webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

49. Clivia

Besoknya 4 adik, istri dan 3 anak pergi ke pantai dengan naik mobil travel yang ku sewakan.

Jam 8 pagi.

Mereka nantinya akan berlibur 2 hari satu malam, menginap di hotel bintang 4 dan akan ada tour guide yang siap membantu

"Eh, baba tak naik?" Yuan Yuan di balik kaca mobil tanya

"Baba akan menyusul dua hari kemudian"

"Kenapa?"

"Baba harus kerja dulu sayang"

"Kerja terus kerja terus, liburan itu penting Baba"

"Iya baba paham, nanti baba menyusul, kamu jangan nakal ya, patuhi omongan ibumu, dan jaga adik adik mu"

"Baik Baba"

.

.

Mobil pergi meninggalkan aku seorang diri.

Qinqin dan Jinqi sudah ke Universitas sejak tadi jam 6.30, berangkat pagi karena mereka perlu mempersiapkan panggung katanya dan ini memang kesepakatan panitia bersama untuk datang jam 7 tepat di Universitas.

Kunci pintu rumah.

Keluarkan mobil dari garasi.

Kunci garasi lalu pergi ke kantor.

"Selamat pagi" Sapa ku pada karyawan di sana

"Selamat pagi pak"

(Aku di panggil pak karena aku punya jabatan tinggi sekarang)

Di ruangan ku.

Asisten ku masuk.

"Ada apa Yu Shi?" Tanya ku

"Ini bukan masalah pekerjaan pak, tapi aku ingin mengajak anda berbisnis pak"

"Bisnis seperti apa?" Aku ingin tau sebab aku memang bertujuan punya bisnis

"Boleh saya duduk dulu?"

"Silahkan saja"

Dia duduk.

"Jadi bisnisnya simpel pak, anda meminjamkan modal pada kenalan saya maka uang itu akan di putar, sebulan paling lama dan anda bisa mendapatkan uang anda kembali plus 20% tambahan"

"Investasi?"

"Em bukan pak, mungkin lebih tepatnya meminjamkan modal namun ada kontraknya, uang akan di kembalikan dengan tambahan 20%"

"Modal? Ini bisnis apa sih?"

"Bisnisnya simpel pak, itu di jalankan teman saya di Shanghai sana, dia berjualan bunga Clivia, dagangan laku keras namun dia perlu modal tambahan, aku bulan lalu saja mencoba sedikit sedikit dengan meminjamkan 5000 yuan, uang ku kembali 6000 dalam sebulan"

"Woalah Clivia toh, aku tak minat dengan bisnis itu, aku tak mau memberi modal juga"

"Kenapa pak? Saya sudah membuktikan dan ini bukan penipuan, aku ingin kita sukses bersama"

"Dengarkan aku Shi, berjualan Clivia itu bukan bisnis jangka panjang, percayalah, jika kamu ingin mengajak ku berbisnis maka pastikan bisnis itu bisa bertahan walaupun tergerus perkembangan zaman"

"Berjualan Clivia bisa bertahan selamanya, itu yang di katakan kerabat ku itu"

"Bodoh, bagaimana mungkin bisa selamanya, Clivia adalah bunga yang susah tumbuh, sesuatu yang susah tumbuh berarti akan ada kelangkaan ketika permintaan terlalu tinggi, lalu terjadilah statemen dari pemerintah bahwa Clivia akan di jadikan tanaman langka dan tidak boleh di per jual-beli kan"

"Anda terlalu percaya diri pak, di Shanghai sana sudah banyak pertanian Clivia, jadi tak mungkin terjadi kelangkaan"

"Hmm percaya atau tidak terserah kamu lah, aku intinya tak mau ikutan"

"Baiklah kelau begitu pak, namun anda jangan iri ketika saya punya banyak uang dari bisnis itu"

"Tak akan, aku sudah punya banyak uang juga"

"Ya sudah"

.

.

Pulang jam 6 petang.

Qinqin dan Jinqi yang di rumah sudah menyiapkan makan malam untuk nanti, mungkin mereka di pesani oleh Wanqiu harus membuat makanan.

