webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

42.) Pilihan Mu untuk Masa Depan Mu

"Pilihan mu ada di tangan mu Nasa san mau memenuhi atau tidak, namun jika aku jujur aku tidak akan memenuhinya, walaupun Tsukasa tidak dapat melahirkan anak pun aku akan tetap selalu bersamamya jika aku suaminya"

"Akan ku pikirkan" kata Nasa

"Baiklah segara kabari sana orang tuamu juga, aku akan pamit sekarang untuk Saki sekolah"

"Iya hati hati di jalan ya"

"Tentu" balas ku

Aku masuk lagi dan mengajak Saki pulang.

"Eh tidak izin saja?"

"Tidak perlu Nasa sudah ada jadi kalian bisa pulang" ucap Tsukasa

Kami pulang dari rumah sakit pukul 6.30.

"Jika mau pesan makanan pesan saja je resto ku nanti ada yang akan mengantarkan tapi harus pesan dalam jumlah agak banyak ya" kataku sambil menyerahkan no telepon resto

"Baik baik pulang sana dan jangan terlambat sekolah"

"Kalian juga jangan main gas gas loh" kata ku

Di perjalanan pulang.

"Memangnya di resto ada layanan pesan antar?" Tanya Saki

"Tidak ada tapi aku buat pengkhususan bagi Tsukasa dan Nasa"

"Siapa yang mengantarkan?"

"Ya pelayan yang longgar dan bisa naik motor"

"Owh"

"Saki tolong kirim pesan ke Kyouko untuk menerima setiap order dari Nasa dan Tsukasa"

"Baik mana hp mu"

"Ambil di kantong celana"

"Hey kamu menyentuh apa Saki chan" tanya ku karena tangan Saki mengelus punya ku

"Hihihi pagi pagi udah terangsang ya, dasar Haruka mesum" kata Saki

"Sudah kirim pesannya dulu saja"

"Baiklah"

"Kyouko san atas perimintaan ku tolong jika ada pesanan via telepon atas nama Nasa atau Tsukasa, usahakan ambil pesanannya dan kirimkan pesanan, suruh saja satu orang pelayan untuk mengantarkannya"

"Itu bisa ku atur tapi siapa mereka?"

"Mereka keluarga ku"

"Baiklah"

Kami tiba di apartemen pukul 6.40

Kami langsung bergegas mandi dan hanya saki yang memakai sragam, sebab aku ada urusan jam 8 nanti di Perusahaan pembuat anime.

"Mau ku antar?" Tanya ku

"Tidak usah kamu siap siap saja"

"Baiklah hati hati di jalan sayang, mmuah" ucap ku lalu mencium Saki di kening

"Bye" kata Saki

"Bye"

Jam 6.45

Ku buka hp ku dan aku masuk ke aplikasi trading.

"Maaf akun anda di bekukan, anda tidak dapat melakukan wd ataupun melakukan deposit"

Kata kata itu tertulis di layar Hp ku.

"Astaga apa mereka benar benar bangkrut ya" pikir ku

"Sayang padahal saldo ku masuk 2 juta yen, tapi biar lah aku sudah mendapatkan uang berlimpah dari aplikasi ini"

"Cari aplikasi trading yang lain saja ya" pikir ku

Lalu aku mencari aplikasi trading yang sekiranya mudah di wd dan tanpa batasan seperti forex.

Ku temukan dengan nama world trade, aku mencari tahu dulu perusahaannya dan setelah ku cek perusahaan ini adalah milik orang terkaya di dunia.

"Ok mari kita kuras Uang mereka" kata ku

Aku melakukan deposit sebesar 1 juta yen yang membuat aku jadi member vip langsung.

15 menit aku bermain dan saldo ku sudah mencapai 1,1 miliar yen, ku coba melakukan wd 1 m dan prosesnya sama seperti aplikasi lama, kurang dari 1 menit uang sudah ku terima.

"Nice app" kata ku

Ku putuskan untuk berhenti dulu karena takut akun ku akan di bekukan lagi seperti sebelumnya.

Ku buka lama berita dan ku temui artikel.

