Inilah aku

Aku adalah seorang wanita yang usianya sudah melewati masa-masa pubertas. Aku sudah menikah namun aku kehilangan suamiku. Aku menyendiri untuk jangka waktu yang panjang. Aku mengenang semua hubungan cinta bersama dengan suamiku. Aku sangat mencintainya namun hidup ku tidak mungkin harus berjalan dalam dunia yang sepi.

Aku harus segera mencari cinta sejati ku yang lain. Aku tidak mungkin hidup hanya dalam bayang-bayang masa lalu. Pasti Alloh menyediakan lagi seseorang yang akan bisa membuat aku bahagia. Aku merasa bahwa tugasku di muka bumi ini belum selesai. Aku pasti harus berbuat dan memaknai hidup ku menjadi lebih baik dari sosok aku sebelum nya. Jika aku pernah menikah dan mencintai suamiku namun ternyata hubungan pernikahan berakhir karena maut, maka Alloh pasti memberikan aku solusi dalam hidup ku. Walaupun aku tidak tahu, kemana aku harus melangkah. Aku hanya ingin menjadi wanita yang bisa memberikan cahaya untuk orang lain di sekitarku. Aku ingin menjadi manusia yang berguna sebagaimana Rasulullah mengajarkan untuk menjadi manusia yang paling banyak manfaatnya untuk ummat. Khairunnas, anfauhum linnaas.

Siapakah sosok yang akan menemani aku di hari tuaku kelak? Pergolakan batin ku mulai berkecamuk. Aku yang sudah mulai menua, keriput di wajahku mulai terlihat, dan tentu saja uban di rambut ku. Aku mulai menata diri secara perlahan untuk bangkit dari sebuah kondisi yang aku sendiri tidak pernah membayangkan dan sebuah status yang sangat tidak aku inginkan, yaitu menjadi janda. Janda bukan lah bermakna wanita cantik dan kaya raya. Janda biasanya bermakna bahwa dia membutuhkan seseorang yang akan membimbing nya, dan menemani nya di masa tuanya. Aku terpuruk dalam kesepian yang panjang. Namun aku berjuang untuk tidak menyerah dalam nasibku saat ini. Inilah aku, Mutiara. Seorang wanita pejuang yang ingin memberikan cahaya pada dunia.