"Ini makanannya buatan kalian atau beli di luar lalu kalian panasi?" Aku bercanda

"Tentu saja buatan kami sendiri, kakak jangan lupa kami ini orang desa yang diwajibkan bisa memasak sejak kecil" Qinqin

"Ya siapa tau kalian lupa caranya karena kesibukan kuliah"

"Tenang, jika lupa kak Wanqiu punya buku panduan memasak juga, jadi masakan tetap bisa di buat asal ada bahan, kak! mandi sana dulu tangan kotor jangan berani berani pegang makanan" Qinqin marah ketika aku hendak mencicipi

"Hanya sedikit ini"

"Mandi sana dulu, kita akan makan bersama!"

"Ish, kamu ini seperti Wanqiu versi dua saja, ku harap suami mu nantinya betah dengan mu"

"Tentu saja betah, sekarang kakak mandi sana!"

"Iya iya, adik cerewet"

.

.

Setelah mandi, ganti pakaian kaos dan celana pendek.

Makan bersama hanya 3 orang.

"Em, ini enak" Komentar ku ketika mencicipi sayurnya

"Aku yang masak tentu saja enak, coba juga ayamnya, itu yang masak Jinqi"

Ku coba.

"Ini enak juga, kamu pandai memasak juga Jinqi"

"Terima kasih kakak ipar" Jinqi masih malu malu

.

"Bagaimana festival kalian, sukses?"

"Aku hanya memegang posisi bawah, hanya membantu, untuk tau sukses atau tidak kak Qinqin lebih paham, sebab dia ketuanya" Jinqi

"Festival belum di katakan sukses sebab ini belum masuk setengah acara, namun sampai hari kedua tadi acara masih berjalan lancar"

"Itu bagus, kalian masuk organisasi pasti banyak pengalaman yang di dapat, public speaking, socials Communications, dan gotong royong, tapi jangan sampai lupa juga kewajiban kalian yaitu belajar agar lulus tepat waktu, apalagi prodi yang kalian ambil susah, masih ada masa residen ketika di terima jadi dokter di rumah sakit, 4-5 tahun, lalu ikut tes dokter lagi, barulah kalian bisa jadi dokter sungguhan"

"Untuk seorang yang berpendidikan SMP seperti kakak, kakak banyak tau ini itu" Qinqin

"Pendidikan bukan penjamin wawasan seseorang, dulu saja jika aku masuk SMA pasti aku akan lanjut kuliah di kedokteran juga"

"Eh, kakak ipar minat juga jadi dokter?" Jinqi kaget sebab ia kira minat kakak iparnya jadi sutradara drama seperti yang dia lakukan sekarang

"Kak Hajin sebenarnya punya sertifikat dokter penanganan darurat yang ia dapatkan dari dokter umum di puskesmas desa kami, nama sertifikat itu Barefoot doctor, aku baca baca sebenarnya di tahun 80 lalu jika punya sertifikat itu, entah pendidikannya sd smp atau sma, ia bisa mendaftarkan diri di Universitas prodi ilmu kedokteran tanpa tes" Qinqi menjelaskan

"Wah sayang sekali kalau begitu kenapa tidak di ambil waktu itu kakak ipar"

"Qinqin terlambat memberitahu ku, dia memberitahu ku tahun kemarin, aku mengira itu sertifikat biasa yang memperbolehkan ku merawat orang gawat darurat, penanganan pertama tentunya"

"Ya kan aku bacanya juga ketika di semester ke 4, itu tahun 82, sudah lewat juga jika kakak tau ataupun tidak tau" Qinqin

"Iya iya, aku tak jadi menyalahkan mu, toh sekarang aku sudah lebih baik daripada jadi dokter"

"Lebih baik dalam hal uang bukan ilmu menyelamatkan pasien" Qinqin menekankan

"Kata siapa aku tak lebih baik ilmunya, mau duel materi kedokteran sebentar" Balas ku

"Kak, kamu tau berapa tinggi gedung tempat mu kerja di banding dengan menara efel?"

