webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

58.) Berita Panas

Setelah Ayumu dan Ryouka keluar kamar aku telepon ibuku.

"Ibu sudah ku dokumentasi kan dan ku kirim beberapa foto dan video untuk jadi sumber berita, mereka dari SMU Kirigaya"

"Ok ibu akan memproses ini cepat, kamu bisa yakin kan bahwa alasan mereka dendam?"

"Aku yakin ibu dan jangan lupa cantumkan nama kami yang menyelamatkan, samaran pun tidak apa"

"Ok, ini akan jadi berita panas di malam hari"

Lalu aku melaporkan mereka ke polisi dan mereka datang dengan cepat untuk meringkus para siswa Kirigaya yang tidak tau diri ini.

"Aku sudah menelepon pengacara ku, jadi tidak usah bawa saksi sebab semua bukti sudah ku serahkan padanya pak"

"Baik terimakasih atas kerja sama anda tuan Shinomiya san"

"Tentu pak"

"2000 yen Haruka kun!!"

"Iya iya kalian boleh pesan di bawah 2000 yen saat makan di restoku"

"Wokeee"

Ku tulis pesan juga di grub Basket.

"Nao Kenji Kaname dan Sora silahkan datang ke restoran ku akan ku traktir tapi hanya 2000 yen, kamu ajak Madoka senpai pun tidak apa"

"Kamu ulang tahun di hotel cinta?" Tanya Sora

"Tidak bodoh pokoknya datang saja kalian semua" ketik ku

Jam 6.45 kami tiba di restoran.

Kaname Sora Kenji Madoka dan Nao sudah menunggu di depan resto.

"Ayo masuk" ucap ku

"Terimakasih" jawab mereka

Di dalam kami di sambut oleh Popura

"Teman mu Haruka san?" Tanyanya

"Iya, berikan mereka pelayanan yang baik dan pastikan bahwa pesanan mereka tidak lebih dari 20rb yen" kata ku

"Siap, silahkan ikuti aku kalian semua" ucap Popura

"Ingat loh ya totalnya tidak lebih dari 20 rb, jika lebih bayar sendiri" kata ku

"Tidak mungkin lebih karena kami juga tidak punya uang" Jawab mereka bersamaan

"Oh kasihan ya, Popura berikan mereka bonus Cola cup sedang" kata ku

"Baik Haruka san"

"Uww makasih"

"Aku pamit dulu ya mau pulang"

"Siap Haruka kun" kata Momo Cs

Aku ke kasir dulu untuk membayarkan mereka sebanyak 22rb yen.

Selanjutnya aku tanya Saki ada dimana pada salah satu pelayan.

"Saki san ada di kantor manager Haruka san" jawab Daisuke

"Eh Daisuke, apa ini shiftnya Si moo?"

"Tidak Haruka san, dia pulang jam 5 tadi"

"Oh baiklah, lalu megumi?"

"Dia di dapur"

"Katakan padanya untuk meluangkan waktu ke ruang manager"

"Baik Haruka san"

Di dalam ruang Manager Saki sedang istirahat.

"Apa kamu kelelahan sayang?" Tanyaku

"Aku hanya lelah sedikit, lalu bagaimana hasilnya?"

"Sukses dan harusnya berita sudah muncul" kata ku

Saki membuka ponselnya dan mencari berita terbaru di MN daily.

"Serangan Murid dari SMA Fujinkai di latarbelakangi akan dendam membuat dua murid SMA Karasuni jadi korban"

"Selain melaukan penyerangan 5 murid juga menyekap korban dan mau melakukan tindakan pemerkosaan"

"Ditemukan barang terlarang pada salah Satu pelaku yaitu Narkoba, kuat alasan dengan rencana pemerkosan terhadap Korban 'R' "

"Kelima Pelaku kini telah di amankan di kantor polisi Miyagi"

"Di perkirakan bagi Pelaku mungkin paling berat hukumannya adalah 10 tahun penjara karena tindakan mereka bisa mengancam nyawa"

Di dalam penjara.

