webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

26. Keputusan

Yuan Yuan, anak pertama ku di kehidupan baru, dia tumbuh dengan baik, gemuk dan ku pikir dia licik padaku.

Seperti sudah punya pemikiran sendiri untuk membuat aku kewalahan.

Penurut jika dengan ibunya namun selalu memberontak ketika dengan ayahnya.

Sekarang sudah bisa merangkak dan dalam fase belajar berjalan walaupun harus di tatah.

.

.

Di tengah malam ketika Yuan Yuan dan Wanqiu sudah terlelap.

Yuan Yuan ku pindahkan ke kotak tidurnya.

"Istri, ayo melakukannya" Ajak ku dengan membangunkannya

"Tidak, Yuan Yuan ada di sini, loh" Wanqiu panik sebab Yuan Yuan tak di sampingnya

"Dia ku pindahkan ke kotak tidurnya, jangan panik dan menimbulkan suara kamu bisa membangunkannya"

"Ish kamu ini membuat kaget saja" Wanqiu kesal

"Maaf, tapi aku ingin melakukannya, boleh ya"

"Aku mau tidur" Wanqiu menolak

"Kamu tidur aku akan memompa oke"

"Ish terserah kamu saja, aku mau tidur" Wanqiu tak peduli dan kembali tidur walaupun akhirnya tak bisa tidur dan malah mengikuti ritme permainan.

.

.

Pagi yang cerah, tanggal 15 Juni

Qinqin datang bersama ibu ke rumah.

.

.

Ku suruh mereka masuk ke ruang tamu agar lebih enak ngobrolnya.

"Silakan diminum Qinqin dan ibu mertua" Wanqiu memberikan minum

"Seharusnya kamu tak perlu repot Menantu, kami tak akan lama" Ibu tak enak jadinya

"Sama sekali tak repot"

.

.

"Jadi ada keperluan apa kalian kemari?" Aku tanya

"Kakak, aku ingin mencoba kesempatan yang kakak berikan kemarin lusa, aku ingin mencoba mengubah hidup ku" Qinqin duluan yang bicara

"Soal apa?" Aku tanya lagi

"Itu yang kakak tawarkan untuk ku mencoba ujian mandiri di Universitas Beijing" Qinqin mengingatkan

"Kapan aku menawarkannya?" Tanya ku lagi

"Ketika kakak dan kakak ipar berkunjung ke rumah keluarga, kemarin lusa, masa tidak ingat"

"Sebentar, ah aku baru ingat, aku menawarkan ikut ujian mandiri, dan uang dan tempat tinggal untuk satu tahun aku yang tanggung kan"

"Iya yang itu"

"Oke, kamu dari sekarang belajar saja, bulan Agustus nanti kita ke ibu kota untuk melaksanakan tes ujian mandiri"

"Lalu ibu punya satu permintaan Nak" Ibu sangat sangat ragu meminta sebab dia tak ingin merepotkan anak anaknya walaupun dia sendiri sangat kesusahan

"Katakan ibu, tak usah satu, seribu pun akan ku wujudkan jika aku mampu" Balas ku senang jika ibu ingin merepotkan ku, aku sebagai anak malah bangga

"Bisa tidak kamu menawarkan hal yang sama seperti Qinqin pada Hanqi(putra ke 6), dia sangat ingin pergi ke Universitas, dia bercita-cita jadi insinyur sejak remaja, namun karena keterbatasan biaya, aku dan ayah mu tak membiarkan dia pergi, kami pikir jadi sia sia jika berhasil masuk namun keluar di tengah tengah karena ekonomi yang pas pas an ini, jadi.....(ibu agak tersendat akibat dia memang tak ingin menyusahkan anaknya) nak aku mohon untuk sekali saja, baik pada adik mu yang lain" (Ibu sampai bersujud)

Langsung ku hentikan.

"Ibu tak perlu begitu, jika begitu sama saja aku anak durhaka, semua permintaan ibu bisa ku turuti tenang saja, jadi kembali duduk dengan nyaman" Ucap ku

Wanqiu agak terkejut di sini, sebab Hajin juga memberikan kursi untuk dua adiknya dan adik lainnya ketika sudah lulus akan di biayai kuliah.

