webnovel

ReBirth48

ReBirth 48 Tang Shin, seorang Saint tingkat tertinggi yang mati dengan tenang dan cukup bahagia karena melihat kedua anaknya sudah menjadi orang besar. Ia tdak memiliki penyesalan apapun lagi di dalam hidupnya karena semuanya sudah selesai. Ia pun berfikir setelah ini ia akan pergi ke surga. Namun, dugaannya salah. Jiwa Tang Shin kembali di lahiran di dalam tubuh seorang mahasiswa kuliahan biasa. Setelah seminggu beradaptasi dengan ingatan dari kedua kehidupannya. Tang Shin pun memutuskan dengan sangatlah yakin. Bahwa di kehidupan ini ia harus hidup aman, tentram, dan yang paling penting adalah kehidupan yang santai. Namun, apakah akan semudah itu untuk mendapatkan kehidupan Tang Shin yang santai? ~Higashi

HigashiSasaki · Fantasy
Not enough ratings
52 Chs

Chapter 4 : Pertandingan yang menegangkan

ReBirth 48

Chapter 4: Pertandingan yang menegangkan

"Eh!" teriak Shin yang langsung menggebrak meja.

"Kenapa? Kau tidak mau?" tanya sang karakter utama di jurusannya.

"Ah, bukanya tidak mau. Tapi, bukankah masih ada orang yang lain—." Saat itu Shin baru sadar bahwa di kelasnya hanya tersisa dia sendiri yang dalam waktu senggang. Bahkan kedua temanya saat itu sedang tidak ada di kelas.

"Hummmnn?" gumam sang Karakter utama sambil menatap Shin dengan percaya diri.

"Itu, bisakah aku menolak?" tanya Shin terlebih dahulu dengan agak ragu.

"Tidak, kau tidak memiliki hak untuk menolak," jawab sang karakter utama dengan tersenyum merendahkan.

"Ck! Meron sialan!" teriak Shin di dalam hati dengan sangat kesal.

"Baiklah, ku anggap itu ya. Jangan lupa besok pertandinganya jam 8 pagi. Serta posisimu di lapangan nanti sebagai Point Guard(PG) yang fokus mendribble bola kedepan, jangan lupa ya," ucapnya sambil berbalik dan meninggalkan Shin.

Disaat para pengikut Meron sudah meninggalkan kelas. Dan tersisa beberapa murid di sana, Kine pun menggebrak meja.

"Ck! Aku lupa jika tubuh ini dulu pernah ikut dalam klub basket waktu SMA. Masalahnya aku hanya tau peraturannya. Tidak terlalu tau bagaimana cara kerja tim disini," eluh Shin dengan kesal. Ia benar-benar tidak tau harus apa.

**

Di dalam rumahnya, Shin duduk di dalam ruangan dan dalam posisi kelima senjata jiwa miliknya memutarinya. Shin mencoba melupakan kejadian hari ini dengan berkultivasi. Namun, saat itu Shin menyadari ada hal yang aneh dengan dirinya.

Jiwa nya saat itu bahkan lebih kuat daripada ketika ia di kehidupan sebelumnya. Shin semakin kebingungan. Namun, berfikir apa yang harus di lakukanya besok lebih membuatnya bimbang.

Dan benar saja ....

**

Keesokannya Shin sudah berada di dalam formasi tengah basket, ia menatap semua orang di timnya dan tim musuh dengan kaku. Terdengar sorakan-sorakan dari penonton yang melengkapi pertandingan.

"Tunggu, kenapa aku bisa di sini?" ucap Shin kebingungan dan memasang wajah bodoh.

Namun, dari belakang seseorang menyambar puncaknya.

"Hey, jangan terlalu kaku begitu, walau kita akan kalah. Yang penting kita sudah berjuang," sahut seseorang dari belakangnya.

"Ahhh, terima kasih. Tapi tunggu, kalah?" balas Shin kebingungan.

"Hey? Apa kau lupa? Kita sudah kalah berturut-turut sebanyak 8x selama ini dengan jurusan sebelah," tambahnya kemudian mencengkram kepala Shin menggunakan tangan kanannya dengan kuat.