"Lihat kalian sudah masuk berita dengan tampang kalian sudah terekspos, maafkan kami tidak bisa bertindak jika keluarga Shinomiya sudah memberi tanda pada kalian" ucap pengacara mereka

"Ibu aku tidak ingin di penjara 10 tahun tolong aku" ucap Yamato pada ibunya

"Pak pengacara apa kamu tidak bisa membantu paling tidak pengurangan masa hukuman" tanya salah seorang ibu pelaku yang lain

"Ini berat, lawan di pengadilan adalah Keluarga Shinomiya apalagi Suki san sendiri yang memimpin tuntutan" ucap pengacara itu

"Lalu kami harus membiarkan putra kami di tahan?" Teriak Ayah Yamato

"Pak jangan membentak saya, jika anda yakin bisa melawan maka lawan dia saya berhenti di sini, saya masih menyayangi karir saya sebagai pengacara, saya mohon undur diri" ucap Pengacara tadi karena di bentak malah punya alasan mundur

Di luar kantor polisi

"Huh selamat" ucap pengacara itu

Suki mendatangi mereka.

"Jangan macam macam dengan keluarga Shinomiya atau kalian akan mendapatkan hukuman lebih berat, mungkin keluarga mu kaya tapi yang kamu lawan adalah keluarga penggerak ekonomi Negara jepang, hanya perusahaan sabun mandi bukan jadi masalah untuk keluarga Shinomiya hancurkan dalam sehari, aku berkata begini supaya kalian tidak protes atau putra kalian akan lebih dan lebih menderita di masa depan" ucap Suki sadis

"Suki san bisakah anda meringankan hukuman bagi putra putra kami? Dengan 10 tahun mereka akan kehilangan tujuan hidup dan masa depan" ucap Salah seorang ibu

"Aku akan membayar anda jika anda bersedia menurunkan tuntutan, aku mohon sebagai orang tua"

"Maafkan aku, aku sendiri tidak berdaya jika aku sampai berhianat, daripada membahayakan diriku sendiri maka akan ku tolak permintaan anda dan saya pamit undur diri, jangan lupa pengadilan akan di lakukan besok"

Korban menangis sejati jatinya dan sudah ada yang gila mungkin karena meratapi nasib masa depan mereka.

Berita terakhir dari MN daily

"Ternyata yang menyelamatkan korban pertama adalah anggota Klub Basket dari SMA Karasuno yang awalnya melihat para berandalan membawa korban ke Hotel"

Kembali ke Resto

"Wow ini berita yang amat mengejutkan" Teriak Madoka dan Sora saat membacanya lewat berita di tv

"Hehe bagus kan foto ku" kata Chiaki

"Kalian harusnya mengajak aku bangke" kata Kenji

"Ya tadi kamu bilang kelas 1 tidak usah ikut ku kira kamu sudah paham maksud kami" kata Momiharu

"Mana bisa paham" teriak Kenji

"Tuan tuan mohon jangan teriak teriak" ucap Hozuki

"Maafkan kami" ucap mereka

Di ruang manager

"Ini bagus dan biar mereka sampah masyarakat tau rasa" ucap Yui

"Iya makanya aku menyusun rencana dulu supaya korban di tuntut seberat beratnya"

"Haruka kun kamu sudah makan?"

"Belum"

"Mau makan apa biar ku ambilkan" kata Saki

"Aku mau surabi saja Saki chan"

"Yakin?"

"Iya tapi buatkan 4 lapis yang rasa madu"

"Baiklah tunggu sebentar ya"

Pintu di ketuk, Saki membukanya

"Oh Megumi ada apa?"

"Haruka san berkata agar aku datang ke ruangan manager"

"Oh untuk interview ulang ya, masuk saja Haruka kun ada di dalam" jawab Saki

"Umm terima kasih Saki chan"

"Jangan gugup, dia tidak akan memecat mu hanya memberikan pengarahan mungkin"

"Apa iya?"

"Mungkin kan kataku"

"Ehhh"

"Sudah jangan eh tapi masuk, kamu minggir dulu aku mau keluar"

"Umm"

Megumi masuk ke ruangan.

"Tutup pintunya Megumi chan"

Megumi menutup pintunya.

"Haruka san memanggil saya untuk apa?"