"Resmi dari pihak bit coin memberikan kebijakan mulai 1 juli nanti akan ada pembatasan kepemilikan bit coin dalam satu akun"

Lalu ada yang lainnya

"Bit coin kripto yang rusak, Hari ini sudah tembus harga 9,1 juta yen"

"Lah melebihi ekspektasi ku rupanya" pikir ku

Ku buka internet tentang kurs Bit coin.

10,5 juta yen untuk 1 bit coin

"Alamak ngeri kali harga ini" ucap ku

Tanpa pikir panjang aku menjual semua bit coin ku dan ku dapatkan sebesar 12.337.500.000.000 yen.

Untungnya semua transaksi bit coin bisa di sembunyikan jadi aku tidak akan mungkin ketahuan.

Ku transfer uang itu ke 3 rek bank milik ku dan 1 rek bank milik Saki untuk menghindari limit.

Notifikasi masuk ke hp ku "transaksi sebesar 4 triliun yen telah berhasil dan di masukan ke akun anda" notifikasi dari aplikasi bank lain pun juga sama.

"Haruka kun kamu habis merampok dari mana?" Tanya Saki dalam telepon

"Aku menukarkan bit coin Saki Chan"

"Eh meningkat sebesar itu?"

"Tidak juga, pokoknya terima saja dan gunakan untuk keperluan mu"

"Omong kosong tentang keperluan ku, ini 4 triliun yen Haruka kun, 4 dan 12 angka nol di belakangnya"

"Ya jika tidak mau sumbangan saja ke panti" kata ku

"Bukanya tidak mau tapi ini gak wajar sama sekali"

"Ya aku juga tidak menyangka harga bit coin juga gak sewajarnya, ini membuat ku menukarkan semua koin ku"

"Huh sudahlah jam sudah hampir berbunyi dan kamu sudah sampai mana?"

"Masih di apartemen"

"Ini jam 7.20 loh, segera berangkat sebelum macet dan jangan ngebut" kata Saki

"Baik sayang ku"

Note : dicerita ini Haruka sudah bisa di nobatkan sebagai orang terkaya di jepang no 1 jika hanya di hitung kekayaan bersih.

Aku mengendarai mobil untuk pergi kesana.

Jam 8 tepat aku sampai di kantor itu.

Ku parkiran mobil ku lalu masuk menuju ke meja resepsionis.

Sama seperti laguku sebelumnya tentang proses pendatangan yaitu bahwa aku harus man take down lagu dari internet sampai anime di luncurkan.

Namun untuk kali ini uang yang di berikan adalah 5 juta yen.

Ku tanda tangani dan segera pulang ke apartemen.

"Astaga macet apalagi ini?" Kata ku saat melihat kemacetan di depan

"Tettttttttt" suara klakson terdengar keras dari belakang disertai dentuman setiap mobil di belakang

Ku lihat dari sepion, truk tank bahan bakar melaju cepat dan menabrak mobil mobil di belakang ku.

"Fuck boy anjing cepat lari" teriak ku pada yang di depan jika masih sempat.

Ku buka pintu mobil ku dan aku segera melompat ke aspal.

Ngiikkk

Kulihat truk akan berguling ke samping.

"Astaga akhirnya kah setelah di tabrak sekarang meledak" ucap ku

"Aku segera berlari menjauh dan ku tengok apa ada yang bisa ku selamatkan"

"Tolong nak selamat kan aku dan anak ku"

"Oke itu salah satunya"

Aku coba menyelamatkan mereka dan berhasil ku suruh mereka lari dulu.

Para pengemudi yang lain juga sudah berlarian menyelamatkan diri yang selamat.

"Sudah tidak ada orang yang selamat lagi?" Pikir ku

Note : kecelakaan di tabrak oleh truk membuat beberapa mobil tergencet atau bahkan terlindas karena truk tank yang besar dan saat itu melaju dengan cepat.

"Papa bangun lah" suara anak kecil smp mungkin

"Dimana dia" cari ku

Ku lihat anak perempuan bersama ayahnya di dalam mobil.

Anak itu memanggil nama ayahnya yang sedang tak sadarkan diri karena benturan di kepala.