"Ah iya. Tapi lepaskan, lepaskan!" berontak Shin mencoba Kabur.

Kapten tim musuh saat itu maju dan berjalan ke tengah lapangan, kami semua pun terdiam.

"Jadi? Kalian masih mau bertanding? Apakah sebelum-sebelumnya itu tidak cukup untuk membuat kalian trauma, Meron?" ucap Hazel sambil merendahkan seluruh team. Saat itu Shin pun sadar seluruh timnya terbakar amarah.

"Menyerah? Tidak ada hal itu di dalam kamus ku, dengar ini. Kalian pasti kalah kali ini!" balas Meron sebagai pemimpin tim dengan berani.

"Baiklah, jangan salahkan aku jika salah satu timku mematahkan lengan salah satu tim dari kalian lagi," balasnya dengan tersenyum licik lalu mundur kebelakang.

"Sialan! Semuanya ke formasi!" perintah Meron dan ke tiga orang lainya langsung bergerak ke tempatnya masing-masing, dan Shin tetap berdiam di tempatnya.

Kemudian seorang wasit masuk sambil membawa bola, wasit tersebut berjalan ke tengah lapangan. Meron dan Hazel bertatapan dengan sangat tajam. Wasit pun melempar bolanya ke atas. Hazel dan Meron langsung lompat.

Zabs!

Saat itu juga bola di dapatkan oleh Hazel dan di bawa masuk ke daerahnya. Beberapa saat kemudian salah seorang dari team Hazel mengambil bola itu dan dengan cepat lari ke arah ring tim Meron.

"Tahan!" teriak Meron dengan cekatan mencoba merebut bola.

Namun, tanpa di sadari di belakangnya Hazel sudah melewati Meron, orang itu langsung mengoper bola ke Hazel. Saat Hazel menerimanya, salah seorang teman Meron maju dan mencoba merebutnya, namun dengan mudah di tangani, Hazel lompat sambil melempar bolanya ke arah ring team Meron.

Wasit membunyikan peluitnya.

Priitttt!!

"2 Poin."

Hazel dan seluruh temanya tersenyum merendahkan Meron sambil berlari kemebali ke daerahnya.

"Sialan! Kita harus memasukkan bola juga. Oper bolanya," perintah Meron bertepatan dengan bola di oper masuk.

Meron dengan percaya diri bersama salah satu teamnya maju. Mereka berdua mengoper-ngoper bola. Kemudian bola itu di oper ke orang ketiga. Orang ketiga menembakan bolanya dengan percaya diri akan masuk, namun. Salah seorang anggota tim Hazel loncat dan menahan bola itu.

"Apa!" ucap mereka bertiga dengan sangat kaget.

Hazel menangkap bolanya, kemudian memantul-mantulkanya ketanah sambil merendahkan Meron.

Tim Hazel maju, dan ....

Priittt!!

"2 Poin."

Priittt!!

"2 Poin."

Priittt!!

"3 Poin."

Team Meron tertinggal telak.

Shin masih kebingungan, akhirnya dia paham apa yang harus di lakukanya..

Saat itu juga ketika bola menuju ke arah ringya, namun beruntung tidak masuk. Bola tersebut memantul ke arah Shin. Shin menangkap bola itu.

"Cepat maju!" teriak Meron.

"Eh? Kenapa harus maju? Bukanya simple kan? Hanya tinggal memasukkan bola ini ke ring musuh," ucap Shin dengan santai, kemudian melempar bola itu dari bawah ring timnya ke arah ring tim musuh.

Dan, bum!

Priittt!!

"3 Poin."

"Uwooooo!!"

Semua orang langsung berteriak kagum.

"Tu-tunggu, itu beneran kau yang melakukannya Shin?" tanya Meron ragu.

"I-itu, hanya kebetulan. Iya kebetulan." Shin langsung memalingkan mukanya.

"Sial! Aku lupa jika aku melakukan hal itu akan memancing banyak perhatian," tambah Shin di dalam hatinya

Hazel dan seluruh teamnya memanas. Bagaimana bisa ia membuat ringnya kebobolan.