Jika Hanqi ikut di tahun ini, jadi Hajin akan membiayai 4 orang secara langsung.

"Benarkah nak? Terima kasih banyak" Seorang ibu lebih memikirkan kebahagiaan anaknya daripada kebahagiaannya sendiri

"Iya ibu aku serius, tak perlu menangis begitu, air mata mu terlalu berharga untuk hal sepele seperti ini" Ucap ku sangat besar hati

Aku pun memikirkan untuk apa aku membiayai adik tak tau diri sepertinya, aku masih ingat ketika Hanqi mendorong ku ke sungai dan aku hampir mati karena tenggelam, aku berhasil selamat karena di tolong paman pembawa sampan, lalu ketika aku pulang ke rumah, bukan rasa khawatir melainkan, Ayah dan ibu langsung marah padaku dan berkata aku anak nakal sebab main di sungai dan lupa waktu, baju sampai basah dan kotor.

Yang paling ku ingat adalah kata kata Hanqi.

"Kakak ke 4 konyol, bisa bisanya dia main di sungai padahal ibu dan ayah melarang"

Di situ aku sudah mengecap Hanqi pemilik hati hitam, penyebar kebohongan dan pemutar balik fakta, di situ awalnya padahal Hanqi yang meminta ku menemaninya ke sungai untuk cari ikan kecil.

Aku melarang namun dia merengek, aku tak tega dan akhirnya menemaninya.

.

.

Namun di kondisi ini ibu yang meminta, aku akan tetap menuruti walaupun itu melukai hati ku, sebab jika ku tolak pasti hati ibu yang ganti terluka.

Qinqin dan ibu pergi, kembali ke rumah.

.

.

"Suami aku ingin tanya, kenapa kamu menerimanya, kamu bilang kamu tak akrab dan punya dendam pada dua adik laki laki mu dan tiga kakak mu, lalu bagaimana caranya kamu menghidupi 4 orang yang mendaftar universitas secara bersamaan?" Wanqiu mengeluh dengan ketidakstabilan suaminya

"Sebab ibu yang memintanya, jika saja Hanqi yang meminta bahkan sampai gulung gulung di lava gunung aku tak akan sudi, namun di sini ibu ku yang memintanya secara langsung, aku tak bisa menolaknya"

"Beneran ya Suami, kamu terlalu baik bahkan pada mereka yang berbuat jahat padamu"

"Sudahlah, tak apa istri, aku bertekad kerja keras untuk mu, anak anak kita dan ibu ku"

.

.

Kenangan kehidupan lalu adalah dimana ibu yang meringis kesakitan di rumah sakit akibat penyakit di hari tuanya, sebelum ajalnya dia hanya ingin melihat putra putri dan pasangan serta cucunya menemaninya, namun hanya aku dan 3 anak ku yang bisa menemaninya, semua sodara lain menolak dan untuk Qinqin dia telah pergi lebih dulu waktu itu.

Aku berkata padanya jika saja aku bisa menyeret semua sodara ku pasti akan ku seret sekarang juga, aku ingin membuat mereka merasakan malu sebab permintaan terakhir ibunya tak bisa di turuti.

Namun aku tak berdaya juga....

Lalu apa kalian tau apa yang ibu katakan ketika 5 sodara lain tak bisa datang.

"Ya sudah nak tak apa, mungkin mereka punya kesibukan sendiri, ibu tak apa hanya dengan mu dan 3 cucu ku ini" Ibu menahan rasa kekecewaan tentunya

Masih teringat di benak ku juga, ibu mengatakan hal itu ketika sore hari, lalu tak berselang lama ibu meninggalkan kami di malamnya.

Tangis ku pecah, rasa kehilangan yang amat mendalam bahkan lebih sakit daripada kehilangan Wanqiu dan Qinqin. ...

.

Yap kenangan indah dan buruk di saat bersamaan sebab aku bisa menemaninya ketika dia menutup mata, namun rasa sesak dan marah pada 5 sodara lain yang tak peduli.

Bahkan di hari kematian ibu, kelimanya bilang tak bisa hadir dan hanya bisa hadir ketika ibu sudah di makamkan.

.

.

