webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

29. Yuan Yuan

Mereka kembali setelah 45 menit, masing masing membawa tas karton bertuliskan "Congratulations on Your Victory"

(Hadiah berisi souvenir dari Universitas)

"Sesuai janji aku akan mengajak kalian makan lagi di western resto" Ucap ku sebelum menjalankan mobil

"Tak perlu repot kak, kami sudah berdiskusi tak perlu ke sana, mari berhemat saja, sebab tagihan universitas sangat mahal" Wenqi murung sebab di tas kartonnya terdapat kertas tagihan yang perlu di bayarkan sebelum tanggal 30 September

"Tenang saja, kan aku hanya membayar satu tahun saja beserta biaya penerimaan, tahun kedua sampai lulus kalian yang urus sendiri" Ucap ku tenang tapi malah membuat khwatir mereka berempat sebab mereka baru tau jika biayanya akan sangat mahal jika ikut di ujian Mandiri

"Jika biayanya tinggi nanti mari kita cari solusi, mundur bukan solusi yang tepat" Wanqiu menjelaskan

"Baik kak"

.

.

Di resto western.

Mereka makan namun tak ada nafsu sama sekali, semangat setelah di terima tadi rasanya sudah hilang tanpa bekas.

.

.

Di rumah.

Baru mulai membicarakan soal tagihan setelah jam 7 malam.

Ku lihat 4 kertas tagihan.

1,200 Yuan, untuk Wenqi

1,260 Yuan, untuk Pingping

2,600 Yuan, untuk Qinqin

1,700 Yuan, untuk Hanqi

Total = 6,760 untuk satu semester dan 13,520 yuan untuk dua semester.

Lalu biaya khusus peserta Mandiri, 500 yuan tiap orang.

"Aku bisa membayarnya, namun apa kalian bisa meneruskan jika biayanya segini? Kerja part time di sekitar sini paling banyak gajinya hanya 100-150 yuan sebulan, jadi 6 bulan paling banyak hanya 900 yuan, itupun jika uangnya kalian tabung penuh" Ucap ku agak bingung juga dengan aturan ku dulu itu

"Aku tadi sudah tanya ke petugas, apa bisa minta keringanan biaya, dia jawab bisa namun waktunya tak cukup untuk mengganti tagihan yang sekarang, dia bilang juga khusus peserta Ujian Mandiri uang tagihan hanya bisa di ringankan di semester kedua dengan aturan di semester pertama sudah mengajukan keringanan" Kata Hanqi

"Hmm, dasar kapitalis mereka itu, apa tak tau jika kalian itu adik ku, bisa bisanya mereka tak takut jika ku speak up" Ucap ku mengeluh sebab yang ku tahu keringanan biaya bisa dilakukan sejak tagihan awal di berikan

"Sabar kak, aku juga tak bisa berbuat banyak, kan kakak sendiri juga yang bilang untuk tidak membongkar bahwa kakak itu adalah kakak kami" Hanqi

Sebelumnya mereka ku suruh untuk tidak pernah mengaku jika aku adalah kakak mereka.

Aku ingin mereka bersinar bukan karena diriku, biarkan mereka mencari jalan sendiri untuk bersinar tanpa ada backingan.

"Itu tak penting, aturan keringanan tagihan itu ada sejak semester pertama, aju banding, hmmm.. " Aku mikir

"Kenapa suami?" Wanqiu heran kenapa suaminya tak lanjut bicara

"Syarat aju banding itu setau ku rumit, isi formulir yang isinya pendapatan ayah ibu, siapa saudaranya, akta rumah, foto rumah, foto keluarga dan lain lain, hmmm itu bisa saja ku lakukan namun berapa keringanan yang akan di dapatkan aku tak tau pasti, Hanqi apa kamu tanya soal pendaftaran beasiswa susulan juga?" Ucap ku

"Aku tanya juga, namun beasiswa hanya di buka di semester ganjil"

"Itu bagus, eh tapi malu dong kalau kalian ku biarkan jadi mahasiswa gartisan" Ucap ku

"Kak, beasiswa mahasiswa khusus ujian Mandiri, tak bisa sepenuhnya gratis, potongan paling banyak hanya 1000 yuan per semester" Hanqi

"Itu baik, kalian berusahalah untuk mendapatkan beasiswa itu agar seterusnya kalian bisa mencukupi biaya kuliah" Ucap ku

"Kak bagaimana nasib ku? Tagihan ku paling mahal jika di kurangi potongan pun hanya jadi 1600 yuan nantinya" Qinqin

Hanqi hendak membantu namun biaya nya juga tak sedikit untuknya, dia perlu menabung untuk biaya kuliahnya sendiri selama setahun ke depan.