Bola di oper masuk. Shin berpendapat untuk membuat Meron, sang karakter utama tetap menjadi karakter utama. Shin mentransfer auranya kepada Meron. Yang membuat Meron semakin lincah dan sangatlah cepat, bahkan 3x lebih cepat dari biasanya.

Saat Shin dan Meron menjadi duet maut. Semua orang di hindarinya dengan tembakan Tip Dunk yang sangatlah memesona

**

Nb: Tip Dunk adalah sebuah tembakan ke ring/papan ring yang menyebabkan bolanya memantul, saat memantul itu salah seorang team lainya akan loncat ke arah bola kemudian mengambilnya dan memasukkannya ke ring.

**

Poin tim Hazel terkejar dengan cepat. Saat itu juga poin team Meron melambung tinggi, dan hanya tinggal 3 Poin lagi untuk memenankan pertandingan.

Namun, saat itulah Shin melihat hal yang sangat aneh.

Seluruh tim Hazel yang dengan kesal, mengeluarkan sebuah kapsul kecil namun panjang yang berisi cairan berwarna biru. Saat itu juga Shin melihat bahwa seluruh tim Hazel menyuntikan cairan itu kedalam tubuh mereka.

Mata Shin langsung menangkap bahwa aura tim Hazel berbeda. Sekarang, seluruh tim Hazel sudah sebanding kecepatan dan tinggi lompatan dengan Shin dan Meron.

Tim Shin langsung kalah telak lagi, situasi berbalik lagi kali ini.

Tim Hazel terus menerus mencetak angka. Pertandingan yang sangat sengit terjadi, penonton terus menerus berteriak menyaksikan pertandingan yang sangat memukau ini.

Hingga akhirnya, tim mereka berdua mencapai poin akhir. Jika salah satu dari mereka memasukkan bola sekali saja ke ring, tim tersebut akan menang. Ya, ini adalah penentuan. Namun ini juga kesempatan besar bagi Shin untuk melempar semua perhatian pada Meron.

Bola di lempar ke tengah lapangan, saat itu Shin memasukkan aura 2x lipat dari sebelumnya. Yang membuat Meron 6x lipat lebih cepat dari saat normalnya.

Bola dengan mudah di tangkap oleh Meron. Meron maju, namun saat itu Shin tidak ikut maju karena ingin membiarkan Meron yang memenangkan perhatian. Dengan terpaksa Meron harus melewati semua orang, tepat di saat itu juga, Meron menembak. Namun, tembakannya meleset dari arah ring.

Shin mengambil kesempatan ini, dengan memasang aura di bola itu dan membelokkan arah bolanya, sehingga membuat bola itu seolah-olah berpindah arah. Dan masuk kedalam ring.

"Uwooooo! Semua orang berteriak kegirangan melihat tembakan kemenangan milik Meron. Satu jurusan langsung berlari ke lapangan dan mengangkat Meron.

Tim Hazel dengan sangat kesal keluar dari lapangan. Namun, Shin memiliki firasat ini bukanlah akhirnya.

***

Semua orang terlalu fokus pada Meron saat itu. Sehingga duet maut mereka tadi agak terlupakan, dan tanpa menyadari Shin sudah menghilang dari lapangan.

"Hahahaha, eh tunggu, dimana Shin?" Meron yang sedang di angkat ke udara mencari rekanya tadi.

Meron melihat-lihat sekitar namun saat itu Shin sudah menghilang.

**

Di atap sekolah. Sesosok yang menggunakan baju serba hitam, dan kali ini di lengkapi dengan warna merah di sekitar lengan, dada, dan kaki. Berdiri di atap sekolah memperhatikan semuanya.

"Baguslah, setidaknya kehidupan tenangku tidak berakhir. Sekarang." Shin berbalik sambil mengibaskan jubahnya.

"Saatnya mencari tau, apa yang sebenarnya terjadi, dan cairan apa yang di suntikan tadi," tambah Shin dengan wajah serius. Kemudian langsung menghilang.

**

Seminggu kemudian~

Shin sedang duduk di sebuah perpustakaan besar, dan membaca sebuah buku.

"Baiklah, dengan ini aku mendapat sebuah kesimpulan," ucap Shin sambil menutup buku yang ia pegang, lalu menyentuh dagunya sambil berfikir.

