webnovel

ReBirth48

ReBirth 48 Tang Shin, seorang Saint tingkat tertinggi yang mati dengan tenang dan cukup bahagia karena melihat kedua anaknya sudah menjadi orang besar. Ia tdak memiliki penyesalan apapun lagi di dalam hidupnya karena semuanya sudah selesai. Ia pun berfikir setelah ini ia akan pergi ke surga. Namun, dugaannya salah. Jiwa Tang Shin kembali di lahiran di dalam tubuh seorang mahasiswa kuliahan biasa. Setelah seminggu beradaptasi dengan ingatan dari kedua kehidupannya. Tang Shin pun memutuskan dengan sangatlah yakin. Bahwa di kehidupan ini ia harus hidup aman, tentram, dan yang paling penting adalah kehidupan yang santai. Namun, apakah akan semudah itu untuk mendapatkan kehidupan Tang Shin yang santai? ~Higashi

HigashiSasaki · Fantasy
Not enough ratings
52 Chs

Chapter 30.3 : Sang raja iblis muncul

ReBirth 48

Chapter 30.3 : Sang Raja Iblis muncul.

Duuuaarrr!

Di bawah hujan yang deras, 3 ekor naga Golem yang sangat besar secara perlahan melayang. Ketiga naga itu langsung menghancurkan semua iblis yang ada di bawahnya.

Sedangkan di sisi lain, Shin yang sudah mengenakan armor penyatuan pedang cambuk dan tombak langsung mendarat di atas tubuh golem naganya. Saat ia baru saja menapakkan kakinya, bagian di sekitar kaki Shin langsung berubah menjadi kristal berwarna hijau ke biru-biruan secara perlahan, dan menyebar.

Shin lalu lari maju dan setiap telapak kakinya menyentuh tubuh tubuh naga langsung membuatnya berubah menjadi kristal.

Di bawah, para jendral raja iblis mencoba menahan libasan dari naga Golem milik Shin.

Daaarr!!

Iblis yang menciptakan pelindung itu langsung merasa tertekan. Dan mereka berempat tertekan masuk ke dalam tanah. Dengan mengerahkan seluruh kekuatan pshikokinesisnya ia mendorong kembali serangan naga Golem itu.

"Ayo!" seru mereka berempat langsung loncat ke badan naga naga dan berlari di atasnya.

"Jika kita tak mengakhiri pusatnya langsung. Maka naga besar ini akan terus mengamuk!" teriak salah seorang dari mereka.

Sedangkan itu, Shin sebenarnya juga sedang berlari ke arah mereka. Ia lalu memunculkan pedang kristil di kedua tangannya. Seiring bertambah dekat dengan ke empat orang itu, kedua pedang Shin terus memancarkannya cahaya dan semakin terang.

Crang!

Shin beradu pedang dengan dua orang, kedua lainnya langsung ingin menyerang Shin dari sisi lain. Shin loncat ke atas lalu berputar menyerang mereka berempat. Tak lama setelah itu, di pundak belakang Shin muncul dua buah pedang yang bisa memancang. Dengan begini Shin seperti memiliki empat tangan dan bisa beradu kekuatan.

Shin terus beradu dengan sengit melawan mereka berempat. Langit yang gelap serta hujan yang deras di lengkapi dengan ledakan serta percikan dari pertarungan 4 lawan 1 itu membuat suasana hening.

Secara perlahan, semua orang dari pihak manusia bangkit. Mereka semua terpana melihat kekuatan Shin yang seimbang walau dalam keadaan 4 lawan 1. Meski Shin saat ini memaksakan dirinya, jika tak ada hujan milik Veila tampaknya Shin sudah menghabiskan energinya sekarang.

Dalam keadaan hening itu, Veila menghubungi Pedra.

"Hey kak Pedra, bisakah kau mengeluarkan kak Lena menurunkan dinding di depan kami?" tanya Veila dengan tersenyum yakin.

"Apakah kau serius?" respon Pedra yang sedang memperhatikan pertempuran Shin juga.

Mendengar itu, Veila melihat semua orang dari pihak manusia. Mereka semua tersenyum penuh keyakinan.

"Ya, sangat yakin!"

Pedra pun melirik ke arah Lena, Lena lalu mengangguk dan mereka berempat pun keluar dari dalam bayangan.

Lena menurunkan kembali semua tanah yang sudah terpengaruh kekuatannya. Bersamaan dengan itu, para iblis maju dengan ganas.

Pihak manusia memegang erat senjata mereka, dengan penuh keyakinan mereka semua maju.