"Gawat mereka di dekat truk yang jatuh itu"

"Segera kemari nak disitu berbahaya" teriak orang orang yang sudah menyelamatkan diri

"Segera kemari woy!!!"

"Sabar bangsat masih ada yang perlu di selamat kan" pikir ku

Ku berlari sekencang mungkin dan ku sampai di mobil mereka yang sudah rusak lumayan parah.

"Astaga pintunya macet" ucap ku

Bahan bakar mulai bocor dari tank nya.

"Lindungi mata mu nak" kata ku lalu membersihkan sisa siaa kaca yang pecah di pintunya agar saat aku menarik mereka, mereka tidak terluka.

Setelah bersih.

"Nak cepat kembali tank mulai bocor" teriakan mereka ku dengar lagi

"Aku menyelamatkan anak kecil itu dulu"

"Kamu larilah ke sana dulu akan ku bawa papa mu"

"Tidak aku akan bersama disini saja"

"Jangan bodoh cepat lari kesana" teriak ku lalu ku jitak dia

"Jangan menangis dulu tapi larilah dulu"

Dia akhirnya berlari menjauh menuju kerumunan orang yang selamat.

Ku coba menarik pria ini dari luar namun sepertinya macet.

"Astaga apa salah satu anggota bandanya tergencet sesuatu?" Pikir ku

Aku mencari sumber masalah hingga akhirnya ku temukan yaitu tanganya patah dan tergencet di antara pintu mobil.

"Inilah yang paling ku benci dari sebuah kecelakaan besar yaitu anggota badan penuh darah dan tak jarang lepas"

Ku tendang pintu nya berharap agak longgar dan bisa ki tarik tanganya.

Dugh

Dughh

"Ayolah berikan aku kekuatan bangke"

Brugh

Pintu malah terbuka dan segera saja ku bawa pergi pria itu dengan membopongnya, ku berlari sekuat mungkin dan berharap masih sempat mengingat tempat ku berdiri hanya berjarak 5 m dari mobil bahan bakar.

.

Duar..

Ledakan besar dari tank bahan bakar terdengar dan menyulut ke mobil sekitarnya

Di Sekolah Jam 8.45

"Kenapa firasat ku tidak enak ya" Saki

"Entahlah mungkin hanya firasat" kata Saki lagi

Jam istirahat pertama

"Haruka masih belum datang juga" kata Saki

"Mungkin masih macet kali" kata Hinata

"Memangnya dia mau kemana?" Tanya Yachi

"Tandatangan kontrak musik"

"Oh seperti itu rupanya"

Terdengar percakapan lain di meja depan

"Astaga ini amat mengerikan" kata Chika yang mengomentari sesuatu

"Apa itu?" Tanay Hozuki

"Kecelakaan di jalan ..."

"Dimana itu?"

"Di jalan yang mengarah ke SMA dateko itu" jawab Takaoka (temanya Chika berambut Hitam)

"Anu Chika san dari laman berita apa itu" tanya Saki

"MN day"

"Ok terimakasih"

"Tenang mungkin saja itu bukan Haruka kun" kata Yachi

"Benar, tetap tenang dan jangan panik" kata Hinata

"Aku akan mencoba mencari juga Saki chan" kata Yachi

Saki membuka laman berita MN day dan menemukan artikel pertama.

"Kecelakaan telah terjadi di jalan.. yang di sebabkan oleh truk tank bahan bakar yang blong"

Artikel lain

"Usai mengalami rem blong Truk sempat terguling dan ledakan besar terjadi"

"Astaga dimana artikel yang berisi korban" ucap Saki

"Saki chan aku menemukan video terkini di lokasi"

Video di putar memperlihatkan kondisi truk dan mobil mobil yang di tabraknya.

Saki berhenti di menit ke 2.12

Terlihat di tampilan mobil civic kuning namun tidak jelas platnya telah ringsek ikut tergencet.