"Ya bukan urusan ku, kamu cari cara sendiri, jangan manja dan jangan selalu mengandalkan kakak mu untuk ikutan pusing, waktumu banyak setahun penuh bisa kamu pikirkan untuk cari kerja yang bisa menalangi tagihan kuliah mu itu" Ucap ku

Otak Qinqin agak ngehang sekarang sebab uang 1600 yuan itu sangat banyak.

"Jangan terlalu khawatir Qinqin, jika uang mu tak cukup, kami akan membantu" Wenqi dan Ping ping rela

"Aku juga akan membantu mu sebisa ku, kita berangkat bersama ke sini, jadi mari pulang dengan membawa gelar sarjana untuk kita tunjukan pada ayah ibu" Hanqi

"Kalian serius? Terima kasih"

.

.

Besoknya ku ajak mereka ke toko sepeda.

Ku belikan satu satu untuk mereka, sebenarnya mereka sudah cukup umur untuk mengendarai motor atau mobil, namun demi kata hemat dan belajar dari susah ke mudah bukan dari hal mudah ke jurang kemanjaan, jadi sepeda adalah pilihan terbaik.

.

.

Besoknya

Mereka langsung pergi ke Universitas, pergi ke bagian administrasi untuk membayarkan biaya kuliah untuk satu semester.

Sementara diriku lanjut ke kantor, sekarang aku pegawai bebas yang penting datang absen dan keluar absen.

Walaupun baru satu tahun setengah aku kerja di sini, aku sudah mendapatkan rasa hormat dari seluruh karyawan, termasuk pak direktur.

Sebab siapa juga yang tidak kenal diriku, pencetus serial 3 drama dan membuat gerakan peningkatan rating penonton di 3 drama baru yang masih tayang di tv.

Rating yang awalnya hanya 20-25, berhasil naik ke angka 40% dan akan terus naik tentunya.

Jika artis/aktor adalah bintang di depan layar, maka diriku adalah bintang di belakang layar.

Pernah di tawari karyawan perencanaan lain untuk jadi host, mereka ingin diriku karena aku punya pengalaman jadi host di TITS.

Aku menolak dengan sopan sebab aku masih mengerjakan projek 3 drama, kemungkinan setelah projek 3 drama usai tahun depan, aku akan kembali jadi host saja, mengurus projek besar memang untung namun membuat lelah sangat lelah dan tak punya waktu untuk keluarga.

.

Jadi mari berdiskusi dengan Pak Direktur.

"Pak, setelah 3 drama yang sekarang usai, saya akan berhenti jadi PD 3 drama, mungkin saya akan kembali jadi host acara saja" Ucap ku

"Siapa yang memberi izin?" Pak direktur tanya

"Hah? Bukannya tugas telah usai jika 3 drama habis masa tayangnya pak?" Aku tanya balik

"Projek baru akan dimulai tentunya, tepatnya 2 bulan sebelum 3 drama usai, projek 3 drama juga dan kamu tetap jadi PD 3 drama, tapi jika kamu mau berhenti maka aku akan menjadikan mu sutradara utama saja"

"Apa sangat menguntungkan drama itu?" Aku tanya

"Sangat untung, 20% hasil kotornya saja bisa menutupi biaya pelaksanaan semua acara lain"

(Kisaran 20-30 juta Yuan)

"Apa tidak ada kandidat lain selain saya pak?" Tanya ku

"Hajin, biar ku tanya dulu, kamu orang perantauan kan? Kamu kerja ke kota untuk cari uang kan? Aku di sini memberikan mu posisi terbaik, gaji tinggi, bonus banyak, tunjangan ada, bahkan kamu mendapatkan kepercayaan ku, lalu kamu ingin berhenti untuk apa? Kesempatan tak datang dua kali, jangan menyesali jika aku menaruh kepercayaan pada yang lain jika kamu tetap bersikeras berhenti" Pak Direktur tak bisa di ajak bercanda

Perkataan Direktur benar, kerja yang lain mungkin tak sebaik di sini, aku kerja di sini bebas sebenarnya, masuk atau pulang terserah ku, mau lembur juga terserah padaku, tak ada yang ngatur kerja harus ini itu namun tetap ada aturan perusahaan seperti dilarang absen tanpa izin.

