webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

34.) Sing A Song

"Memangnya siapa Tsukimi itu Haruka kun?"

"Dia Siswi SMA seperti kita, aku beberapa waktu yang lalu membantunya dari laki hidung belang"

"Oh lalu"

"Lalu ku katakan juga apa yang aku katakan padamu"

"Dia juga jatuh hati padamu?" Tanya Saki

"Entahlah"

"Kamu suka dia juga?"

"Tidak lah"

"Ok baguslah"

"Hadeh, makan di restoran milik Hinako saja ya"

"Siapa lagi Hinako"

"Dia chef terkenal alumni Totsuki"

"Tosuki apa sih?" Tanya Saki

"Itu SMK yang berfokus pada masakan, atau bisa di sebut sekolah SMK memasak, tapi terbaik di seluruh dunia"

"Tidak pernah dengar"

"Ya kamu makanya lihat majalah tentang makanan juga, setiap minggu pasti ada Salah satu halaman yang membahas Totsuki"

"Tidak tertarik sih aku, aku lebih tertariknya dengan masakan bukan sekolahnya"

"Terserah kamu lah Saki chan, ayo turun kita sudah sampai"

"Wow interior gaya tradisional jepang" ucap Saki

"Lihat dalam nya" kata ku

Kami ke meja resepsionis dulu.

"Pesan ruangan apa masih ada?" Tanya ku

"Masih Silahkan tuan mau yang normal, Nyaman, atau premium"

"Pilih yang nyaman saja"

"Nyaman?" Tanya Saki

"Maksudnya pemandangan lebih menarik" kata ku

Salah seorang pelayan membawa kami ke ruangan yang kami pesan.

"Silahkan masuk dan pilih menu di atas meja"

"Baik terima kasih"

Aku dan Saki masuk ruangan pertama tercium adalah aroma jeruk yang segar.

"Astaga restoran juga bisa seperti ini?" Tanya Saki

"Ya bisa saja, untuk pesan satu ruangan saja 10rb yen loh" kata ku

"Heh hanya ruangan? Belum termasuk makanan?"

"Ya coba kamu lihat dulu di balik pintu samping itu" ucap ku

Saki membukanya dan terlihat pemandangan taman khas zaman dulu rumah Jepang, yang alasnya batu, ada kolam dan air terjun, pohon pohon bonsai juga membuat suasana jadi asri dan nyaman untuk di pandang.

"Uwaa ini indah" ucap Saki lalu mengeluarkan hp

"Haruka ayo foto bersama"

"Tunggu sebentar"

"Ckrek"

"Ckrek"

Kami foto selfi berdua dengan background taman rumah tradisional.

"Boleh aku ke kolam itu?" Tanya Saki

"Boleh saja asal jangan merusak tatanan taman"

Saki berjalan ke kolam melihat apa saja isinya

"Hey Haruka lihat ada ikan mas"

"Iya iya lihat saja sendiri sepuasnya" kata ku

"Saki ingin pesan apa?"

"Terserah kamu saja"

Ok aku akan memesan yang ringan dan tidak berlemak.

"Pertama pesan buah, lalu somay, setelah itu ikan panggang dan Nasi, terakhir mochi"

.

"Sudah puas melihat?"

"Sudah, lihat ini sudah ku foto hal hal yang menarik itu"

"Bagus sampai rumah ayo kita print beberapa foto lalu simpan di album foto"

"Umm"

Pelayanan di sini cukup cepat, belum ada 5 menit makanan sudah siap di meja.

"Astaga aku lupa pesan minum"

"Mau pilih apa biar ku tekan" ucap Saki

"Es teh masam"

"Baik es teh masam 2" kata Saki

"Kamu apa juga suka?"

"Ya coba coba"

Es teh nya tiba dengan cepat pula.

"Mari makan Saki"

Mulai dari buah untuk mencuci mulut lalu makan somay pangsit.