***

Semua peswat milik pihak manusia sudah hancur, dan sekarang hanya tersisa naga yang melawan monster di udara. Sedangkan pihak manusia terus menerjang maju karena mereka tak henti-hentinya sembuh. Begitu juga dengan Shin, yang saat ini masih seperti kondisi paling terbaiknya.

Namun, di belakang itu semua. Shin merasa ada yang janggal, kemana 1 jendral lagi? Selama ini dia tak melihatnya.

Reflek ia melihat ke arah Veila, rupanya di sisi paling belakang Veila sedang bertarung dengan jendral raja iblis terlemah. Meski begitu, karena kekuatannya adalah menghilang serta bergerak dengan cepat membuat Veila terdesak dan sudah memiliki luka di bahu kirinya.

Karena lengah, salah seorang dari jendral raja iblis mencoba menebas kepala Shin. Namun pedang yang memancang di pundak Shin langsung menangkisnya.

Shin semakin merasa kesal, ia juga cemas dengan kondisi Veila.

"Ah! Persetan!" teriak Shin yang langsung memunculkan senjata pedangnya.

Duuaaar!

Shin bergabung' dengan 3 senjata sekaligus untuk pertama kalinya. Mata Shin memerah, rambutnya secara perlahan berubah warna. Kini armonya tadi acara otomatis berubah menjadi tranparan dan mengapung di atas kulit Shin.

"Kalian sangat menganggu!" teriak Shin dengan sangat kesal maju bersamaan mengeluarkan ke empat clone miliknya yang maju.

Kecepatan dari clone milik Shin tak bisa di samai oleh para jendral raja iblis. Mereka begitu terdesak, hingga Shin akhirnya maju dan berhasil menusuk salah seorang jendral raja iblis.

Melihat itu, ketiga lainnya langsung loncat mundur. Namun, tiba-tiba saja hujannya berhenti. Shin langsung melirik ke arah Veila.

Ia mendapati bahwa Veila sudah ditusuk dari belakang.

"Kau!" Aura gelap langsung menyelimuti Shin. Dengan sangat marah Shin bbergerak dari atas menerjang ke arah jendral raja iblis bersamaan dengan 1 clonenya yang tersisa. Ke empat lainnya sedang melawan 3 yang tersisa.

Duuuaarrr!

Shin dan clonenya berhasil membelah tubuh jendral raja iblis itu menjadi 3 bagian. Shin menghilang dan langsung mengecek kondisi Veila.

"Kau? Tak apa kan?" tanya Shin.

Veila tersenyum, ia sedikit batuk darah.

"Ve-veila tak apa kok kak," rintih Veila dengan memasang wajah yang seakan ini adalah bsaat terakhirnya.

Shin dengan cemas melihat ke arah luka Veila, Shin langsung mengerutkan dahinya karena disana sudah tak ada jejak luka sedikitpun.

"Ck! Jangan bercanda soal seperti ini!" decit Shin kesal yang langsung menjentik dahi Veila.

Veila hanay tertawa kecil sambil memegangi dahinya.

"Sial, energiku terus terkuras. Aku harus mengakhiri ini semua secepatnya," ucap Shin sambil melihat kedua tangannya.

Disisi lain, seorang laki-laki melangkah dari pihak iblis. Ia mengeringai lalu menembakkan tiga leser ke arah langit.

Duaarrr!!

Leser tersebut langsung membuat ketiga naga Golem Shin yang sudah berubah menjadi kristal hancur berkeping-keping.

"Apa!" teriak Shin kesal.

"SEMUAHYA BERLINDUNG!!" teriak Shin ke semua orang dan juga Silance Sistem.

Dan benar saja, raja iblis menembakkan laser ke arah semua orang. Walau itu membuat semua pasukannya yang tersisa mati serta membunuh jendral raja iblis yang tersisa. Ia tampak tak terlalu peduli.

Tanah dan langit memerah. Tadinya yang baru saja hujan dan membuat banyak sekali genangan air. Sekarang terlihat seperti sudah terjadi kemarau dalam bertahun-tahun.

"Si-sial! Apa-apaan itu!" teriak Shin kesal.

Ia langsung melihat sekitar, banyak sekali mayat yang hanya tinggal bagian atas atau kepalanya saja. Dan bahkan pihak manusia yang selamat hanya tersisa puluhan.

"Ma-master," panggil Veila sambil menarik bajunya. Veila tampaknya sangat mencemaskan Shin.

Shin tersenyum lembut mengelus kepalanya, ia lalu bangkit dengan wajah marah dan sedikit luka di wajahnya.

Mayat manusia bergelatakan dimana-mana, saat ini yang terdengar hanyalah suara tawa yang sangat menyebalkan.