"Jangan tegang begitu, kamu duduk sana dulu"

"Umm"

Setelah duduk

Aku sedang membalik balik kertas lamarannya.

"Kamu dari Totsuki?" Tanya ku

"Iya Haruka san sejak SMP"

"Lalu kenapa keluar?"

"Aku di keluarkan karena nilai ku tidak memenuhi standar mereka"

Aku hendak tertawa, bisa bisanya Megumi di keluarkan, apa mungkin karena Souma tau mungkin karena gugupnya ya.

"Baik tidak apa, lalu kamu pindah ke Miyagi untuk apa? bukankah rumah mu ada di Tohoku"

"Aku tidak bisa kembli sebelum berhasil, kabar keluar ku pun masih aku rahasiakan dari ibuku"

"Apa kamu tidak apa merahasiakannya? Bukanya juga kamu sedang sekolah di SMA Karasuno?"

"Benar Haruka san aku Sekolah di sana aku kelas 10 1"

"Kamu tinggal di mana?"

"Aku tinggal di apartemen Tukasa san di nomor 17, disana murah dan nyaman"(no 17 adalah apartemen Haruka dulu)

"Tidak usah di ceritakan juga"

"Kamu tau ada lowongan disini dari mana sih?"

"Dari Fumiko san pemilik asrama di sekolah ku"

"Oh bagaimana dia bisa tau?"

"Katanya dia melihat lowongan di internet"

"Oh Ternyata Kyouko san membuka lowongan di Internet" pikir ku

"Baiklah Nikmati waktu mu dan jangan patah semangat, kamu bisa mencoba lagi di tahun depan, sekarang tingkat kan lah kemampuan memasak mu"

"Terima kasih Haruka san"

"Jika boleh aku tanya, menurut mu siapa Chef disini ya masakannya paling enak?"

"Saki san" jawabnya cepat

"Eh aku?" Kata Saki saat membuka pintu

"Umm masakan mu yang inovatif seperti rendang dan surabi sangat enak Saki san" kata Megumi

"Sudah jangan di puji atau dia akan terbang loh, kamu sudah boleh kembali Megumi" kata ku

"Baik Haruka san"

Saki masuk dan man menutup pintu.

"Jangan jadikan tempat kerja ku jadi tempat ena ena kalian!" Pesan Kyouko di cht beberapa waktu lalu

"Hehe" tertawa aku jika ingat pesan itu

"Makanlah Haruka kun" serah Saki

"Makasih makanannya" ucap ku

"Iya sayang"

Mmmmm

"Rasanya manisnya meleleh di mulut" kata ku

"Ya namanya juga tidak matang penuh" balas Saki

"Oh iya Saki chan kamu sudah membawa barang buatan kerja ibu?"

"Oh maksud mu buatan Toko Hand Art Nihara ya" balas Saki

"Whoo sudah punya nama ternyata, namanya keren juga"

"Tadi aku sudah datang ke sana dan minta beberapa karya tangan hasil buatannya"

"Ambil 3?"

"Aku ambil 10, 3 kita simpan 7 diminta Kyouko san"

"Dia membayar kan?"

"Bayar lah, saat aku menunjukkan tas cantik dari sana Kyouko tanya apa itu di jual, ku katakan saja jika mau 7 ini ambil dengan harga 5000 yen, dia pun langsung mau, ya sudah aku berikan"

"Memang kamu ambil dari tempat ibu bayar berapa?"

"Ya gratis lah"

"Hmmm dasar istriku yang licik"

"Yang penting untung banyak"

"Di sana karyawannya siapa saja dan berapa banyak..mmm" ucap ku lalu makan lagi

"Disana sih ada bapak bapak ibu ibu, Sanae dan Akki pun kerja di sana, lalu untuk jumlah orangnya sudah ada 14 orang, oh benar dan 1 lagi teman kita namanya Tamari juga kerja di sana selepas pulang sekolah jadi 15"

"Ibu sudah ada pasar?" Tanya ku

"Katanya sih sudah ada ibu dapat pemesan dari kenalannya Akki dan kenalannya salah seorang karyawannya"

"Sudah mulai target?"

