webnovel

Telah Jatuh Hati

Lantunan suara seorang gadis yang terdengar dari alat pemutar musik terdengar sangat lembut. Lagu itu telah diputar berulang kali selama sejam penuh, seorang pria yang yang duduk di atas kasurnya menikmati nyanyian dari alat pemutar musik.

"Suaranya benar-benar indah!" gumam Rhyan yang tak bosan mendengarkan suara Azra.

"Angel mengapa kau selalu terbayang di kepalaku? apakah aku sudah jatuh cinta padamu?" Sejak pertemuan pertamanya bersama Azra sesuatu dalam dadanya terasa bergejolak.

Perasaan gelisa yang dia rasakan saat tak bertemu dengan Azra membuatnya semakin yakin bahwa dia telah jatuh hati pada Azra.

*

ke esokan harinya di sekolah.

"Apa? Rhyan masuk sekolah hari ini? bukankah dia masih butuh istirahat karena dokter telah menyarankannya!" ucap Jhon kepada Marchel.

"Entahlah, akhir-akhir ini dia terlihat aneh! sikapnya tidak seperti biasanya, mungkin sesuatu membentur kepalanya!" Jawab Marchel yang juga bingung dengan sepupunya itu.

sejak pagi tadi Marchel mendapat pesan dari Rhyan yang memintanya untuk menjemput Rhyan di rumahnya dan berangkat ke sekolah bersama.

Rhyan sudah tidak tahan dengan perasaan yang mengganjal di dadanya, dia benar-benar seakan mau mati karena rasa aneh yang menyiksa benaknya, dan hanya satu hal yang bisa membuatnya tenang yaitu dengan melihat Azra.

Sekarang Rhyan berjalan menuju kelasnya, jantungnya mulai berdetak tidak karuan. Sudah beberapa hari dia tidak bertemu dengan Azra rasa rindunya sudah menggunung sekarang.

seperti biasa saat dia sampai di depan pintu kelas semua mata melihat ke arahnya dan tidak butuh sampai semenit seluruh siswi mulai bergerombol di dekatnya.

Hal pertama yang dilakukan Rhyan adalah mengarahkan pandangannya ke bangku di bagian belakang paling sudut, Dahinya berkerut dia tidak menemukan sang pemilik bangku. Mungkin saja dia belum datang pikir Rhyan dalam hati.

Rhyan berjalan secara perlahan ke kursinya, tangan kanannya yang di balut dengan gips membuat para siswi syok, tentu saja mereka tidak tau jika selama ini Rhyan dirawat di rumah sakit, hanya para pangeran, Azra dan Dhyan yag tau akan hal itu.

Melihat tangan Rhyan yang terluka membuat mereka berhati-hati mendekatinya, mereka tidak ingin tangannya terbentur dan membuatnya kesakitan.

"Pangeran Rhyan apa yang terjadi dengan tanganmu? apakah kamu telah mengalami kecelakaan?"

"Ya ampun apakah sakit?"

para siswi mulai mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan mereka, Rhyan merasa sesak dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh teman-teman sekelasnya.

"Maaf teman-teman! saat ini aku tidak ingin membahasnya, aku butuh ketenangan sekarang bisakah kalian membiarkan ku untuk beristirahat?" pinta Rhyan pada siswi-siswi yang bergerombol di dekatnya.

mereka pun mulai bubar dan kembali ke bangkunya masing-masing, mereka mengerti saat ini Rhyan dalam keadaan yang kurang baik maka mereka akan membiarkan Rhyan untuk menikmati masa ketenangannya.

Sebuah keajaiban bagi mereka ketika Rhyan hadir di dalam kelas meskipun dalam kondisi yang kurang baik, apakah sekarang dia mulai berfikir bahwa sekolah itu sangat penting?

saat Rhyan duduk di kursinya dalam suasana mendung, Azra melangkah masuk kendalam kelas bersama dengan Dhyan. Wajah Rhyan yang semula murung kini berubah 180 derajat.

karena posisi kursi Rhyan yang berada dibarisan paling depan, membuatnya dapat melihat Azra secara jelas tanpa berkedip. Azra yang menyadari kehadiran Rhyan di kelasnya berhenti berjalan membuat Dhyan yang berada di belakangnya menabrak punggung Azra.

"Rhyan kamu udah baikan sekarang?" tanya Azra sambil berjalan ke arah Rhyan.

butuh beberapa detik untuk Rhyan kembali tersadar, dia tidak bisa menutupi perasaan senang yang sedang dia rasakan. Wajahnya merona merah saat Azra mendekat dan berbicara padanya, jantungnya pun berdetak tidak karuan.

"Tentu saja, itu semua berkat Angel yang datang menjengukku! kamu telah memberiku kekuatan!" Gombal Rhyan kepada Azra.

sontak seluruh kelas yang mendengar ucapan Rhyan kini mulai memperlihat raut wajah yang tidak senang.

"Ternya Azra udah tau dengan keadaan pangeran Rhyan yang terluka!"

"Dasar wanita licik! dia sengaja menyimpan informasi itu untuk dirinya sendiri!"

"Tidak heran pangeran Rhyan memperlakukannya dengan baik, ternyata dia menggunakan taktik yang cukup bagus untuk menarik perhatiannya!"

para siswi mulai saling berbisik dan mengeluarkan pendapat yang tidak baik tentang Azra. Sebelumnya mereka telah mendapat peringatan dari para pangeran beatie king bahwa mereka tidak boleh melakukan tindakan yang dapat mengganggu Azra ataupun melukainya, maka dari itu mereka tidak bisa melakukan apa-apa terhadap Azra dan hanya tidak memperdulikan kehadirannya.

Azra yang mendengar rayuan gombal yang ditujukan Rhyan untuknya membuatnya sediki geli, itu adalah kali pertama dia mendengarnya dari seorang pria. Azra hanya membalas gombalan Rhyan itu dengan senyuman langkanya.

Rhyan yang melihat senyuman Azra untuk kedua kalinya merasakan tentram dalam hatinya, dia seakan meleleh melihat sosok manis yang tersenyum padanya.

"Ternyata aku benar-benar telah jatuh hati padamu!" ucap Rhyan dalam hatinya.