"Wow somaynya gurih, bagian luarnya pun lembut padahal ada kulit pangsitnya" kata Saki

"Namanya juga chef terkenal pasti sebanding lah dengan masakannya"

"Hey jangan di habiskan semuanya Haruka kun"

"Kamu kan sudah makan 3 itu ini bagian ku ada 5"

"Mana ada seperti itu, berikan aku satu lagi agar pas 4 4"

"Jangan coba coba memakannya" sambung Saki lagi

"Iya iya aa" ku suapi Saki

Mmmmmm

"Mari masuk ke menu utama Saki"

"Hanya Nasi dan Ikan goreng?"

"Ya memang hanya itu tapi ini enak kok"

Saki mencicipi nasinya

"Ada yang aneh dari nasinya Haruka kun"

"Berasa manis bukan?"

"Iya berasa agak lebih manis ketimbang nasi biasa"

"Ya benar"

"Apa alasannya?" Tanya Saki

"Entahlah tapi mereka mengklam nasi ini malah rendah gula aneh yapi nyata bukan dulu kakek dan nenek ku selalu mengajak ku ke sini untuk makan"

"Sekarang masih?"

"Tidak tau juga"

"Ish"

"Rasa ikanya pun gurih dan padat daging" sambung Saki

"Makanan di sini enak semua kok, air mineralnya pun juga enak"

"Coba pesan Haruka kun"

"Pencet saja tapi pesan dalam botol, pesan 3 botol"

"Umm"

Pelayan membawakan air mineral kemasan resto 3 botol.

Saki membuka satu botol dan meminumnya.

"Eh benar Haruka kun rasanya beda dengan yang biasa di rumah"

"Sudah ku bilang bukan rasanya enak"

"Bukan enak juga tapi rasanya beda"

"Ya menurut ku enak"

Terakhir kami makan mochi yang isi an nya lumer di mulut.

"Hah walau menu sederhana tapi sangat enak"

"Ya sebanding lah dengan harganya" balas ku

"Semuanya berapa memangnya Haruka kun?"

Coba kita lihat di tablet ini.

Tagihan

Buah : 700 yen

Somay 2 porsi : 2000 yen

Nasi + ikan 2 porsi : 5400 yen

Mochi 2 porsi : 1000 yen

Es teh 2 : 600 yen

Air mineral botol 600 ml 3x : 600 yen

Ruangan : 10.000 yen

Total : 20.300 yen

"Memang mewah" kata Saki

"Kamu yang bayar atau aku?" Tanya ku

"Kamu dong sayang ku"

"Iya iya"

Lalu ku pilih menu pembayaran via kredit lewat tablet itu juga.

"Payment"

"Via bank ..."

"Confirm 20.300 yen"

"Check your M banking to completely this procces"

Ku buka hp ku dan ku masukan pin lalu ku kirim saldonya sebesar 20.300 yen, ruangan 10rb yen juga sudah termasuk pajak jadi tidak bayar pajak lagi, namun jika makanan yang di pesan lebih dari 100rb yen maka pajak juga akan bertambah.

Pelayan datang untuk mengantarkan kami keluar.

Sekarang jam 12.30 yang artinya perlombaan sudah di mulai, aku dan Saki bergegas ke lokasi untuk melihat lihat penampilan yang lain dulu.

Ponsel ku berdering lalu ku angkat

"Oi kakak kamu ikut perlombaan menyanyi di gedung budaya?"

"Aku ikut bersama Saki juga, memangnya kenapa?"

"Ya cuma tanya apa benar yang tercantum di daftar ini adalah nama mu"

"Oh kamu juga ikut menonton rupanya"

"Iya aku juga ikut untuk mensupport teman ku yang ikut lomba"

"Jika boleh ku tau sekarang sudah no urut berapa yang tampil"

"Sekarang nomor 24 kalau tidak salah"

"Heh apa kamu tidak salah mendengarkan Hiyori?"

"Sudah benar lah apa kamu kira setelah kemarin mengatai ku buta sekarang aku jadi punya masalah pendengaran gitu"

"Hehehe maaf soal kemarin, bukanya 1 peserta 5 menit?" Tanya ku

"Juri nya agak ketat karena yang daftar lebih dari 300 peserta, ku lihat tadi, jika peserta membosankan juri langsung memberikan penolakan bahkan sebelum nyanyian selesai, eh sekarang sudah pindah no 26"

"Baik atas infonya aku akan segera ke sana saja kalau begitu aku dan Saki punya no 56 sebabnya"

"Baik segera kemari dan cari aku di papan pengumuman ok"

"Oke"

Kami sampai di sana pukul 12.40 peserta yang tampil no 27.

