webnovel

Saka Biantara

Pertemuan kembali setelah satu tahun dengan pacar lima menitnya yang sudah meninggal membuat semangatnya kembali dan berjanji akan mencairkan gunung es nya kembali

Elsa_Ristiana_5164 · Fantasy
Not enough ratings
6 Chs

4. Terkejut

Dia Saka benar saja Syasa pun semula terkejut lalu menetralkan kembali raut wajahnya menjadi tenang, yang sekarang lebih penting itu teman nya bukat rasa terkejut.

"Ini tolongin temen gue dia pingsan kebanyakan nangis gua gak tau harus ngapain tolong bawa dia pulang kerumahnya gue mohon"...sabil tampang memelas menata Saka memohon untuk menolongnya.

"Ch ngerepotin dimana" balasnya datar ia juga memang malas namun mau bagaimana lagi tidak ada pilihan lain selain membantu nya.

"Hah apanya" beo Syasa tak mengerti apa yang baru saja dia ucapkan.

"Lo bego rumahnya dimana"...dengan penuh penekanan di setiap kata, ia jadi kesal sendiri ternyata gadis ini sama lemotnya dengan teman nya itu merepotkan.

"Ouh bilang dong nih alamatnya"..sambil memberikan kertas yang berisi alamat setelah paham apa yanh ia ucapkan padanya walau sedikit gimana gitu tapi tak apa gak usah ambil pusing.

Tanpa sepatah katapun langsung membawa Ayla ala bridal stil menuju parkiran di sepanjang perjalanan banyak pasang mata yang melihatnya dan berteriak histeris tapi dia bodo amat ,dengan langkah lebarnya ia sampai juga diparkiran sudah terdapat dua teman nya yang menunggu kedatangan nya sedari tadi.

"Ka tu cewe pingsan kenapa" ucap bisma setelah melihat kedatangan Saka bersama gadis yang ia gendong namun anehnya tak bergerak.

"Sat bawa mobil kealamat ini cepet" tanpa memperdulikan pertanyaan bisma ia memberikat kertas yang berisi alamat kepada Satria untuk segera menuju kesana mengantar gadis ini pulang kerumahnya.

"Oke ,lo dapet dari mana ni alamat" menaiki mobil duduk dikemudi lalu melihat Saka dari kaca mobil sambil memicingkan mata curiga.

"Temennya" balas tak perduli toh yang penting alamatnya ada jadi untuk apa membahas proses dapatnya dimana kan.

"Kok lo mau aja sih nganter pulang ni anak" tutur Bisma masih tak percaya seorang Saka bisa luluh hanya karna gadis ini yang baru pertama kali ia temui mungkin.

"Kasian" dengan gaya cueknya dari tadi matanya tak lepas dari wajah damai Ayla yang menutup matanya karna pingsan ia seperti pernah melihatnya namun ntah dimana mungkin cuma perasaan nya saja, tidak mungkin itu benarkan dia saja baru pertama kali bertemu melihatnya sekarang.

Selama perjalanan di dalam mobil suasana mendadang hening setelah percakapan itu tak ada lagi yang mulai berbicara bisma pokus dengan hanpone nya, Satria pokus nyetir mobil, sedangkan saka sibuk dengan pikirannya sampai akhirnya sampai disebuah rumah megah dan menakjubkan merekapun turun berjalan memasuki halaman rumah yang tak di kunci berhenti di depan pintu.

"Masih sama" Satria mengetok pintu namun tak ada yang membuka nya hingga itungan ke tiga kali muncul lah wanita paruh baya berpakaian santai tak lain ialah mamah ayla.

" iya cari siapa, eh kalian" bertanya dengan wajah kagetnya setelah tau siapa yang berkjnjung kerumahnya ternya mereka.

"Siang tan hehhee masih inget aja sama kita dah lama gak ketemu ya tan" tutur bisma sambil menyalami mamah ayla diikuti satria yang juga melakukan hal sama seperti Bisma dengan senyum ramah.

"Iya udah setaun aja eh tumben ngapain kesini Ayla nya juga belum pulang sekolah" sambil tersenyum ramah menatap keduanya bergantian.

"Misi tan saya mau mengantar anaknya pulang" sela Saka dengan sopan dan sedikit senyum berada kearah wanita dihadapan nya ia berada di depan Bisma dan Satria setelah lama menunggu dibelakangnya yang tak kunjung membahas tujuan mereka kesini.