"Ini mobil yang Haruka tumpangi?" Tanya Yachi

"Jangan menangis dulu kabar masih belum jelas kan" ucap Chika yang ternyata ikut nimbrung

"Maaf aku keluar dulu untuk mencoba menghubungi Haruka kun" ucap Saki

"Umm kami akan membantu mencari informasi daftar korban Saki chan" ucap Yachi

Di restoran

"Hey bukankah ini seperti mobil Haruka san kan Sayu?" Tanya Shindou saat melihat video pasca kecelakaan di hpnya Kisaki

"Mana coba lihat"

Sayu menontonnya sampai menit 2.12

"Astaga ini mirip tapi bukankah Haruka harusnya sekarang ada di sekolah"

"Oh bodohnya diriku aku lupa bahwa bos kita masih pelajar" ucap Shindou

"Berapa kekayaan dia sih" tanya Kisaki

"Jangan berpikiran merebunya Kisaki san" ucap Sayu

"Huh jika aku lebih dulu pasti aku yang dapat"

"Tidak bisa karena aku yang lebih mendahului munjika itu terjadi" kata Sayu

"Tenang lah kalian berdua, segera bekerja atau Kyouko san akan marah pada kita lagi nantinya" kata Izumi

"Baik Izumi san" kata Shindou

"Satou berikan aku teh hangat" teriak manager

"Baik Kyouko san" balas Satou

Pendapatan kemarin adalah 724 rb yen dan bersihnya sekitar 500rb yen saldo yang di pegang manager ada 5,5 juta yen.

Kembali ke Sekolah

Sampai istirahat berkahir Saki belum bisa menghubungi Haruka dan teman yang lain tidak dapat menemukan informasi korban karena berita belum di update.

Pelajaran masuk jam ke 4 Saki tidak fokus pada pelajaran hanya fokus pada ponselnya menunggu kabar Haruka.

Jam 10 masih belum ada kabar darinya

"Saki san apa kamu baik?" Tanya guru

"Aku tidak baik sensei, aku izin ke uks" kata Saki

"Umm silahkan jika begitu"

Saki keluar dari kelas.

Guru lain mendatangi Saki di luar kelas

"Saki Shinomiya san keluarga anda datang untuk menjemput anda" kata Guru

"Dimana mereka sensei?"

"Mereka menunggu di ruangan staf, kamu ambil dulu tas dan ikuti aku"

"Baik sensei"

Saki tiba di kantor staf, disana ada mobil ferari.

"Ayah Ibu kenapa kemari?"

"Hmm ternyata benar kamu belum tau bahwa Haruka mengalami kecelakaan" kata ibu

"Mari Saki kita melihat kondisi Haruka kun" kata Ayah

"Huh apa kalian yakin? Jadi benar Haruka kun mengalami kecelakaan di jalan ...?"

"Itu benar tapi untungnya dia bisa selamat, kami tadi menerima telepon dari pihak rumah sakit bahwa Haruka mengalami kecelakaan seperti di berita tadi"

"Dia baik kan?" Tanya Saki

"Dia belum sadarkan diri dan kritis"

"Ayo ibu ayah kita segera ke rumah sakit saja"

Di dalam mobil sudah ada Hiyori, Saki duduk di dalam mobil bersama Hiyori.

"Bagaimana ceritanya Haruka sampai sana Saki chan?" Tanya Ayah

"Haruka ingin pergi ke kantor pembuat anime untuk tanda tangan kontrak lagu"

"Untung saja kamu tidak ikut waktu itu, kamu tenang saja Haruka itu anak yang kuat" kata Ibu

"Ku harap juga begitu ibu" balas Saki

"Kakak orang yang kuat pasti dia tidak akan mati kan ibu ayah" ucap Hiyori

"Diam Hiyori jangan mengatakan itu dan jangan menangis" kata ibu

"Maaf ibu" kata Hiyori

Mereka semua tiba di rumah sakit yang merawat para korban.

"Dimana ruangan yang merawat Haruka Shinomiya?" Tanya Ibu ke resepsionis

"Pasien atas nama Haruka Shinomiya masih di ruang operasi ruang h5 nyonya"

"Dokter masih belum selesai?"

"Belum, di jadwalkan operasi selesai pukul 2 siang nanti"

"Ayah ibu apa yang terjadi pada Kakak, Haruka" tanya Hiyori dan Saki

"Haruka menjalani operasi pengangkatan serpihan kaca di kepala dan di punggunya"

"Huh" Saki lebih kaget

Mereka semua menunggu Haruka di kursi tunggu, Saki dan Hiyori menangis menempel pada ibu.