Mungkin aku kurang bersyukur.

Daripada melihat ke atas lebih baik lihat ke bawah, lihat dan rasakan seberapa ingin orang lain mendapatkan posisi ku sekarang.

"Maaf, pak saya mungkin kurang berpikir panjang, saya akan tetap lanjut hingga anda bilang cukup" Ucap ku

"Nah begitu kan enak dengarnya" Pak Direktur

.

.

Kembali ke ruang kerja.

Memikirkan bagaimana caranya projek 3 drama ku ubah jadi dua atau jika mungkin jadi satu drama saja, shooting drama membutuhkan 5 bulan, 1 bulan persiapan, lalu mulai tayang setelah 2 bulan di awal, tayang selama 6 bulan, jadi total menggarap hingga usai adalah 7 bulan, namun ada hal hal lain di luar rencana, bisa jadi 8 bulan, lalu jika ada 3 drama beban kerja jadi 3 kali lipat, memang benar juga gaji 3 kali lipat, tapi aku tak punya waktu 3 kali lipat.

Orang bisa membeli jam, namun tidak dengan waktunya.

.

Ring ring ring..

"Halo dengan PD Hajin siapa ini?" Ucap ku ramah dan menyingkirkan pikiran lelah dulu

"Suami, Yuan Yuan masuk rumah sakit, kamu kemarilah sekarang juga" Wanqiu sambil menangis

Kaget aku tentunya, sebab sejak lahir Yuan Yuan hanya ke rumah sakit sekali, yaitu ketika ia lahir.

"Ada apa dengannya? Rumah sakit mana?" Aku sigap dan mulai menata barang

"Yuan Yuan muntah dan kejang setelah aku memberikannya biskuit yang biasa ia makan, kamu segera kemari suami"

"Rumah sakit mana?"

"Rumah Sakit Umum Daerah Beijing di UGD"

"Oke aku ke sana sekarang"

.

.

Absen keluar dulu, lalu menuju rs Beijing.

Langsung ke parkiran UGD dan tanya dimana Yuan Yuan di rawat.

.

"Pasien atas nama Yu Haiyuan sedang di rawat di ruang intensif A tuan"

"Kemana jalannya?"

"Anda lurus masuk lorong, ruangannya di sebelah kanan nanti ada tulisan Insentif A"

"Oke terima kasih"

.

.

Jalan cepat ke sana, sebenarnya ingin lari namun itu akan mengganggu pasien lain.

.

Bertemu dengan Wanqiu.

"Apa yang terjadi? Bagaimana keadaan Yuan Yuan?"

Wanqiu menunjuk ke ruang berlapis kaca di depannya.

.

Ku lihat ... Mendekat

Yuan Yuan terbaring tak sadar dengan selang oksigen menempel di mulutnya, mesin denyut jantung di sampingnya, dan infus di lengan kirinya.

"Astaga, bagaimana ini bisa terjadi" Ucap ku lirih tak bertenaga, rasanya sesak jikalau ini waktunya yang pergi akan pergi

Aku berbalik.

"Istri bagaimana kondisinya sekarang?"

"Kata dokter, Yuan Yuan masih tertolong, dia sempat kritis sejenak sewaktu aku membawanya kemari, setelah dokter menangani Yuan Yuan bisa selamat, namun dokter juga bilang karena Usianya masih balita nyawa Yuan Yuan bisa terancam kapanpun" Wanqiu menjelaskan dengan terisak tangis

"Maaf suami, karena keteledoran ku, Yuan Yuan sampai begini" Wanqiu menangis

peluk dirinya

"Ini bukan salah mu, kata mu Yuan Yuan muntah dan kejang setelah makan biskuit kan, biskuitnya apa sudah jatuh atau kotor memangnya?"