"Hahahaha!" tawa sang raja iblis merendahkan semua orang di sini.

"Mari kita lihat, yang bertahan apakah akan sekuat yang aku harapkan!" teriaknya lagi.

Sang raja iblis langsung lari maju, ke empat Hero langsung bangkit untuk melawannya. Namun sang raja iblis dengan mudah memukul mereka semua hingga tak sadarkan diri.

"Lemah!" teriaknya lagi.

Shin langsung lari maju dengan sangat cepat. Ia lalu mengadu pedangnya dengan raja iblis.

"Hoo, jadi kau yang mensummon naga itu? Mari kita lihat seberapa kuat dirimu!"

Sang raja iblis langsung menggunakan form tempur miliknya dan mengeluarkan senjatanya.

Shin dan raja iblis beradu untuk kedua kalinya. Kali ini ledakan aura yang di keluarkan lebih kuat daripada sebelumnya.

"Cih!" decit Shin yang langsung mengeluarkan kelima clone miliknya.

Namun, sang raja iblis dengan santai menangkis semua serangan Shin dan clone miliknya. Sedangkan raja iblis, selalu mengenai Shin saat ia mengeluarkan teknik tebasan api, angin, air, dan tanahnya.

Shin yang sedang dalam form 3 senjata masih tak bisa menyamai sang raja iblis.

"Pedra, kumpulkan semua manusia yang selamat ke dalam bayanganmu," ucap Shin dengan wajah serius.

"Eh? Tapi bagaimana denganmu master?"

"Ini perintah!"

"Ba-baik!"

Semua manusia yang selamat langsung di bawa masuk ke dalam bayangan oleh Pedra. Dan Shin saat ini berdiri melawan sang raja iblis sendirian, atau seharusnya begitu.

Duuuaarrr!!

Lagi-lagi terjadi ledakan yang sangat kuat. Mereka berdua bergerak kesana-kemari dengan sangat cepat. Setiap tanah yang sudah mereka berdua pijak langsung berubah menjadi lubang besar karena saling serang dan menghindar.

"Oh, ayolah! Apakah hanya ini yang kemampuanmu?" tanya sang raja iblis dengan wajah yang meremehkan Shin.

Sang raja iblis lalu mengeluarkan aura panas di pedangnya lalu secara instan membunuh semua clone milik Shin.

"Diam!" jawab Shin lagi.

Shin lagi-lagi memaksakan dirinya serta tubuhnya. Ia langsung menyatukan senjata katana dengan dirinya. Lagi-lagi perubahan terjadi pada tubuhnya. Matanya memutih, rambutnya berubah menjadi berbagai warna.

Zaps!

Shin langsug menghilang dan muncul di belakang raja iblis. Raja iblis tersentak dan langsung menangkis Shin.

"Tunggu, apa-apaan ini? Kenapa kecepatanmu menjadi setara denganku?" tanya sang raja iblis dengan wajah kesal.

Shin hanya menyeringai. Lagi-lagi mereka beradu pedang, dan kali ini bahkan lebih cepat dari sebelumnya. Raja iblis bahkan menggunakan banyak sekali teknik miliknya.

Mereka terus bertarung dan menyebabkan area yang tadinya hancur menjadi lebih hancur. Pepohonan dan bukut-bukit menghilang akibat pertempuran mereka berdua.

"Masih belum!" ucap Shin sekali lagi.

Ia, dengan paksa mengeluarkan panah phoenixnya lalu menyatukannya.

Duaaarrr!

Raja iblis sedikit terpental.

"Jangan Shin!" teriak Kevi sambil terus berlari di tanah mencoba mendekati Shin yang berada di udara.

"Kevi! Kenapa kau tidak masuk ke dalam bayangan Pedra!" teriak Shin yang langsung tersentak kaget lalu kembali fokus menangkis serangan raja iblis.

"Bagaimana aku bisa diam saja saat melihat tubuhmu seperti itu!"

Mendengar perkataan Kevi, Shin pun sadar sekarang ditubuhnya mulai muncul lebih banyak retakan. Walau tubuhnya tak sanggup menampung kekuatan Shin, namun Shin memaksanya.

"Hey! Kenapa fokusmu terganggu!" seru sang raja iblis menatap Shin tajam.

Ck!

Shin kembali mundur lalu maju menyerang, dan setiap ia menebas. Maka akan ada efek ledakan yang terjadi. Kini, Shin secara perlahan namun pasti terus melukai sang raja iblis.

"Cih! Apa-apaan ini!"