"48 tahun yang lalu, tiba-tiba saja terbuka sebuah portal yang menghubungkan dengan dunia lain. Para peneliti langsung mencoba mencari cara agar aman ketika masuk kesana. Ya disana rupanya aman, hanya terlihat sebuah dunia yang dimana-mana bekas kehancuran. Terlihat seperti dunia yang baru saja terjadi peperangan besar. Namun, di dunia yang terlihat sepi itu terdapat sumber daya yang belum pernah ada di dunia manusia. Para peneliti dengan cepat mengambil semua sumber daya itu untuk memajukan teknologi mereka. Rumornya, telah terbuka portal-portal yang lainya. Dan jumlahnya lebih dari 10. Namun, para petinggi dunia (Elite Global) saat itu menutupi semuanya," jelas Shin kepada dirinya sendiri yang telah mencapai sebuah kesimpulan.

"Rupanya, ini bukan dunia yang aman dan damai. Sepertinya tak lama lagi akan terjadi sebuah perang besar yang tak terduga," gumam Shin sambil menghela nafas panjang.

"Anhhh!" Shin meregangkan badannya.

"Baiklah, sekarang aku sudah faham beberapa informasi. Sekarang saatnya pergi keluar dan bersantai," ucap Shin dengan bahagia sambil berjalan keluar dari perpustakaan.

"Hummm, kali ini aku membeli minuman apa ya?" gumam Shin sambil dengan senang berjalan menjauh dari perpustakaan.

Namun, tak lama kemudian. Insting Shin merasakan sebuah bahaya besar mendekat. Bersamaan seorang gadis muda berambut merah muda lewat di sampingnya. Saat itu Shin sadar bahwa sebuah truk besar sengaja di arahkan kepada mereka berdua.

Dengan cekatan Shin menarik tangan wanita itu, kemudian loncat kedepan.

"Eh! Apa!" teriak wanita itu dengan reflek tertarik Shin

Bam! Truk itu menabrak sebuah toko dan terhenti.

"Uuhhhh," desah wanita itu memegangi kepalanya dan agak kesakitan.

Namun, itu semua tidak berhenti di situ. Sekumpulan orang-orang berbaju besi sambil membawa senjata mulai keluar dari dalam truk. Mereka langsung membidik ke arah gadis itu, Shin yang sudah terseret masalah terpaksa melindungi gadis tersebut.

<•><•><•><•><•><•><•><•><•≥<•>

Info:

~Ella:

-Warna kostum: Dominasi hitam bercorak Merah

-Senjata: Panah Phoenix

-Tingkat Kekuatan: Lapisan Aura ke 9

-Elemen: Api

-Kode: A1

~Lena:

-Warna Kostum: Dominasi hitam bercorak Silver

-Senjata: Tombak Chimera

-Tingkat Kekuatan: Lapisan Langit ke 3

-Elemen: Tanah

-Kode: M1

~Pedra:

-Warna Kostum: Dominasi hitam bercorak Ungu

-Senjata: Pedang Typhon

-Tingkat Kekuatan: Lapisan Langit ke 2

-Elemen: Bayangan/kegelapan

-Kode: T1

~Veila:

-Warna kostum: Dominasi hitam bercorak Emas

-Senjata: Cambuk/Pedang Hydra

-Tingkat kekuatan: Lapisan Aura ke 6

-Elemen: Air

-Kode: H1

~Kevi:

-Warna kostum: Dominasi hitam dan di seluruh bagian kostumnya ada pancaran bayangan yang membuat kostum kevi tampak seperti sedang terbakar. Namun Kavi jarang dan hanya sekali memperlihatkan kostum yang sebenarnya.

-Senjata: Sabit Khaos

-Tingkat kekuatan: Lapisan langit ke 5

-Elemen: Kahampaan

-Kode: Z1

Tingkat kekuatan:

Lapisan tubuh ===> Lapisan Jiwa ====> Lapisan Aura ===> Lapisan Langit ====> Lapisan Surgawi ====> Saint.

Dimana setiap lapisan memiliki 10 tingkat (kecuali Saint)

<•><•><•><•><•><•><•><•><•≥<•>

>>Bersambung<<

~Higashi