"Cup cup kedua anak ku, lebih baik kalian doakan yang terbaik untuk Haruka" kata ibu

"Sayang jam berapa ini" tanya ibu ke ayah

"Jam 2,10"

"Lebih dari waktunya?"

"Kurasa itu lebih parah dari yang dibayangkan" kata Ayah

"Huh"

Jam 2.30

Dokter menyalakan lampu hijau artinya operasi telah selesai.

"Dokter bagaimana keadaan Haruka"

"Tenang pak jangan di goyangkan tubuh saya"

"Ugh maaf dok"

"Kondisi pasien sekarang sudah stabil tapi masih belum sadarkan diri, silahkan keluarga terdekat ke ruangan ku untuk mengetahui kondisi secara lengkapnya"

"Baik dok"

Ayah mengikuti dokter ke ruanganya sementara Ibu, Saki dan Hiyori menemani suster mengantar Haruka ke bangsal rawat.

Posisi Haruka sekarang mengunakan ranjang tengkurap kepala menghadap ke bawah karena operasinya ada di bagian belakang tubuh.

"Kamu kuat Haruka kun segera bangun dan sapa diriku lagi" ucap Saki di sampingnya

"Ughh kenapa aku terbalik seperti ini" kata ku setengah sadar

"Kakak kamu sudah bangun?" Tanya Hiyori

"Aku sudah tapi tubuhku lemas, bisa berikan aku minum?"

"Ini Haruka kun" kata Saki menyerahkan minum dengan sedotan

"Hiyori tekan bel itu" kata ibu

"Baik ibu"

Hiyori menekannya dan dokter datang bersama ayah

"Ada apa?" Tanya Ayah

"Haruka sudah sadar" kata ibu

"Lah secepat itukah?" Tanya Ayah

"Dokter aku tidak nyaman seperti ini apa bisa gantikan ranjang duduk saja" tanya ku

"Jangan aneh aneh Haruka kun luka mu ada di bagian belakang" kata Saki

"Maaf Haruka san untuk sekarang masih belum bisa tapi aku bisa mengizinkan mu untuk duduk tapi jangan menekan punggung mu" kata Dokter

"Dudukan aku tolong"

"Jangan dulu Haruka san, jahitan masih baru" kata dokter

"Dengarkan itu, dan jangan banyak bergerak Haruka kun"

"Ughh gimana caraku menelan jika seperti ini" kata ku

Dokter memeriksa ku apa ada yang salah dan dia berkata kesadaran ku itu normal terjadi.

"Kamu ini beneran sakit tidak sih kakak?" Tanya Hiyori

"Aku sehat jadi kalian bisa kembali pulang biar Saki yang menunggu ku"

"Aduh sakit sakit siapa woy yang menyentuh ku"

"Jangan banyak omong Haruka kun, lihat baru ku pegang sudah banyak tingkah" kata Ibu

"Sentuhan mu tepat di bagian yang luka ibu" teriak ku

"Biarkan saja kami di sini dulu kami khawatir padamu" kata ayah

"Baiklah ayah"

"Mau makan kakak?"

"Boleh, ambilkan jeruk Hiyori

"Aaa"

"Berhenti biarkan Saki chan yang menyuapi ku"

"Ehhh kenapa? Apa bedanya dengan aku yang menyuapimu"

"Benar Haruka kun jangan membedakan" kata Saki

"Tuh dengar istrimu saja memperbolehkan"

"Haruka bagaimana kamu bisa terkena serpihan kaca itu dan di bagian belakang pula" tanya Ayah

"Aku sebenarnya bisa selamat tanpa luka saat truk itu menabrak mobil ku, namun aku berniat untuk menyelamatkan mereka yang masih terjebak di mobil yang tergencet"

"Kamu kenal mereka?" Tanya Hiyori

"Tidak"

"Maka kamu harusnya lebih mengutamakan keselamatan mu dulu kakak"

"Ya memang harusnya begitu tapi yang kamu selamatkan tidak apa?" Tanya ayah

"Dia baik hanya luka bekas kecelakaan"

Pintu di ketuk dari luar

"Sebentar" kata Saki lalu membukakan pintu

"Apa benar ini dengan bangsal atas nama Haruka Shinomiya?" Kata Ibu ibu

"Anda siapa?"