"Sudah, target pertama 35 rb pcs berbagai macam kerajinan"

"Lah bukankah itu terlalu banyak jika hanya 15 karyawan?"

"Iya makanya toko ibu masih membuka lowongan jika ada yang mau kerja sampingan di sana pun akan diterima"

"Gajinya berapa?" Tanya ku

"Ibu baik menggaji karyawannya seperti upah minimum Miyagi lebih sedikit perbulan, lalu yang part time ia menggaji 1000 yen per jam"

"Bentar, ibu menjual karyanya berapa?"

"1000-25rb yen per pcs tergantung jenis barang dan bahan yang di pakai"

"Eh ngeri untung minimum saja tembus 35 juta yen" kata ku

"Ya tidak seperti itu Haruka kun, pesan grosir ya harga turun"

"Oh maaf maaf aku lupa"

"Aku tawarkan di klub voli, Basket, dan atletik ku ya"

"Boleh saja tawarkan saja, yang penting dari kerja di sana adalah tekun dalam belajar dan sabar dalam membuat" kata Saki

"Berapa yang di butuhkan?"

"30 orang"

Ku buat penggumuman di grub Voli, Basket, Atletik.

Bagi yang butuh pekerjaan part time atau full time,

Toko Hand Art Nihara sedang membutuhkan karyawan berjumlah 30 orang

Gaji oke, jam kerja 40 jam perminggu untuk yang full time dan 28-30 jam peminggu untuk yang part time

Kerja cuma buat karya kerajinan tangan, yang belum punya pengalaman jangan ragu mendaftar karena kami akan melatih anda sampai bisa, yang penting tekun dan sabar

Jika berminat silahkan langsung daftarkan diri anda ke Toko Hand Art Nihara, jangan lupa bawa surat lamaran!

Note : Haruka tidak menerima pertanyaan kalian jika mau tanya langsung ke tokonya

"Ok ku kirim ke grub Voli, Basket, Atletik" ucap ku

"Sudah?"

"Sudah dong"

"Ini Tamari pun juga meng share lowongan di grub kelas kita"

"Wow dia rajin juga ya"

"Iya"

"Makan ku sudah selesai"

"Mana piring dan gelasnya biar ku kembalikan dulu" kata Saki

"Ini"

Saki keluar ruangan dan mencuci piring dan gelas tadi.

Di grub banyak yang respon positif.

"Haruka kun apa boleh ini ku share kan ke grub keluarga ku?" Tanya entah siapa nomor nya belum ku save

"Boleh saja lowongan ini dibutuhkan segera jadi lebih cepat lebih baik"

"Ok terima kasih"

"Ayo oulang Haruka kun" kata Saki saat membuka pintu

"Sekarang?"

"Iya sekarang"

"Oke"

Di luar teman klub basket masih ada.

"Teman teman aku pamit duluan ya" ucap ku

"Iya Haruka kun, apa boleh berandalan seperti kami juga ikut kerja part time yang kamu share di grub?" Tanya Momoharu

"Boleh saja, yang penting kalian tekun dan sabar pasti bakal bisa walaupun tampang mu kaya preman" kata ku

"Baik mungkin kami akan melamar besok"

"Okey" jawab ku

Aku pun pulang bersama Saki.

"Kunciku mana ya?" Tanya ku

"Apa kamu lihat kunci ku Saki?" Tanya ku lagi

"Hmmm dasar pelupa tadi pagi kan mobil mu di pinjam Kyouko san"

"Oh benar juga, sekarang di mana kuncinya?"

"Ini aku bawa"

"Kamu mau menyetir?" Tanya ku

"Boleh saja"

"Beneran bisa kan?" Tanya ku

"Mungkin"

"Hmmm meragukan, sini ku keluarkan dulu dari parkir karena ribet, kamu akan mencobanya saat di jalan saja"

"Siap komandan"

Aku mengeluarkan mobil dari parkiran yang lumayan penuh ini setelah keluar aku bertukar tempat dengan Saki.