"Tidak kotor sama sekali, baru buka dari bungkusnya, aku bahkan yang menyuapinya"

"Apa kedaluwarsa?"

"Kedaluwarsanya masih panjang sampai bulan Maret tahun 83"

"Hmmm ya sudah ya sudah, mari berdoa saja, aku tak menyalahkan mu, Percaya Yuan Yuan adalah anak kuat"

Ku biarkan Wanqiu kembali duduk.

.

.

Ku tunggu Yuan Yuan di dalam ruangan memakai baju khusus.

Ku bisikan kata kata menyenangkan agar dia segera merespon dan terbangun.

.

Jam 5 Sore, sudah 4 jam Yuan Yuan masih belum bangun.

Rasa khawatir dan cemas menghantui jikalau memang benar yang mati akan mati. (Yuan Yuan meninggal di kehidupan sebelumnya, ketika baru berusia 1 minggu)

.

"Istri aku pergi ke meja perawat dulu untuk pinjam telepon, aku ingin memberikan info orang di rumah dan minta izin di kantor untuk besok"

Wanqiu menangguk.

.

Di rumah.

"Halo dengan kediaman keluarga Su" Hanqi yang menjawab telepon

"Hanqi, aku Kakak mu Hajin, aku dan ipar mu sedang di rumah sakit Beijing sekarang, Yuan Yuan keracunan makanan tadi siang"

"Aku akan ke sana kak, tadi tetangga juga bilang Yuan Yuan keracunan, namun kami di sini bingung mau ke rumah sakit mana sebab tak ada tetangga yang tau"

"Baguslah jika mau kesini, bawakan pakaian ganti untuk ku,iparmu, dan Yuan Yuan, suruh Qinqin yang mengambilkan, kami ada di UGD ruang intensif A, jangan bawa terlalu banyak bekal sebab kalian tak perlu menginap di sini"

"Loh kenapa memangnya kak?"

"Cukup temani sampai malam saja, kondisi Yuan Yuan tak cukup baik di sini, dia masih belum sadarkan diri, aku dan ipar mu sejak tadi hanya menunggu di ruang tunggu, dan tak ada tempat untuk tidur juga, intinya bawakan saja sedikit makanan dan pakaian kami"

"Baik kak, aku mengerti"

.

.

Hanqi segera memberitahu sodara yang lain untuk bersiap ke rumah sakit, Qinqin dapat tugas untuk mencari pakaian ganti, sementara untuk makanan akan beli di warung depan saja.

.

.

Telepon ke kantor.

"Halo dengan bagian resepsionis kantor Penyiaran CCTV di sini, dengan siapa ini?"

"Aku Yu Hajin, Id karyawan 00092, tolong sambungkan ke bagian hrd"

"Tolong verifikasi lebih lanjut" Resepsionis waspada tentunya, id karyawan tak cukup

"Sandi karyawan 756543" Ucap ku lagi

"Baik anda telah di verifikasi, akan saya sambungkan dengan bagian HRD pak Hajin"

.

.

Beberapa saat diam dan telepon terhubung lagi.

"Halo dengan Nana bagian HRD" Ucapnya

"Bu Nana, saya PD Hajin, saya ingin meminta izin atau ambil cuti terserah itu tahunan atau cuti keluar, intinya untuk besok, maaf aku tak bisa izin langsung dengan membawa surat, sebab aku sedang ada di rumah sakit, anak ku kritis akibat keracunan makanan, sekalian hari ini di anggap tak masuk tidak masalah"

"Saya bisa memproesnya sekarang, namun apa besok surat izinnya bisa anda susulkan PD Hajin?" Nana tanya

"Bisa, besok akan saya titipkan ke satpam"

"Baiklah, saya doakan juga semoga anak anda segera sehat"

"Terima kasih Bu Nana"

"Sama sama"

.

.

Izin sudah di berikan.

"Maaf Bu, bisakah saya mendapatkan surat izin absen kerja?" Aku tanya ke salah seorang perawat

"Atas nama pasien siapa pak?"

"Aku ayahnya Yu Haiyuan yang ada di ruang intensif A"

Di tanyakan beberapa persoalan untuk mengisi lembar perizinan.

.

.

Tak butuh waktu lama aku pun mendapatkan izinnya.

.

.