"Oh aku Takagi, suami ku korban juga dalam kecelakaan tapi putriku berkata jika tuan Haruka tidak menyelamatkan suami saya maka ia tidak akan selamat dari ledakan, aku ke sini ingin mengucapkan terima kasih padanya, apa dia sudah sadar?"

"Dia sudah sadar silahkan masuk"

"Siapa itu Saki chan?" Tanya ibu

"Salah satu Keluarga korban kecelakaan ingin berterima kasih pada Haruka"

"Yang mana Saki chan" tanya ku karena tidak bisa menoleh ke pintu

"Haruka san saya adalah keluarga takagi, putri ku dan suami ku telah kamu selamatkan, aku ingin mengucapkan terima kasih"

"Oh aku ingat, aku terima permintaan terima kasih mu takagi san"

"Nii chan terima kasih atas pertolongan mu maafkan aku tadi yang keras kepala"

"Siapa?" Tanya ku

"Aku yang kamu pukul"

"Heh" yang mendengar lantas kaget mereka mengira aku memukul Takagi kecil dengan sengaja

"Jangan jahil nona kecil" kata ku

"Maaf maaf, Haruka san memukul ku karena aku keras kepala untuk tetap bersama dengan ayah padhal kondisi sedang genting" kata Takagi kecil

"Oh seperti itu tapi kepala mu tidak apa bukan setelah menerima pukulan dari Haruka?" Tanya Saki

"Tidak apa, sekarang sudah tidak sakit kurasa"

"Syukur lah ku kira dia memukul mu dengan kencang"

"Ini saya ada bingkisan untuk Haruka, ku doakan dia juga cepat sembuh"

"Terima Kasih Takagi san" kata Saki sambil menerima bingkisan

Mereka pun pamit.

"Saki kabarkan pada Kyouko san bahwa aku akan absen dari resto beberapa hari lagi"

"Oh iya dimana hp mu Haruka kun?"

"Hancur bersama dengan mobil mungkin"

"Ok sebentar akan ku telepon"

Saki mengabari pihak resto Kyouko tanya keadaan ku dan bertanya kapan aku akan kembali lagi.

"Keadaan Haruka sekarang sudah baik, namun untuk kapan ia dapat kembali aku tidak tau"

"Jika sudah kembali katakan padaku ya, kami segenap staf akan menjenguknya, maaf jika belum bisa menjenguk sekarang karena jaraknya yang jauh dan disini masih repot"

"Tidak apa"

Di restoran

"Ada apa Kyouko san?" Tanya Sayu

"Haruka kecelakaan"

"Huh dimana?"

"Di jalan.. seperti yang di berita"

"Bagaimana keadaan nya dan dimana dia sekarang?"

"Kondisinya sudah baik tapi masih di rumah sakit daerah sana"

"Huh Haruka kun kecelakaan?" Tanya Shindou

"Benar"

"Kapan?"

"Tadi pagi seperti di berita"

"Ayo jenguk dia sekarang"

"Jangan dia ada di rumah sakit daerah sana terlalu jauh, kita akan menjenguknya saat dia sudah pulang saja" kata Kyouko

"Umm baiklah"

Di apartemen Tsukasa

"Gila pintunya sampai jebol" kata Nasa

"Bagaimana keadaa Tsukasa san?" Tanya tetangga

"Dia keguguran karena janin tidak bisa bertahan" kata Nasa

"Aku turut berdukacita atas kejadian itu Nasa san"

"Tidak apa yeng penting istriku bisa selamat"

"Maaf biar ku jawab telepon dulu"

"Silahka Nasa san"

"Halo Saki ada apa?"

"Ini aku mau meberikan info bahwa Haruka mengalami kecelakaan"

"Huh dimana kapan dan bagaimana keadaannya sekarang?"

.

..