"Mungkin 100 meter"

"Nah itu jarak antara kamu dan aku jika soal ilmu kedokteran" Qinqin sombongnya minta ampun

"Sombongnya, baiklah mari kita coba, kamu tau Laparoskopi?" Ucap ku

"Laparoskopi itu bedah di perut dan pinggul, dengan cara memasukan tabung kecil dan alat operasi yang kecil lewat alatnya"

"Kamu benar, tapi pertanyaannya bukan itu, pertanyaannya adalah kenapa penderita diabetes yang gula basa tak boleh operasi dengan cara itu"

"Hah? Masa tidak boleh?" Qinqin tak tau ini

"Coba pikirkan" Balas ku

Qinqin mikir dan sayangnya dia baru belajar di pemahaman dasar belum sampai larangan untuk pasien.

"Apa karena penderita diabetes punya kadar gula tinggi dan menyebabkan penggumpalan darah berlebih?" Qinqin

"Bego, Laparoskopi itu boleh untuk pasien penderita diabetes, tak ada gangguan apapun yang timbul"

"Loh tadi kakak tanya kenapa orang diabetes tak bisa dioperasi dengan cara Laparoskopi kan!"

"Benar, tapi itu pertanyaan jebakan, kamu dokter yang cetek ilmunya, sok sokan menghina ku"

"Loh loh, ini tidak fair, aku mau membalas!"

"Kenapa bagian pasien anak dan dewasa di pisahkan?"

"Itu karena untuk pasien anak, dokter perlu mempelajari ilmu Psikologi anak, tak bisa asal suntik atau apalah, sebab ini berkaitan dengan kejiwaan anak yang masih labil berbeda dengan yang dewasa"

"Benar tapi itu bukan pertanyaannya, pertanyaannya adalah kenapa jantung bisa bocor"

"Lah melenceng jauh sekali dengan pernyataan awal" Balas ku

"Jawab saja dan bilang tak tau jika tak mengerti" Qinqin tak mau mengakui kakaknya lebih unggul di ilmu yang ia pelajari

"Jantung tak bocor tapi salah satu katup tak biaa menutup dengan sempurna, sehingga darah tercampur antara yang bersih dan kotor, hal ini di sebabkan karena kelainan genetik sejak kecil biasanya, mungkin ada kasus lain penyebabnya tapi aku belum pernah menemukannya"

Qinqin akhirnya mengaku kalah.

"Aku itu sebenarnya tau bagaimana dokter bekerja, namun tidak dengan resep obat yang di berikan sebab dulu dokter pembimbing ku hanya mengajari cara menyembuhkan lewat penanganan pertama"

"Ya ya kakak memang pintar, sekarang puas kan?" Qinqin ngambek

"Oh ya tentu pintar"

.

"Kak berapa Iq mu?" Qinqin ingin tau (kepo)

"Hanya 140"

"Gila bilang 140 hanya, itu sudah superior loh!" Qinqin kaget sebab IQnya saja 130

"IQ hanya angka, kenapa harus kaget, yang penting itu passion"

"Sewaktu di seminar kakak bilang, dokter yang kaya itu tidak buruk, di pekerjaan dokter uang akan datang pada dokter yang punya ilmu terampil, bagaimana jika di kondisi dokter penipu?" Qinqin kebanyakan tanya mumpung tak ada kakak iparnya

"Dia dokter?" Aku tanya

"Dokter penipu"

"Apa pantas seorang penipu di sebut dokter?" Aku tanya lagi

"Ya tidak, namun dia berprofesi sebagai dokter tapi"

"Jangan mengangkut jabatan dengan nama aslinya, jabatan hanya di berikan orang lain, jika dia penipu maka penipu saja, jangan sebut dia dokter, sebab dia tak pantas"

"Kakak ribet ah"

"Aku berkata apa yang ku percayai, sebab aku sudah banyak melihat hal yang sama namun di pekerjaan berbeda"

.

Jam 9 malam.

Kunci pintu pagar, pintu rumah, pintu garasi lalu kembali masuk.