"Ingat turunkan dulu rem tangan karena ku kunci tadi" ucapku

"Baik"

Brommm!! Suara mendesing keras

"Saki masukan giginya dulu ini bukan mobil matic"

"Maaf maaf aku lupa"

Saki menekan kopling lalu memasukan gigi satu.

"Oke lepaskan kopling disertai gas perlahan" kata ku

"Umm"

Saki mengikuti intruksi ku dan sekarang kami sudah di jalan.

"Ini lambat sayang" kata ku karena dari tadi Saki hanya melaju di gigi ke 3

"Biarkan orang baru ajaran juga"

"Hmmm oke oke"

"Rumah kita dimana Haruka kun?"

"Kamu lupa ya?"

"Hanya lupa jalannya"

"Hadeh"

Ku nyatakan gps di maps mobil.

"Itu sudah ku tandai rumah kita di titik merah"

"Whooo mobil ini juga bisa seperti itu ya" Saki agak kaget

"Ya bisa, Lamborghini mu pun juga bisa"

"Oh berarti aku yang tidak tau"

"Saki belok kiri oy"

"Gawat itu terlewat kamu sih yang ngajak aku bicara"

"Salahku juga, belok kiri di depan saja"

"Baiklah"

Jam 7.20 kami sampai di depan rumah.

"Pencet tombolnya Haruka kun"

"Iya iya"

Ku pencet tombol buka otomatis gerbangnya, lalu Saki menjalankan mobil secara perlahan masuk.

"Saki Saki Saki stop, kamu terlalu kiri beloknya"

Saki menghentikan mobilnya.

"Ini mobil bukan motor jadi kasih ruang agak maju jika mau belok"

"Lalu gimana dong?"

"Mundur sambil setir putar ke kiri"

"Umm"

Setelah mundur Saki menjalankan mobil agak ke depan lalu belok ke kiri lagi.

"Huh ini menyenangkan" kata Saki

"Hey istriku apa kamu tidak sadar tadi kamu hampir membuat lecet mobil seharga 29 juta Yen?"

"He he maaf maaf selanjutnya akan lebih baik"

"Kamu turunlah biar aku parkirkan mobilnya di garasi belakang"

"Umm"

Kami bertukar tempat lagi, Saki masuk ke dalam dan aku memarkirkan mobilnya di belakang, tak lupa sekalian di chas karena ini mobil listrik.

Aku masuk lewat pintu belakang.

"Saki chan aku mau langsung mandi kamu ikut tidak?"

"Iya bentar aku lagi di dapur"

Jam 7.30 kami mandi bersama.

Di dalam kamar mandi.

"Ahh nikmatnya mandi air hangat sambil berendam" ucap ku

"Umm ini memang nikmat Haruka kun"

Note : kamar mandi dalam kamar utama ada kolam untuk berendam tapi juga ada bath up.

"Sini Saki chan biar ku pijat pundak"

"Umm"

Saki mendekat dan mulai ku pijat pundak kecilnya.

"Agak ke bawah Haruka kun"

"Sini?" Sentuh ku

"Agak ke bawah lagi"

"Sini"

"Nah pas takan di situ"

Aku tekan punggungnya secara perlahan.

10 menit kemudian pijatan ku selesai.

"Sudah enakan badanmu?" Tanya ku

"Sudah, makasih"

"Jika sudah ayo kita segera beranjak dari sini saja" kata ku

"Eh ya tunggu kamu ganti yang aku pijat"

"Tidak usah" kata ku

"Moouu ku pijat atau aku marah"

"Pijatan mu nakal Saki chan jadi ku tolak"

"Kamu gay?"

"Tidaklah" teriak ku

"Lalu apa salahnya jika pijatan ku nakal"

"Umm itu sebab mungkin aku bakal jadi gak tahan dan malah jadi plok plok gitu"

Saki memasang tampang menggoda.

"Oh yang plok plok kaya gimana Haruka kun?"

"Yang nyatuin anu itu"

"Anu?"

"Silaturahmi kelamin"

"Ha ha ha ha, ya kalau main tinggal main sayang, yang penting pakai pengaman karena ini sudah lepas masa mens ku" ucap Saki

"Eh boleh?"