"Saka" terdengar seperti lirihan namun memang karna pendengaran Saka yang tajam jadi ia mendengar apa yang baru saja ia ucapkan mengatakan namanya dengan lirih aneh.

"Tante gapapa kok bengong" ujar Saka heran bukan nya menyuruhnya masuk untuk meletakan anaknya atau apa gitu malah bengong.

"Eh iya ngga, bawa masuk aja keatas pintu gambar kartun chat nya pink itu kamarnya." setelah tersadar dari terkejutan nya mempersilahkan masuk kerumah menunjukan dimana letak kamarnya berada dimana.

Saka hanya mengangguk tanda mengerti dan pergi kearah yang ditunjukan berjalan menaiki tangga dengan hati hati hingga sampai di depan pintu seperti apa yang dikatan nya tadi, saat pintu terbuka menampilkan kamarnya yang begitu rapi serba pink ,terdapat gambar kartun Naruto didinding maupun tempat tidur dia heran cewe kok suka kartun naruto.

Lalu membaringkannya dan menyelimutinya saat akan menutup pintu matanya terpaku diatas meja belajar terdapat sebuah buku diary paduan biru dan pink dihiasi bunga juga sebuah figura foto sepasang kekasih berada di sebuah ayunan yang membelakangi kamera sehingga ia tak bisa melihat jelas siapa orang yang berada dalam foto tersebut, iapun penasaran dan mengambilnya saat akan membuka diary tersebut tiba tiba mamahnya Ayla datang dan memanggilnya mengurungkan kembali niat nya dan meletak kan kembali ketempat semula berada.

"Nak sini duduk disamping tante mau bicara" sambil tersenyum menepuk tempat disamping nya, Saka hanya menurut dan duduk disebelahnya menunggu apa yang akan ia bicarakan padanya.

"Temen kamu udah pulang duluan" memberitahu nya bahkan Satria dan Bisma tadi sudah pamit duluan dan meninggalkan mobilnya saja untuk dibawa pulang nanti oleh Saka, Saka hanya mengangguk paham sebagai jawaban.

"Nama kamu siapa sayang" dengan suara lembutnya menatap Saka tersenyum hangat.

"Saka Biantara tan panggil Saka aja" senyuman manis pun terbit di bibirnya membuat ketampanan nya bertambah dua kali lipat dari sebelumnya.

"Kamu panggil tante sinta aja ya " tuturnya memperkenalkan diri walau tidak secara jelas mengatakan nya.

"Iya tan" balasnya seadanya ia sedikit nyaman dengan pembicaraan ini terlebih lagi tante Sinta itu orang lembut seperti bunda juga sangat baik padanya.

"Kamu tau diary yang kamu pegang tadi itu punya Ayla, itu pemberian kekasihnya selama ini dia sering cerita nulis kisahnya disitu sebagai kenang kenangan katanya" tersirat kesedihan disitu saat kembali mengingat betapa hancur hati putri kesayangan keluarganya saat tau orang yang ia cintai pergi meninggalkan nya untuk selamanya tak akan kembali.

"Kamu boleh ambil bawa pulang kalo mau membacanya tante gak keberatan begitu pun Ayla asal jangan sampe ilang aja bukanya hihihi" sambil terkikik geli melupakan sedih yang tadi sempat hinggap dalam sekejap, Saka hanya membalas dengan senyum kikuk menggaruk tekuknya yang tak gatal meringis malu kepergok perbuatan nya tadi yang tak sopan.

"Gak perlu tan ,Kalo gitu Saka pulang ya tan udah sore nanti bunda nyariin" ucapnya pamit untuk pulang kerumah karna ia lupa mengabari sang bunda dirumah bahwa ia akan pulang telat hari ini.

"Makasih ya udah bawa pulang Ayla maaf ngerepotin, salam ya buat bunda kamu bilang aja dari tante Sinta" sambil senyum berjalan keluar rumah mengantar Saka sampai gerbang saja yang diangguki Saka dengan senyum.

Assalamualaikum" ucapnya mamasuki mobil duduk dikursi lemudi meleset pergi dengan mobil satria yang sengaja ia tinggal menuju rumahnya berada untuk pulang.

"Waaikumsalam" tak terasa satu tetes air mata lolos begitu saja dari pelupuk matanya tanpa ia sadari lalu masuk kedalam rumah tak lupa juga mengunci pintunya.