Bicara dengan Wanqiu soal ibu membuat ku menangis tanpa sadar.

"Maaf, aku menitihkan air mata tanpa sadar, aku mau ke toilet sebentar" Ucap ku

"Suami? Kamu baik baik saja?" Wanqiu khawatir

"Tak masalah, hanya teringat sedikit kenangan masa kecil ku dengan ibu ku" Balas ku bohong

"Kamu tak perlu menangis juga, aku tak marah padamu hanya saja aku memberikan nasihat saja" Wanqiu merasa bersalah, dia sudah tau sebenarnya jika Suami itu paling baik pada ibunya dan suaminya juga anak yang sangat sangat berbakti

"Aku menangis hanya teringat mas kecil saja, bukan karena ucapan mu tadi, tenang saja"

"Ai" Yuan Yuan memanggil di depan toilet (dia merangkak dari kamar)

"Wah ayah malu jadinya jika dilihat Yuan Yuan"

"Ai ai"

Ku ambil dirinya dan ku gendong.

Tangannya yang halus menyentuh pipi ku yang bekas air mata.

"Ai"

"Ayah tak menangis ini hanya kelilipan"

.

.

.

.

Sorenya ku ajak Wanqiu dan Yuan Yuan jalan jalan keliling desa naik mobil.

"Suami mari mampir ke warung sate domba itu" Wanqiu mengajak

"Jangan, sate tak baik untuk kesehatan, ada kandungan karbon saat pembakaran dan itu menyebabkan kanker" Balas ku

"Kanker?" Wanqiu ingat itu tapi lupa apa itu

"Tumor ganas ingat?"

"Eh, sama seperti Qinqin?" Wanqiu kaget

"Iya, namun letaknya tak harus di punggung, kanker bisa tumbuh di mana saja, tapi kalau kamu mau beneran makan sate domba, baiklah namun aku tak makan begitu juga Yuan Yuan"

"Kamu mau membunuh ku setelah bilang bahayanya ya"

"Ya kan kamu orangnya nekat"

"Ya gak begitu juga, lalu bagaimana jika makan di warung itu saja? Sepertinya enak?"

"Yang mana?"

"Itu baso, diseberang jalan" Wanqiu menunjuk

"Itu boleh, ayo ke sana"

.

.

Makan baso.

Yuan Yuan hanya melihat dengan dot di mulutnya, dia ingin makan juga namun tak di izinkan di usianya yang sekarang.

Aku makan dua porsi, sedangkan Wanqiu hanya satu.

Harganya murah, tiga porsi beserta minum hanya satu yuan lima sen.

Jika di ibu kota harganya bisa jadi 2,5 yuan.

.

.

Lanjut jalan jalan sampai malam.

"Istri, minggu depan bagaimana kalau kita jalan jalan ke kota kabupaten?" Tanya ku

"Mau ngapain?"

"Bagaimana kalau ke kebun binatang? Atau ke pemandian air panas? Atau juga bisa ke mall"

"Ke kebun binatang lebih baik, sekalian Yuan Yuan bisa bersenang senang"

"Oke buat rencana ke kebun binatang, oh iya aku hampir lupa juga, Yuan Yuan apa perlu beli baju baru kamu juga tentunya"

"Aku tidak, Yuan Yuan juga tidak, uang dari mu sudah banyak ku belikan untuk kebutuhan kami, jadi pakaian tak terlalu butuh sebab dah punya banyak"

"Oke kalau begitu"

"Kita akan ke kota kapan suami?" Wanqiu tanya agar bisa persiapan

"Di bulan Agustus minggu pertama harusnya, namun karena Wenqi, Hanqi, Qinqin dan Ping Ping hendak ujian masuk universitas, kemungkinan satu minggu lebih awal, jadi di Juli minggu ke empat"

"Satu bulan lebih sedikit ya jadinya"

"Iya, lebih 2 hari kayaknya, kita semua nanti akan naik mobil, bukan pesawat"

"Iya aku tau, kan sayang juga jika mobil ini di tinggal di desa"

.

.

Hari minggu, ajak keluarga kecil ku ke kebun binatang di ibu kota kabupaten.

