webnovel

RIANTI : Dendam Terindah

Rianti Hendarmoko, mungkin sebagian besar penduduk Ngargoyoso tidak akan pernah bisa untuk sekadar tidak mengetahui nama itu. Sosok yang lahir dari rahim seorang Ndoro yang paling dicintai oleh seluruh pelosok penduduk kampung. Lahir oleh benih sosok Juragan yang sangat bijaksana dan kepemimpinannya begitu luar biasa. Keturunan darah biru, katanya. Atau kadang-kadang bisa juga disebut dengan seorang Ndoro Putri yang akan mewarisi segala sesuatu yang disebut dengan harta, tahta, dan segalanya. Bersama dengan seorang Kangmas yang tidak kalah bedanya dengan dua sosok yang telah melahirkannya. Namun, tidak semua kejayaan itu sempurna. Tidak semua kejayaan itu indah dan bisa untuk memiliki semuanya. Faktanya, Rianti tidak bisa menggapai apa yang dia ingin miliki. Tidak bisa menggenggam apa yang telah lama menjadi angan-angan. Karena pemuda yang dia cintai memilih untuk mundur, dari pada berjuang hanya karena status sosial mereka yang terlampau berbeda. Tidak hanya sampai di situ, nestapa Rianti harus berlanjut pada sebuah kenyataan pahit lainnya. Ketika seorang pemuda lain datang, dengan menawarkan kebencian. Bukan cinta atau pun kasih sayang. Namun kebencian, dan juga hujatan. Hingga pada akhirnya, keduanya terjebak pada sebuah situasi yang membuat keduanya tidak bisa mengendalikan diri. Pantangan itu dilanggar, pagar ayu pun sudah tidak lagi terjaga. Kehormatan hilang dengan sekejab mata, dan berganti dengan sebuah torehan luka yang menjijikan tiada tara. Dan ikatan pernikahan pun harus terlaksana tanpa adanya kata cinta. Akankah keduanya bisa bertahan? Pada situasi saling benci yang sangat mengerikan akan terus berjalan untuk selamanya? Ataukah kejadian dari orangtuanya dulu akan terulang kembali kepadanya?

PrincesAuntum · Urban
Not enough ratings
101 Chs

19

"Tadi pagi, Zainal datang ke kediaman ini, Ndoro. Dia juga banyak berbincang dengan Tuan Nathan. Hanya saja masalahnya adalah, dia datang sebagai salah satu dari tukang panggul, yang menawarkan diri untuk bagian mengurus teh-teh yang sudah dipetik dan dibawa ke pabrik. Aku sendiri ndhak tahu paham dan ndhak begitu mengerti. Bagaimana bisa Zainal memilih pekerjaan seperti itu. Padahal tentu saja, jika dia benar-benar niat meminta kepada Tuan Nathan, aku yakin kalau dia akan mendapatkan pekerjaan yang jauh lebih baik. Sebab sejatinya, dia adalah tamatan SLTP, di mana dia pandai berhitung dan membaca. Kawan-kawannya saja ndhak ada yang bisa seperti dia pandainya, dia itu benar-benar sosok yang luar biasa. Namun, entah bagaimana dan entah kenapa dia malah memilih jalan seperti itu. Padahal posisi mandor atau tukang catata berapa hasil pemetik-pemetik teh yang didapat itu juga masih ada beberapa yang kosong. Dan Tuan Nathan juga tampak bertanya kepada Tuan Arjuna, tentang siapa gerangan dari Zainal tersebut. Sepertinya Tuan Nathan sendiri juga ingin tahu dan cukup penasaran kepada pemuda yang meminta sebuah pekerjaan yang cukup unik itu, Ndoro."

Aku samasekali tidak mengerti bagaimana Zainal itu berpikir dan dengan cara apa aku harus memberikan Zainal pengertian jika pekerjaan yang diminta bukankah harusnya yang jauh lebih baik dan mapan untuk dirinya? Bukan pekerjaan seperti ini, sebuah pekerjaan yang kasar yang bahkan aku sendiri tidak tahu harus aku apakan Zainal ini, hingga pada akhirnya aku pun sadar dan tahu jika hal yang jauh lebih membuatku tak tahu adalah diriku sendiri. Bagaimana tidak, posisinya adalah aku bahkan tidak pernah bertemu dan berbincang dengan Zainal secara langsung. Jadi, bagaimana bisa aku menentukan dan juga mengatur apa pun yang Zainal inginkan? Apa yang telah menjadi keputusannya adalah apa yang sudah menjadi keinginan final bagi dirinya. Jadi aku rasa, sudah menjadi hal wajar jika mungkin banyak orang yang bertanya tidak akan pernah mendapatkan jawaban apa pun dari sosok Zainal ini. Meski mereka yang tahu cukup kecewa dengan keputusan yang telah Zainal buat, tentu saja.