Sang raja iblis yang marah langsung mengeluarkan senjata terkuatnya. Dan senjata itu adalah senjata yang memiliki elemen kehampaan. Dengan kata lain sama seperti sabit milik Shin.

Sang raja iblis dengan percaya diri maju, Shin saat itu juga langsung mengganti senjata di tangannya dengan sabit.

Sang raja iblis tersentak.

"Tu-tunggu, kenapa senjata itu tidak terbelah?"

Shin menyeringai. Ia lalu berniat menyatukan senjata terakhir miliknya.

"HENTIKAN SHIIN!" teriak Kevi dengan sangat lantang dari bawah. Dan raja iblis langsung menyadarinya.

Sang raja iblis menyeringai. Tak lama kemudian ia menghilang dan muncul di depan Kevi.

"Tangkis menggunakan sabitmu!" teriak Shin melalui telepati.

Kevi pun reflek mengeluarkan sabitnya dan menangkis serangan raja iblis.

Crank!

Senjata tersebut juga tak terbelah.

"Senjata ini juga. Apa-apaan ini? Siapa sebenarnya kalian berdua!" teriak sang raja iblis dengan kesal menatap Kevi.

Saat itu ia mencoba menggunakan keunggulannya dalam kecepatan untuk menyiksa Kevi.

Namun, Shin langsung bergerak dan mendorong Raja iblis menjauh dari Kevi.

"Lari!" teriak Shin.

"Ta-tapi."

"Cih!"

Sang raja iblis langsung menyerang kembali Shin. Namun, tiba-tiba saja dari dalam tanah muncul banyak sekali monter dan ada duplikat dari raja iblis.

"A-apa yang harus aku lakukan?" tanya Kevi di dalam dirinya.

Para pasukan yang baru muncul itu maju dan menyerang Kevi habis-habisan. Sedangkan Shin terlalu sibuk dengan raja iblis.

***

"Ma-master?" panggil Kevi dengan nada yang begitu lemah.

Reflek Shin langsung melirik ke arahnya. Saat itu ia melihat Kevi sudah dalam keadaan terluka parah, darah berceran keluar dari dalam setiap luka di tubuhnya. Namun Kevi berhasil meratakan semua pasukan raja iblis yang baru di panggil.

Melihat itu, emosi Shin semakin naik. Ia seakan sudah tak terkendali.

"Kau! Aku bersumpah aku akan membunuhmu bangsad!" teriak Shin dengan sangat kesal.

Raja iblis meludah sambil membersihkan darah dari mulutnya. Tampaknya raja iblis juga terlihat babak belur.

"Heh, mari kita lihat apa kau bisa," ucap Sang raja iblis meremehkan Shin.

"Sialaann!!" Shin langsung mengangkat ke atas Senjata yang membutuhkan energi terbanyak yaitu sabit.

Namun, sebelum ia menyatukannya dengan tubuhnya. Tiba-tiba saja muncul sebuah portal di depannya, tak lama kemudian Kevi melangkah keluar lalu menatap Shin dengan sangat cemas.

"Jangan, Shin," ucap Kevi dengan sangat lemas.

Melihat hal tersebut, Shin pun tersadar dari amarahnya. Ia langsung memeluk Kevi yang mulai terjatuh.

"He-hey, Kevi. Bukankah sudah ku suruh lari?" tanya Shin yang memasang wajah sangat khawatir.

Kevi, dengan lembut memegang pipi Shin dengan tangannya yang penuh darah

"Bagaimana bisa aku membiarkan lelaki yang ku cintai terluka parah karena memaksakan dirinya sendiri? Lagian siapa wanita yang ingin kehilangan lelaki yang di cintainya?" ucap Kevi yang menatap Shin.

"Ke-kevi."

Tak lama kemudian, Kevi mencium Shin. Shin merasa sangat senang saat itu.

Tak lama setelah ciumannya selesai, Kevi lagi-lagi tersenyum. Namun kali ini senyumannya sambil memuntahkan darah.

Shin langsung menyadari bahwa di perutnya sudah tertembus pedang milik raja iblis.

"Shin, jaga dirimu. Jangan memulai diri sendiri," ucap Kevi untuk yang terakhir kalinya sebelum ia menutup mata.

Tubuhnya pun terjatuh dari udara menuju tanah dengan sangat cepat.

"Tidaaak! Kevi!" teriak Shin yang langsung menghilang dan menangkap tubuh Kevi.

Shin secara perlahan mendarat di tanah, ia lalu menangis. Raja iblis menggunakan kesempatan itu untuk memenggal kepala Shin.

Namun, dua clone milik Shin keluar dari belakangnya dan melindunginya.

>>Bersambung<<

~Higashi