"Ayo Saki bergegas masuk tadi Hiyori berkata bahwa peserta bisa gugur lebih awal sebelum nyanyian selesai"

"Eh jika seperti itu ayo bergegas" kata Saki

Ku bawa kamera juga mumpung ada yang bisa merekamkan.

Ku cari keberadaan adik ku dan ku temukan dia bersama dengan temannya.

"Kakak"

"Jangan asal peluk Hiyori" ucapku lalu menahan pundaknya

"Ish"

"Sekarang sudah berapa?"

"28"

"Teman mu sudah tampil?"

"Sudah Haruka san" jawab teman Hiyori

"Lolos ke babak berikutnya?"

"Berhasil dong teman ku gitu loh" kata Hiyori

"Oh begitu"

"Hy kenapa respon mu datar seperti itu" tanya Hiyori

"Ya itu hal yang biasa"

"Oh begitu kah?" Tanya Hiyori lagi

"Benar Hiyori chan di babak awal walaupun banyak yang tersingkir sebenarnya yang gugur itu yang tidak bisa menyanyi"

"Oh"

"Kuping mu budeg kayaknya Hiyori" kata ku

"Akjehejsubsjsjajn" dumel Hiyori pada kakaknya

Setelah menunggu lama akhirnya jam 2,30 kami bisa tampil no 55 dan saatnya kami periapan di belakang panggung.

"Hiyori pegang Kamera ini, ini sudah tersambung ke live yt jangan goyang goyang ya tanganya"

"Eh kenapa juga?"

"Buat cari uang"

"Umm baik"

Aku dan Saki ke belakang panggung dan kami sudah di cari tim susksesnya.

Penampilan peserta no 55 adalah idol grub dari sekolah, kurasa itu Myuse dan masih dalam 6 anggota bukannya 9.

Penampilan debut mereka kurasa.

Setelah selesai pembawa acara memanggil nama kami.

Kami langsung dipersilahkan menyanyi.

Lampu mulai mati dan lagu mulai berjalan.

Lampu mulai menyoroti Saki dulu

Di kursi penonton semua orang beriak histeris setelah musik selesai bermain.

Di live yt

Donasi berdatangan walaupun live akan singkat tapi itu masih menambah uang kami, dana yang terkumpul sudah 500rb yen dan terus bertambah.

"Wow Saki Chan yang lead Haruka kun yang follow, memang duet yang pas"

"Haruka kun memang yang terbaik"

"Lihat kostum musim panas mereka yang keren itu"

"10/10"

"Lagu kedua kalian menyanyikan apa?"

Penilaian dari juri kami di nyatakan lolos tanpa syarat lagi.

Aku dan Saki turun dari panggung.

"Oy Saki dan Haruka san bolehkan aku minta tanda tangan kalian" ucap Honoka

"Bukankah kalian yang tampil sebelum kami?" Tanya Saki

"Benar Saki san, aku penggemar mu"

"Eh kamu sudah jadi idol bukannya?" Tanya Saki

"Aku kacang yang tidak lupa kulit Saki san, aku akan tetap jadi penggemar mu walaupun aku jadi idol sekali pun jadi minta tanda tangan tolong"

"Umm baiklah"

Saki dan aku memberikan tanda tangan pada bukunya yang etah di siapkan untuk apa sebelumnya.

"Yoshaa aku punya tanda tangan kamu tidak boleh minta Maki chan"

"Aku tidak akan minta kok" kata Maki yang rekan se timnya

"Kami pamit dulu menunggu di depan panggung melihat yang lain dulu" ucap ku

"Baiklah sampai jumpa dan mari bersaing mendapatkan juara 1" kata Honoka

"Umm tentu" Balas Saki

Kami kembali ke tempat Hoyori dan temannya.