"Boleh saja kok, tapi stop dulu main di kamar saja" kata Saki

"Oke oke"

Jam 10.30

"Huh ini mengerikan Haruka kun kamu terlalu keras bahkan pengaman pun jadi robek terpaksa aku harus minum pil kb kan"

"Hey itu bukan salah ku tapi salah pengalamannya yang kurang berkualitas"

"Hmmm dasar kuda liar"

"Ayo mandi lagi"

"Iya aku lengket karena keringat"

Jam 10.30 kami mandi lagi.

Di kolam air hangat

"Sayang jika di masa depan nanti aku punya anak akan di namai siapa?" Tanya Saki yang sekarang berada di pangkuan ku

"Jika laki laki ku beri nama Boruto jika perempuan namanya Himawari"

"Sakit sakit sakit jangan di cubit paha ku Saki chan"

"Kamu bercanda tuan masa mau menamai anak mu nama ninja Konoha?" Tanya Saki

"Salah?"

"Salah lah" teriak Saki

"Jika begitu beri nama Ushio jika perempuan"

"Itu yang di katakan Tomoya san ketika Nagisa san hamil Haruka kun"

"Oh salah lagi, lalu namanya Selena saja"

"Jangan terlalu asing itu jika di dengar"

"Udin?"

"Nama asal mana itu lagi Haruka kun"

"Ku lihat di yt ada video judulnya Udin sedunia, jadi ku pikir Udin nama khas di setiap dunia"

"Bagaimana jika Ogisa jika perempuan dan Tanaka jika laki laki" kata Saki

Aku menahan tawa.

"Maaf jangan kedua itu juga, nama Ogisa sudah  ada di manga white album yang ku buat dan sumpah jangan Tanaka, kamu mengingatkan ku pada senpai botak itu"

"Apa Ogisa jadi heroin di manga itu?"

"Iya jadi heroin tapi heroin yang terkena Ntr"

"Lah jangan Ogisa kalau begitu"

"Sudah jangan di buat bingun kita pikirkan saja pesta resepsi kita bagaimana baiknya" kata ku

"Ah benar juga kita perlu memikirkan pesta resepsi, mau di buat tanggal berapa Haruka kun?"

"Kamu ada saran atau ikut mau ku?"

"Aku ikut kamu saja karena aku lebih banyak longgarnya"

"Baik jika kamu ikut aku, kita kan mengadakan pesta resepsi tanggal 31 Agustus tahun ini"

"Heh cepatnya bukankah katamu saat libur semester?"

"Saat libur semester kita mudik saja lagi ke rumah kakek nenek mu"

"Kamu yakin? Kita bahkan belum membuat pakaian pengantin loh"

"Ya benar sih, mulai besok saja kita mulai persiapkan"

"Aku sih tidak masalah" kata Saki

"Iya iya istriku sayang peluku sambil menekan oppinya"

"Jangan di mainkan lagi Haruka kun, ini nyeri loh"

"Eh masa?"

"Masa masa tadi kamu saja menghisapnya sampai merah begini loh"

"He he"

"He he he kamu kira ini lucu apa?"

"Maaf maaf, ayo kita sudahi mandi dan tidur"

"Oke"

Aku berdiri dulu laku membuka tutup pembuangan air.

"Ayo berdiri jangan duduk terus Saki chan"

"Gedong istrimu ini sayang"

"Hmmm"

Ku gendong Saki.

"Stop jangan di jatuhkan ke kasur" kata Saki

Saki turun sendiri dan mulai berjalan ke sisi lain kasur.

"Bantu aku ganti spreinya Haruka kun"

"Oke"

Kami menganti dengan sprei baru dan masih harum.

"Mau telanjang atau berpakaian Haruka kun?"

"Berpakaian saja"

"Tidak usah kita telanjang saja"

"Lalu ngapain tadi tanya!"

"Ya siapa tau kamu tergoda lagi"

"Hadehhh"

Kami tidur di ranjang bersama.

"Selamat tidur Haruka kun cuph"

"Selamat tidur"

"Mouuu mana ciumannya" teriak Saki

Cuph

"☺️" Saki tersenyum

"Peluk aku" kata Saki

Ku peluk dia dan kami pun tidur