webnovel

SATPAM AJAIB

"Kapan masa itu terulang lagi?" Siti Nurmuslimah "Ia benar-benar mengagumkan, keren, aku nggak bisa berhenti memujinya dalam hati." Dicky Wijaya "Kau adalah milikku!" Valentino Zabaniyah "Dasar menyebalkan, pergilah dari hidupku!" Merry Christina "Melihatnya membuatku kembali muda." Nani Suryodinoto Mereka semua tergila-gila. Seorang SATPAM AJAIB membuat sisi tersembunyi mereka muncul dengan sendirinya!

Mowly · Teen
Not enough ratings
5 Chs

Secret Admire

Aku bergegas mempersiapkan pagi ini.

Menggosok gigi sebersih mungkin,

Membersihkan sekujur tubuh saat mandi,

Memastikan tidak ada lagi busa ditubuhku,

Memilih Seragam paling bersih,

Menggunakan Wewangian yang sesuai dengan karakterku.

Aku mengenakan Sepatu Adidas Sport Black Cross White dan bergegas tancap gas Ninja 200cc milikku.

Hembusan angin pagi yang segar menghempas wajahku. Menambah semangat pagi ini untuk bertemu dengannya. Terbayang senyuman di wajahnya yang Maskulin dan Tenang.

Beberapa tikungan lagi aku sampai di sekolah. Jantungku berdetak makin kencang, senyumku tersirat makin kuat, Bahkan kupacu motorku sekencang mungkin.

Sedikit lagi, tikungan di depan sana mulai terlihat beberapa siswa berjalan kaki mendekati sekolah kami. Aku sampai diujung jalan dan membuka mataku lebar-lebar.

Sosoknya yang bertubuh tinggi, dengan postur tubuh yang kokoh & berisi.

Seragam Hitam dengan ukuran Press membuat tubuhnya semakin terlihat padat.

Seandainya saat ini kalian melihat wajahku, mungkin kalian heran, apa yang bisa membuat senyumku tersirat begitu cerah.

Walaupun aku mengaguminya, tapi tak pernah aku iri atau benci dengan para penggemar yang mengerumuninya seperti saat ini.

Malah Kharisma dan Wibawanya makin terlihat dari bagaimana ia berusaha menyikapi siswa-siswi yang mengelilinginya.

Aku menghentikan mesin motorku. Menyadari mesin motor yang awalnya mendekat lalu kumatikan, ia menoleh kearahku dengan menyisakan senyum yang sebelumnya sempat ia lemparkan pada salah seorang siswa atau siswi.

Aku mematung sejenak ketika pandangan matanya menangkap pandangan mataku. Ia tak lama tersenyum seperti biasa dan semakin membuatku salah tingkah, tidak, bahkan aku bingung harus bersikap seperti apa.

Mereka semua menoleh kearahku, mungkin jika saat ini aku melihat wajahku sendiri, aku akan melihat raut wajah bodoh orang yang salah tingkah, cengar-cengir tak karuan.

Jujur, aku mengagumimu, Satpam Keren...

Tak ada yang menyadari bahwa diam-diam aku mengejarmu.

Dicky Wijaya, Penggemar Rahasiamu.