Kedua adik sudah tidur duluan sebab besok mereka harus bangun pagi.

Aku juga buruan tidur sebab besok akan ada kompetensi perebutan projek drama yang akan tayang mulai Oktober.

.

Besoknya di ruang rapat.

Ada direktur bu Mu Qianxue, wakilnya, dan beberapa dewan direksi.

Lalu untuk yang memperebutkan projek ini ada 6 orang termasuk diriku.

6 orang dengan tema berbeda dan itu pasti hebat semua.

.

Yang pertama adalah diriku.

Mempresentasikan drama ku.

Man In August.

Drama tentang takdir dan percintaan.

Tak ada keraguan sebab drama ku akan lolos.

.

.

Kedua.

Good morning dad.

Menceritakan drama sedih sebuah keluarga yang berisi anak dan ayah saja, ibu si anak memilih hidup baru meninggalkan keduanya untuk kebahagiaan semata.

.

.

Ketiga

Fragment of Happiness.

Menceritakan 5 teman yang punya impian untuk bahagia ketika di masa depan, namun itu hanya mimpi semata, sebab kesusahan dan penderitaan adalah hal yang mereka alami.

.

.

Keempat

Selling Wish

Drama unik, drama fantasi yang menceritakan tentang tokoh utamanya berkeinginan untuk bisa kembali ke masa lalu.

.

.

Kelima

Restore Heart

Menceritakan tentang pasangan suami istri yang cerai dan ingin bersama lagi namun ada lika liku yang perlu di hadapi.

.

.

Terakhir

Young Man.

Menceritakan tentang kehidupan sekolah yang ganas, kelompok pembuli dan di sisipi romansa

Semua tema bagus, namun ketika di filmkan belum tentu bagus.

Jika ini nepotisme, maka itu benar, sebab dunia Penyiaran butuh uang bukan butuh ide yang bagus saja.

.

Keputusan rapat langsung di katakan.

"Yu Hajin dengan Man In August"

Aku lolos dan akan menempati projek drama Oktober.

5 orang sudah tau fakta Yu Hajin lebih unggul dari mereka, namun tetap ada rasa sedih apalagi drama yang mereka rancang adalah hasil keringat dan berjam jam tiap hari.

"Aku sudah berdiskusi dengan para dewan, hasil lainnya adalah kami akan menambah jam tayang untuk drama, jadi selama satu minggu akan ada dua drama yang tayang, untuk keputusan siapa dan drama apa yang lolos di slot kedua ini, akan kami umumkan besok" Mu Qianxue

"Baik bu" Kelimanya tampak lebih baik

.

.

Kembali ke ruang kerja dulu.

Kabar aku menang di kompetisi membuat semua karyawan memberikan selamat padaku.

(Posisi kepopuleran drama sekarang ada di posisi pertama, kedua ada Sinetron yang masih tayang dan bu direktur tak berniat nambah sinetron baru, ketiga di tempati talk show, keempat berita, terakhir acara anak)

.

Asisten ku masuk ruangan dan dia sangat gembira.

"Ada apa kamu senyum dan tertawa begitu?" Aku tanya

"Ini pak lihat"

Dia menunjukkan buku rekeningnya padaku.

Disana tertulis

*¥12000

*-¥10000

*¥2000

*+¥12000

*¥14000

"Lihat pak, dalam waktu empat hari saja uang ku bertambah 2000 yuan, berbisnis dengan kenalan ku memang terbaik"

"Mungkin dia akan kaget ketika melihat buku rekening ku yang isinya sampai jutaan Yuan" Batin ku

"Anda benar benar tak ingin ikut pak?" Shi promosi lagi

"Ini memang bisnis menggiurkan, namun aku benar benar tak ingin ikut, kamu terus saja simpan uang mu di teman mu itu, siapa tau tahun depan uang mu jadi 100 juta yuan"

"Benar pak akan saya lakukan, bahkan gaji saya akan saya langsung kirimkan padanya, lalu ketika saya punya jutaan yuan anda jangan iri loh pak"

"Tidak akan"

.

.