupan yang tertahan lama dibibir itu.

Mata Satria mengerjap lucu seakan tak percaya akan apa yang ia alami saat ini.

Perlahan, bibir Satria pun terbuka dan mencoba untuk membimbing Athena masuk ke permainan lidahnya.

Mereka saling mencecap satu sama lain, elusan halus Satria berikan pada punggung serta tengkuk Athena. Mereka semakin menikmati kebersamaan mereka.

Tok tok tok, suara ketukan pada kaca mobil sebelah Satria di ketuk begitu kerasnya .

Keduanya langsung memisahkan diri dengan paniknya.

Satria membuka kaca di mobilnya, dan wajahnya langsung berubah masam.

"Ck.. pantesan nyokap lo nyuruh gue ngawasin mobil kalian... ternyata gini tohh... "

"Apaan sih , sana sana! gue mau pergi."

"Iya , iya, hati-hati bro, Twin... udah nakal ya kamuuu..." ejeknya seraya mengerling kan mata jahil.

"Kakak!!!" Teriaknya begitu malu akan keberanian yang baru saja ia lakukan.

"Udah.. sana lo... syuhh syuhh..."

"Iya...."

Akhirnya Arthur pun meninggalkan mobil mereka dan pergi menuju mobil yang didalamnya tengah ada Sakha.

"Ngapain tuh anak ??"

"Gitu gitu bro..." ucap Arthur seraya memakai sabuk pengamannya.

"gitu gimana Art, lo jangan ambigu dong!"

"Ini.. gini nihhh..." ucap Arthur seraya memonyongkan bibirnya pada Sakha.

"Anjir... gue juga mau , hahaaha..."

"Cari calon dong!"

"Ia, kalem aja, bentar lagi juga gue nyusul."

"Emang udah ada yang mau sama lo?"

"Belum!"

Plak, pukulan pada kepala Sakha begitu keras karena gemasnya.

Di mobil Satria, mereka masih diam tak bergeming dengan wajah memerah menahan hasrat dan juga malu.

"Rye, kamu ..."

"Sssttt... udah kak Liam, Rye malu, ayo jalan aja." Satria terkekeh geli akan tingkah menggemaskan Athena. Dan akhirnya Satria pun melajukan mobilnya menuju gereja yang telah keluarga siapkan.

.

.

Kedua mempelai telah tiba, dan kini mereka telah siap berdiri didepan altar dengan keteguhan hati mereka. Senyum menghiasi semua yang hadir ditempat ini.

"Athena Rye Azfary, Saya memilih engkau menjadi istri saya. Saya berjanji setia kepadamu dalam untung dan malang, di waktu sehat dan sakit, dan saya mau mencintai dan menghormati engkau seumur hidup."

"Satria William Jack, Saya memilih engkau menjadi suami saya. Saya berjanji setia kepadamu dalam untung dan malang, diwaktu sehat dan sakit, dan saya mau mencintai dan menghormati engkau seumur hidup."

Keduanya tersenyum bahagia .

"Untuk kedua mempelai, silahkan buktikan cinta kasih kalian."

Satria mendekat kearah Athena, tangannya merengkuh pinggang Athena begitu possessive .

"I love you Rye"

"I love you too Kak Liam"

Satria mendekatkan wajahnya pada Athena hingga kedua bibir itu bertemu, bersatu, membagi rasa yang begitu mendalam.

Keduanya berhenti saat mendengar tepuk tangan riuh dari keluarga dan juga beberapa tamu lainnya.

Satria tak melepaskan rengkuhan tangannya pada Athena. Ia menegaskan bahwa wanita disampingnya ini, kini telah resmi menjadi miliknya.