Sebenarnya ini kebun binatang provinsi.., namun karena letaknya di kabupaten yang sama, jadi biasa kami panggil kebun binatang di ibukota kabupaten.

.

Sampai lokasi jam 9 pagi.

Ke kandang monyet.

Yuan Yuan ku tunjukan monyet kecil yang sedang di gendong ibunya.

"Lihat dia sama dengan mu Yuan Yuan" Ucap ku

Wanqiu marah.

"Aku sedang menggendong Yuan Yuan, jadi kamu mengatai aku ibu monyet begitu sayang!?" Wanqiu marah

"Eh, aku hanya berkata ke Yuan Yuan, bukan ke kamu"

Mengalihkan perhatian ke kandang tapir

.

..

Keliling dan beli sovenir bando berbentuk telinga kelinci dan beruang.

Makan siang di sana juga, di resto jungle namanya.

Restoran yang menu utamanya salad sayur dan buah, aku dan Wanqiu kelaparan jadi tak mungkin makan itu, namun untuk Yuan Yuan, buah boleh saja.

..

Jam 1 siang pulang dari sana, mampir jajan dulu untuk oleh oleh orang di rumah.

Pulangnya ke rumah Keluarga Su sebab kami berencana menginap juga selain untuk main dan menyapa mertua.

.

.

Minggu berikutnya menginap di rumah keluarga Yu, minggu berikutnya di rumah Su dan berulang hingga 1 bulan lamanya.

.

.

Tanggal 30 Juli.

Perjalanan ke kota bersama istri anak dan 4 adik ku.

Perjalanan 12 jam.

Karena bawa bayi ku buat istirahat 2 jam sekali, entah itu untuk ganti popok ataupun memberi asi.

.

.

Berangkat jam 7 pagi sampai Beijing pukul 9 malam.

Langsung ke apartemen ku.

.

.

.

Ku bagi tidurnya.

"Wenqi dan Ping ping tidur di kamar atas, untuk Qinqin dan Hanqi tidur saja di depan tv ya, namun jika kamu Qinqin tidak kuat dingin tidur saja dengan Wenqi dan Ping ping, Hanqi jangan nyusul"

"Aku tidak akan kak!" Hanqi

"Oke kakak/kakak ipar" Wenqi, Ping Ping, dan Qinqin

.

.

Aku Wanqiu dan Yuan Yuan tidur di kamar utama.

"Kamu perlu mandi?" Wanqiu tanya

Ku cium bau kerah baju.

"Kurasa perlu, aku lihat dulu antri tidak kamar mandinya"

"Biar ku urus Wenqi dan Ping ping untuk mandi setelah kamu"

"Baiklah"

.

.

Aku mandi duluan karena Wanqiu meminta pada adiknya dan adik ku untuk mengalah dulu.

.

.

Paginya ku antar mereka berempat untuk mendaftar ujian mandiri.

Mereka berempat memilih prodi yang berbeda.

Wenqi di ilmu komunikasi dan teknologi

Ping ping di ekonomi

Qinqin di Ilmu Kedokteran

Hanqi di ilmu hukum

Di tahun sekarang Ilmu Hukum adalah prodi dengan tingkat penerimaan paling sulit, sebab prodi ini jadi incaran pertama dengan prospek kerja yang bagus, jadi tak hayal banyak orang mendaftar di prodi ini.

Aku beruntung punya ingatan di masa lalu, jadi aku paham langkah langkah pendaftarannya.

.

.

Ke empatnya punya jadwal ujian yang sama yaitu di tanggal 5 Agustus dengan pengumuman penerimaan di tanggal 1 September.

"Kalian belajar yang rajin jika kalian ingin di terima, lalu bagi yang gagal aku tak akan lembut pada kalian, kalian memilih sendiri jalan dari dua pilihan dariku, kerja atau kuliah, lalu kuliah adalah pilihan kalian, jadi jika gagal aku akan langsung memulangkan kalian tanpa pikir panjang, aku tak mau direpotkan lagi dengan mencarikan kalian pekerjaan di sini, ingat itu"

"Baik kakak/kakak ipar" Keempatnya memahami konsekuensi pilihan mereka, ujian ini adalah langkah awal bagian mereka.

.