"Kamu menyayikan lagunya dengan bagus Kakak dan Saki san"

"Oh tentu saja"

"Terima kasih Hiyori chan"

"Jangan sombong deh kak" balas Hiyori menanggapi perkataan ku tadi

"Boleh ku minta kamera ku lagi"

"Oh tentu"

Ku lihat di komentar hampir semua memuji penampilan kami.

Namun salah satu komentar datang

"Kami dari pihak panita mohon maaf ke channel Saki Haruka apa kalian bisa menghentikan siaran ini, alasannya kami juga membuka video siaran masalah donasi akan di berikan juga pada peserta saat acara telah usai, jikalau pihak Saki dan Haruka tidak berkenan maka mohon maaf kami akan mendiskualifikasi anda"

Langsung saja ku balas kami bersedia mematikan live di yt kami, dan aku perpesan pada penonton ku untuk menonton di chnnel panita dan aku memberikan spoiler.

"Lagu baru Saki dan Haruka akan di rilis pada kontes ini jika masuk final"

Penonton channel kami heboh sendiri.

Panitia acara pun juga heboh setelah mendapatkan spoiler dari ku.

"Dia harus masuk final agar meningkatkan rasio penonton kita" ucap Pemimpin tim sukses

"Baik pak akan kami usahakan ber kolusi dengan para juri setelah babak pertama usai"

Babak pertam usai pada pukul 5.30 dengan peserta yang lolos sebanyak 30 orang pertandingan akan berlanjut pada pukul 6.00

Ku lihat di papan pengumuman kami akan tampil pada urutan ke 5 setelah muse lagi.

Jam 6.20 muse mulai tampil di panggung.

Penampilan mereka yang sekarang agak jelek, mungkin faktor kelelahan dan kurangnya fokus saat malam hari membuat gerakan idol yang harusnya sama jadi agak miss.

Setelah selesai tampil mereka berjalan sambil menundukan kepala.

Saatnya kami tampil.

Aku dan Saki telah berganti kostum sebelumnya, sekarang menjadi kostum yang kelihatan ceria dengan warna yang cerah.

Lagu langsung di putar

Note : ralat bukan orange tapi Hikaru Nara

Musik di putar

Saki yang mulai dulu lagi

Musik selesai dan penonton sekali lagi bertepuk tangan dengan meriah.

"Whooaaaa lagu yang meriah kakak" teriak Hiyori

Juri terlihat senang.

Saki memeluk ku lalu kami turun dari panggung dan pembawa acara naik kepanggung.

"Apa kita akan masuk final Haruka kun?"

"Melihat penonton kurasa kita bisa masuk dengan mudah"

Pertandingan pun berlanjut hingga jam 9 malam dan final langsung di adakan.

Yang lolos masuk final hanya 5 peserta, teman Hiyori gagal Muse gagal, tapi masih ada pesaing kuat yaitu idol A2

Perolehan donasi kmi juga agak sama walaupun masih banyakan kami.

Yaitu 1,2 jt yen untuk Aku dan Saku sementara sebanyak 400rb yen untuk A2.

Final pertama di mulai dan pembawa acara membuat ku menjadi finalis pertama yang tampil.

Aku kali ini tidak akan bernyanyi aku hanya memainkan piano dan Saki yang full vokal.

Kami naik ke atas panggung.

"Silahkan sepatah kata anda untuk para penonton disini dan di rumah Saki dan Haruka san"

Saki yang duluan

"Perkenalkan namu ku Saki dan ini suami ku Haruka"

"Waduh terbongkar dong rahasia internet" pikir ku karena pihak penonton chnnel yt masih belum tau jika kami sudah menikah tapi ya sudahlah kita juga sudah mendapatkan restu keluarga

"Ku peresmbahkan lagu ini untuk mereka yang sedang berjauhan dan belum dapat bersama"

Lalu Saki menyerahkan mic padaku

"Aku juga berkata untuk yang jauh tetap kuat menjalani hubungan jangan sampai putus karena sebuah jarak"

Aku bejalan ke piano eletrik dan mulai ku tekan tuts nya.

Saki mulai bernyanyi dengan suara termerdu yang bisa ia buat

"White Album"

Lagu berlangsung

Hingga

Piano ku berhenti

.

..